Hablum Minallah, Hablum Minan Naas,
Hablum Minal Alam adalah tiga tugas pokok yang telah kita sepakati
melalui perjanjian yang tertulis di dalam alquran. ketiga tugas pokok
itu tidak ada yang bisa dipisahkan semua harus dilaksanakan demi untuk
kebaikan manusia dan alam seisinya.
Keselamatan manusia tidak akan berarti
jika hanya melakukan salah satu tugas saja, karena begitu kita
(manusia) memasuki satu wilayah atau tugas , maka 1 diantara 2 tugas
menjadi sesuatu yang juga harus dilaksanakan, dan seterusnya ketika 2
tugas dilaksanakan maka tugas yang ke 3 pun harus dilaksanakan.
Mengembangkan
seluruh potensi manusia baik yang berbentuk jasmani maupun rohani.
Menumbuh suburkan hubungan harmonis setiap pribadi dengan Allah, manusia
dan alam semesta. hanya dan hanya bisa dilakukan secara bersama - sama ,
tanpa ada rasa iri , dengki, hasud yang bisa menimbulkan perpecahan.
karena jika perpecahan terjadi maka mau tidak mau peringatan pun akan
terus ditimpakan, hingga kita kembali kepada persatuan dan kesatuan
karena manusia ini adalah umat yang satu.
Hablum Minallah
Hablum Minallah
Dalam kaitannya dengan Hablum Minallah
, mungkin sebagian orang akan berpikir cukup dengan shalat dan dzikir,
meninggalkan hiruk pikuk dunia dan segala permasalahannya , namun
hendaklah kita tidak melupakan bahwa didalam Rahmat , Hidayah dan Inayah
yang telah Allah Subhanahu Wata'ala berikan kepada kita, ada HAQ orang
lain.
|
Yang kemudian akan memasukkan kita kedalam tugas yang kedua yakni Hablum Minannas.
Untuk terciptanya fungsi tersebut yang terintegrasi dalam diri pribadi
muslim yang beriman, tidaklah bisa dilakukan sendiri, kita tidak bisa
melakukan sesuatu tersebut dengan sendirian, karena kita butuh tempat
untuk menanam ladang amal kita, dan itu pada orang / individu yang lain.
Adapun tugas yang ketiga yakni Hablum
Minal Alam adalah jalan yang berada diantara 2 tugas pokok manusia,
dalam mencari keselamatan dan ketentraman hidup di dunia. menjaga agar
alam tetap bersahabat , menjaga alam demi untuk kebaikan kita sendiri
selama berada di dunia ini, adalah tugas kita (manusia) sebagai
khalifah.
Kesemuanya ini adalah tugas kita hidup
di dunia yakni untuk, menyatukan hati dan jiwa, menghilangkan iri ,
hasud dan dengki, dan ketidak seimbangan. karena Allah Subhanahu
Wata'ala telah menciptakan manusia dan alam semesta ini seimbang. (Al
Ayat)
Wallahu A'lam
Wallahu A'lam
________________________________________________
Bila
semua yang dilakukan kita niatkan sebagai ibadah; sebagai sarana meraih
ridha Allah, pasti hidup kita akan tenang. Saudaraku, satu hal penting
dalam hidup adalah memiliki tujuan. Kita harus bisa menjawab: untuk apa
kita hidup dan apa yang harus kita lakukan untuk mengisinya.
Memahami
secara benar tujuan hidup, akan membuat semua yang kita lakukan lebih
terarah, terfokus dan kita pun bisa terhindar dari perbuatan sia-sia.
Orang yang memiliki tujuan, walau lambat jalannya, jauh lebih baik dari
orang yang melakukan percepatan tapi tidak memiliki tujuan. Walau
lambat, asal istikamah melangkah, insya Allah ia akan sampai ke tempat tujuan.Setidaknya ada tiga tugas utama yang menanti kita, dan ke sanalah tujuan hidup kita arahkan.
Tugas pertama
adalah beribadah kepada Allah SWT.
“Dan Aku tidak menciptakan jin dan
manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku,”
demikian firman Allah
dalam QS Adz Dzaariyat [51] ayat 56.
Jadi, kita adalah hamba Allah. Kita
harus yakin tiada penguasa yang kekal abadi selain Allah. Kita harus
yakin bahwa semua yang ada di dunia ini seratus persen ada dalam
genggaman Allah. Juga, semua yang terjadi mutlak atas izin Allah.
Hikmahnya, kita tidak boleh menjadi hamba apa pun, selain menjadi hamba
Allah. Saudaraku,
bila semua yang dilakukan kita niatkan sebagai ibadah; sebagai sarana
meraih ridha Allah, pasti hidup kita akan tenang. Jaminan Allah tidak
akan tertukar. Masalahnya, sudah ikhlas atau belum niat kita; sudah
benar atau belum ikhtiar kita?
Kedua,
tugas sebagai khalifah. Allah Yang Mahamulia menjadikan kita sebagai
khalifah atau wakil Allah di muka bumi. Maka, jangan pernah terbetik
dalam pikiran untuk menyia-nyiakan amanah besar ini. Jangan pernah
terpikir untuk bertindak setengah-setengah, delapan puluh persen, atau
sembilan puluh persen. Lakukanlah seratus persen.
Lakukan secara
maksimal, agar hasil yang kita dapatkan maksimal pula. Saudaraku,
hidup hanya sekali. Maka lakukanlah yang terbaik, agar saat kematian
kelak, kita tengah berada di puncak prestasi. Boleh jadi inilah rahasia
mengapa Allah merahasiakan kematian kita.
Tujuannya tidak lain agar kita
bersungguh-sungguh dan melakukan yang terbaik kapan pun dan di mana
pun. Kita harus maksimal dalam bekerja agar mendapatkan uang banyak.
Kiat pun harus maksimal dalam belajar agar menjadi pintar. Tentu,
semuanya bukan untuk memperkaya dan memintarkan diri, kita mampu
mensejahterakan dan memintarkan orang lain. Kita cukup menjadi perantara
saja. Jadilah manusia terbaik. Yaitu manusia yang paling bermanfaat
bagi manusia lainnya.
Ketiga,
tugas untuk berdakwah. Saudaraku, di mana pun kita ada, kita harus
berdakwah menyebarkan nilai-nilai Islam. Tentu, cara dakwah kita harus
sesuai dengan tuntunan dari Rasulullah SAW. Setidaknya ada dua formula
dakwah yang bisa kita terapkan, yaitu
(1) menjadi bukti keindahan Islam.
Akhlak kita harus mencerminkan nilai-nilai Islam, mulai dari cara
makan, bergaul, berkata, bersikap, berkeluarga, hingga berpolitik harus
bisa mencerminkan indahnya Islam.
(2) Dakwah yang kita lakukan bukan
untuk menghakimi, tapi untuk membantu; membantu orang yang tidak paham,
menjadi paham Islam; membantu orang yang lupa menjadi ingat; membantu
orang bodoh menjadi pintar; membantu orang lalai menjadi
sungguh-sungguh, dst.
Tugas kita hanyalah memberi peringatan. Wallahu a’lam.
( KH Abdullah Gymnastiar )
0 komentar:
Post a Comment
Terima Kasih Telah Berkunjung di khazanahislamku.blogspot.com
Berikan Komentar dengan Penuh ETIKA untuk kita Diskusikan bersama