Ummul kitab ialah kitab induk kepunyaan Allah. Dari Kitab induk
itulah Allah mengambil atau mengutip ayat-ayat yang diturunkan atau
diwahyukan kepada para nabi dan rasul-Nya. Wahyu yang diturunkan kepada
para nabi dan rasul yang diutus sebelun nabi Muhammad SAS. Diambil dari
ummul kitab. (ar-ra’ad:38-39). Al Quran sendiri berasal dari ummul kitab (Zukhruf:2-4). Yang tersimpan didalam lauh mahfudz (al burujj:19-22). Maka wahyu Al Quran sama dengan wahyu yang diturunkan kepada para nabi dan rasul-Nya yang diutus sebelum nabi Muhammad SAS (an-nisa’:163). Buktinya bahwa al Quran tersebut dalam kitab-kitab orang purbakala (asy-syuara’:196-197) demikian
juga syariat yang diajarkan kepada nabi dan rasul-Nya, mengandung
prinsip-prinsip yang sama: yaitu untuk menegakkan agama Allah dan
melarang mereka bertafarrug (berpecah belah) dalam menegakkan agama-Nya. (As-Syura:13). Orang-orang
yang memecah belah siapapun mereka maka Allah melarang para nabi dan
rasul mencampuri mereka, karena urusannya terserah Allah. (al-an’am:159)
Dan Sesungguhnya kami Telah mengutus beberapa Rasul sebelum kamu
dan kami memberikan kepada mereka isteri-isteri dan keturunan. dan tidak
ada hak bagi seorang Rasul mendatangkan sesuatu ayat (mukjizat)
melainkan dengan izin Allah. bagi tiap-tiap masa ada Kitab (yang
tertentu). Allah menghapuskan apa yang dia kehendaki dan menetapkan (apa
yang dia kehendaki), dan di sisi-Nya-lah terdapat Ummul-Kitab (ar-ra’ad:38-39)
Demi Kitab (Al Quran) yang menerangkan. Sesungguhnya kami
menjadikan Al Quran dalam bahasa Arab supaya kamu menelaah(nya). Dan
Sesungguhnya Al Quran itu dalam ummul Al Kitab di sisi kami, adalah
benar-benar Tinggi (nilainya) dan amat banyak mengandung hikmah (zukhruf:2-4)
Sesungguhnya orang-orang kafir selalu mendustakan, Padahal Allah
mengepung mereka dari belakang mereka. Bahkan yang didustakan mereka itu
ialah Al Quran yang mulia, Yang (tersimpan) dalam Lauh Mahfuzh.(al buruuj:19-22)
Sesungguhnya kami Telah memberikan wahyu kepadamu sebagaimana
kami Telah memberikan wahyu kepada Nuh dan nabi-nabi yang kemudiannya,
dan kami Telah memberikan wahyu (pula) kepada Ibrahim, Isma’il, Ishak,
Ya’qub dan anak cucunya, Isa, Ayyub, Yunus, Harun dan Sulaiman. dan kami
berikan Zabur kepada Daud (An-nisa’:163)
Dan Sesungguhnya Al Quran itu benar-benar (tersebut) dalam
kitab-kitab orang purbakala. Dan apakah tidak cukup menjadi bukti bagi
mereka, bahwa para ulama Bani Israil mengetahuinya? (as-syuara’:196-197)
Dia Telah mensyari’atkan bagi kamu tentang agama apa yang Telah
diwasiatkan-Nya kepada Nuh dan apa yang Telah kami wahyukan kepadamu dan
apa yang Telah kami wasiatkan kepada Ibrahim, Musa dan Isa yaitu:
Tegakkanlah agama dan janganlah kamu berpecah belah tentangnya. amat
berat bagi orang-orang musyrik agama yang kamu seru mereka kepadanya.
