Alhamdulillah,
segala puji bagi Allah. Shalawat dan salam semoga terlimpah kepada
Rasulullah, keluarga, dan para sahabatnya serta siapa yang menghidupkan
sunnah-sunnahnya hingga akhir zaman.
لاَ إلَهَ إلاَّ الله ُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ يُحْيِيْ وَيُمِيْتُ بِيَدِهِ الْخَيْرُ وَهُوَ
عَلَى كُلِّ شَيْئٍ قَدِيْرٌِ
Pasar
menjadi bagian penting dalam sebuah masyarakat. Dengan adanya pasar,
mereka akan lebih mudah memperoleh barang dan jasa kebutuhan
sehari-hari. Adapun bagi produsen, pasar menjadi tempat untuk
mempermudah proses penyaluran barang hasil produksi.
Karena urgensinya peran pasar bagi kehidupan manusia, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam juga
beraktifitas di pasar untuk memenuhi kebutuhan hariannya dan bekerja.
Dan karena aktifitas manusiawi inilah, kaum kuffar menjadikannya sebagai
alasan untuk menentang dan mendustakan risalah Nabi shallallahu 'alaihi wasallam.
وَقَالُوا
مَالِ هَذَا الرَّسُولِ يَأْكُلُ الطَّعَامَ وَيَمْشِي فِي الْأَسْوَاقِ
لَوْلَا أُنْزِلَ إِلَيْهِ مَلَكٌ فَيَكُونَ مَعَهُ نَذِيرًا
“Dan
mereka berkata: "Mengapa rasul ini memakan makanan dan berjalan di
pasar-pasar? Mengapa tidak diturunkan kepadanya seorang malaikat agar
malaikat itu memberikan peringatan bersama-sama dengan dia?” (QS. Al-Furqan: 7)
" Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam juga beraktifitas di pasar untuk memenuhi kebutuhan hariannya dan bekerja "
Terkhusus
bagi kaum ibu –tidak sedikit juga bapak-bapak- pergi ke pasar bagian
dari aktifitas harian. Di sana, dia bisa mendapatkan segala sesuatu
untuk kebutuhan harian di rumah tangganya. Sehingga pasar sering penuh
sesak dengan kaum ibu-ibu. Namun, apakah dalam beraktifitas di pasar
sudah mengikuti petunjuk Islam, salah satunya berdoa?
Berikut ini kami sebutkan salah satu doa masuk pasar yang ma’tsur dari hadits Nabi shallallahu 'alaihi wasallam.
Doa Masuk Pasar
لاَ
إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ المُلْكُ وَلَهُ
الْحَمْدُ يُحْيِيْ وَيُمِيْتُ وَهُوَ حَيٌّ لاَ يَمُوْتُ، بِيَدِهِ
الْخَيْرُ، وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ
Laa
Ilaaha Illallaahu wahdahu Laa Syariikalahu, Lahul Mulku Walahul Hamdu,
Yuhyii, Wayumiitu, Wahuwa Hayyun Laa Yamuutu, Biyadihil Khairu, Wahuwa
‘alaa Kulli Syai-in Qadiir
Artinya:
Tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Allah semata, tiada
sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya kerajaan, bagi-Nya segala pujian. Dia-lah Yang
Menghidupkan dan Yang Mematikan. Dia-lah Yang Hidup, tidak akan mati.
Di tangan-Nya kebaikan. Dia-lah Yang Maha Kuasa atas segala sesuatu.
