Apa Itu Syariat, Tarekat, Hakikat, Makrifat

Sebuah tela'ah ringan.

Di zaman saat ini seorang muslim terkadang telah dipusingkan atau dikotak-kotak dalam perbedaan antara Syari'at, Tarekat, Hakikat dan Makrifat. Sebenarnya apa itu semua, apakah itu sebuah kajian akademik ataukah sebuah dogma.

Syariat Islam adalah hukum dan aturan Islam yang mengatur seluruh sendi kehidupan umat Muslim. Selain berisi hukum dan aturan, syariat Islam juga berisi penyelesaian masalah seluruh kehidupan ini. Maka oleh sebagian penganut Islam, syariat Islam merupakan panduan menyeluruh dan sempurna seluruh permasalahan hidup manusia dan kehidupan dunia ini. Sumber syariat adalah Al-Qur'an, As-Sunnah.

Tarekat (Bahasa Arab: طرق, transliterasi: Tariqah) berarti "jalan" atau "metode", dan mengacu pada aliran kegamaan tasawuf atau sufisme/ mistisme Islam. Di zaman sekarang ini, tarekat merupakan jalan (pengajian) yang mengajak ke jalan Ilahiyah dengan cara suluk (taqarrub) yang biasanya dilakukan oleh salik.

Hakikat (Haqiqat) adalah kata benda yang berarti kebenaran atau yang benar-­benar ada. Yng berasal dari kata  hak (al-Haq), yang berarti milik (ke­punyaan) atau benar (kebenaran). kata Haq, secara khusus oleh orang-orang sufi sering digunakan sebagai istilah untuk Allah, sebagai pokok (sumber) dari segala kebenaran, sedangkan yang berlawanan dengan itu semuanya disebut batil (yang tidak benar)

Makrifat berarti pengetahuan yang hakiki tentang Ilahiyah. Dengan orang menjalankan Syari'at, masuk Tarekat, kemudian ber-Hakikat untuk mendapatkan Makrifatullah sehingga menjadi hamba yang selalu mendekatkan diri setiap detik hanya ke Allah.

Lantas bagaimana jalannya

Seharusnya orang yang mengaku ber-Tarekat, ber-Hakikat dan ber-Makrifat harus berada didalam Syari'at.

Seharusnya perjalan spritual berasal dari Makrifat yang berarti berpengetahuan meluas dalam memahami Islam baik dalam Al-Qur'an, Hadis, Usul Fiqih, Balaghoh, 'Ard, dan Bahasa. Dengan keluasan makrifat orang akan mendapat Hakikat Ilahiyah yang melahirkan gerakan tarekat dan berujung pada inti Islam yang tidak lain Syari'at.

Perjalan Nabi Muhammad Saw dimulai dari ma’rifat, tarekat, hakikat dan akhirnya sampai pada syariat.

Makrifat adalah bertemu dan mencairnya kebenaran yang hakiki: yang disimbolkan saat Muhammad saw bertemu jibril, hakikat saat dia mencoba untuk merenungkan berbagai perintah untuk iqra, tarekat saat muhammad saw berjuang untuk menegakkan jalannya dan syariat adalah saat muhammad saw mendapat perintah untuk sholat saat isra mikraj yang merupakan puncak pendakian tertinggi yang harus dilaksanakan oleh umat muslim.

Munculnya istilah Tarekat, Hakikat, dan Makrifat dalam akademisi kajian Islam jauh setelah wafatnya Rasulullah Saw sekitar abad 5 Hijriyah. Sekitar zaman Hujjatul Islam Syeh Imam Al-Ghazaly Asy-Syafi'i yang menyendiri dari kajian ilmiyah (falsafah) setelah menulis Tahafut al-Falasifah. Kemuadian Al-Ghazali menjadi Sufi Sejati dengan menulis kitab sufi Ihya Ulumuddin. kemudian dunia Islam Timur Tengah tenggelam dalam sufi. Dan kemajuan Islam hanya di daerah Mongol, Turki, dan Spanyol yang diprakarsai Ibn Rusdi.

