“Wahai saudaraku-saudaraku yang tercinta… mereka itu adalah orang-orang yang mempersempit makna salafiyah.
Mereka adalah orang -orang yang mengambil bagian persangkaan,
orang-orang yang tidak menerima taubat, orang-orang yang
memperbincangkan manusia dan tidak mau menyebarkan kebaikan. Merekalah
orang-orang yang lebih banyak memberikan mudhorat kepada salafiyah
daripada kebaikan yang mereka berikan kepadanya…
..Sesungguhnya jika anda melihat pada para ulama Saudi maka berapakah
jumlah mereka? (cukup banyak!!!) sementara orang-orang itu hanya
menginginkan tiga atau empat ulama saja, sementara yang lain “bukan
termasuk salaf”?!!
Ini adalah musibah besar. Sesungguhnya jika anda melihat kepada ulama
di dunia Islam saat ini, anda akan mendapati bahwa pada diri mereka
terdapat kesalahan-kesalahan. Jika melihat kepada para ulama umat ini
yang memberikan pelayanan pada agama semisal Ibnu Hajar, An-Nawawi, Ibnu
Qudamah penulis kitab al-Mughni dan kitab-kitab bermanfaat lain, Ibnu
Uqail, dan Ibnul Jauzi maka anda akan mendapatkan bahwa mereka memiliki
karya-karya yang bisa mengeluarkan mereka dari salafiyah, karena
terdapat beberapa kritikan di sana.
Orang-orang yang menyempitkan makna salafiyah tersebut telah berbuat
buruk pada umat ini. Oleh karena itu , lihat kepada Syaikh ‘Abdul ‘Aziz
bin Baz rahimahulloh, dan Syaikh Muhammad bin Shalih al-‘Utsaimin
rahimahulloh, bagaimana keduanya bermuamalah dengan manusia. Bagaimana
keduanya memperindah akhlak-akhlak mereka, bagaimana kedunya menerima
para thalabul ‘ilmi (penuntut ilmu), bagaimana keduanya menghormati para
ulama? Apakah manhaj seperti ini ada pada mereka (orang-orang yang
mempersempit makna salafiyah itu)? Tidak. Mereka tidak ridho kecuali
dari sejumlah kecil yang terbatas dengan hitungan jari jemari dari para
thalabul ‘ilmi, yang menyibukkan diri dengan memakan daging para ulama
dalam majelis-majelis mereka. Dan kadang memaksakan ucapan-ucapan mereka
kepada apa yang tidak terkandung di dalamnya, bahkan kadang mereka
berdusta atas nama mereka. Tidak ada dalam kamus mereka kata taubat.
Mereka tidak menerima seorangpun untuk kembali. Mereka mempersempit
agama ini. Mereka bergembira dengan keluarnya manusia darinya, dan tidak
bergembira dengan menerima udzur manusia dan masuknya mereka
kedalamnya.
Ini adalah sebuah musibah wahai saudaraku. Lihatlah wahai ikhwah
fillah kepada kelembutan akhlak Syaikh Abdul ‘Aziz bin Baz rahimahulloh
dan Syaikh Ibnu ‘Utsaimin rahimahulloh, bagaimana mereka memberikan
fatwa kepada seluruh generasi dunia islam sekalipun mereka berbeda-beda,
di Eropa, Amerika, Afrika, Jepang, Indonesia dan Australia. Siapa yang
ridho dengan keputusan mereka? Siapa yang ridho? Anda akan mendapati
mereka menerima ‘Abdul ‘Aziz bin Baz rahimahulloh, dan Muhammad Ibnu
‘Utsaimin rahimahulloh dan fulan dan fulan. Akan tetapi apakah mereka
(orang-orang itu) meridhoi masyayikh mereka? Tidak demi Alloh, mereka
tidak meridhoinya. Mereka tidak akan menerimanya.
Sesungguhya titan mereka – mudah-mudahan Alloh Subhanahu wata’ala
memberikan taufiq kepada mereka dan memberikan hidayah kepada mereka –
adalah mempersempit makna salafiyah dan membuat orang lari dari
salafiyah. Mereka menjadikan salafiyah sebagai sebuah makna sempit lagi
terbatas. Kebanyakan perbuatan mereka adalah mengkafirkan manusia,
menfasikkan manusia, mengumpulkan kesalahan-kesalahan mereka,merusak
nama baik manusia, serta mencoreng kehormatan mereka.” (AR)
Oleh : Fadhilah As-Syekh DR.Abdulloh Al-Muthlaq (anggota haiah kibar ulama).
Dalam sebuah rekaman muhadhorah di kota Hail pada hari Rabu 19-Sya’ban-1424 H yang bertemakan “Al-Fitan Asbabuha wa ‘ilajuha” .
0 komentar:
Post a Comment
Terima Kasih Telah Berkunjung di khazanahislamku.blogspot.com
Berikan Komentar dengan Penuh ETIKA untuk kita Diskusikan bersama