Ketika Allah Ta’ala menguji para hamba-Nya, ternyata di balik cobaan,
ujian, musibah yang didapatkan oleh seorang hamba terdapat keutamaan
yang luar biasa. Oleh sebab inilah, sebenarnya orang yang sedang diuji
oleh Allah Ta’ala dengan berbagai macam cobaan, musibah, rasa sempit dan
sebagaimana, harus tersenyum, gembira dan bersyukur. Ternyata
mendapatkan ujian dari Allah Ta’ala itu indah dan kenikmatan, mari
perhatikan beberapa hal-hal berikut.
Pertama, Shalawat Allah Ta’ala, rahmat dan petunjuk-Nya bagi yang sabar ketika mendapatkan ujian.
“Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit
ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan
berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar”. “(yaitu)
orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan, “Innaa
lillaahi wa innaa ilaihi raaji`uun”. “Mereka itulah yang mendapat
keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka, dan mereka itulah
orang-orang yang mendapat petunjuk.” (QS. Al-BAqarah: 155-158)
Dari ayat di atas dijelaskan bahwa orang yang sabar ketika mendapatkan ujian maka dia akan mendapatkan tiga keutamaan sekaligus, shalawat Allah Ta’ala, rahmat dan petunjuk-Nya. Dan perlu diperhatikan, bahwa Allah Ta’ala tidak pernah mengumpulkan tiga keutamaan sekaligus dalam satu ayat, kecuali di dalam ayat ini yaitu keutamaan bagi orang yang bersabar ketika mendapatkan musibah. Makna shalawat Allah Ta’ala kepada orang yang bersabar ketika mendapatkan musibah adalah: Allah Ta’ala memuji orang tersebut di hadapan para malaikat-Nya yang suci, hal ini sebagaimana yang dikemukakan oleh Abu Al ‘Aliyah Ar rayyahi rahimahullah. (Lihat Syarah Al Mumti’, karya Ibnu Utsaimin 3/163-164).
Kedua, sebesar ujian sebesar itu pula pahala yang disediakan Allah Ta’ala.
Ketiga, Orang yang diuji Allah adalah bukti cinta-Nya kepada orang tersebut.
“Anas radhiyallahu ‘anhu meriwayatkan bahwa Rasulullah shallallahu
‘alaihi wasallam bersabda: “Sesungguhnya besarnya pahala sesuai dengan
besarnya ujian dan jika Allah mencintai suatu kaum Dia akan menguji
mereka, siapa yang ridha maka baginya keridhaan (Allah) dan siapa yang
murka maka baginya kemurkaan (Allah).”(Hadits riwayat Tirmidzi (no.
2576) dan dishahihkan oleh Al Albani)
Kalau begini, kenapa harus terus masuk dalam kesedihan, sebesar ujian
sebesar itu pula pahala yang disediakan Allah Ta’ala. Maka cobalah untuk
tersenyum ketika mendapatkan ujian, cobaan atau musibah.
Dan betapa, seorang hamba sangat membutuhkan ampunan dari Allah Tabaraka
wa Ta’ala, karena seorang manusia adalah yang sudah ditegaskan sering
melakukan kesalahan dan dosa.
“Anas radhiyallahu ‘anhu meriwayatkan bahwa Nabi Muhammad shalallallahu
‘alaihi wasallam bersabda: “Setiap anak keturunan Adam adalah seorang
yang selalu melakukan kesalahan dan sebaik-baik orang yang selalu
melakukan kesalahan adalah orang-orang yang selalu bertaubat.” ((Lihat
Syarah Al Mumti’, karya Ibnu Utsaimin 3/163-164).
Keempat, Musibah menghapuskan dosa dan kesalahan.
“Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu meriwayatkan bahwa Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Ujian selalu bersama dengan
orang beriman lelaki dan perempuan, baik di dalam diri, anak dan
hartanya, sampai dia bertemu dengan Allah dalam keadaan tidak mempunyai
satu kesalahanpun.” (Hadits riwayat Tirmidzi (no. 2687) dan dishahihkan
oleh Al Albani)
Kelima, Seorang yang mendapatkan cobaan berarti diinginkan kebaikan oleh Allah Ta’ala
“Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu berkata: “Rasulullah shallallahu
‘alaihi wasallam bersabda: “Barangsiapa yang diinginkan Allah kebaikan
maka Allah akan mengujinya.”
Demikianlah sebagian keutamaan yang disediakan bagi orang yang dirundung
musibah, cobaan dan ujian. Semoga Anda yang lagi mendapat musibah bisa
tersenyum setelah membacanya. Allahumma amin.
0 komentar:
Post a Comment
Terima Kasih Telah Berkunjung di khazanahislamku.blogspot.com
Berikan Komentar dengan Penuh ETIKA untuk kita Diskusikan bersama