Tidak seharusnya seorang muslim sejati mengkotak-kotakan ini Syari'ah, ini Tarekat, ini Hakekat, ini Makrifat, karena yang berkata demikian hanyalah orang yang tidak banyak mengetahui ke-ilmuan Islam secara holistik.
Share on Google Plus

About Admin

Khazanahislamku.blogspot.com adalah situs yang menyebarkan pengetahuan dengan pemahaman yang benar berdasarkan Al-Qur'an dan As-Sunnah dengan pemahaman generasi terbaik dari para sahabat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam beserta pengikutnya.
    Blogger Comment

49 komentar:

  1. As.Wb. Maaf kalau boleh sy ingin sedikit berbagi komentar,pertama yg saya komentari adalah: Tentang apa itu SYARIAT, TAREKAT,HAKIKAT DAN MAKRIFAT, Pada dasarnya, ke-empat bagian ini adalah: Jalan / metode bagaimana cara kita agar dapat lebih dekat terhadap Allah SWT, tentu itulah Ilmunya.

    Nah...sebanyak apapun ilmu yg kita miliki dan sepintar apapun kita,tanpa ilmu itu kita amalkan,maka sia-sialah Ilmu yg kita meliki itu dan itu tergolong orang2 yang kikir akan ilmu.ok
    dan sy senang dgn adanya web.khazanah islamku ini,kita bisa bertukar pikiran ,wassyalam
    oh ya...sy pun ga sependapat tentang Seorang muslim pakai salib ataupun suatu lambang yg menggunakan salib,padahal mereka islam..!!!?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Syariat dan thorikoh perlu dijalankan dulu

      Delete
  2. “Semoga Allah merahmati hamba yang senantiasa mengkoreksi keinginannya. Apabila karena Allah maka ia lakukan dan jika tidak karenaNya maka ia tinggalkan…”

    ReplyDelete
  3. aqidah, syariat, amalkan !!..
    sudah cukup sampai ke surga..
    ga ribet lah..

    ReplyDelete
  4. yang penting syari'at nya aja dulu Gan di mantepin... ;)

    ReplyDelete
  5. Gimana syariat mau mantap jika tak dimulai dengan ma'rifat?? Ada satu lagi yg ktinggalan, MUSAHABBAH.... Jd ada, Makrifat, Tarekat, Haqikat, Syariat, dan Musahabbah, lima dalam satu.
    Satu itu apa? Ya ISLAM donk yah ! :)

    ReplyDelete
  6. ya akhi yang penting kita ini buat pondasi dulu yang kokoh yaitu (syari'at) nya dulu biar kita orang ini ndak salah belok.
    kalau kita bisa bawah (syari'at) ini dengan benar dan kuat kita orang pasti secara ndak sadar terbawah sendirinya pelajaran-pelajaran itu kepada diri kita (STOP).
    yang penting kuatin dulu (syari'at) nya Okay .
    Afwan Ya Kalau Ana Ada Omongan Yang Keliru Atau Berbeda Pendapat Sama Pikiran Antum.

    ReplyDelete
  7. Secara Logika Jika mau kuliah ambil gelar s1 harus melewati proses SD-SLTP-SMU-S1, nah sama halnya ini SYARIAT-TAREKAT-HAKIKAT-MAKRIFAT jangan di bolak balik dech.