Sumber Doa
Dari Umar bin al-Khathab radhiyallahu 'anhu, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
مَنْ
دَخَلَ السُّوقَ فَقَالَ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ
لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ يُحْيِي وَيُمِيتُ وَهُوَ حَيٌّ لَا
يَمُوتُ بِيَدِهِ الْخَيْرُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ كَتَبَ
اللَّهُ لَهُ أَلْفَ أَلْفِ حَسَنَةٍ وَمَحَا عَنْهُ أَلْفَ أَلْفِ
سَيِّئَةٍ وَرَفَعَ لَهُ أَلْفَ أَلْفِ دَرَجَةٍ
“Barangsiapa masuk pasar lalu ia mengucapkan, “Tidak
ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Allah semata, tiada sekutu
bagi-Nya. Bagi-Nya kerajaan, bagi-Nya segala pujian. Dia-lah Yang
Menghidupkan dan Yang Mematikan. Dia-lah Yang Hidup, tidak akan mati. Di
tangan-Nya kebaikan. Dia-lah Yang Maha Kuasa atas segala
sesuatu,” niscaya Allah menuliskan baginya sejuta kebaikan dan
menghapuskan darinya sejuta kejelekan serta mengangkat derajatnya hingga
sejuta derajat”." ( HR. At-Tirmidzi no. 3350, Ibnu Majah no. 2226, Al-Hakim no. 1930. Syaikh Al-Albani menyatakan, hadits tersebut hasan dalam Shahih wa Dhaif Sunan Ibnu Majah no. 2235, dan Shahih wa Dhaif Sunan At-Tirmidzi no. 3428, Shahih al-Jami no. 6231, Misykah al-Mashabih no. 2431, Shahih al-Targhib wa Tarhib no. 1694). Dalam riwayat Ahmad terdapat tambahan, “Dan Allah membangunkan baginya rumah di surga.”
Manfaat Doa
Sesungguhnya pasar merupakan medan perangnya setan dan tempat ditancapkan bendera kebesarannya. Dari Salman, ia berkata:
لَا
تَكُونَنَّ إِنْ اسْتَطَعْتَ أَوَّلَ مَنْ يَدْخُلُ السُّوقَ وَلَا آخِرَ
مَنْ يَخْرُجُ مِنْهَا فَإِنَّهَا مَعْرَكَةُ الشَّيْطَانِ وَبِهَا
يَنْصِبُ رَايَتَهُ
“Jika
engkau bisa, janganlah menjadi orang yang pertama masuk pasar dan
terakhir keluar darinya. Karena pasar merupakan medan pertempuran syetan
dan di sanalah ia menancapkan benderanya.” (HR. Muslim)
Diserupakannya
pasar dan aktifitas setan yang menggoda penghuninya dengan perang,
karena banyaknya kebatilan yang terjadi di sana, misalnya: berbuat
curang, penipuan, dusta, sumpah palsu, akad batil, menjual sesuatu yang
sudah dipesan orang lain, membeli barang yang sudah ditawar orang lain,
mengurangi takaran dan timbangan, ikhtilath, dan kebatilan lainnya.
Sedangkan
maksud ditancapkan bendera setan di pasar adalah menunjukkan bahwa
setan benar-benar bercokol di sana. Di sana, tentara-tentara setan
berkumpul untuk menebarkan perselisihan di antara manusia dan
menjerumuskan mereka kepada perbuatan-perbuatan buruk di atas dan
semisalnya. Maka dari sini, pasar adalah tempatnya setan dan tempat bala
tentaranya. Sehingga kebanyakan para penghuni pasar dikuasai kelalaian.
Oleh sebab itu, pasar menjadi tempat yang paling dibenci oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala.
" Diserupakannya pasar dan aktifitas setan yang menggoda penghuninya dengan perang, karena banyaknya kebatilan yang terjadi di sana"
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
أَحَبُّ الْبِلَادِ إِلَى اللَّهِ مَسَاجِدُهَا وَأَبْغَضُ الْبِلَادِ إِلَى اللَّهِ أَسْوَاقُهَا
“Bagian
negeri yang paling disenangi Allah adalah masjid-masjidnya dan bagian
negeri yang paling dibenci Allah adalah pasar-pasarnya.” (HR. Muslim)
Imam Nawawi rahimahullah berkata:
“Bagian negeri yang paling disenangi Allah adalah masjid-masjidnya”,
karena masjid adalah rumah ketaatan dan asas pondasinya adalah
ketakwaan. Sedangkan maksud “dan bagian negeri yang paling dibenci Allah
adalah pasar-pasarnya”, karena pasar adalah tempat kecurangan,
penipuan, riba, sumpah dusta, mengingkari janji, tidak berzikir dan
perbuatan lain yang semakna dengannya. . .” (Lihat Syarah Muslim li
al-Nawawi no. 1076)
Setan
berusaha melalaikan para penghuni pasar dari ingat kepada Allah, bahwa
Allah Mahapemberi, Mahapenahan, Mahamenarik dan Mahamenebar serta
Mahamemberi rizki. Sehingga orang ahli pasar merasa bahwa pasar adalah
sumber rizki. Padahal dia hanya sebagai sarana yang telah Allah jadikan
untuk peredaran barang.
