A: “Orang yang berusaha mempersatukan Syiah dengan Islam (Sunni) itu ibarat pahlawan kesiangan, sok bijak, narsis bin lebay!”
B: “Lho koq??? Justru itu adalah perbuatan yang baik dan mulia.
Seharusnya kita mendukungnya, bukan malah mencela dan mengkritik!”
A: “Buktinya para shahabat Nabi semisal Abu Bakar atau Umar atau
Utsman, Ali, Abu hurairah, Abu darda, dll tidak pernah sekalipun
berusaha untuk mempersatukan Syiah dengan Islam, sedangkan mereka hidup
di zaman Nabi. Dan mereka adalah orang2 yg terbaik. Begitu juga dengan
Imam2 lainnya seperti Abu Hanifah, Malik, asy Syafi’i, Ahmad, dll,
mereka juga tidak pernah. Kalo benar mempersatukan Syiah dengan Islam
adalah baik, niscaya mereka sudah melakukannya. Jadi kalo ada yang
berusaha ingin mempersatukan Syiah dengan Islam, maka ane katakan: Siapa
loe???”
B: “Bodoh sekali pemahaman seperti itu. Di zaman Nabi atau zaman
mereka, Syiah itu belum ada, jadi mereka tidak melakukannya. Seandainya
di zaman mereka sudah ada Syiah, niscaya mereka akan mempersatukannya,
malah bisa jadi mereka akan mengakuinya. Bagaimana bisa mereka melakukan
apa yang belum ada pada zamannya?”
A: “Naahhh….kalo memang di zaman Nabi atau zaman mereka belum ada
Syiah, berarti Syiah itu bukan berasal dari Islam, dan Syiah itu bukan
Islam. Jadi tidak akan bisa mempersatukan kebenaran dengan kesesatan.
Sudah tahu Syiah itu bukan berasal dari islam, koq diikuti atau
didukung? Jadi yang sebenarnya bodoh itu siapa???”
Ket: dialog ini hanya rekayasa.
0 komentar:
Post a Comment
Terima Kasih Telah Berkunjung di khazanahislamku.blogspot.com
Berikan Komentar dengan Penuh ETIKA untuk kita Diskusikan bersama