Artinya :
Dzat yang maha mematikan, yaitu Dia berkuasa mematikan hamba-hambaNya dan Dia juga berkuasa untuk menhidupkan kembali. Dimana Dia tidak pernah mati sebagaimana yang dialami makhluk-makhlukNya.
ALLAH lah yang menciptakan kematian. Semua yang hidup akan merasakan kematian yang dapat datang setiap saat. Allah lah yang menentukan waktu kehidupan dan kematian mahluk mahluk NYA.
Manusia yang diciptakan Allah memiliki 2 macam kehidupan, kehidupan yang fana atau raga kita dan kehidupan jiwa yang kekal dan abadi. Kehidupan raga dimulai ketika kita mulai di kandung oleh ibu kita dan berakhir ketika jiwa meninggalkan raga kita. Di dalam kehidupan raga berada dibawah kekuasaan jiwa dan dalam kematian jiwa bagaikan seorang raja yang kehilangan kerajaannya. Dalam kehidupan jiwa bagaikan seorang saudagar yang membeli dan menjual, untung dan rugi. Didalam kematian ia bagaikan seorang saudagar yang telah kehilangan preniagaannya, dia tak dapat memperoleh keuntungan lagi.
Ketika kematian datang, jiwa kita ditinggalkan bersama "keuntungan" yang kita dapatkan, "kerugian" yang kita derita serta utang utang kita. Di dalam kubur kita menunggu apakah kita akan bangkrut, lapar, demam, atau sakit ataukah dalam kelimpahan, kebahagiaan dan kedamaian hingga hari pengadilan terakhir.
Tetapi pada dasarnya, orang beriman tidak takut mati, mereka bersiap siap menghadapinya. Karena kematian adalah kehendak sang Pencipta Allah Azza wajalla. Allah SWT berfirman dalam
Al Qur'an surat Al Waqiah ayat 60 sebagai berikut : " Kami telah menentukan kematian di antara kamu dan Kami sekali-sekali tidak akan dapat dikalahkan"
Al Qur'an surat Al Munafiquun ayat 11 : " Dan Allah sekali-kali tidak akan menangguhkan ( kematian )seseorang apabila telah datang waktu kematiannya. Dan Allah Maha Mengenal apa yang kamu kerjakan."
Kematian merupakan kehendak Allah SWT. Setiap hari memiliki hari esok, begitu pula kehidupan memiliki hari esok. Cepat atau lambat semua mahluk akan meninggalkan kehidupannya hari ini. Jika engkau hanya mencari kesenangan di dunia ini, maka ketika kehidupan mu berakhir, habis pula kesenanganmu. Namun jika engkau mendapatk keuntungan di dunia ini dengan menyempurnakan imanmu, mendapatkan ilmu, mengumpulkan buahnya dan mempersiapkan diri untuk akhirat, maka ketika kehiduap yang singkat di dunia ini berakhir engkau akan mendapatkan kehidupan akhirat dengan kebahagiaan yang kekal.
Kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu seperti yang difirmankan Allah SWT dalam Al Qur'an dalam surat berikut :
Al An aam ayat 32 : " Dan tiadalah kehidupan dunia ini, selain dari main-main dan senda gurau belaka. Dan sungguh kampung akhirat itu lebih baik bagi orang-orang yang bertaqwa. Maka tidakkah kamu memahaminya?"
Hal tersebut terjadi karena Allah SWT dengan kasih sayang dan kemurahan NYA memberikan apa yang diminta oleh hamba hamba NYA tanpa memperhatikan keimanan atau kekufuran seseorang. Dan Allah SWT berfirman bahwa jika seorang hamba menginginkan dunia maka dia akan mendapatkannya, dan jika menginginkan keidupan yang kekal diakhirat dia akan mendapatkannya juga.
Seorang hamba Al Mumit adalah orang yang didalam hatinya, hasrat dan rasa cinta kepada dunia telah jauh berkurang. Hamba tersebut telah menemukan kehidupan yang sejati, dan hatinya pun diterangi oleh cahaya. Itulah orang orang yang memperoleh jaminan bahwa cahaya itu juga menerangi orang lain dan jiwanya akan terus hidup
Ya Rabb Engkaulah yang Maha Mematikan setiap manusia, yang membuat setiap manusia menyadari kebodohannya dan yang menjauhkan setiap penyelewengan karena keburukan perbuatannya.
Ya Rabb pancarkan dalam hati kami cahaya Al Mumit. Persaksikan rahasia ini pada diri kami sehingga kami dapat bangkit dari kealpaan. Luruskanlah jiwa kami dengan hembusan rahmat MU, berikanlah cahaya kepada kami untuk dapat menyambung tali silaturahmi, periharalah kami dari kegelisahan dan rasa was was, sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu.
