"Pada suatu hari kami bersama2 dalam
perjalanan, bermalam di suatu dusun. Datang kepada kami seorang budak
perempuan dan berkata:
"Sesungguhnya kepala desa ini sedang sakit, dan tak seorang pun diantara kami yg dapat mengobatinya."
Salah seorang dari kami berdiri dan mengikuti budak tadi, kami tidak mengira dia bisa jadi tabib. Si sakit tadi langsung di manterai dan sembuh, kepadanya diberikan 30 ekor kambing, dan kepada kami di suguhkan minuman susu. Ketika rombongan meneruskan perjalanan, kami bertanya.
"Apakah engkau membolehkan mantera?"
Dia menjawab: (Abu Sa'id al-Khudri r.a.)
"Tidak, saya bukan tukang mantera, tetapi aku hanya membaca UMMUL KITAB (al-Fatihah)
Kami (Abu Sa'id al-Khudri r.a.) mengatakan kepada rombongan:
"Kejadian ini jangan di kabarkan kepada Rasulullah s.a.w. lebih dahulu"
Sesudah kami sampai dikota Madinah, kami datangi Rasulullah s.a.w. dan kami ceritakan kejadian itu. Dan Rasulullah bersabda:
"Sesungguhnya kepala desa ini sedang sakit, dan tak seorang pun diantara kami yg dapat mengobatinya."
Salah seorang dari kami berdiri dan mengikuti budak tadi, kami tidak mengira dia bisa jadi tabib. Si sakit tadi langsung di manterai dan sembuh, kepadanya diberikan 30 ekor kambing, dan kepada kami di suguhkan minuman susu. Ketika rombongan meneruskan perjalanan, kami bertanya.
"Apakah engkau membolehkan mantera?"
Dia menjawab: (Abu Sa'id al-Khudri r.a.)
"Tidak, saya bukan tukang mantera, tetapi aku hanya membaca UMMUL KITAB (al-Fatihah)
Kami (Abu Sa'id al-Khudri r.a.) mengatakan kepada rombongan:
"Kejadian ini jangan di kabarkan kepada Rasulullah s.a.w. lebih dahulu"
Sesudah kami sampai dikota Madinah, kami datangi Rasulullah s.a.w. dan kami ceritakan kejadian itu. Dan Rasulullah bersabda:
"Siapa tahu bahwa surat (al-Alfatihah) adalah mantera (obat) bagilah hadiah itu dan berikan kepadaKu sebagian darinya."
Kejadian seperti ini pun pernah diriwayatkan oleh Muslim dan Abu Dawud dari Hisyam. Didalam beberapa riwayat dari Muslim diterangkan bahwa penyakit orang yg disembuhkan itu ialah karena sengatan binatang yg berbisa dan yg menyembuhkan waktu itu adalah dia sendiri (Abu Said al-Khudri r.a.)
Mengenai surat al-Fatihah dapat menyembuhkan penyakit penyakit, ada beberapa pendapat didalam kalangan Ulama Ulama besar Islam. Pokok perbeda'an pendapat itu berkisar pada hadits yg tersebut diatas ini dan beberapa ayat al-Qur'an yg tersebut dibawah ini:
1. "Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu, dan penawar (obat) bagi penyakit yg ada didalam dada, dan sebagai penyejuk dan rahmat bagi orang orang yg berimat" (Yunus : 57)
2. "Dan Kami turunkan dari al-Qur'an sesuatu yg jadi obat dan rahmat bagi orang2 yg beriman, dan bagi orang2 yg zhalim tetaplah merugi" (al-Isra : 72.)
3. "Katakanlah, al-Qur'an itu sebagai pd petnjuk dan penawar (obat) bagi yg beriman" (Fusshilat : 44)
Karena ayat2 dan hadits yg tersebut diatas ini, semua Ulama2 sepakat bahwa al-Qur'an itu dapat menjadi obat. Tetapi obat apa? Mereka berlainan pendapat. Ada diantara mereka mengatakan sebagai obat dari penyakit2 batin (rohani) saja, tidak dapat menjadi obat dari penyakit2 jasmani (mengenai tubuh). Tetapi lain Ulama mengatakan, bisa menjadi obat bagi penyakit2 rohani dan jasmani.
