LANGKAH UNTUK MELIBAS PENYAKIT PUTUS ASA
Dalam
realita lain, tatkala sebuah penyakit sedang mendera, penderita hanya
pasrah total terhadap penyakit tersebut. Seharian dihabiskan dalam
tangisan semata, tanpa usaha dan upaya. Seolah-olah harapan sudah
tertutup rapat.
Atau bisa saja dalam kehidupan rumah
orang tua merasa capek, manakala melihat sang buah hatinya berulah,
bandel dan nakal. Banyak petuah telah diupayakan agar sang anak
menyadari pentingnya berbuat santun.
Itu sebagian potret sikap
keterputus-asaan, yang terkadang menyelinap hinggap pada seseorang.
Semua rasa pesimis tersebut harus dipupus. Karena, Allah pasti
memberikan pertolongan dan jalan keluar bagi yang mau berusaha.
Jalan keluar menghadapi putus asa ini
dapat ditempuh dengan mengetahui hakikatnya, faktor penyebab masalah
yang sedang melilitnya, dan dampak apa dengan solusi yang diambilnya.
Bila sudah diketahui dengan seksama, niscaya akan membantu mengentaskan
diri dari penyakit ini, atau menghindarinya sebelum menimpanya secara
lebih berat.
Dalam Islam kita dilarang putus asa dan
harus beriman kepada takdir. Kita menerima semua ujian karena yakin itu
semua sudah ditetapkan oleh Allah.
Ibrahim berkata:
“Tidak ada orang yang berputus asa dari rahmat Tuhan-nya, kecuali orang-orang yang sesat” [Al Hijr:56]Katakanlah: “Hai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” [Az Zumar:53]
Ustad Agung menyatakan sebab putus asa itu ada 2:
- 1. Tidak tahu tujuan hidup itu apa,
- 2. Tidak tahu cara mencapainya.
Nah tujuan hidup kita sebenarnya adalah mencari ridho Allah.
Jika Allah sudah ridho dengan kita, insya
Allah seluruh keinginan kita akan dikabulkan oleh Allah. Cara
mendapatkan ridho Allah bisa kita ketahui dengan mempelajari Al Qur’an
dan Hadits.
Allah tidak menginginkan kita jadi
dokter, kaya raya, atau yang lainnya. Yang dinginkan Allah dari kita
hanya takwa. Yaitu mematuhi aturannya dan menjauhi larangannya. Toh
ketika manusia mati, segala harta, jabatan, dan istri yang cantik sudah
tidak bermanfaat lagi baginya.
Kita jangan takut dan sedih jika ditimpa
musibah berupa ketakutan, kelaparan, kemiskinan, dan kematian. Itu
adalah cobaan. Ucapkanlah bahwa kita semua adalah milik atau ciptaan
Allah dan kepada Allah kita kembali.
Jika kita sabar, itu akan menambah pahala kita dan mengurangi dosa kita dan surga adalah imbalannya.
”Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar, (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan,“Innaa lillaahi wa innaa ilaihi raaji`uun”Mereka itulah yang mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk.” [Al Baqarah:155-157]”…Jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir.” [Yusuf :87]
Kita harus yakin bahwa dibalik kesulitan yang menimpa kita, insya Allah akan ada kemudahan.
Percayalah karena ini adalah janji Allah yang Maha Benar!
Percayalah karena ini adalah janji Allah yang Maha Benar!
Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.” [Alam Nasyrah:5-6]”…Siapakah yang dapat menghalangi kehendak Allah jika Dia menghendaki kemudharatan bagimu atau jika Dia menghendaki manfaat bagimu. Sebenarnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” [Al Fath:11]
Allah tidak Membebani Cobaan di luar Kemampuan Kita
Yakinlah bahwa Allah tidak akan membebani
kita cobaan di luar kemampuan kita. Segala macam cobaan insya Allah bisa
kita atasi selama kita dekat dengan Allah SWT.
”Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya.(Mereka berdoa): “Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami.Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri ma’aflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir.” [Al Baqarah :286]”Kami tiada membebani seseorang melainkan menurut kesanggupannya …” [Al Mu'minuun :62]“Bertakwalah kepada Allah sesuai dengan kemampuanmu” [At Taghabun:16]
Berusaha Mencari Karunia Allah
Meski kita beriman kepada Takdir Allah, tidak berarti kita jadi fatalis dan tidak berusaha melakukan apa-apa.”Jika telah shalat, bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung.” [Al Jumu'ah:10]
Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.” [Al Qashash:77]
Ada beberapa pengamen yang meski masih sangat muda begitu putus asa sehingga berkata:
“Kami mengamen karena terpaksa. Tidak mungkin kami bekerja di kantor seperti bapak-bapak dan ibu-ibu…”
Menyedihkan. Jika putus asa seperti itu dan tak mau berubah, Allah pun tak akan mengubah nasib mereka.
Jalan keluar menghadapi putus asa ini
dapat ditempuh dengan mengetahui hakikatnya, faktor penyebab masalah
yang sedang melilitnya, dan dampak apa dengan solusi yang diambilnya.
Bila sudah diketahui dengan seksama, niscaya akan membantu mengentaskan
diri dari penyakit ini, atau menghindarinya sebelum menimpanya secara
lebih berat.
Ada beberapa langkah yang perlu diambil untuk melibas penyakit putus asa.- 1. Memantapkan Keimanan Terhadap Qadha Dan Qadar.
- 2. Berbaik Sangka Kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala.
- 3. Memanjatkan Doa.
- 4. Meneguhkan Tawakkal Kepada Allah Subahnahu Wa Ta’ala.
- 5. Memiliki Tekad Yang Tinggi.
- 6. Sabar Dan Bersikap Tenang.
- 7. Menumbuhkan Sifat Optimisme Dan Berpikir Positif.
- 8. Menelaah Biografi Salaful Ummah.
- 9. Membekali Diri Dengan Ilmu Agama.
0 komentar:
Post a Comment
Terima Kasih Telah Berkunjung di khazanahislamku.blogspot.com
Berikan Komentar dengan Penuh ETIKA untuk kita Diskusikan bersama