Cara tidur Rasulullah SAW.
Semua orang sangat membutuhkan tidur dalam hidupnya tak terkecuali
kita. Karena dengan tidur maka kita dapat menghimpun tenaga untuk dapat
beraktifitas dan beribadah dengan baik. Tak hanya itu, saat tidur hati
seorang muslimah berada dalam belaian jemari Allah SWT. Seorang muslimah
dapat dikatakan cantik secara sejati dikarenakan agamanya.
Islam memiliki ilmu yang sempurna dalam
kehidupan termasuk dalam hal tidur. Sebagai seorang kaumhawa yang selalu
ingin dicintai Allah, maka tak pelak jika kaumhawa harus mengetauhi
adab dalam tidur sesuai yang diajarkan Rasulullah SAW. Apa sajakah adab-adabnya? Berikut ini akan kami uraikan dalam beberapa poin sehingga memudahkan pembaca :
Cara tidur Rasulullah SAW sesuai hadist
- Jika tidak ada kepentingan / keadaan darurat janganlah tidur terlalu malam. Segeralah baringkan tubuh kaumhawa setelah sholat isya dan jangan tidur sebelumnya. Cara tidur Rasulullah seperti dalam hadist yang diriwayatkan Abu Barzah radhiyallahu ‘anhu :“Bahwasanya Rasulullah SAW membenci tidur malam sebelum (sholat Isya) dan berbincang-bincang (yang tidak bermanfaat) setelahnya.” [Hadist Riwayat Al-Bukhari No. 568 dan Muslim No. 647(235)].
- Tidurlah dalam keadaan suci dari hadast kecil (berwudhu). Salah satu dari manfaat yang tersembunyi adalah melancarkan darah dan meregangkan otot setelah seharian beraktifitas. Seperti dalam hadist Rasulullah SAW:“Apabila engkau hendak mendatangi pembaringan (tempat tidur), maka hendaklah berwudhu terlebih dahulu sebagaimana wudhumu untuk melakukan sholat.” (Hadist Riwayat Al-Bukhari No. 247 dan Muslim No. 2710).
- Mulailah membaringkan badan dengan posisi bagian kanan tubuh sebagai tumpuannya (rusuk bagian kanan). Meskipun setelah itu akan berubah ke posisi kiri (bertumpu pada rusuk kiri). Seperti dalam sabda Rasulullah SAW :“Berbaringlah di atas rusuk sebelah kananmu.” (Hadist Riwayat Al-Bukhari no. 247 dan Muslim no. 2710).
- Posisi tidur yang dianjurkan oleh sunnah Rasulullah selain bertumpu pada posisi bagian kanan tubuh yaitu meletakkan tangan kanan pada pipi kanan bagian bawah. Seperti dalam sabda Rasulullah SAW :“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam apabila tidur meletakkan tangan kanannya di bawah pipi kanannya.” (Hadist Riwayat Abu Dawud no. 5045, At Tirmidzi No. 3395, Ibnu Majah No. 3877 dan Ibnu Hibban No. 2350).
- Kapan dan dimanapun anda berada janganlah tidur dengan posisi perut dibawah (telungkup dengan menjadikan perut sebagai tumpuannya). Seperti dalam hadist Rasulullah SAW :“Sesungguhnya (posisi tidur tengkurap) itu adalah posisi tidur yang dimurkai Allah Azza Wa Jalla.” (Hadist Riwayat Abu Dawud dengan sanad yang shohih).
- Sebelum anda membaringkan badan pada
tempat tidur hendaklah membaca Ayat Kursi, membaca dua ayat terakhir
dari surat Al- Baqoroh. Mengatupkan dua telapak tangan lalu ditiup dan
dibacakan surat Al-Ikhlas, Al-Falaq dan An-Naas kemudian dengan dua
telapak tangan mengusap dua bagian tubuh yang dapat dijangkau dengannya
dimulai dari kepala, wajah, dan tubuh bagian depan. Hal ini diulangi
sebanyak 3 kali (Hadist Riwayat Al-Bukhari dalam Fathul Bari XI/277 No.