Allah menarik kepada agama itu orang yang dikehendaki-Nya dan memberi
petunjuk kepada (agama)-Nya orang yang kembali (kepada-Nya) (As-syura:13)
Sesungguhnya orang-orang yang memecah belah agama-Nya dan mereka
menjadi bergolongan, tidak ada sedikitpun tanggung jawabmu kepada
mereka. Sesungguhnya urusan mereka hanyalah terserah kepada Allah,
Kemudian Allah akan memberitahukan kepada mereka apa yang Telah mereka
perbuat (al-an’am:159).
- Pengertian alkitab mencakup kumpulan wahyu Allah yang diturunkan kepada para nabi dan Rasul-Nya untuk ditilawah oleh “utul kitab” (al baqarah:121). Didalamnya terdapat catatan-catatan yang dilembarkan (suhuf) berupa bukti-bukti dan keterangan yang jelas dan tepat (bayan) (al bayyinah:1-4). Suhuf-suhuf ini merupakan ajaran dari Raab manusia sebagai peringatan/pemikiran (‘abasa:11-16) yang telah tersebut didalam suhuf Ibrahim dan Musa (al-a’laa:9-19) sedangkan Al Quran diturunkan didalam hati nabi dan tersebut didalam kitab-kitab orang purbakala (asy-syu’araa:192-196) tetapi orang-orang zalim menolak atas keterangan yang bukan berupa suhuf (thaha: 133-135)
Orang-orang yang Telah kami berikan Al Kitab kepadanya, mereka
membacanya dengan bacaan yang sebenarnya, mereka itu beriman kepadanya.
dan barangsiapa yang ingkar kepadanya, Maka mereka Itulah orang-orang
yang rugi (al baqarah:121)
Orang-orang kafir yakni ahli Kitab dan orang-orang musyrik
(mengatakan bahwa mereka) tidak akan meninggalkan (agamanya) sebelum
datang kepada mereka bukti yang nyata, (yaitu) seorang Rasul dari Allah
yang mentilawatkan lembaran-lembaran (suhuf) yang disucikan. Di
dalamnya terdapat (isi) kitab-kitab yang lurus Dan tidaklah berpecah
belah orang-orang yang didatangkan Al Kitab (kepada mereka) melainkan
sesudah datang kepada mereka keterangan yang jelas dan tepat (bayan) (al-bayyinah:1-4)
Sekali-kali jangan (demikian)! Sesungguhnya ajaran-ajaran Tuhan
itu adalah suatu peringatan, Maka barangsiapa yang menghendaki, tentulah
ia memperhatikannya, Di dalam suhuf yang dimuliakan, Yang ditinggikan
lagi disucikan, Di tangan para penulis, Yang mulia lagi berbakti (‘abasa:11-16)
Oleh sebab itu berikanlah peringatan Karena peringatan itu
bermanfaat, Orang yang takut (kepada Allah) akan mendapat pelajaran, Dan
orang-orang yang celaka (kafir) akan menjauhinya. (yaitu) orang yang
akan memasuki api yang besar (neraka). Kemudian dia tidak akan mati di
dalamnya dan tidak (pula) hidup. Sesungguhnya beruntunglah orang yang
membersihkan diri (dengan beriman), Dan dia ingat nama Tuhannya, lalu
dia sembahyang. Tetapi kamu (orang-orang kafir) memilih kehidupan
duniawi. Sedang kehidupan akhirat adalah lebih baik dan lebih kekal.