"Di antara Ulama besar dan modern yg berpendapat bahwa al-Qur'an dan khususnya al-Fatihah dapat mengobati jasmani di samping mengobati rohani, ialah Imam Ibnu Qoyyim al-Jawzi. Berkata Ibnu Qayyim dalam Kitabnya bernama MADARIJUS SALIKIN JUZ 1 HALAMAN 52-58, diringkaskan sebagai berikut: Adapun al-Fatihah itu mengandung obat buat hati (rohani) maka tidaklah ada perlainan pendapat. Cacat2 atau penyakit yg menimpa qalbu berpokok pada dua perkara, ialah rusaknya Ilmu dan rusaknya tujuan. Karena dua kerusakan ini, yaitu ADH-DHALAAL (kesesatan) dan AL-GHADHAB (keangkara murka'an.) KESESATAN karena rusaknya pengetahuan, sedangkan KEANGKARA MURKA'AN karena rusaknya tujuan hidup.
Kejadian seperti ini pun pernah diriwayatkan oleh Muslim dan Abu Dawud dari Hisyam. Didalam beberapa riwayat dari Muslim diterangkan bahwa penyakit orang yg disembuhkan itu ialah karena sengatan binatang yg berbisa dan yg menyembuhkan waktu itu adalah dia sendiri (Abu Said al-Khudri r.a.)
Mengenai surat al-Fatihah dapat menyembuhkan penyakit penyakit, ada beberapa pendapat didalam kalangan Ulama Ulama besar Islam. Pokok perbeda'an pendapat itu berkisar pada hadits yg tersebut diatas ini dan beberapa ayat al-Qur'an yg tersebut dibawah ini:
1. "Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu, dan penawar (obat) bagi penyakit yg ada didalam dada, dan sebagai penyejuk dan rahmat bagi orang orang yg berimat" (Yunus : 57)
2. "Dan Kami turunkan dari al-Qur'an sesuatu yg jadi obat dan rahmat bagi orang2 yg beriman, dan bagi orang2 yg zhalim tetaplah merugi" (al-Isra : 72.)
3. "Katakanlah, al-Qur'an itu sebagai pd petnjuk dan penawar (obat) bagi yg beriman" (Fusshilat : 44)
Karena ayat2 dan hadits yg tersebut diatas ini, semua Ulama2 sepakat bahwa al-Qur'an itu dapat menjadi obat. Tetapi obat apa? Mereka berlainan pendapat. Ada diantara mereka mengatakan sebagai obat dari penyakit2 batin (rohani) saja, tidak dapat menjadi obat dari penyakit2 jasmani (mengenai tubuh). Tetapi lain Ulama mengatakan, bisa menjadi obat bagi penyakit2 rohani dan jasmani.
"Di antara Ulama besar dan modern yg berpendapat bahwa al-Qur'an dan khususnya al-Fatihah dapat mengobati jasmani di samping mengobati rohani, ialah Imam Ibnu Qoyyim al-Jawzi. Berkata Ibnu Qayyim dalam Kitabnya bernama MADARIJUS SALIKIN JUZ 1 HALAMAN 52-58, diringkaskan sebagai berikut: Adapun al-Fatihah itu mengandung obat buat hati (rohani) maka tidaklah ada perlainan pendapat. Cacat2 atau penyakit yg menimpa qalbu berpokok pada dua perkara, ialah rusaknya Ilmu dan rusaknya tujuan. Karena dua kerusakan ini, yaitu ADH-DHALAAL (kesesatan) dan AL-GHADHAB (keangkara murka'an.) KESESATAN karena rusaknya pengetahuan, sedangkan KEANGKARA MURKA'AN karena rusaknya tujuan hidup.
"Kedua penyakit inilah induknya segala
penyakit QOLBU atau hati. Maka hidayat yang bernama SHIRAATHAL MUSTAQIIN
"al-Qur'an" adalah obat dari penyakit pertama "KESESATAN". Sebab itu
hidayat ini harus selalu kita minta dan pelajari. Sedangkan pengertian
yg terkandung dalam IYYAKA NA'BUDU WA IYYAKA NASTA'IIN adalah obat dari
penyakit kedua yaitu RUSAK TUJUAN ATAU KEMURKA'AN. Adapun al-Fatihah ini
dapat pula menyembuhkan penyakit2 tubuh atau badan, sudah jelas pula
sebagai yg diterangkan oleh hadits shahih yg tersebut di atas ini.