" Setan berusaha melalaikan para penghuni pasar dari ingat kepada Allah, sehingga orang ahli pasar merasa bahwa pasar adalah sumber rizki "
Oleh karena itu, disyariatkannya doa ini untuk menghindarkan seseorang dari kalalaian-kelalaian tadi. Ketika dia membaca Laa Ilaaha Illallaah,
maka dia tersadar bahwa dirinya adalah hamba Allah yang harus selalu
beribadah kepada-Nya. Sehingga dia akan tetap membedakan yang hak dan
batil, halal dan haram, baik dan buruk.
Ketika membaca Wahdahu Laa Syariika Lahu
(Dia-lah yang esa, tidak ada sekutu baginya), maka dia tidak takut
kepada yang lain dan tidak khawatir jatah rizkinya hilang sehingga dia
tidak harus berbuat curang dan menipu untuk mendapatkannya. Dia
bertawakkal kepada Allah, karena Allah adalah Dzat yang mengatur alam
semesta, menentukan jatah rizki bagi setiap hamba-Nya. Dan siapa yang
bertawakkal kepada Allah, maka Allah akan mencukupkannya. Dan siapa yang
bertakwa kepada Allah, akan diberi rizki dari jalan yang tidak pernah
disangka-sangka olehnya.
Saat membaca Lahul Mulku Walahul Hamdu,
maka dia sadar bahwa Allah-lah yang melancarkan peredaran kepemilikan
sehingga dia bersyukur kepada Allah atas segala yang didapatkan dan rela
terhadap rizki yang belum sampai kepadanya.
Kemudian saat membaca Yuhyii wayumiitu (Dia-lah
Yang Menghidupkan dan Yang Mematikan), maka dia tahu bahwa batas usaha
manusia dan semua bentuk usahanya hanya kemampuan dan kepemilikan
sementara. Dalam usaha, orang tadi yakin Allah yang menghidupkan
sehingga banyak usaha berjalan di muka bumi, dan Allah yang mematikan
sehingga mampu membuat semua kegiatan berhenti.
Kemudian membaca, wahuwa Hayyun Laa Yamuutu (Dia-lah
yang Mahahidup, tidak akan mati), berarti Allah meniadakan bagi dirinya
apa yang dinisbatkan kepada semua makhluknya, yaitu kematian.
Kemudian membaca Biyadihil Khairu (Di tangan-Nya kebaikan), berarti semua kebaikan yang dicari manusia di dalam pasar berada di tangan Allah. Lalu membaca wahuwa ‘alaa Kulli Syai-in qadiir (Dia-lah
Yang Maha Kuasa atas segala sesuatu), bahwa Allah-lah yang memiliki
keinginan yang sempurna dan mampu mewujudkannya. Jika Dia berkehendak
memberi rizki kepada seseorang maka tidak ada yang bisa menghalangi.
Sebaliknya, siapa yang Allah tahan rizkinya maka tidak ada seseorang
yang bisa memberi. Sehingga hamba tadi hanya bertawakkal kepada Allah
semata dan tidak akan menerjang apa yang Allah larang untuk mendapatkan
keuntungan.
Saat membaca Lahul Mulku Walahul Hamdu, maka dia sadar bahwa Allah-lah yang melancarkan peredaran kepemilikan sehingga dia bersyukur kepada Allah atas segala yang didapatkan dan rela terhadap rizki yang belum sampai kepadanya.
