Kenapa kamu jauhi mereka?
Kenapa kamu menjauhi orang2 awwam yang ada di antara kita, baik dari pelaku bid’ah maupun pelaku maksiat?
Kenapa kamu keras terhadap mereka?
Kenapa kamu sombong terhadap mereka, meremehkan/merendahkan mereka?
Kenapa kamu hapus/putuskan pertemanan dengannya?
Kenapa kamu tidak mengucapkan salam atau menjawab salam kepadanya?
Kenapa kamu ujub (bangga diri) terhadap mereka?
Apakah kamu lupa dan tidak menyadari bahwa dulu kamu adalah bagian dari mereka?
Bukankah kamu dulu termasuk dari orang2 yang awwam, pelaku bid’ah dan maksiat?
Atau kamu terlahir sudah dalam keadaan seorang Salafi atau Ahlus Sunnah yang istiqamah?
Jika dahulu kamu termasuk orang2 yang awwam, Lantas darimana kamu bisa
menjadi seorang Salafi dan bisa mengenal Sunnah serta meninggalkan
bid’ah dan maksiat saat ini?
Bukankah kamu mendapat hidayah salah satunya karena ada seorang Salafi
atau Ahlus Sunnah yang mau mendekatimu kemudian mendakwahi dan
mengenalkanmu tentang Sunnah dan Manhaj Salaf?
Namun kenapa setelah kamu menjadi seorang Salafi, kamu lupakan hal itu?
Bagaimana jadinya jika dulu kamu tidak mengenal orang2 Salafi atau
mereka tidak mau mendekati kamu, seperti halnya yang kamu lakukan saat
ini yaitu menjauhi orang2 awwam?
Tidakkah kamu senang dan bersyukur jika kamu berada di atas ketaatan kepada Allah, bisa mengenal Sunnah dan Manhaj Salaf?
Begitu juga hendaknya kamu senang jika mereka (orang2 awwam) itu seperti
kamu, bisa meninggalkan bid’ah dan maksiat yang dilakukannya.
Nabi shallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tidaklah beriman salah
seorang dari kalian hingga ia menyukai bagi saudaranya apa yang dia
sukai untuk dirinya” (al Hadits).
0 komentar:
Post a Comment
Terima Kasih Telah Berkunjung di khazanahislamku.blogspot.com
Berikan Komentar dengan Penuh ETIKA untuk kita Diskusikan bersama