Sesungguhnya Ini benar-benar terdapat dalam kitab-kitab yang dahulu,
(yaitu) suhuf Ibrahim dan Musa. (al-a’laa:9-19)
Dan Sesungguhnya Al Quran Ini benar-benar diturunkan oleh Tuhan
semesta Alam, Dia dibawa turun oleh Ar-Ruh Al-Amin (Jibril), Ke dalam
hatimu agar kamu menjadi salah seorang di antara orang-orang yang
memberi peringatan, Dengan bahasa Arab yang jelas. Dan Sesungguhnya Al
Quran itu benar-benar (tersebut) dalam kitab-kitab orang yang dahulu (asy-syu’araa:192-196)
Dan mereka berkata: “Mengapa ia tidak membawa bukti kepada kami
dari Tuhannya?” dan apakah belum datang kepada mereka bukti yang nyata
dari apa yang tersebut di dalam suhuf yang dahulu? Dan sekiranya kami
binasakan mereka dengan suatu azab sebelum Al Quran itu (diturunkan),
tentulah mereka berkata: “Ya Tuhan kami, Mengapa tidak Engkau utus
seorang Rasul kepada kami, lalu kami mengikuti ayat-ayat Engkau sebelum
kami menjadi hina dan rendah?” Katakanlah: “Masing-masing (kita)
menanti, Maka nantikanlah oleh kamu sekalian! Maka kamu kelak akan
mengetahui, siapa yang menempuh jalan yang lurus dan siapa yang Telah
mendapat petunjuk”.(thaha:133-135).
- Adanya kitab yang berisi catatan-catatan dalam lembaran (suhuf) (at-takwir:10) dan juga kitab rekaman baik maupun jahat (al-muthaffifin:7-9, 18-20) yang dikalungkan pada tiap-tiap leher manusia sebagai penghisab (menghitung atas amal) diri sendiri (al-isra:13-14) maka hendaklah manusia menggunakannya sesuai kesanggupannya (al-mu’minuun:62). Sebab manusia tergadai oleh apapun yang dikerjakannya (al-mudatsir:38). Mereka memperoleh apa yang diusahakannya dan diberikannya balasan yang setimpal (an-najm:39-42) dari tiap-tiap dampak/bekas perbuatannya (yasin:12)
Dan apabila suhuf (amal perbuatan manusia) dibuka (at-takwir:10)
Sekali-kali jangan curang, Karena Sesungguhnya Kitab orang yang
durhaka tersimpan dalam sijjin. Tahukah kamu apakah sijjin itu? (ialah)
Kitab rekaman (al muthaffifin:7-9)
Sekali-kali tidak, Sesungguhnya Kitab orang-orang yang berbakti
itu (tersimpan) dalam ‘Illiyyin. Tahukah kamu apakah ‘Illiyyin itu?
(yaitu) Kitab rekaman (al muthaffifin:18-20)
Dan tiap-tiap manusia itu Telah kami tetapkan amal perbuatannya
(sebagaimana tetapnya kalung) pada lehernya. dan kami keluarkan baginya
pada hari kiamat sebuah Kitab yang dijumpainya terbuka. “Bacalah
kitabmu, cukuplah dirimu sendiri pada waktu Ini sebagai penghisab
terhadapmu” (al-isra’:13-14)
Kami tiada membebani seseorang melainkan menurut kesanggupannya,
dan pada sisi kami ada suatu Kitab yang membicarakan kebenaran, dan
mereka tidak dianiaya (al mu’minuun:62)
Tiap-tiap diri tergadai atas apa yang Telah diperbuatnya (al mudatsir:38)
Dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain apa yang
Telah diusahakannya, Dan bahwasanya usaha itu kelak akan diperlihat
(kepadanya). Kemudian akan diberi balasan kepadanya dengan balasan yang
paling sempurna, Dan bahwasanya kepada Tuhamulah kesudahan (segala
sesuatu), (an-najm:39:42)
Sesungguhnya kami menghidupkan orang-orang mati dan kami
menuliskan apa yang Telah mereka kerjakan dan bekas-bekas yang mereka
tinggalkan. dan segala sesuatu kami dokumentasikan dalam kitab induk
yang nyata (yasiin:12).