    Jati Diri
    www.jasminetrustconsulting.com

    ReplyDelete
  8. Assalamu'alaikum....
    mf...ini hny skdr share aja....
    Syari'at,tarekat,hakekat, dan ma'rifat itu tdk bs lepas satu sama lainnya....tp bagaimana syari'at yg berhakikat....hakikat yg bersyariat....
    ada srbuah hadist yg mengatakan....
    dari abu hurairah R.A..:"Rasulullah SAW menitipkan kepada ku 2 karung hadist...yang satu karung,aku di izinkan untuk menyebarkan..sedangkan yang satu karung lagi bila aku sebarkan maka kepalaku akan di penggal...."...hadist yg boleh di sebarkan itu adalah ilmu syariat...
    nah hadist yang satu karung yg tidak boleh di sebarkan itu adalah ilmu hakikat dan ma'rifat yg mengandung kerahasian di dalamnya....coba kita lihat hidup prrjalanan para wali Allah.....
    ilmu syari'at berdasarkan semata2 laku jalan...nabi Muhammad SAW bukan dari ma'rifat dulu bro....tapi dari syari'at baru tarekat,hakikat kemudian ma'rifat....
    tapi yg beliau ajarkan kpd umat nya syariat....krn beliau di turunkan oleh Allah utk memperbaiki akhlak dan tingkah laku umat manusia....tapi beliau tdk sembarangan mengajarkan ilmu hakikat serta ma'rifat....
    salah besar jika anda mengatakan beliau belajar dari ma'rifat dulu....bila anda tidak paham ttg ilmu syari'at,tarekat,hakikat dan ma'rifat jgn sembarangan.....

    ReplyDelete
  9. Ilmu manusia bagai sebutir pasir di jagad raya maka belajar dan belajar terus sampai akhir hayat, ada kemauan pasti ada jalan

    ReplyDelete
  10. Kalau menyimak perjalanan Rasulullah, pertama beliau diajarkan membaca, lalu pembekalan ilmu dan peristiwa-peristiwa para Nabi sebelumnya, hingga tingkatan yang tertinggi yang diperlihatkan kepada manusia agar berpikir adalah Kebesaran, Kekuasaan dan Keagungan Allah memperjalankan beliau ke langit yang ketujuh "Subhanallah". Rasanya lebih sreg / manteb memahami dan menjalani syariatnya dulu dengan berdasar Al Qur'an ( pokok ), sebab kita diperintahkan salah satunya untuk beriman kepada Al Qur'an, Rasulullah pun beriman kepada Al Qur'an. Lalu di zaman ini kita iktui alur dari Kitab Al Qur'an itu sendiri, pertama pokok Surat Al Fatihah menurut pendapat saya adalah ayat 6 yaitu "Mendapatkan Petunjuk Jalan Yang Lurus" jalan yang benar jalan yang diridhoi Allah untuk mendapatkan kebahagiaan dunia dan akhirat. Nah petunjuk jalannya sudah ada yaitu Surat Al Baqarah hingga Surat An Naas . Coba saja simak Al Baqarah ayat 2 "tidak ada keraguan di dalamnya, petunjuk bagi yang bertakwa" .. perkara tingkatan syariat, tarikat, hakikat dan ma'rifat itu adalah pengetahuan pengelompokan derajat keilmuan manusia, berserah diri kepada Allah saja, seberapapun derajat manusia, hanya Allah saja yang bisa meninggikan, sebab dari ke-empat tingkatan tersebut rasa-rasanya tujuan akhir adalah mendapatkan ridho Allah.. barokallahu liman hamidah mari saudar-saudaraku dalam tingkatan apapun kita, sendiri-sendiri atau bersama-sama menjalankan apa yang Allah perintahkan dalam AL Qur'an

    ReplyDelete
  11. terima kasih gan atas penjelasannya, saya mencari2 tentang penjelasan yang lebih rasional tentang syari'at, hakikat, tarekat dan ma'rifat. maklum, di kampung saya banyak orang yang "nb" belajar ilmu seperti itu, lalu memaksakan yang lain untuk ikut belajar, mereka berkoar2 bahwa banyak orang yang hanya belajar ilmu syari'at masuk neraka dan mereka bisa melihatnya, lalu menyelamatkannya. na'udzubillahi minzalik.

    ReplyDelete
  12. yg penting tau tujuan... dan Allah redho
    mau Neraka atau surga asalkan Allah redho
    toh dunia ini panggung sandiwaraNya Allah

    ReplyDelete
  13. trus intinya apa ini, tujuan dibahasnya mana yg lebih dulu dilakukan SYARIAT, TAREKAT,HAKIKAT DAN MAKRIFAT atau, MAKRIFAT, HAKIKAT, TAREKAT DAN SYARIAT. Mungkin ini sedikit ilmu dari ilmu yg harus kita ketahui. semoga kita tidak berpecah belah dengan komentar dangkal yg kita punya, kitaaa??? loh aja kalee. Jgn bikin bingung dong tolong dijelasin secara rinci. Klo gak boleh di sini PM aja min, biar belajarnya gak setengah2. suwun sodaraq, maaf jika ada kata yg tidak berkenan di hati sodaraq sekalian.