"Para ahli tidak berselisih sedikitpun tentang kesahihan hadits yg tersebut diatas ini. Dalam hadits itu dinyatakan dengan terang, bahwa penyakit tersebut sudah sembuh hanya dengan membacakan surat al-Fatihah, sehingga tak membutuhkan obat lainya lagi. Pengalaman2 banyak orang dan undang2 KETABIBAN pun akan membenarkannya. Banyak sekali penyakit2 mengenai tubuh manusia yg dapat disembuhkan dengan Do'a Do'a, lebih lebih dengan al-Fatihah yg mengandung banyak RAHASIA, serta kebenaran dan pengertian2 yg sangat tinggi. Di dalamnya terkandung AT-TAUHID, penyerahan diri kepada Allah s.w.t., sanjungan dan pujian terhadap Allah s.w.t., di dalamnya terdapat nama Allah yg baik, nama Allah yg dapat menghilangkan segala kejelekan dan dapat mendatangkan segala kebaikan termasuk kesembuhan itu.
"Ada pun saksi2 yg bernama pengalaman, banyak sekali terjadi di segala zaman. Saya telah beberapa kali mengalami sendiri atas diriku dan atas diri orang lain. Lebih2 ketika aku bermukim di Makkah, pernah aku menderita penyakit yg amat berat, sehingga aku tidak dapat menggerakkan badan sedikitpun (lumpuh) itu terjadi satu kali sa'at aku sendiri bertawaf. Aku segera membaca al-Fatihah, ketika sedang membaca al-Fatihah, aku usap usapkan tanganku atas bagian tubuhku yg sakit, aku segera menjadi sembuh dan hilang rasa sakitku. Kejadian begini terjadi berulang ulang, kadang kadang aku ambil segelas air Zam-Zam, lalu aku bacakan al-Fatihah berulang ulang atas air itu kemudian baru aku minum. Sering sekali disembuhkan dengan cara begini, bahkan bukan hanya sembuh, kekuatan badanku menjadi berlipat ganda, yg tak pernah aku merasakan suatu obat yg begitu khasiatnya. Masalahnya memang jauh lebih besar dari semata mata obat, tetapi ini tergantung sangat kepada KEKUATAN IMAN dan KEYAKINAN orang yg menjalankannya.
"Saya tak usah cantumkan disini, pengalaman banyak Ulama ulama yg suci murni dari ahli ahli ibadah didalam Agama Islam yg menyatakan bahwa al-Fatihah dan beberapa ayat2 lainnya didalam al-Qur'an selainkan merupakan PETUNJUK, PEDOMAN dan PENGETAHUAN, dapat memberikan banyak khasiat khasiat di dalam menyembuhkan bermacam macam penyakit, jiwa dan badan, menolak berbagai bahaya, disamping mendatangkan berbagai faedah dan kekuatan, kebahagia'an dan ketenangan.
"Pengalaman orang2 suci dan ahli ibadah, tidaklah pantas kita tolak mentah2 seperti menolak perkata'an orang2 yg pembohong, seperti kata ahli ahli BID'AH dalam Agama, yg memang wajib kita tentang dan kita jauhi. Apa lagi kejadian2 yg luar biasa yg dialami orang2 suci itu bukanlah kejadian ketika dia sendiri saja, sering malah kejadian AJAIB itu terjadi ditengah2 orang banyak, disaksikan oleh beribu ribu mata dan didengar oleh beribu ribu telinga. Sehingga kalau kejadian seperti itu kita bantah, sama keada'an kita membantah 2x2=4 atau tak mempercayai sinar MATAHARI diwaktu siang.
"Hadits hadits yg menerangkan KEISTIMEWA'AN SURAT AL-FATIHAH, begitupun perkata'an banyak orang alim dan orang orang ahli ibadah banyak sekali, dan akan terlalu panjang kita cantumkan semuanya disini. Sebab itu kita cukupkan sekian saja, hendaklah dapat semua keterangan ini menambah keinginan kita untuk memperdalam pengertian kita tentang SURAT AL-FATIAH.