4439, 5016 (cet. Daar Abi Hayan) Muslim No. 2192, Abu Dawud No. 3902,
At-Tirmidzi) dan setelah itu bacalah doa ini sebagai akhir dari doa
tidur :
باسمك ربيوضعت جنبي وبك أرفعه إن أ مسكت نفسي فا ر حمها و إ ن أ ر سلتها فاحفظها بما تحفظ به عبادك الصا لحين“Bismikarabbii wa dho’tu jambii wa bika arfa’uhu in amsakta nafsii farhamhaa wa in arsaltahaa fahfazhhaa bimaa tahfazha bihi ‘ibaadakasshaalihiin.”
Yang artinya : “Dengan Nama-Mu, ya Rabb-ku, aku meletakkan lambungku. Dan dengan Nama-Mu pula aku bangun daripadanya. Apabila Engkau menahan rohku (mati), maka berilah rahmat padanya. Tapi apabila Engkau melepaskannya, maka peliharalah, sebagaimana Engkau memelihara hamba-hamba-Mu yang shalih.” (Hadist Riwayat Al-Bukhari No. 6320, Muslim No. 2714, Abu Dawud No. 5050 dan At-Tirmidzi No. 3401). - Ketika dalam tidur anda ingin merubah posisi tidur(dari satu sisi ke sisi lain) maka disunnahkan untuk mengucapkan doa berikut :
لا إ له إ لاالله الواحدالقهاررب السماوات واﻷرض ومابينهماالعز يزالغفار“laa ilaha illallahu waahidulqahhaaru rabbussamaawaati wal ardhi wa maa baynahumaa ‘aziizulghaffaru“.
Yang artinya : “Tidak ada Illah yang berhak diibadahi kecuali Allah yang Maha Esa, Maha Perkasa, Rabb yang menguasai langit dan bumi serta apa yang ada diantara keduanya, Yang Maha Mulia lagi Maha Pengampun.” (Hadist Riwayat Al-Hakim I/540 disepakati dan dishohihkan oleh Imam adz-Dzahabi). - Jika merasa tidak bisa tidur
dikarenakan merasa gelisah dan merasa takut tidur malam maka kepada
mereka dianjurkan untuk membaca doa berikut :
أعوذ بكلمات الله التامات من غضبه و شرعباده ومن همزات الشيا طين وأن يحضرون“A’udzu bikalimaatillahi attammati min ghadhabihi wa ‘iqaabihi wa syarri ‘ibaadihi wa min hamazaatisysyayaathiin wa ayyahdhuruun“.
Yang artinya : “Aku berlindung dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna dari murka-Nya, siksa-Nya, dari kejahatan hamba-hamba-Nya, dari godaan para syaitan dan dari kedatangan mereka kepadaku.” (Hadist Riwayat Abu Dawud No. 3893, At-Tirmidzi No. 3528 dan lainnya). - Tidur Rasulullah SAW selalu memakai celak mata pada saat beliau hendak tidur malam, berdasarkan hadits Ibnu Umar:“Bahwasanya Rasululloh shallallahu ‘alaihi wasallam senantiasa memakai celak dengan batu celak setiap malam sebelum beliau hendak tidur malam, beliau sholallahu ‘alaihi wassalam memakai celak pada kedua matanya sebanyak 3 kali goresan.” (Hadist Riwayat Ibnu Majah No. 3497).
- Membersihkan tempat tidur sebelum tidur adalah salah satu bagian dari sunnah maka bersihkanlah tempat tidur menggunakan kain yang bersih dengan cara mengibaskan pada tempat tidur sembari mengucapkan ‘bismillah’ seperti dijelaskan dalam hadist Rasulullah SAW :“Jika salah seorang di antara kalian akan tidur, hendaklah mengambil potongan kain dan mengibaskan tempat tidurnya dengan kain tersebut sambil mengucapkan ‘bismillah’, karena ia tidak tahu apa yang terjadi sepeninggalnya tadi.” (Hadist Riwayat Al Bukhari No. 6320, Muslim No. 2714, At-Tirmidzi No. 3401 dan Abu Dawud No. 5050).