    ReplyDelete
  14. yg penting syahadat dulu, lalu sholat, baru puasa dan zakat kemudian kalau mampu haji....kalau itu sudah dijalankan dengan benar, nanti akan ketemu sendiri...sesama manusia aja masih berselisih kok mau belajar yg kalian bahas di atas...

    ReplyDelete
  15. semua benar dan cari lah yang lebih benar.... loe bakal tau rasa manis atau asam mangga itu...klw loe mulai dr menanam,merwat,sampai berbuah...nah rasain deh..... jika manis terus kan jika sam tinggalkan...
    tidak semua bisa di jelaskan dengan logika dan aturan,,,, cermin kediri masing masing...itu sudah cukup...lebih baik atau menjadi lebih buruk.. jadi inti nya cuman loe dan allah yang tau loe beriman ngak bukan orang lain... dan tidak pula di tunjukan dengan pakaian duniawi

    ReplyDelete
  16. Assalamualaikum w.b.t
    Maaf kami tidak memiliki apa2 kecuali kesemuanya milik Allah jua. Kembalikan semua pada Allah, dia Maha pemilik segala yang ada dilangit dan dibumi. Allahu Akbar!! Untuk sesiapa yg belum duduk mengaji cabang ilmu makrifat, hakikat, tarikat dan syariat usahlah tuan mengada-ngadakan cerita mana cabang ilmu yang Nabi Muhamad SAW lalui dan amalkan dahulu.
    Kronologi perkembangan Islam.
    Penjelasan ringkas sahaja : Sejak Nabi Muhamad SAW dilantik menjadi rasul, nabi berdakwah menguatkan dakwahnya mengajar manusia mengenal rahsia Allah secara senyap2 selama 3 tahun dan secara terang di Mekah selama 7 tahun. Mengenal rahsia Allah ertinya mengenal siapa pemilik dan pencipta alam ini. Bererti selama 10 tahun syariat /perintah solat belum di laksanakan kerana selepas Israq dan mihraj sahaja perintah ini diterima oleh Nabi SAW dari Allah. Selepas dari peristiwa itulah itulah Nabi SAW memerintahkan semua umatnya mengerjakan solat 5 waktu. Nabi meneruskan dakwahnya lagi menegakkan Islam selama 13 tahun sehingga wafat. Ini bermakna wajib kita belajar ikut aturan iaitu bermakrifat dahulu(bertauhid mengenal Allah), berhakikat (mengenal yang Hak melalui rasa), bertarikat melalui jalan Nabi Muhamad SAW dan bersyariat(melalui ajaran Nabi SAW dan Al Quran). Bagaimana mungkin seseorang itu solat jika dia sendiri tidak mengenal siapa yang di sembah dan yang menyembah? Kita mesti ada ilmu di dalamnya yakni Makrifat,Hakikat,Tarikat dan Ber Syariat kerana Allah. Wallahualam
    570M- Nabi Muhammad dilahirkan.
    610M- Nabi Muhammad menerima wahyu pertama di Gua Hira'.
    615M- Orang Muslim didera oleh puak Quraish. Hijrah pertama ke Habsyah.
    616M- Saidina Hamzah dan Saidina Umar memeluk Islam. Hijrah kedua ke Habsyah.
    619M- Khadijah (isteri nabi) dan Abu Talib (bapa saudara nabi) meninggal dunia. Melawat Taif. Peristiwa Isra dan Mi'raj berlaku.
    621M- Baiat Aqabah 1
    622M- Baiat Aqabah 2. Hijrah ke Madinah. Daulah Islamiyah dibina.
    624M- Perang Badar.
    625M- Perang Uhud.
    627M- Perang Ahzab.
    628M- Perjanjian Hudaibiyah.
    629M- Perang Khaibar dan dalam menentang tentera Rom Byzantine, baginda menghantar tentera Islam dalam Perang Mu'tah.
    630M- Pembukaan Makkah. Perang Hunain.
    631M- Perang Tabuk.
    632M- Kewafatan Nabi Muhammad Perlantikan Saidina Abu Bakar sebagai khalifah.

