52. Al Wakiil ( الوكيل ) Yang Maha Memelihara


Artinya :

Dzat yang maha memelihara, yaitu Dia yang memelihara dan mengurusi segala kebutuhan makhlukNya, baik itu dalam urusan dunia maupun urusan akherat.


ALLAH adalah wakit tertinggi dan jujur. Dia menyelesaikan segala sesuatu yang diserahkan hambanya tanpa membiarkan apapun terbengkalai. ALLAH tidak memerlukan banyak pihak untuk melakukan seala hal bagi NYA. DIA dapat menggantikan segala sesuatu yang ada di alam semesta tetapi tak ada yang dapat menggantikan NYA. ALLAH berdiri sendiri tanpa bergantung pada Apapun, sedangkan para rasul dan nabi nabi bukan lah wakil wakil nya. Dia mewujudkan pesan dan amanatnya melalui mereka, karena mereka adalah hamba hamba NYa karena DIA lah Tuhan pemilik segalanya.

Orang yang mempercayakan segala urusan kepada Allah, akan memiliki kepastian bahwa semua akan di selesaikan dengan sebaik baiknya. Hal itu hanya dapat dilakukan oleh hamba yang mengetahui bahwa Allah yang MAHA KUASA, MAHA PENGASIH adalah satu satunya yang dapat dipercaya oleh para hamba NYA.

Hamba yang melakukan urusan nya dengan sebaik baiknya dan kemudian akan menyerahkan segala urusan kepada ALlah untuk menentukan karuniaNYA. Hamba tersebut akan berdoa kepada AL WAKIL yang "tangan" NYA mengendalikan hidupnya untuk melakukan yang terbaik bagi dirinya, karena ia sendiri mengakui ketidak tahuannya. Inilah pengertian tawakal atau berserah diri kepada Allah.

Orang yang berserah diri kepada Wakil tertinggi dan terpercaya berarti memiliki kekayaan lebih besar dari pada kekayaan yang ada di dunia ini. Sebab meskipun usahanya mengalami kerugian besar dia tidak akan berputus asa, dia berada dalam ketentraman. Jika rasa tentram itu tidak ada, maka tidak ada keuntungan duniawi dan tidak ada kekayaan material yang dapat mendatangkan kebahagiaan. Kesulitan kesulitan yang menghalangi atau merusak rasa tentram di dalam pikiran seperti ambisi yang besar, sifat kikir, persaingan dan khayalan, dnegan banyaknya uang, besarnya keamanan tidak akan melapangkan hati orang orang yang terkena penyakit tersebut.

TAWAKAL atau berserah diri kepada Allah bukan berarti mengabaikan sebab sebab dari suatu kejadian. Berdiam diri dan tidak peduli terhadap sebab itu dan akiibatnya adalah sikap malas. Tawakal adalah suatu kewajiban dalam Islam sedangkan sifat malas itu adalah dosa. Ketawakalan dapat diibaratkan sebagai berikut bahwa dengan menyadari sebab akibat, orang harus berusaha untuk mendapatkan apa yang diinginkannya, Rasulullah SAW bersabda " ikatlah untamu dan betawakallah kepada Allah". Manusia harus menyadari bahwa semua usahanya adalah sebua doa yang aktif dan harapan akan adanya pertolongan Allah sesuai dengan firman ALlah " Mintalah kepada KU niscaya akan KU beri"

Hamba Al Wakil adalah yang bertawakal kepada Allah. Ketika hamba tersebut telah melihat "tangan" ALlah dalam sebab sebab dan alasan segala sesuatu, dia menyerahkan seluruh hidupnya di tangan AL Wakil.


DOA RASULULLAH

Hasbiyallah laa ilaha illa huwa alayhi tawakkaltu wa huwa rabb al arsyil al azhim
(Cukuplah Allah bagiku, tidak ada Tuhan selain Dia hanya kepada NYA aku bertawakal dan DIA lah Tuhan yang memiliki Arsy yang Agung)


Wallahu'alam bisshowab, semoga Allah meridhoi
Share on Google Plus

About Admin

Khazanahislamku.blogspot.com adalah situs yang menyebarkan pengetahuan dengan pemahaman yang benar berdasarkan Al-Qur'an dan As-Sunnah dengan pemahaman generasi terbaik dari para sahabat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam beserta pengikutnya.
    Blogger Comment

0 komentar:

Post a Comment


Terima Kasih Telah Berkunjung di khazanahislamku.blogspot.com

Berikan Komentar dengan Penuh ETIKA untuk kita Diskusikan bersama