- Ada juga tulisan-tulisan yang dibuat oleh tangan-tangan manusia atau hasil karangannya sendiri, tetapi dikatakan bahwa hal itu berasal dari wahyu Allah, maka mereka akan celaka (al baqarah:75-79). Mereka memutar-mutar lidahnya agar yang dibacanya seolah-olah wahyu al kitab, mereka itu berkata dusta terhadap Allah dan bagian mereka adalah siksa yang pedih (ali-imraan:77-78)
Apakah kamu masih mengharapkan mereka akan percaya kepadamu,
padahal segolongan dari mereka mendengar firman Allah, lalu mereka
mengubahnya setelah mereka memahaminya, sedang mereka mengetahui? Dan
apabila mereka berjumpa dengan orang-orang yang beriman, mereka
berkata:” kamipun Telah beriman,” tetapi apabila mereka berada sesama
mereka saja, lalu mereka berkata: “Apakah kamu menceritakan kepada
mereka (orang-orang mukmin) apa yang Telah diterangkan Allah kepadamu,
supaya dengan demikian mereka dapat mengalahkan hujjahmu di hadapan
Tuhanmu; Tidakkah kamu mengerti?”
Tidakkah mereka mengetahui bahwa Allah mengetahui segala yang
mereka sembunyikan dan segala yang mereka nyatakan? Dan diantara mereka
ada yang buta huruf, tidak mengetahui Al Kitab, kecuali dongengan bohong
belaka dan mereka Hanya menduga-duga. Maka Kecelakaan yang besarlah
bagi orang-orang yang menulis Al Kitab dengan tangan mereka sendiri,
lalu dikatakannya; “Ini dari Allah”, (dengan maksud) untuk memperoleh
keuntungan yang sedikit dengan perbuatan itu. Maka Kecelakaan yang
besarlah bagi mereka, akibat apa yang ditulis oleh tangan mereka
sendiri, dan Kecelakaan yang besarlah bagi mereka, akibat apa yang
mereka kerjakan (al-baqarah:75-79)
Sesungguhnya orang-orang yang menukar janji (nya dengan) Allah
dan sumpah-sumpah mereka dengan harga yang sedikit, mereka itu tidak
mendapat bahagian (pahala) di akhirat, dan Allah tidak akan berkata-kata
dengan mereka dan tidak akan melihat kepada mereka pada hari kiamat dan
tidak (pula) akan mensucikan mereka. bagi mereka azab yang pedih.
Sesungguhnya diantara mereka ada segolongan yang memutar-mutar lidahnya
membaca Al kitab, supaya kamu menyangka yang dibacanya itu sebagian dari
Al kitab, padahal ia bukan dari Al Kitab dan mereka mengatakan: “Ia
(yang dibaca itu datang) dari sisi Allah”, padahal ia bukan dari sisi
Allah. mereka Berkata dusta terhadap Allah sedang mereka Mengetahui (ali-imraan:77-78).
Utul-kitab adalah istilah untuk umat atau kaum yang kedatangan
rasul. Rasul datang menyampaikan petunjuk wahyu-Nya atau disebut al
kitab. Kepada utul kitab Allah mengambil janji, bahwa mereka diperintah
untuk menerangkan ayat-ayat Allah kepada manusia dan dilarang
menyembunyikan petunjuk wahyu Allah (ali ‘imraan:187). Tetapi kemudian diantara utul-kitab ada yang beriman dan ada yang kafir. (al-ankabut:47)
Orang-orang yang Telah kami berikan Al Kitab kepadanya, mereka
membacanya dengan bacaan yang sebenarnya, mereka itu beriman kepadanya.
dan barangsiapa yang ingkar kepadanya, Maka mereka Itulah orang-orang
yang rugi.(al-baqarah:121).