    ReplyDelete
  17. semua jadi SATU. saling membutuhkan (S,T,H,M)

    ReplyDelete
  18. Uda yg pasti toh tergantung hati sendiri", jika hati kita ingin lebih dekat lagi sama Allah SWT dan ingin tau makna hidup sebenernya ya jalani aja Syariat, Tarikat, Hakikat dan Makrifat
    Gitu aja simpel, tapi jalani nya ga semudah ngomong atau membalikan telapak tangan ^^

    ReplyDelete
  19. Assalamualaikum..
    Ijin menyimak.. Menurut saya kalo memang kanjeng nabi memperoleh syariat setelah mempelajari ma'rifat hakekat dan tarekat bukankan akan mengalami kemunduran jika kita tidak melakukan syariat dgn "alibi" blm mengenal Allah.. Krn kebanyakan kasus banyak yg merasa sudah sangat benar dgn ilmu ma'rifatnya lalu meninggalkan sholat yg sebenarnya adalah kewajiban.. Dan ditambah pula alasan shalat saya berbeda dgn shalat org kebanyakan.. Menurut saya pribadi, apapun alasannya syariat mesti ditegakkan dahulu.. Lakukan dlu baru bs mengenal dan ikhlas.. Krn Allah sesungguhnya lbh dekat drpd pembuluh darah kita sendiri..
    Mohon maaf jika tdk berkenan..
    Wassalamualaikum

    ReplyDelete
  20. man arafa nafsahu faqad arafa rabbahu
    barangsiapa mengenal dirinya makan mengenali Tuhannya

    ReplyDelete
  21. Rosul bersabda;Kerjakan yg aku perintah dan tinggalkan yg aq larang ...

    ReplyDelete
  22. ASALAMUALAYKUM WARAHMATULLAHITA ALLA WABARAKATUH.....

    ReplyDelete
  23. Pertama adalah beristighfar bertaubat dan kemudian melaksanakan ibadah, bertobat adalah ruhnya ibadah itulah syariat, apabila syariat dilakukan terus menerus maka akan tarikat, yaitu sifat ihlas, istiqomah, shidiq dan tuma'ninah dan itu akan membawa kita pada hakikat yaitu muroqobah, muhasabah dan ma'rifat ... dan ma'rifat akan menyempurnakan syariat (siklus). Apabila kita telah sholat tapi masih melakukan maksiat segeralah bertaubat dan perbaiki sholat kita... begitu terus menerus (cycle) hingga tercapai tujuan islam yang sebenarnya, menjadi "rahmat bagi seluruh alam" amin...

    ReplyDelete
  24. Dalam pelajaran syariat tidak ada hakikat, tetapi kalau kita belajar hakikat ma'rifat disitu pasti ada syari'at dan torikat KARENA MA'RIFAT ITU YANG MENYEMPURNAKAN SYARIAT,TORIKAT DAN HAKIKAT

    ReplyDelete
  25. Imam Malik mengatakan bahwa seorang mukmin sejati adalah orang yang mengamalkan syariat dan hakikat secara bersamaan tanpa meninggalkan salah satunya. Ada adagium cukup terkenal, “Hakikat tanpa syariat adalah kepalsuan, sedang syariat tanpa hakikat adalah sia-sia.” Imam Malik berkata, “Barangsiapa bersyariat tanpa berhakikat, niscaya ia akan menjadi fasik. Sedang yang berhakikat tanpa bersyariat, niscaya ia akan menjadi zindik.Barangsiapa menghimpun keduanya [syariat dan hakikat], ia benar-benar telah berhakikat.”

