HINDARILAH 10 PINTU MASUKNYA SETAN PADA DIRI KITA
Manusia diberikan oleh allah swt Akal dan Nafsu,
ini yang membedakan dengan mahluk lain, disamping itu diberikan pula
Ruh hidup dan Hati, Hati ini yang menjadikan manusia lebih mulia dengan
menggunakan Akal dan mengendalikan Nafsu nya. Dapat menjadikan manusia
bagaikan Malaikat atau Setan.
Kalau kita ingin memiliki kemampuan untuk
menjaga pintu agar tidak diserbu syetan, kita harus mengetahui
pintu-pintu mana saja yang dijadikan syetan sebagai jalan untuk
menguasai benteng tsb.
Melindungi hati dari gangguan syetan
adalah wajib oleh karena itu mengetahui pintu masuknya syetan itu
merupakan syarat untuk melindungi hati kita maka kita diwajibkan untuk
mengetahui pintu-pintu mana saja yang dijadikan jalan untuk menguasi
hati manusia.
Pintu tempat masuknya syetan
adalah semua sifat kemanusiaan manusia yang tidak baik. Berarti pintu
yang akan dimasuki syetan sebenrnya sangat banyak, Namun kita akan
membahas pintu-pintu utama yang dijadikan prioritas oleh syetan untuk
masuk menguasai manusia.
Diantara pintu-pintu besar yang akan dimasuki Syetan
1. Marah
Marah adalah kalahnya tentara akal oleh tentara syetan.
Bila manusia marah maka syetan bisa mempermainkannya seperti anak-anak mempermainkan kelereng atau bola.
Orang marah adalah orang yang sangat lemah di hadapan syetan.
2. Hasad (Cemburu, Dengki dan Iri)
Manusia bila hasud dan tamak menginginkan sesuatu dari orang lain maka ia akan menjadi buta. Rasulullah bersabda:- ”Cintamu terhadap sesuatu bisa menjadikanmu buta dan tuli”
Mata yang bisa mengenali pintu masuknya syetan akan menjadi buta bila
ditutupi oleh sifat hasad dan ketamakan sehingga tidak melihat.
Saat itulah syetan mendapatkan kesempatan untuk masuk ke hati manusia
sehingga orang itu mengejar untuk menuruti syahwatnya walaupun jahat.
3. Perut kenyang
Rasa
kenyang menguatkan syahwat yang menjadi senjata syetan. Dalam satu
riwayat disebutkan bahwa Iblis pernah menampakkan diri di hadapan Nabi
Yahya bin Zakariyya a.s.
Beliau melihat pada syetan beberapa belenggu dan gantungan pemberat untuk segala sesuatu seraya bertanya: Wahai iblis belenggu dan pemberat apa ini?
Syetan menjawab: “Ini adalah syahwat yang aku gunakan untuk menggoda anak cucu adam“
Yahya bertanya: “Apa hubungannya pemberat ini dengan manusia ?
Syetan menjawab: “Bila kamu kenyang maka aku beri pemberat sehingga engkau enggan untuk sholat dan dzikir“
Yahya bertanya lagi: Apa lainnya?
Tidak ada! Jawab syetan.
Kemudian Nabi Yahya berkata: Demi Allah aku tidak akan mengenyangkan perutku dengan makanan selamanya.
Iblis berkata : Demi Allah saya tidak akan memberi nasehat pada orang muslim selamanya.
Kebanyakan makan mengakibatkan munculnya enam hal tercela:
- Menghilangkan rasa takut kepada Allah dari hatinya.
- Menghilangkan rasa kasih sayang kepada makhluk lain karena ia mengira bahwa semua makhluk sama kenyangnya dengan dirinya.
- Mengganggu ketaatan kepada Allah.
- Bila mendengarkan ucapan hikmah ia tidak mendapatkan kelembutan.
- Bila ia bicara tentang ilmu maka pembicaraannya tidak bisa menembus hati manusia.
- Akan terkena banyak penyakit jasmani dan rohani.
4. Cinta perhiasan dan Peralatan Rumah Tangga
Bila
syetan melihat hati orang yang sangat mencintai perhiasan dan perabotan
rumah tangga maka iblis bertelur dan beranak dan menggodanya untuk
terus berusaha melengkapi dan membaguskan semua perabotan rumahnya,
menghiasi temboknya, langit-langitnya dst.
