Bersanding dengan Rasulullah di Surga

Dari Sahl bin Sa’ad As-Sa’idi dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam beliau bersabda :
أَنَا وَكَافِلُ الْيَتِيمِ فِي الْجَنَّةِ هَكَذَا وَقَالَ بِإِصْبَعَيْهِ السَّبَّابَةِ وَالْوُسْطَى

“Aku dan orang yang mengurus anak yatim berada di surga seperti ini.” Beliau mengisyaratkan dengan kedua jarinya yaitu telunjuk dan jari tengah.” (HR. Al-Bukhari no. 6005)
Dari Abu Hurariah radhiallahu anhu dia berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasalam bersabda :
كَافِلُ الْيَتِيمِ لَهُ أَوْ لِغَيْرِهِ أَنَا وَهُوَ كَهَاتَيْنِ فِي الْجَنَّةِ وَأَشَارَ مَالِكٌ بِالسَّبَّابَةِ وَالْوُسْطَى

“Orang yang menanggung anak yatim miliknya atau milik orang lain, aku dan dia seperti dua jari ini di surga.” Malik mengisyaratkan jari telunjuk dan jari tengah.” (HR. Muslim no. 2983)

 
Penjelasan ringkas :

Anak yatim adalah anak lelaki atau wanita yang tidak mempunyai ayah -walaupun dia mempunyai ibu- sementara dia belum balig (Kitab Al-Yatim karya Dr. Abdul Hamid As-Suhaibani). Karenanya status ‘yatim’ dari seorang anak yang ditinggal mati ayahnya akan hilang dengan sendirinya ketika dia balig. Demikian pula anak yang ditinggal mati ibunya bukanlah yatim. Juga anak yang ditinggal mati ayahnya sementara dia sudah balig. Dan bukan pula termasuk yatim, anak yang belum balig yang ditinggal pergi oleh ayahnya (bukan ditinggal mati).
Jika kita melihat definisi yatim di atas, kita sudah bisa mengetahui apa hikmah disyariatkannya mengasuh anak yatim, yaitu karena mereka adalah anak-anak yang lemah serta kekurangan karena tidak adanya ayah yang bisa menafkahi dan melindungi mereka. Jika Islam mensyariatkan kepada setiap orang tua untuk berbuat baik kepada anak wanita mereka karena alasan yang kami sebutkan pada artikel sebelumnya, maka tentunya lebih disyariatkan lagi untuk berbuat baik kepada anak yatim, karena keadaan mereka lebih butuh pengasuhan dan perlindungan daripada yang dibutuhkan oleh anak wanita.
Karenanya, sebagaimana Nabi shallallahu alaihi wasallam menjanjikan orang yang mengasuh anak wanitanya dengan baik bahwa dia akan bersama beliau di surga, maka dalam hal ini beliau juga menjanjikan kepada setiap pengasuh anak yatim bahwa dia akan dekat dan bersama dengan beliau di dalam surga. Sebaliknya, Islam mengharamkan untuk berbuat kasar dan membentak anak yatim tanpa ada alasan yang sangat kuat.
Kemudian, dalam hadits Abu Hurairah di atas terdapat tambahan faidah yang tidak terdapat dalam hadits Sahl bin Sa’ad sebelumnya, yaitu bahwa keutamaan ini mencakup setiap orang yang mengasuh anak yatim, baik itu anak dia sendiri (dalam hal ini ibunya) maupun anak dari orang lain. Dan juga berlaku umum baik anak yatim itu bukan kerabat apalagi jika dia termasuk dari karib kerabat, maka tentunya pahalanya jauh lebih besar. Sekian artikel penyemangat kami sebagai pemikul tanggung jawab anak yatim dan dhuafa, semoga dengan ini menambah kesadaran kita akan.
Ada seorang laki-laki yang datang kepada nabi shollallohu ‘alaihi wa sallam mengeluhkan kekerasan hatinya. Nabipun bertanya : sukakah kamu, jika hatimu menjadi lunak dan kebutuhanmu terpenuhi? Kasihilah anak yatim, usaplah mukanya, dan berilah makan dari makananmu, niscaya hatimu menjadi lunak dan kebutuhanmu akan terpenuhi.” [HR Thabrani]
 
