Hidup tak selamanya indah. Itu sudah pasti. Hidup adalah perjuangan,
bagi siapa pun dan di mana pun seseorang berada. Mengharapkan kesenangan
dalam sebuah perjuangan, dari awal hingga akhir hanyalah sebuah mimpi
mengharapkan rembulan di siang hari. Menghadapi permasalahan yang
datang, mungkin menjadi salah satu contoh perjuangan hidup.
Menghadapi kesusahan hidup, mengajarkan seseorang akan arti
kesenangan. Menapak jalan yang penuh dengan onak duri dalam pencapaian
sebuah cita-cita, mungkin akan mengajarkan seseorang akan makna sebuah
keberhasilan. Kegagalan menyayangi dan mencintai makhluk yang fana, bisa
jadi menunjukkan jalan akan cinta dan sayang dari Sang Khaliq yang
baka.
Masalah yang kerap datang menghampiri, baik kecil maupun besar, ia
datang tidak bersama sepi. Ada kawan yang menemani. Hikmah, mungkin itu
namanya. Bukankah segala ungkapan yang senada dengan “Ada hikmah dalam
setiap kejadian,” sering kita ucapkan kepada orang lain manakala orang
tersebut sedang mengalami masalah atau suatu kejadian? Bukankah ungkapan
tersebut juga yang sampai ke telinga kita manakala suadara atau sahabat
datang menghibur kita saat diri sedang berkeluh kesah atas sebuah
masalah?
Ketika masalah itu datang, apa pun yang kita lakukan terhadapnya,
entah berlari, membiarkan, memperkecil, memperkeruh, atau yang terbaik
adalah menyelesaikan masalah tersebut, akan menjadi sebuah pelajaran
hidup. Esok lusa bisa jadi merupakan harta yang berharga berupa
pengalaman hidup. Yang bisa menjadi pegangan hidup atau pun bisa berbagi
dengan orang lain ketika orang tersebut menghadapi masalah serupa.
Adalah sebuah keberuntungan bila kita di kelilingi oleh orang-orang
yang manyayangi, mau menerima diri kita apa adanya, mau memberikan kedua
telinga mereka untuk mendengar keluh kesah atas masalah yang kita
hadapi. Bahkan ada kalanya memberi solusi yang belum pernah terlintas
dalam hati dan pikiran. Kerinduan akan kehadiran mereka tak menambah
rana di jiwa. Tak perlu lagi diri bersenandung tentang luka menyayat
hati, karena mereka bisa langsung mengerti tentang apa yang terjadi.
Tak perlu bertanya kepada sang malam yang nyata-nyata hanya berpayung
langit hitam. Tak perlu bertanya kepada siang yang hanya berupa terik
dan menambah rasa dahaga. Tak perlu mengurai cerita kepada gunung
menjulang, pohon yang rindang, atau pun batu karang, yang nyata-nyata
mereka hanya bisu seribu bahasa. Cukuplah bersama orang-orang di
sekeliling kita, hikmah atas segala masalah bisa digali bersama-sama.
Terlebih lagi, mengadu kepada Sang Pencipta yang telah menciptakan
semuanya. Itu lebih utama.
Dalam menjalani hidup ini, saya mencoba untuk terus belajar mencari-cari hikmah atas apa yang pernah terjadi pada diri saya.
Di keluarga, sebagai anak pertama, boleh dibilang, perjalanan hidup
saya lah yang paling mudah dan lancar jika dibandingkan dengan adik-adik
saya yang lain. Di balik itu semua, ternyata orang tua saya lah yang
telah menyiapkan segala sesuatunya untuk saya. Dengan keringat seorang
ayah yang mau bersusah payah yang
mungkin tak pernah saya sanggup menempuhnya untuk menjemput rezeki bagi
anak-anak beliau, saya bisa seperti sekarang. Bersama usaha seorang ibu
yang membantu ayah serta
doa beliau di setiap shalat, telah membawa saya ke dalam keadaan seperti
saat ini.
Ketika saya kehilangan sepasang sepatu, jam tangan yang rusak, serta
handphone yang kehujanan, ada pelajaran bahwa saya harus lebih hati-hati
menjaga barang yang telah menjadi milik saya. Kejadian itu semua
membuktikan bahwa saya kurang bisa bersyukur. Bukankah salah satu bentuk
syukur atas karunia yang telah Allah berikan adalah menjaga dengan
sebaik-baiknya?
Ketika saya terjatuh di atas pasir berbisa yang menyebabkan diri saya
terluka dan motor saya lecet-lecet, sepertinya mengajarkan saya akan
sebuah keikhlasan yang hilang dalam melakuksan suatu pekerjaan. Amarah dan kekesalan nyata-nyata tidak bisa menjadikan sesuatu lebih baik.
Bahkan ketika sebuah batang pohon tumbang menimpa saya sehingga
pundak saya patah dan motor yang saya tunggangi juga rusak, sepertinya
mengingatkan saya akan suatu kesalahan yang telah saya lakukakn
sebelumnya.
Dan kini, saya mencoba lagi untuk meretas masalah yang saya hadapi,
untuk mengais hikmah yang masih tersembunyi di balik aneka peristiwa
yang saya alami.
0 komentar:
Post a Comment
Terima Kasih Telah Berkunjung di khazanahislamku.blogspot.com
Berikan Komentar dengan Penuh ETIKA untuk kita Diskusikan bersama