RABBANAA AATINAA FID DUN-YA HASANAH, WAFIL-AAKHIRATI HASANAH, WAQINAA 'ADZAABAN NAAR
"Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka." (QS. Al Baqarah: 201)
اللَّهُمَّ رَبَّنَا آَتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
ALLAAHUMMA RABBANAA AATINAA FID DUN-YA HASANAH, WAFIL-AAKHIRATI HASANAH, WAQINAA 'ADZAABAN NAAR
"Ya Allah, ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka." (Muttafaq 'alaih)
Manfaat
doa ini sangat luar biasa. Kandungannya mencakup kebaikan yang
diinginkan setiap insan sejak di dunia hingga akhirat. Kebaikan di dunia
mencakup setiap yang diinginkan dari masalah dunia berupa kesehatan,
tempat tinggal yang luas, rizki yang banyak dan halal, istri shalihah,
anak shalih, ilmu bermanfaat, amal shalih, ibadah khusu', kendaraan yang
nyaman, nama baik dan lainnya.
Sedangkan
kebaikan di akhirat yang tertinggi adalah masuk surga dan mendapat
ridla Allah serta kenikmatan-kenikmatan yang mengirinya berupa rasa aman
dari huru-hara yang mengerikan di padang mahsyar, diringankan hisab
dan lainnya. Maknanya juga meminta agar diselamatkan dari siksa-siksa
dan penderitaan yang ada di kubur, padang mahsyar, dan di neraka.
Sedangkan
maksud diselamatkan atau dipelihara dari siksa neraka adalah
dimudahkan untuk menjauhi jalan yang menghantarkan ke neraka berupa
menjauhi maksiat dan dosa serta meninggalkan perkara syubuhat dan
haram.
Qasim bin Abdurrahman berkata, "siapa
yang diberi kalbu yang selalu bersyukur, lisan yang selalu berdzikir,
dan jasad yang sabar dan tangguh, maka dia telah diberi kebaikan di
dunia dan kebaikan di akhirat serta di pelihara dari siksa neraka."
Karenanya Nabi shallallahu 'alaihi wasallam banyak berdoa dengannya dan sangat menganjurkan umatnya untuk membaca doa ini. Dari Anas bin Malik radliyallah 'anhu mengatakan, "doa yang paling sering dibaca Nabi shallallahu 'alaihi wasallam adalah;
اللَّهُمَّ رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
"Ya Allah, ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka." (HR. Bukhari dan Ahmad)
Anas bin Malik biasa berdoa dengan doa ini saja dan ketika melantunkan beberapa doa pasti beliau memasukkan doa ini di dalamnya.
Diriwayatkan
oleh Ibnu Abi Hatim dari jalan Abu Nu'aim, Abdussalam bin Syadad
–yakni Abu Thaluth- berkata, aku pernah bersama Anas, lalu Tsabit
berkata kepadanya, "sesungguhnya saudara-saudaramu meminta agar engkau
mendoakan mereka. Lalu Anas berdoa, "Ya Allah, ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka." Merasa kurang, mereka meminta agar didoakan lagi ketika mereka akan beranjak pergi, lalu Anas berkata, "jika
Allah sudah memberikan untuk kalian kebaikan di dunia dan kebaikan di
akhirat serta memelihara kalian dari siksa nereka, berarti Dia telah
memberikan untuk kalian seluruh kebaikan."
Al Qadli Iyadh rahimahullah mengatakan, Nabi shallallahu 'alaihi wasallam banyak berdoa dengan ayat ini (al Baqarah: 201) karena mengandung seluruh isi doa dari urusan dunia dan akhirat."
Kapan dibacanya?
Pada
dasarnya doa ini boleh dibaca kapan saja khususnya pada saat-saat yang
mustajab, seperti di sepertiga malam terakhir, di antara adzan dan
iqamah, di sore hari Jum'at, dan lainnya. Namun, ada beberapa kondisi
khusus yang dianjurkan untuk membacanya, di antaranya:
1.
Doa ketika berada di antara rukun Yamani dan Hajar Aswad ketika
Thawwaf. (HR. Abu Dawud, Ahmad, al Baghawi dalam Syarh as Sunnah dari
Abdullah bin as Saaib).
2. Boleh dibaca setelah membaca tasyahhud kedua berdasarkan keumuman hadits, dalam Shahihain dan lainnya, Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda,
"kemudian silahkan dia berdoa yang dia suka." Juga berdasarkan riwayat
Umair bin Sa'd yang menyatakan bahwa Abdullah bin Mas'ud mengajari
kami bacaan tasyahhud dalam shalat kemudian berkata, "jika salah
seorang kamu selesai baca tasyahhud hendaknya dia berdoa . . . (salah
satunya doa di atas)." (Fath al Baari: 2/239)
Pelajaran dari doa ini
1.
Jangan-lah berdoa kepada Allah hanya kebaikan dunia saja, khususnya
ketika di tempat-tempat dan waktu-waktu yang mustajab. Doa dalam Al
Baqarah: 201 adalah pujian dari Allah bagi orang-orang beriman dan
celaan atas orang-orang musyrik. Orang-orang beriman meminta kebaikan di
dunia dan akhirat. Sedangkan orang-orang musyrikin doanya hanya
sebatas kebaikan dunia semata, mereka lupa terhadap akhirat.
2. Tidak boleh juga meminta hanya kebaikan di akhirat dan melupakan kehidupan dunianya. Dari sahabat Anas, pernah pada suatu hari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menjenguk salah seorang shabatnya yang dalam kondisi sangat lemah dan kurus. Lalu beliau shallallahu 'alaihi wasallam bertanya padanya, "apakah kamu telah berdoa dan meminta sesuatu kepada Allah?" dia menjawab, Ya Rasulullah aku telah berdoa, "Ya Allah jika aku kelak akan disiksa di akhirat, maka segerakanlah di dunia ini." lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berkata padanya, "Subhanallah, engkau tidak akan kuat terhadap siksa Allah. jangan begitu, tapi berdoalah:
2. Tidak boleh juga meminta hanya kebaikan di akhirat dan melupakan kehidupan dunianya. Dari sahabat Anas, pernah pada suatu hari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menjenguk salah seorang shabatnya yang dalam kondisi sangat lemah dan kurus. Lalu beliau shallallahu 'alaihi wasallam bertanya padanya, "apakah kamu telah berdoa dan meminta sesuatu kepada Allah?" dia menjawab, Ya Rasulullah aku telah berdoa, "Ya Allah jika aku kelak akan disiksa di akhirat, maka segerakanlah di dunia ini." lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berkata padanya, "Subhanallah, engkau tidak akan kuat terhadap siksa Allah. jangan begitu, tapi berdoalah:
اللَّهُمَّ رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
"Ya Allah, ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka." (HR. al Baghawi dalam Syarh as Sunnah dan Ahmad dalam al Musnad)
Blogger Comment