- Ketika anda sudah terbangun maka
dianjurkan untuk tidak langsung berdiri dari pembaringan (tempat tidur)
dan kemudian membaca doa seperti berikut :
الحمد لله الذي أحيانابعدماأماتناوإليه النشور“Alhamdulillahilladzii ahyaanaa ba’damaa amaatanaa wa ilayhinnusyuur.”
Yang artinya: “Segala puji bagi Allah yang telah menghidupkan kami setelah ditidurkan-Nya dan kepada-Nya kami dibangkitkan.” (Hadist Riwayat Al-Bukhari No. 6312 dan Muslim No. 2711). - Setelah bangun tidur, disunnahkan mengusap bekas tidur yang ada di wajah maupun tangan. seperti dalam hadist Rasulullah SAW :“Maka bangunlah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dari tidurnya kemudian duduk sambil mengusap wajah dengan tangannya.” [Hadist Riwayat Muslim No. 763 (182)].
- Membersihkan mulut setelah bangun tidur (bersiwak) adalah bagian dari sunnah Rosulullah SAW, seperti di kutip dalam hadist :“Apabila Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bangun malam membersihkan mulutnya dengan bersiwak.” (Hadist Riwayat Al Bukhari No. 245 dan Muslim No. 255).
- Membersihkan hidung dengan menggunakan air atau disebut beristinsyaq dan beristintsaar (yaitu menghirup kemudian mengeluarkan atau menyemburkan air dari hidung). seperti dalam hadist Rasulullah SAW :“Apabila salah seorang di antara kalian bangun dari tidurnya, maka beristintsaarlah tiga kali karena sesunggguhnya syaitan bermalam di rongga hidungnya.” (Hadist Riwayat Bukhari No. 3295 dan Muslim No. 238).
- Membersihkan kedua tangan dengan membasuhnya menggunakan air sampai tiga kali sebelum memasukkan tangannya atau mengambil air dari dalam bak. seperti dalam hadist Rasulullah SAW :“Apabila salah seorang di antara kamu bangun tidur, janganlah ia memasukkan tangannya ke dalam bejana, sebelum ia mencucinya tiga kali.” (Hadist Riwaya t Al-Bukhari No. 162 dan Muslim No.278).
- Jika mempunyai anak maka pisahkanlah tempat tidur mereka setelah mereka berumur enam tahun. seperti dalam hadist Rasulullah SAW :”Anak laki-laki dan perempuan hendaknya dipisahkan tempat tidurnya setelah berumur 6 tahun.” (Hadist Riwaya Abu Daud, At-Tirmidzi).
- Jangan tidur berdua dalam satu selimut sesama jenis. Dilarangnya tidur antara sesama jenis laki-laki dengan laki-laki dan perempuan dengan perempuan. Karena hal tersebut bisa dianggap fitnah dan mudharat lain. Seperti dalam Hadist :”Tidak diperbolehkan bagi laki-laki tidur berdua (begitu juga wanita) dalam satu selimut.” (HR. Muslim).
Demikianlah beberapa tuntunan cara tidur
Rasulullah SAW yang beliau tuntunkan kepada kita. Semoga Allah melihat
kesungguhan kita dalam menjalankan agama demi kesehatan hidup dan pahala
dari Allah SWT utamanya. Inilah cara tidur Rasulullah SAW sesuai
sunnah.
Muroja’ah: Ust. Abu Salman
0 komentar:
Post a Comment
Terima Kasih Telah Berkunjung di khazanahislamku.blogspot.com
Berikan Komentar dengan Penuh ETIKA untuk kita Diskusikan bersama