    ReplyDelete
  26. Sop Muslim yang Insya Allah dicintai Allah, saya mohon ijin berpendapat sedikit:
    "Untuk Mencapai MA'RIFATULLAH kita harus tahu dulu kebenaran ( HAKEKAT ) itu hanya milik Allah, itu semua hanya dapat kita pahami dengan cara TAREKAT ( mengkaji ) hukum hukum ( SYARIAT ) Allah. jadi antara Syariat,Tarekat,Hakekat dan Ma'rifat ya satu kesatuan yang harus di pahami oleh seluruh orang Islam. begitu kira kira Sop Muslim.

    ReplyDelete
  27. Ha....ha...ha....pada pusing semua ya ? makanya jangan kebanyakan baca buku dan kitab,.....kapan mau ketemunya sama Alla ?

    ReplyDelete
  28. Nabi yg makrifatilloh saja ga mau semudah itu menggampangkan tp tetap usaha padahal sudah paten surga dr Alloh beliau msh solat sampe bengkak kakinya msh syiar dengan berjalan kaki... Berperang pun terluka dan giginya sampe patah. Kita yg cuma manusia biasa mau kelas tinggi syariat kaya nabi aja belum hatam... Haduhhhh gaya gayaan

    ReplyDelete
  29. Semuanya tdk bisa dipisahkan satu sama lainnya.

    ReplyDelete
  30. maaf sebelum nya.saya mau bertanya?ilmu tertinggi dalam islam apakah makrifat atau syareat?
    apa dulu nabi nabi menjalan kan syareat?setahu saya para nabi menjalan kan makrifat dulu baru syareat.maap kalau saya sok tahu tapi ini karena saya ingin tahu terima kasih sebelum nya.

    ReplyDelete
  31. Lakukan dan brtanggung jwb saja atas apa yg saudara yakini kebenaran dan kebaikannya. setiap org memiliki pemikiran yg b'beda2, jd saya rasa lucu kalau sesama muslim mnjdi tdk rukun krn p'bedaan pndapat. Jd saling mghormati saja pndapat masing2. Allah SWT yg Maha Tahu.

    ReplyDelete
  32. yg paling benar dari yg terbenar adalah kita harus bermakrifat dulu sebelum bersyariat, dan seblum bermakrifat kita harus punya dasarnya lebih dulu yaitu syariat.

    aku punya tebakan, ayam dan telur duluan mana? Wkwkwkwk bingung?
    Itulah ISLAM

    ReplyDelete
  33. Solat bukan 5 waktu saja
    Puasa bukan waktu ramadhan saja
    Zakat bukan pada waktu lebaran saja
    Dan saya rasa ulama syariat tarekat marifat hakekat berbeda pendapat. awal mulanya karena asing belanda yang masuk indonesia untuk mengadudombakan kita sebagai umat muslim dengan cara mengacak acak sejarah kita.

    ReplyDelete
  34. Rasulullah SAW bersabda:
    "sholatlah sebagaimana aku sholat"
    «صَلّوا كما رأيتموني أُصلي» متفق عليه

    ReplyDelete
  35. Terima kasih atas obrolan ringannya..

    ReplyDelete
  36. Maaf sebelumnya kalo bisa jangan mengislamkan org yg sdh islam, Tak perlu diperdebatkan, krn keyakinan manusia berbeda2, yg penting bagaimana cara kita untuk mendekatkan diri kpd Allah, bisa merasakan kenikmatan dzikir dan sholat malam, menemukan satu titik saat berdzikir, syukur2 bisa masuk ke alamnya Gusti Allah, subhanallah maha dasyatnya kenikmatan berdzikir.

    ReplyDelete
  37. Khazanah, ..... bagus dan berani !! jangan membuat kotak karena itu bisa mengurungmu.

    ReplyDelete
  38. Yang menentukan kamu masuk syurga apa?? Amalan mu atau rahmat dari Allah?? renungkan...

    ReplyDelete
  39. Perbedaan pendapat itu indah akan lebih indah lagi tanpa adanya perbedaan

    ReplyDelete
  40. Manusia memiliki hawa nafsu.jadi berpegang teguh lah kepada Yang Maha Esa.
    Semoga dibimbing dijalan kebenaran menuju rabb -Nya...

