25. Al Mudzil ( المذل ) Yang Maha Menghinakan ( makhluknya )


Artinya :

Dzat yang maha menghinakan, yaitu menghinakan kepada semua hamba-hambaNya yang dikehendaki. Dimana hamba-hamba yang sudah dihinakan oleh Allah tidak ada seorangpun yang bisa memuliakannya.

DIALAH Yang Maha Memuliakan dan Maha Menghinakan. Orang yang dimuliakan berarti mendapat kebanggaan atau kemuliaan ('izzah), namun kemuliaan yang diperoleh dari Allah berbeda dengan kebanggaan yang dibayangkan oleh manusia sebagai hal yang sepantasnya mereka dapatkan. Kebanggaan dan kemuliaan orang yang dimuliakan oleh Allah bukanlah kebanggaan demi kebanggaan semata, tetapi penghargaan kepada kemuliaan yang diberikan kepada mereka dari Zat yang memberikan kemuliaan tersebut. ( mudah mudahan aku diberikan kemudahan untuk dapat mencerna kata kata ini ).

Orang yang diberikan kemuliaan oleh Zat yang Maha Mulia tetaplah sebagai manusia, mereka tetap membutuhkan segala sesuatu yang dibutuhkan oleh manusia namun bedanya mereka selalu melakukan hal hal yang halal dan baik. Hal tersebut disebabkan karena Allah memberikan kebijaksanaan dan kesenangan dalam mendapatkan kebutuhan dan kebahagiaan di dunia ini dengan keridhaan NYA. Hamba hamba Allah tersebut tidak akan menyimpang dari izin dan keridhaan Allah meski itu berarati kematian bagi mereka, karena dalam anugrah Yang Maha Mulia kepada orang yang dimuliakan terdapat perlindungan dari kemungkinan mengingkari anugrah Tuhan itu.

Kemuliaan yang kita nisbahkan kepada diri kita sendiri atau yang dinisbahkan oleh mahluk yang lain merupakan bencana yang akan merusak hakikat kita, membuat kita membayangkan bahwa kita berada dalam keadaan yang bukan merupakan keadaan kita sendiri. Pengenalan terhadap diri sendiri akan membimbing orang tersebut kepada Tuhannya. Orang yang tidak mendapatkan kemuliaan dari Allah terbakar hatinya oleh hasrat dunia.

Orang yang hanya meminta dan berharap kepada Allah mengetahui bahwa semua kemuliaan adalah milik Nya dan hanya mungkin datang dari NYA. Sedang orang yang beranggapan bahwa semua ditentukan oleh dirinya maka, dirinya sendiri lah yang menjadi pelindungnya. Tidaklah terbayangkan bagaimana kelak jadinya diri kita tanpa pelindung yang sebenar benarnya Pelindung kita.

Hamba yang memiliki sifat al muizz adalah orang beriman, yang banyak mendapat kecukupan dari Allah dan yang tidak meminta lagi kepada yang lain. Dia diberikan kekuatan untuk mempertahankan diri dari kejahatan dan hawa nafsunya. Dia dimuliakan karena menjadi sabahat Allah, naik ke puncak kemuliaan dan keberuntungan tertinggi dan keadaannya itu terlihat oleh seluruh mahluk.

Jika seseorang merasa kaya tanpa berharta, kuat tanpa harus bersenjata dan berotot, mampu mengalahkan dirinya untuk membantu orang lain yang harus berhadapan dengan musuh yang kuat dan teraniaya maka itulah hamba yang memiiki sifat al muizz, ia akan terlihat kuat dan terhindar dari rasa takut terhadap musuh musuhnya.

Sedangkan Hamba yang memiliki sifat al mudzill adalah orang yang tidak pernah merasa puas dengan apa yang dimilikinya dan merasa iri terhadap orang lain, maka dialah hamba dari hawa nafsunya sendiri. Ia merupakan contoh dari hilangnya sifat sifat yang normal dalam diri manusia.
Share on Google Plus

About Admin

Khazanahislamku.blogspot.com adalah situs yang menyebarkan pengetahuan dengan pemahaman yang benar berdasarkan Al-Qur'an dan As-Sunnah dengan pemahaman generasi terbaik dari para sahabat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam beserta pengikutnya.
    Blogger Comment

0 komentar:

Post a Comment


Terima Kasih Telah Berkunjung di khazanahislamku.blogspot.com

Berikan Komentar dengan Penuh ETIKA untuk kita Diskusikan bersama