Wallahu'alam bishowab
Dzat yang maha mematikan, yaitu Dia berkuasa mematikan hamba-hambaNya dan Dia juga berkuasa untuk menhidupkan kembali. Dimana Dia tidak pernah mati sebagaimana yang dialami makhluk-makhlukNya.
ALLAH lah yang menciptakan kematian. Semua yang hidup akan merasakan kematian yang dapat datang setiap saat. Allah lah yang menentukan waktu kehidupan dan kematian mahluk mahluk NYA.
Manusia yang diciptakan Allah memiliki 2 macam kehidupan, kehidupan yang fana atau raga kita dan kehidupan jiwa yang kekal dan abadi. Kehidupan raga dimulai ketika kita mulai di kandung oleh ibu kita dan berakhir ketika jiwa meninggalkan raga kita. Di dalam kehidupan raga berada dibawah kekuasaan jiwa dan dalam kematian jiwa bagaikan seorang raja yang kehilangan kerajaannya. Dalam kehidupan jiwa bagaikan seorang saudagar yang membeli dan menjual, untung dan rugi. Didalam kematian ia bagaikan seorang saudagar yang telah kehilangan preniagaannya, dia tak dapat memperoleh keuntungan lagi.
Ketika kematian datang, jiwa kita ditinggalkan bersama "keuntungan" yang kita dapatkan, "kerugian" yang kita derita serta utang utang kita. Di dalam kubur kita menunggu apakah kita akan bangkrut, lapar, demam, atau sakit ataukah dalam kelimpahan, kebahagiaan dan kedamaian hingga hari pengadilan terakhir.
Tetapi pada dasarnya, orang beriman tidak takut mati, mereka bersiap siap menghadapinya. Karena kematian adalah kehendak sang Pencipta Allah Azza wajalla. Allah SWT berfirman dalam
Al Qur'an surat Al Waqiah ayat 60 sebagai berikut : " Kami telah menentukan kematian di antara kamu dan Kami sekali-sekali tidak akan dapat dikalahkan"
Al Qur'an surat Al Munafiquun ayat 11 : " Dan Allah sekali-kali tidak akan menangguhkan ( kematian )seseorang apabila telah datang waktu kematiannya. Dan Allah Maha Mengenal apa yang kamu kerjakan."
Kematian merupakan kehendak Allah SWT. Setiap hari memiliki hari esok, begitu pula kehidupan memiliki hari esok. Cepat atau lambat semua mahluk akan meninggalkan kehidupannya hari ini. Jika engkau hanya mencari kesenangan di dunia ini, maka ketika kehidupan mu berakhir, habis pula kesenanganmu. Namun jika engkau mendapatk keuntungan di dunia ini dengan menyempurnakan imanmu, mendapatkan ilmu, mengumpulkan buahnya dan mempersiapkan diri untuk akhirat, maka ketika kehiduap yang singkat di dunia ini berakhir engkau akan mendapatkan kehidupan akhirat dengan kebahagiaan yang kekal.
Kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu seperti yang difirmankan Allah SWT dalam Al Qur'an dalam surat berikut :
Al An aam ayat 32 : " Dan tiadalah kehidupan dunia ini, selain dari main-main dan senda gurau belaka. Dan sungguh kampung akhirat itu lebih baik bagi orang-orang yang bertaqwa. Maka tidakkah kamu memahaminya?"
Hal tersebut terjadi karena Allah SWT dengan kasih sayang dan kemurahan NYA memberikan apa yang diminta oleh hamba hamba NYA tanpa memperhatikan keimanan atau kekufuran seseorang. Dan Allah SWT berfirman bahwa jika seorang hamba menginginkan dunia maka dia akan mendapatkannya, dan jika menginginkan keidupan yang kekal diakhirat dia akan mendapatkannya juga.
Seorang hamba Al Mumit adalah orang yang didalam hatinya, hasrat dan rasa cinta kepada dunia telah jauh berkurang. Hamba tersebut telah menemukan kehidupan yang sejati, dan hatinya pun diterangi oleh cahaya. Itulah orang orang yang memperoleh jaminan bahwa cahaya itu juga menerangi orang lain dan jiwanya akan terus hidup
Ya Rabb Engkaulah yang Maha Mematikan setiap manusia, yang membuat setiap manusia menyadari kebodohannya dan yang menjauhkan setiap penyelewengan karena keburukan perbuatannya.
Ya Rabb pancarkan dalam hati kami cahaya Al Mumit. Persaksikan rahasia ini pada diri kami sehingga kami dapat bangkit dari kealpaan. Luruskanlah jiwa kami dengan hembusan rahmat MU, berikanlah cahaya kepada kami untuk dapat menyambung tali silaturahmi, periharalah kami dari kegelisahan dan rasa was was, sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu.
Wallahu'alam bishowab
0 komentar:
Post a Comment
Terima Kasih Telah Berkunjung di khazanahislamku.blogspot.com
Berikan Komentar dengan Penuh ETIKA untuk kita Diskusikan bersama