Dan (ingatlah), ketika Allah mengambil janji dari orang-orang
yang Telah diberi Kitab (yaitu): “Hendaklah kamu menerangkan isi Kitab
itu kepada manusia, dan jangan kamu menyembunyikannya,” lalu mereka
melemparkan janji itu ke belakang punggung mereka dan mereka menukarnya
dengan harga yang sedikit. Amatlah buruknya tukaran yang mereka terima (ali ‘imraan:187)
Dan janganlah kamu berdebat denganAhli kitab, melainkan dengan
cara yang paling baik, kecuali dengan orang-orang zalim di antara
mereka, dan Katakanlah: “Kami Telah beriman kepada (kitab-kitab) yang
diturunkan kepada kami dan yang diturunkan kepadamu; Tuhan kami dan
Tuhanmu adalah satu; dan kami Hanya kepada-Nya berserah diri”. Dan
demikian (pulalah) kami turunkan kepadamu Al Kitab (Al Quran). Maka
orang-orang yang Telah kami berikan kepada mereka Al Kitab (sebelum al
quran) mereka beriman kepadanya (Al Quran); dan di antara mereka
(orang-orang Mekah) ada yang beriman kepadanya. dan tiadalah yang
mengingkari ayat-ayat kami selain orang-orang kafir. Dan kamu tidak
pernah mentilawah sebelumnya (Al Quran) sesuatu Kitabpun dan kamu tidak
(pernah) menulis suatu Kitab dengan tangan kananmu; Andaikata (kamu
pernah mentilawah dan menulis), benar-benar ragulah orang yang
mengingkari(mu) (al-ankabuut:46-48)
Utul kitab ada yang beriman dan ada yang kafir maka terjadilah
Utul-nasiban minal kitab adalah istilah bagi orang-orang yang menerima
sebagian isi kitab dikarenakan adanya tulisan-tulisan tangan yang
dilakukan orang-orang kafir terhadap ayat-ayat wahyu Allah. Orang-orang
yang menerima sebagian isi alkitab tentu tidak bisa memahami secara utuh
petunjuk wahyu Allah. Hal itu menjadikan akibat lahirnya faham-faham
yang bersifat sectarian atau parsial (sepotong-potong) tidak keseluruhan
(kaffah), meskipun demikian mereka mengatakan bahwa ajarannya itu
bersumber dari petunjuk wahyu Allah. Oleh karena itu Allah mengingatkan
agar manusia memahami dan mempelajari sejarah kenabian secara utuh dan
benar. Sehingga hatinya menjadi mantap dan akan memperoleh pelajaran
serta peringatan. Perlu diketahui bahwa seluruh nabi dan rasul merupakan
satu kesatuan secara berkesinambungan dan berlanjut, sampai diutusnya
nabi terakhir atau nabi akhir zaman, yaitu Muhammad SAS.
Rasul Telah beriman kepada Al Quran yang diturunkan kepadanya
dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman. semuanya beriman
kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan
rasul-rasul-Nya. (mereka mengatakan): “Kami tidak membeda-bedakan antara
seseorangpun (dengan yang lain) dari rasul-rasul-Nya”, dan mereka
mengatakan: “Kami dengar dan kami taat.” (mereka berdoa): “Ampunilah
kami Ya Tuhan kami dan kepada Engkaulah tempat kembali.”(al baqarah:285)
Katakanlah (hai orang-orang mukmin): “Kami beriman kepada Allah
dan apa yang diturunkan kepada kami, dan apa yang diturunkan kepada
Ibrahim, Isma’il, Ishaq, Ya’qub dan anak cucunya, dan apa yang diberikan
kepada Musa dan Isa serta apa yang diberikan kepada nabi-nabi dari
Tuhannya. kami tidak membeda-bedakan seorangpun diantara mereka dan kami
Hanya muslimun (tunduk patuh) kepada-Nya”. (al baqarah:136, (ali-imraan:84)
Orang-orang yang beriman kepada Allah dan para rasul-rasul Nya
dan tidak membeda-bedakan seorangpun di antara mereka, kelak Allah akan
memberikan kepada mereka pahalanya. dan adalah Allah Maha Pengampun lagi
Maha Penyayang (an-nisa’:152)
Oleh karena itu muslimin supaya menerima dan menempatkan al kitab,
baik yang berasal dari wahyu Allah maupun yang dibuat atau karangan
manusia sekalipun, agar dipandang sebagai satu kesatuan secara utuh
(syamul), jangan sepotong-potong:
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu ambil menjadi teman
kepercayaanmu orang-orang yang, di luar kalanganmu (karena) mereka tidak
henti-hentinya (menimbulkan) kemudharatan bagimu. mereka menyukai apa
yang menyusahkan kamu. Telah nyata kebencian dari mulut mereka, dan apa
yang disembunyikan oleh hati mereka adalah lebih besar lagi. sungguh
Telah kami terangkan kepadamu ayat-ayat (Kami), jika kamu memahaminya.