Akibatnya umurnya habis disibukkan dengan perabotan rumah tangga dan melupakan dzikir kepada Allah.
5. Tergesa-gesa dan tidak melakukan receck
Rasulullah pernah bersabda:
- “Tergesa-gesa termasuk perbuatan syetan dan hati-hati adalah dari Allah SWT“
Allah berfirman: ”Manusia diciptakan tergesa-gesa”
dalam ayat lain dditegaskan: “Sesungguhnya manusia itu sangat tergesa-gesa“
Mengapa kita dilarang tergesa-gesa?
Semua perbuatan harus dilakukan dengan pengetahuan dan penglihatan
mata hati. Penglihatan hata hati membutuhkan perenungan dan ketenangan.
Sedangkan tergesa-gesa menghalangi itu semua.
Ketika manusia tergesa-gesa dalam melakukan kewajiban maka syetan menebarkan kejahatannya dalam diri manusia tanpa disadari.
6. Mencintai harta
Kecintaan
terhadap uang dan semua bentuk harta akan menjadi alat hebat bagi
syetan. Bila orang memiliki kecintaan kuat terhadap harta maka hatinya
akan kosong.
Kalau dia mendapatkan uang sebanyak satu juta di jalan maka akan
muncul dari harta itu sepuluh syahwat dan setiap syahwat membutuhkan
satu juta.
Demikianlah orang yang punya harta akan merasa kurang dan menginginkan tambahan lebih banyak lagi.
7. Ta’assub bermadzhab dan meremehkan kelompok lain
Orang
yang ta’assub dan memiliki anggapan bahwa kelompok lain salah sangat
berbahaya. Orang yang demikian akan banyak mencaci maki orang lain.
Meremehkan dan mencaci maki termasuk sifat binatang buas.
Bila syetan menghiasi pada manusia bahwa taassub itu seakan-akan baik
dan hak dalam diri orang itu maka ia semakin senang untuk menyalahkan
orang lain dan menjelekkannya.
8. Kikir dan takut miskin
Sifat kikir
ini mencegah seseorang untuk memberikan infaq atau sedekah dan selalu
menyeru untuk menumpuk harta kekayaan dan siksa yang pedih adalah janji
orang yang menumpuk harta kekayaan tanpa memberikan haknya kepada fakir
miskin.
Khaitsamah bin Abdur Rahman pernah berkata: Sesungguhnya syaitan berkata: Anak cucu Adam tidak akan mengalahkanku dalama tiga hal perintahku, Aku perintahkan untuk :
- Mengambil harta dengan tanpa hak,
- Menginfakkannya dengan tanpa hak
- Dan Menghalanginya dari hak kewajibannya (zakat).
Sufyan berkata: Syetan tidak
mempunyai senjata sehebat senjata rasa takutnya manusia dari
kemiskinan. Apabila ia menerima sifat ini maka ia mengambil harta tanpa
hak dan menghalanginya dari kewajiban zakatnya.
9. Memikirkan Dzat Allah
Orang yang memikirkan dzat Allah tidak akan sampai kepada apa yang diinginkannya.Ia akan tersesat karena akal manusia tidak akan sampai kesana.
Ketika memikirkan dzat Allah ia akan terpeleset pada kesyirikan..
10. Suudzon terhadap orang Islam ghibah
Allah berfirman dalam Surat Al Hujuroot 12 :
- “Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah sebahagian kamu menggunjing sebahagian yang lain. Sukakah salah seorang di antara kamu memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang“
Rasulullah pernah bersabda:
- “Jauhillah tempat-tempat yang bisa memunculkan prasangka buruk“
Kalau ada orang yang selalu suudzdzon dan selalu mencari cela orang
lain maka sebenarnya ia adalah orang yang batinnya rusak. Orang mukmin
senantiasa mencari maaf dan ampunan tetapi orang munafik selalu mencari
cela orang lain.
