عَنْ أَنَسٍ – رضى الله عنه – عَنِ النَّبِىِّ – صلى الله عليه وسلم – يَرْوِيهِ عَنْ رَبِّهِ قَالَ « إِذَا تَقَرَّبَ الْعَبْدُ إِلَىَّ شِبْرًا تَقَرَّبْتُ إِلَيْهِ ذِرَاعًا ، وَإِذَا تَقَرَّبَ مِنِّى ذِرَاعًا تَقَرَّبْتُ مِنْهُ بَاعًا ، وَإِذَا أَتَانِى مَشْيًا أَتَيْتُهُ هَرْوَلَةً »

Hadis
Qudsi ini menjelaskan bukti keseriusan Allah menerima ibadah maupun
taubat seorang hamba. Ibadah merupakan sarana mendekatkan diri kepada
Allah, harus dimurnikan dari tujuan lain. Ikhlas semata karena Allah,
jauh dari kesyirikan yang akan menjadikan suatu amalan sia-sia dan tidak
diterima. Keseriusan Allah mengajarkan kepada kita bahwa kesuksesan
harus dicapai dengan upaya yang serius, rajin dan giat, menjauhi sifat
malas, lemah dan putus asa.
Allah
telah memberikan anugerah akal dan hati serta fitrah menuju kemuliaan.
Tugas kita mengoptimalkan nikmat tersebut sesuai dengan ajaran dan
tuntunan-Nya. Menghindarkan diri dari tipudaya dan jebakan setan.
Disiplin dalam ibadah, serius dan tidak mainmain. Segera bertaubat jika
terperosok dalam kesalahan dan dosa. Tidak menumpuk dosa kecil,
memperbanyak istighfar yang akan menghapuskan dosa-dosa. Beramal baik
yang dapat menghapus amalan buruk.
Hadis
diatas menunjukan bahwa harapan meraih ampunan Allah begitu luas,
asalkan kita jujur dengan segenap kemampuan menuju Allah, menjauhi
perbuatan yang dimurkaiNya, terus istiqomah berjalan di atas petunjuk
Allah dan Rasul-Nya. Bahkan seharusnya berlari menuju ampunan Allah
dengan segera dan tidak menunda-nunda.
Kandungan Hadis
- Tidak ada yang lebih valid informasinya kecuali Allah dan Rasul-Nya.
- Allah serius menerima amal ibadah hamba-Nya
- Taqarrub merupakan sarana meraih ridha Allah
- Ibadah harus dilakukan dengan istiqomah
0 komentar:
Post a Comment
Terima Kasih Telah Berkunjung di khazanahislamku.blogspot.com
Berikan Komentar dengan Penuh ETIKA untuk kita Diskusikan bersama