Serasa takjub bahwa aktifitas
perniagaan ternyata menjadi urat nadi dalam pertumbuhan perekonomian suatu
bangsa. Dan lebih takjub lagi bahwa 9 dari 10 pintu rezeki adalah berasal dari
kegiatan perniagaan. Hal ini menunjukkan bahwa 90% pintu rezeki dikuasai oleh
para pedagang. Tak bisa dipungkiri bahwa para pedagang dan pengusaha adalah
orang-orang yang kaya yang tentunya berhasil dari usaha perniagaan yang
digelutinya dimana hasil yang diraihnya tersebut tentu saja diawali dari titik
nol. Bukankah Nabi Muhammad juga memberikan contoh untuk mencari rezeki melalui
aktifitas perniagaan, tentu saja hal tersebut sudah dicontohkan oleh Beliau
beribu-ribu tahun silam. Untuk saat ini lihat saja pelaku usaha seperti
Ciputra, Aburizal Bakri, Chairul Tanjung, dan lain-lain yang juga berhasil di
usaha perniagaan.
"9 dari 10 pintu rezeki adalah
berasal dari kegiatan perniagaan" belum sepenuhnya memberikan kontribusi
bagi perekonomian Indonesia karena masih sedikit sekali yang terjun di dunia
perniagaan. Setelah ditelaah lebih lanjut ternyata faktor lingkungan dan
pendidikan sangat mempengaruhi kondisi tersebut. Menyitir pernyataan Ir
Ciputra, seorang pengusaha sukses yang sudah tak asing lagi, bahwa akar dari
kemiskinan Indonesia bukan semata karena minimnya akses pendidikan, melainkan
karena sistem pendidikan di negara ini tidak mengajarkan dan menumbuhkan jiwa
entrepreneur dengan baik. Pendidikan tinggi Indonesia lebih banyak menciptakan
sarana pencari kerja dibanding pencipta lapangan kerja. Sistem
pendidikan Indonesia yang banyak mengandalkan sistem belajar pasif (guru
menerangkan dan murid mendengarkan) memberikan dampak yang cukup signifikan
untuk membuat masyarakat Indonesia menjadi tidak kreatif dan produktif, dan
hanya terbiasa mengandalkan makan gaji. Negara ini banyak mencetak begitu
banyak sarjana yang handal dengan kemampuan akademisnya, namun tidak handal
menjadikan mereka lulusan yang kreatif yang dapat menciptakan lapangan kerja.
Akibatnya, pengangguran terdidik di Indonesia semakin besar setiap tahunnya.
Sedangkan menurut Robert Kiyosaki
dalam bukunya yang sangat terkenal “Rich Dad Poor Dad”, sangat jelas
sekali memberikan gambaran tentang kondisi yang cuup memprihatinkan bahwa orang
lebih memilih bekerja untuk uang daripada uang yang bekerja untuk orang. Coba
simak saja penjelasan berikut, bahwa ada 4 tipe orang dalam Cashflow Quadrant,
yaitu Employee, Self-Employed, Business owner dan Investor. Kuadran
1 atau orang yang bekerja untuk uang diisi oleh Employee dan Self-Employed. Sedangkan
Kuadran 2 atau uang yang bekerja untuk orang diisi oleh Business owner dan
Investor. Dari kedua kuadran tersebut, secara jelas Kiyosaki mengatakan bahwa
orang-orang yang berada di kuadran kedua-lah yang bisa menjadi orang yang kaya.
Jadi, kalau bukan menjadi Business Owner berarti harus menjadi Investor.
Seperti orang kita bilang, kurang afdhol kalau belum bisa menjadi PNS. Nah,
kondisi tersebut yang juga mendukung pernyataan bahwa orang lebih memilih
bekerja untuk uang, bukan sebaliknya.
Sebagai bahan renungan bagi para
pembaca yang budiman, berkaitan dengan rezeki bahwa Allah SWT telah menjamin
rezeki bagi setiap makhluk ciptaan-Nya. Seluruh makhluk hidup dari manusia
hingga binatang terkecil yang tidak bisa dilihat dengan mata telanjang, semua
sudah ada bagian rezekinya.
.
“Dan tidak ada satu pun makhluk
bergerak (bernyawa) di bumi melainkan semuanya dijamin oleh Allah rezekinya.
Dia Maha Mengetahui tempat kediamannya (dunia) dan tempat penyimpanannya
(akhirat). Semua (tertulis) dalam Kitab yang nyata (Lauhul Mahfudz).” (QS.
Huud [11] : 6)
Namun yang perlu diresapi dan
dipahami dari ayat di atas bahwa jaminan rezeki dari Alloh tidak serta merta
membiarkan kita tinggal ongkang-ongkang kaki saja tanpa ada usaha dan ikhtiar
namun justru kita yang harus MENJEMPUT REZEKI. Bukankah seekor ayam saja harus
mengais-ngais tanah untuk bisa mendapatkan makanan apalagi kita sebagai manusia
yang mempunyai akal pikiran dan potensi lebih dibandingkan dengan makhluk
lainnya.