Itulah sebagian pintu-pintu masuknya syetan untuk menguasai benteng
hatinya. Kalau kita teliti secara mendetail kita pasti tidak akan mempu
menghitus semua pintu masuknya syetan ke dalam hati manusia
Sekarang bagiamana solusi dari hal ini? Apakah cukup dengan zikrullah dan mengucapkan “Laa haula wa laa quwwata illa billah”?
ketahuilah bahwa upaya untuk membentengi hati dari masuknya serbuan
syetaan adalah dengan menutup semua pintu masuknya syetan dengan
membersihkan hati kita dari sifat-sifat tercela yang disebutkan di atas.
Bila kita bisa memutuskan akar semua sifat tercela maka syetan
mendapatkan berbagai halangan untuk memasukinya ia tidak bisa menembus
ke dalam karena zikrullah. Namun perlu diketahui bahwa zikir tidak akan
kokh di hati selagi hati belum dipenuhi dengan ketakwaan dan dijauhkan
dari sifat-sifat tercela.
Bila orang yang hatinya mamsih diliputi oleh akhlak tercela maka
zikrullah hanyalah omongan jiwa yang tidak menguasai hati dan tidak akan
mampu menolak kehadiran syetan. Oleh sebab itu Allah berfirman:
- Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa bila mereka ditimpa was-was dari syaitan, mereka ingat kepada Allah, maka ketika itu juga mereka melihat kesalahan-kesalahannya …. ( Al A’raaf 201)
Perumpamaan syetan adalah bagaikan anjing lapar yang mendekati anda.
Bila anda tidak memiliki roti atau daging pasti ia akan meninggalkanmu
walaupun Cuma menghardiknya dengan ucapan kaita. Tapi bila di tangan
kita ada daging maka ia tidak akan pergi dari kita walaupun kita sudah
berteriak ia ingin merebut daging dari kita.
Demikian juga hati bila tidak memiliki makanan syetan akan pergi
hanya dengan dzikrullah. Syahwat bila menguasi hati maka ia akan
mengusir dzikrullah dari hati ke pinggirnya saja dan tidak bisa merasuk
dalam relung hati.
Sedangkan orang-orang muttaqin yang terlepas dari hawa nafsu dan
sifat-sifat tercela maka ia akan dimasuki syetan bukan karena syahwat
tapi karena kelalaian daari dzikrullah apabila ia kembali berdzikir maka
syetan langsusng. Inilah yang ditegaskan firman Allah dalam ayat
sebelumnya:
- Dan jika kamu ditimpa sesuatu godaan syaitan, maka berlindunglah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui …. ( Al A’roof ayat 200)
- Apabila kamu membaca Al Qur’an, hendaklah kamu meminta perlindungan kepada Allah dari syaitan yang terkutuk. Sesungguhnya syaitan ini tidak ada kekuasaannya atas orang-orang yang beriman dan bertawakkal kepada Tuhannya. Sesungguhnya kekuasaannya (syaitan) hanyalah atas orang-orang yang mengambilnya jadi pemimpin dan atas orang-orang yang mempersekutukannya dengan Allah …. (An Nahl 98-100)
- “Bila Umar ra. Melewati suatu lereng maka syetan mengambil lereng selain yang dilewati Umar”?
Karena Umar memiliki hati yang bersih dari sifat-sifat tercela sehingga syetan tidak bisa mendekat.
Kendatipun hati berusaha menjauhkan diri dari syetan dengan
dzikrullah tapi mustahil syetan akan menjauh dari kita bila kita belum
membersihkan diri dari tempat yang disukai syetan yaitu syahwat, seperti
orang yang meminum obat sebelum melindungi diri dari penyakit dan perut
masih disibukkan dengan makanan yang kerasa dicerna.
Taqwa adalah
perlindungan hati dari syahwat dan nafsu apabila zikrullah masuk kedalam
hati yang kosong dari zikir maka syetan mendesak mamsuk seperti
masuknya penyakit bersamaan dengan dimakannya obat dalam perut yang
masih kosong. Allab SWT berfirman :
- Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat peringatan bagi orang-orang yang mempunyai hati atau yang menggunakan pendengarannya, sedang dia menyaksikannya …. (Qoof 37)
0 komentar:
Post a Comment
Terima Kasih Telah Berkunjung di khazanahislamku.blogspot.com
Berikan Komentar dengan Penuh ETIKA untuk kita Diskusikan bersama