Beginilah kamu, kamu menyukai mereka, padahal mereka tidak menyukai
kamu, dan kamu beriman kepada kitab-kitab semuanya. apabila mereka
menjumpai kamu, mereka Berkata “Kami beriman”, dan apabila mereka
menyendiri, mereka menggigit ujung jari lantaran marah bercampur benci
terhadap kamu. Katakanlah (kepada mereka): “Matilah kamu Karena
kemarahanmu itu”. Sesungguhnya Allah mengetahui segala isi hati (ali-‘imraan:118-119).
Perhatikanlah istilah “ahli kitab” didalam al Quran
- Ahli al kitab adalah orang-orang yang kufur pada ayat-ayat Allah (ali-‘imran:70)
- Ahli al kitab adalah mereka talbisul-haqqa bil bathil (mencampuradukkan yang haq dan yang bathil). (li-‘imraan:71)
- Ahli al kitab mereka menghalangi manusia berjalan pada
garis hokum Allah dan berupaya agar orang beriman menyimpang dari
tuntunan yang kokoh (ali-‘imraan:99)
- Ahli al kitab bertindak melampaui batas dalam agama yang mereka ada-adakan sendiri (an-nisaa’:171; almaidah:77)
- Ahli al kitab adalah orang-orang yang melanggar janji
Allah dan ajaran-Nya. Maka mereka disuruh supaya kembali pada janji dan
ajaran Allah yang dibawa oleh para nabi dan rasul-Nya (ali-imraan:64)
- Ahli al kitab adalah orang-orang yang menyimpang dari
ajaran taurat yang diturunkan kepada nabi musa AS dan injil yang
diturunkan kepada nabi Isa AS (al-maidah:65-68)
- Ahli al kitab termasuk orang-orang yang kafir (al hasyer: 2-5; al bayyinah:1-6)
Demikian juga ahli injil dalam surat al maidah:47, bukan berarti
orang yang mengerti dengan benar tentang injil yang diturunkan kepada
nabi Isa AS. Tetapi justru artinya orang yang menyimpang dari petunjuk
inji Nabi Isa AS. (al-maidah: 46-47).
Dan kami iringkan jejak mereka (nabi nabi Bani Israil) dengan Isa
putera Maryam, membenarkan Kitab yang sebelumnya, yaitu: Taurat. dan
kami Telah memberikan kepadanya Kitab Injil sedang didalamnya (ada)
petunjuk dan dan cahaya (yang menerangi), dan membenarkan Kitab yang
sebelumnya, yaitu Kitab Taurat. dan menjadi petunjuk serta pengajaran
untuk orang-orang yang bertakwa. Dan hendaklah orang-orang pengikut
Injil, memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah didalamnya.
barangsiapa tidak memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah,
Maka mereka itu adalah orang-orang yang fasik (al-maidah:46-47)
Kemudian ummul kitab adalah berada pada lauh mahfudz (al-burujj:21-22) dan al fatihah adalah merupakan bagiannya yang diulang-ulang serta alQuran yang agung (al hijr:87).
Didalamnya ada yang muhkamat (pokok pegangan) dan ada yang mutasyabihat
(yang dapat menjadikan suatu faham berbeda) karena makna yang berbeda
arti (ali-‘imraan:7).