10 Pintu Rezeki
1. MEMPERBANYAK ISTIGHFAR.
Allah swt berfirman: “Maka Aku katakan kepada mereka: ‘Mohonlah
ampun kepada Robb mu, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun. Nescaya
Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, membanyak harta dan
anak-anakmu, mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula di
dalamnya) untukmu sungai-sungai.” (Qs. Nuh: 10-12)
Al-Qurtubi berkata, “Dalam ayat ini terdapat dalil yang menunjukkan
bahwa istighfar merupakan salah satu cara diturunkan rezeki dan hujan.
Rasulullah saw bersabda, “Barangsiapa memperbanyak istighfar
(memohon ampun pada Allah), nescaya Allah menggantikan setiap kesempitan
menjadi jalan keluar, setiap kesedihan menjadi kelapangan dan Allah
akan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangka.” ( Abu
Daud)
2. BERTAKWA KEPADA ALLAH
Allah berfirman: “Barangsiapa bertakwa kepada Allah, nescaya Dia
akan mengadakan baginya jalan keluar dan memberinya rezeki dari arah
yang tiada disangka-sangkanya.” (Qs. Ath-Thalaq: 2-3).
Ibnu Katsir berkata, “Maknanya, barangsiapa yang bertakwa kepada
Allah dengan melakukan apa yang diperintahkan Nya dan meninggalkan apa
yang dilarang Nya, nescaya Allah akan memberinya jalan keluar, serta
rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka, yakni dari arah yang tidak
pernah terlintas dalam fikirannya.”
3. BERTAWAKAL KEPADA ALLAH
Nabi Muhammad saw bersabda, “Sungguh, seandainya kalian betawakkal
kepada Allah dengan sebenar-benar tawakkal, nescaya kalian akan diberi
rezeki sebagaimana rezeki burung-burung, mereka berangkat pagi-pagi
dalam keadaan lapar, dan pulang di petang hari dalam keadaan kenyang.”
(Ahmad dan Tirmizi)
4. RAJIN BERIBADAH
Rasulullah saw bersabda, “Sesungguhnya Allah berfirman, “Wahai anak
Adam!, beribadahlah sepenuhnya kepada Ku, nescaya Aku penuhi (hatimu)
di dalam dada dengan kekayaan dan Aku penuhi keperluanmu. Jika kalian
tidak lakukan yang sedemikian, nescaya Aku penuhi tanganmu dengan
kesibukan dan tidak aku penuhi keperluanmu (kepada manusia).” ( Tirmizi,
Ahmad, dan Ibnu Majah).
5. HAJI DAN UMRAH
Firman Allah swt, “Lakukanlah haji dan umrah, kerana sesungguhnya
keduanya menghilangkan kemiskinan dan dosa, sebagaimana api dapat
menghilangkan karat besi, emas, dan perak. Dan tidak ada pahala haji
yang mabrur kecuali syurga.” (Ahmad, Tirmizi, dan An-Nasa`i).
6. MENJAGA SILATURAHIM
Rasulullah saw bersabda, “Barangsiapa yang ingin dilapangkan
rezekinya dan diakhirkan ajalnya (dipanjangkan umurnya) maka hendaknya
ia menyambung (tali) silaturahim.” (Bukhari).
7. BANYAK BERSEDEKAH
Allah berfirman, “Katakanlah: ‘Sesungguhnya Robb ku melapangkan
rezeki bagi siapa yang dikehendaki Nya di antara hamba-hamba Nya dan
menyempitkan bagi (siapa yang dikehendaki Nya)’, dan apa saja yang kamu
nafkahkan, maka Allah akan menggantinya dan Dia lah pemberi rezeki yang
sebaik-baiknya.” (Qs. Saba`: 39).
Rasulullah saw bersabda dalam hadis Qudsi, “Wahai anak Adam, bersedekahlah, nescaya Aku memberi rezeki kepadamu.” (Abu Daud).
8. MEMBANTU PENUNTUT ILMU
Disebutkan sebuah kisah, “Dahulu ada dua orang saudara pada masa
Rasulullah saw. Salah seorang daripadanya mendatangi nabi dan
(saudaranya) yang lain bekerja. Lalu saudaranya yang bekerja itu mengadu
pada nabi, maka Baginda saw bersabda, “Mudah-mudahan engkau diberi
rezeki dengan sebab dia.” (Tirmizi, Hakim).
9. MEMBANTU ORANG LEMAH
Rasulullah saw bersabda, “Bantulah orang-orang lemah, kerana kalian
diberi rezeki dan ditolong lantaran orang-orang lemah di antara
kalian.” (Muslim dan An-Nasa`i).
10. BERHIJRAH
“Barangsiapa berhijrah di jalan Allah, nescaya mereka mendapati di
muka bumi ini tempat hijrah yang luas dan rezeki yang banyak.” (Qs.
An-Nisa`: 100).
subhanallah
ReplyDeletesubhanallah...informasi yg bermanfaat...
ReplyDelete