Imam
al-Thibiy berkata, “Siapa yang berdzikir kepada Allah di dalamnya, maka
dia digolongkan ke dalam rombongan yang telah Allah Ta’ala sebutkan:
رِجَالٌ لَا تُلْهِيهِمْ تِجَارَةٌ وَلَا بَيْعٌ عَنْ ذِكْرِ اللَّهِ
“Laki-laki yang tidak dilalaikan oleh perniagaan dan tidak (pula) oleh jual beli dari mengingat Allah.” (QS. Al-Nuur: 37).”
Kesimpulan:
1. Dianjurkan untuk membaca doa di atas saat memasuki pasar atau berada di dalamnya.
2. Membaca zikir saat masuk pasar menghasilkan pahala yang sangat banyak dan besar, selayaknya kita tidak meninggalkannya.
3. Membaca doa di atas akan menumbuhkan rasa tawakkal kepada Allah dan tidak bergantung kepada sebab duniawi.
4. Disunnahkan
berzikir kepada Allah di pasar, karena pasar tempat yang melalaikan
dari zikrullah dan sibuk dengan dengan perdagangan. Sedangkan berzikir
di tengah-tengah orang lalai laksana pohon hijau yang tumbuh di antara
pohon-pohon yang kering. (Disebutkan oleh Ibnu Taimiyah dalam Fatawanya)
5.
Dianjurkan untuk memperbanyak zikir, istighfar dan taubat di pasar
supaya lisan ini senantiasa basah dengan zikrullah, karena keberadaan
kita di pasar merupakan bagian dari umur yang kelak akan ditanya pada
hari kiamat.
6. Pasar
merupakan tempatnya setan menggoda manusia dan melalaikan mereka dari
zikrullah. Maka orang yang tetap berzikir di pasar, dia memerangi setan
dan memukul mundur para pasukannya.
7. Tidak
dianjurkan berlama-lama di pasar. Jika sudah selesai urusan, dianjurkan
bersegera keluar darinya karena ia adalah tempat yang paling dibenci
oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala sebagaimana sabda Nabi shallallahu 'alaihi wasallam di atas.
Wallahu Ta’ala a’lam.
_________________________________________________________________________________________________
HR. Achmad no.309 dari s.Umar bin Al-Khoththoob:
لاَ
إلَهَ إلاَّ الله ُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ
الْحَمْدُ بِيَدِهِ الْخَيْرُ يُحْيِيْ وَيُمِيْتُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ
شَيْئٍ قَدِيْرٌِ
HR. At-Turmudzi no.3350 dari Salim bin Abdulloh bin Umar :
لاَ
إلَهَ إلاَّ الله ُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ
الْحَمْدُ يُحْيِيْ وَيُمِيْتُ وَهُوَ حَيٌّ لاَ يَمُوْتُ بِيَدِهِ
الْخَيْرُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْئٍ قَدِيْرٌِ
Ternyata do'a tersebut senada dengan do'a dzikir sesudah salam sebelum
merubah posisi duduk tahiyat akhir yang dibaca 10x khusus sesudah sholat
maghrib & Subuh.
HR. Achmad no.17305 dari Abdur Rohman bin Ghunmin:
لاَ
إلَهَ إلاَّ الله ُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ
الْحَمْدُ بِيَدِهِ الْخَيْرُ يُحْيِيْ وَيُمِيْتُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ
شَيْئٍ قَدِيْرٌِ
HR. Achmad no. 25340 dari Ummu Salamah:
لاَ إلَهَ إلاَّ الله ُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ يُحْيِيْ وَيُمِيْتُ بِيَدِهِ الْخَيْرُ وَهُوَ
عَلَى كُلِّ شَيْئٍ قَدِيْرٌِ
0 komentar:
Post a Comment
Terima Kasih Telah Berkunjung di khazanahislamku.blogspot.com
Berikan Komentar dengan Penuh ETIKA untuk kita Diskusikan bersama