Bahkan yang didustakan mereka itu ialah Al Quran yang mulia, Yang (tersimpan) dalam Lauh Mahfuzh (al-buruj:21-22)
Dan Sesungguhnya kami Telah berikan kepadamu tujuh ayat yang dibaca berulang-ulang dan Al Quran yang agung (al-hijr:87)
Dia-lah yang menurunkan Al Kitab (Al Quran) kepada kamu. di
antara (isi) nya ada ayat-ayat yang muhkamaat, Itulah pokok-pokok isi Al
qur’an dan yang lain (ayat-ayat) mutasyaabihaat. adapun orang-orang
yang dalam hatinya condong kepada kesesatan, Maka mereka mengikuti
sebahagian ayat-ayat yang mutasyaabihaat daripadanya untuk menimbulkan
fitnah untuk mencari-cari ta’wilnya, padahal tidak ada yang mengetahui
ta’wilnya melainkan Allah. dan orang-orang yang mendalam ilmunya
berkata: “Kami beriman kepada ayat-ayat yang mutasyaabihaat, semuanya
itu dari sisi Tuhan kami.” dan tidak dapat mengambil pelajaran
(daripadanya) melainkan orang-orang yang berakal (ali-imraan:7)
Nasikh artinya ayat yang menghapuskan atau memansukhkan. Adapun
mansukh artinya ayat yang dihapuskan berlakunya atau isi kandungannya.(ar-ra’ad:38-39) Dari
pembahasan yang terdahulu itu, oleh karena itu ada ayat yang pernah
diturunkan kepada nabi dan rasul yang diutus terdahulu, kemudia
DIHAPUSKAN ATAU DIMANSUKHKAN dan ada ayat yang tetap berlaku pada zaman
rasul yang terdahulu sampai yang kemudian. (al-baqarah:105-106). Jadi
pengertian Nasikh dan mansukh, terjadi diantara wahyu yang diturunkan
kepada nabi dan rasul yang diutus terdahulu dengan wahyu yang diturunkan
kepada rasul yang diutus kemudian berurutan (al mu’minuun:44)
Dan Sesungguhnya kami Telah mengutus beberapa Rasul sebelum kamu
dan kami memberikan kepada mereka isteri-isteri dan keturunan. dan tidak
ada hak bagi seorang Rasul mendatangkan sesuatu ayat (mukjizat)
melainkan dengan izin Allah. bagi tiap-tiap masa ada Kitab (yang
tertentu) Allah menghapuskan apa yang dia kehendaki dan menetapkan (apa
yang dia kehendaki), dan di sisi-Nya-lah terdapat Ummul-Kitab (Lauh
mahfuzh) (ar-ra’ad:38-39)
Orang-orang kafir dari ahli Kitab dan orang-orang musyrik tiada
menginginkan diturunkannya sesuatu kebaikan kepadamu dari Tuhanmu. dan
Allah menentukan siapa yang dikehendaki-Nya (untuk diberi) rahmat-Nya
(kenabian); dan Allah mempunyai karunia yang besar. Ayat mana saja yang
kami nasakhkan, atau kami jadikan (manusia) lupa kepadanya, kami
datangkan yang lebih baik daripadanya atau yang sebanding dengannya.
Tidakkah kamu mengetahui bahwa Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala
sesuatu? (al baqarah:105-106)
Kemudian kami utus (kepada umat-umat itu) rasul-rasul kami
berturut-turut. tiap-tiap seorang Rasul datang kepada umatnya, umat itu
mendustakannya, Maka kami perikutkan sebagian mereka dengan sebagian
yang lain. dan kami jadikan mereka buah tutur (manusia), Maka
kebinasaanlah bagi orang-orang yang tidak beriman (al mu’minun:44)
0 komentar:
Post a Comment
Terima Kasih Telah Berkunjung di khazanahislamku.blogspot.com
Berikan Komentar dengan Penuh ETIKA untuk kita Diskusikan bersama