"Para ahli tidak berselisih sedikitpun tentang kesahihan hadits yg tersebut diatas ini. Dalam hadits itu dinyatakan dengan terang, bahwa penyakit tersebut sudah sembuh hanya dengan membacakan surat al-Fatihah, sehingga tak membutuhkan obat lainya lagi. Pengalaman2 banyak orang dan undang2 KETABIBAN pun akan membenarkannya. Banyak sekali penyakit2 mengenai tubuh manusia yg dapat disembuhkan dengan Do'a Do'a, lebih lebih dengan al-Fatihah yg mengandung banyak RAHASIA, serta kebenaran dan pengertian2 yg sangat tinggi. Di dalamnya terkandung AT-TAUHID, penyerahan diri kepada Allah s.w.t., sanjungan dan pujian terhadap Allah s.w.t., di dalamnya terdapat nama Allah yg baik, nama Allah yg dapat menghilangkan segala kejelekan dan dapat mendatangkan segala kebaikan termasuk kesembuhan itu.
"Ada pun saksi2 yg bernama pengalaman, banyak sekali terjadi di segala zaman. Saya telah beberapa kali mengalami sendiri atas diriku dan atas diri orang lain. Lebih2 ketika aku bermukim di Makkah, pernah aku menderita penyakit yg amat berat, sehingga aku tidak dapat menggerakkan badan sedikitpun (lumpuh) itu terjadi satu kali sa'at aku sendiri bertawaf. Aku segera membaca al-Fatihah, ketika sedang membaca al-Fatihah, aku usap usapkan tanganku atas bagian tubuhku yg sakit, aku segera menjadi sembuh dan hilang rasa sakitku. Kejadian begini terjadi berulang ulang, kadang kadang aku ambil segelas air Zam-Zam, lalu aku bacakan al-Fatihah berulang ulang atas air itu kemudian baru aku minum. Sering sekali disembuhkan dengan cara begini, bahkan bukan hanya sembuh, kekuatan badanku menjadi berlipat ganda, yg tak pernah aku merasakan suatu obat yg begitu khasiatnya. Masalahnya memang jauh lebih besar dari semata mata obat, tetapi ini tergantung sangat kepada KEKUATAN IMAN dan KEYAKINAN orang yg menjalankannya.
"Saya tak usah cantumkan disini, pengalaman banyak Ulama ulama yg suci murni dari ahli ahli ibadah didalam Agama Islam yg menyatakan bahwa al-Fatihah dan beberapa ayat2 lainnya didalam al-Qur'an selainkan merupakan PETUNJUK, PEDOMAN dan PENGETAHUAN, dapat memberikan banyak khasiat khasiat di dalam menyembuhkan bermacam macam penyakit, jiwa dan badan, menolak berbagai bahaya, disamping mendatangkan berbagai faedah dan kekuatan, kebahagia'an dan ketenangan.
"Pengalaman orang2 suci dan ahli ibadah, tidaklah pantas kita tolak mentah2 seperti menolak perkata'an orang2 yg pembohong, seperti kata ahli ahli BID'AH dalam Agama, yg memang wajib kita tentang dan kita jauhi. Apa lagi kejadian2 yg luar biasa yg dialami orang2 suci itu bukanlah kejadian ketika dia sendiri saja, sering malah kejadian AJAIB itu terjadi ditengah2 orang banyak, disaksikan oleh beribu ribu mata dan didengar oleh beribu ribu telinga. Sehingga kalau kejadian seperti itu kita bantah, sama keada'an kita membantah 2x2=4 atau tak mempercayai sinar MATAHARI diwaktu siang.
"Hadits hadits yg menerangkan KEISTIMEWA'AN SURAT AL-FATIHAH, begitupun perkata'an banyak orang alim dan orang orang ahli ibadah banyak sekali, dan akan terlalu panjang kita cantumkan semuanya disini. Sebab itu kita cukupkan sekian saja, hendaklah dapat semua keterangan ini menambah keinginan kita untuk memperdalam pengertian kita tentang SURAT AL-FATIAH.
Blogger Comment