Sebuah riwayat tentang perhatian Rasul kepada yatim. Rasul menemui seorang anak yang menangis ketika Idul Fitri.
Rasul bertanya pada si anak, “Mengapa kamu menangis? Si anak pun menjawab karena ia tidak seperti teman sebayanya yang memiliki ayah dan memberikan mereka baju baru. “Ayahku gugur di medan perang,” kisah sang anak.
Kemudian, Rasul pun mengatakan, “Bagaimana jika Muhammad menjadi ayahmu, Aisyah menjadi ibumu, dan Hasan Husein menjadi saudaramu?”
Seketika itu, si anak menyadari bahwa yang berada di hadapannya adalah Rasulullah. “Dia pun sangat berbahagia,”
Kisah tersebut mengandung pelajaran bagaimana Rasulullah memberikan teladan agar umatnya tidak hanya sekadar menyantuni anak yatim. Tetapi, juga menggantikan tanggung jawab orang tuanya agar mendapatkan hak yang sama dengan anak pada umumnya yang memiliki orang tua lengkap.
Setidaknya, ada dua tuntunan Islami dalam rangka memuliakan anak yatim. Pertama, terhadap anak yatim yang memiliki harta.
Bagi mereka yang diserahkan tanggung jawabnya untuk menjaga anak yatim dan hartanya, mereka wajib menjaga dengan hati-hati. Jangan sampai mereka malah justru menyalahgunakan harta tersebut.
Bagi anak yatim yang tidak memiliki harta sehingga membutuhkan santunan orang lain, biasanya ada baitulmal yang bertanggung jawab. Tetapi, masa sekarang tanggung jawab itu biasanya dikelola oleh yayasan atau lembaga yatim tertentu.
Ia mengatakan, yayasan wajib memberikan hak anak yatim berupa santunan yang diterima untuk kebutuhan hidup dan pendidikan hingga dia mampu berdiri sendiri.
Perbuatan baik pada anak yatim tidak sekadar kafalah atau santunan. Apalagi, sebatas berlomba-lomba mengumpulkan yatim pada 10 Muharram, memberikan santunan, elus kepala mereka, kemudian selesai. “Santunan hanya sebagian kecil,”
Santunan hanya akan melemahkan mentalitas anak yatim sebagai penerima. Padahal, hak yang seharusnya mereka terima tidak hanya santunan, tetapi kasih sayang, pendidikan, dan keahlian untuk hidup lebih baik pada masa depan.
Selain itu, tujuan pendampingan bagi anak yatim adalah agar anak memiliki ilmu dan akhlak agar hidup sesuai tuntunan Islam. “Hak mereka terjaga iman dan Islamnya,”
Memuliakan anak yatim, ungkap Gus Enha, memiliki banyak faedah dan hikmah. Di antaranya, terjaminnya masa depan yatim dan bagi para penyantun, akan mendapatkan pengakuan sebagai orang yang tidak mendustakan agama.
Selain itu, Allah SWT berjanji bagi mereka yang mau memelihara anak yatim, akan mendapatkan kemudahan menjalani hidup yang terjal.
Pemberian santuan merupakan hal yang paling ringan untuk diberikan kepada anak yatim. Tetapi, tidak cukup dengan itu. Curahkan pula kasih sayang kepada mereka. “Seperti anak sendiri,”.
Anak yatim harus mendapatkan bekal keahlian dan ilmu yang sama sehingga mampu memiliki masa depan yang cerah. Berbahagialah para pengasuh yatim. Allah menjanjikan surga dan menyediakan kemudahan di dunia.
Share on Google Plus

About Admin

Khazanahislamku.blogspot.com adalah situs yang menyebarkan pengetahuan dengan pemahaman yang benar berdasarkan Al-Qur'an dan As-Sunnah dengan pemahaman generasi terbaik dari para sahabat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam beserta pengikutnya.
    Blogger Comment

0 komentar:

Post a Comment


Terima Kasih Telah Berkunjung di khazanahislamku.blogspot.com

Berikan Komentar dengan Penuh ETIKA untuk kita Diskusikan bersama