    ReplyDelete
  41. kenali dirimu baru akan knal tuhanmu tanpa tau tuhan mu kmu ga akan sia2 semua nyata

    ReplyDelete
  42. hakekat + syariat + tarikat = makrifat.
    jalan + cara berjalan + jalanan = tujuan.

    ReplyDelete
  43. Assalamu'alaikum....
    Jadi pengin ikut berpendapat neh....ini dari pemikiran sendiri aja lo, kan manusia dianugerahi otak oleh Alloh itu untuk berpikir. Menurut saya begini, syariat, tarekat, hakikat dan ma'rifat itu harus berjalan beriringan, tidak bisa sendiri-sendiri. Dijaman ini kan kita menerima semua itu sudah utuh dan lengkap, jadi tinggal menjalankan saja, semua sudah sempurna ilmunya yang diwarisi oleh nabi Muhammad saw. Semua tergantung tingkatan kita masing-masing, misal tingkatan itu dari 1 sampai yang tertinggi itu 10.
    Kalau ma'rifat kita tingkat 1 ya otomatis syariat, tarekat dan hakikat kita juga tingkat 1 dong.
    Kalau nabi Muhammad saw itu ma'rifat nya tingkat 10, beliau juga tingkat 10 di syariat, tarekat dan hakikat nya tuh....
    Tingkat berapa yang ingin atau bisa kita capai?
    Pikirkanlah itu......

    ReplyDelete
  44. Assalamualaikum...

    Begini saudaraku, kalau menurut saya itu semua adalah tingkatan menuju manusia islami yang hakiki... Selama ini kita hanya di sibukan dengan syariat, tapi hampir jarang yang coba untuk menaikan tingkat pemahaman akan agamanya ke lebih tinggi.... Padahal jika di pelajari lebih tinggi lagi lagi, kita akan takut berbuat kesalahan sekecil pun, karena merasa selalu di awasi... Menurut saya tingkatannya kurang lebih seperti ini, maaf klo tdk sependapat (contoh kecilnya dalam beribadah) :
    1. Syariat wajib (sholat adalah kewajiban)
    2. Tarikat menegakkan (sholat adalah sesuatu yang harus di tegakkan, bukan lagi suatu kewajiban)
    3. Hakekat belajar cinta (sholat bukan lagi suatu hal yg bentuknya kewajiban atau ditegakkan, akan tetapi suatu bentuk rasa cintanya kepada Allah)
    4. Marifat ketaqwaan (sholat adalah suatu bentuk cintanya dan ketaqwaannya kepada sang Esa, sholat bukan lagi hanya pekerjaan...akan tetapi prilaku, sifat cara dia berbicara cara dia bersosialisasi karena dia takut semua prilakunya dilihat oleh Allah)
    Hingga akhirnya yg terakhir adalah makrifatullah...

    Begitu urutannya menurut saya, karena ahli sufi dan ahli tasawwuf sudah melepaskan yg namanya dunia, mereka sudah berfikir semua adalah titipan Allah, buat apa mengejar titipan... Paham yang sangat tidak masuk akal bagi sebagian kita yg masih berkecimpung dengan hal yg berbau syariat...
    Begitu menurut pemahaman saya... Maaf jika ada yang salah...

    Nb. Cobalah sholat dengan tenang, memikirkan arti dari semua kalimat dalam pengerjaan sholat, sungguh hati kita akan bergetar dan menangis ketika sholat... Karena begitu kita mengangkat tangan lalu berucap "Allahu Akbar"... Kita menyerah dan sungguh engkaulah yah Maha Besar Ya Allah...

    Semoga tidak ada diantara kita yang tersesat di jalan kebenaran...

    ReplyDelete
  45. mau hidup damai? jangan terlalu dengan namanya S.A.R.A ? bahaya

    ReplyDelete


Terima Kasih Telah Berkunjung di khazanahislamku.blogspot.com

Berikan Komentar dengan Penuh ETIKA untuk kita Diskusikan bersama