Kaos Kaki dan Gamis Panjang

Pernah waktu itu aku upload foto ke salah satu akun jejaring sosial pake gamis yang sama pengertiannya dengan jilbab yaitu baju yang mengulur panjang plus dengan khimar yang berukuran L aku pake biar lebih menutup dada. Ada yang komentar kenapa kok pake bajunya kepanjangan gitu lebih dari mata kaki sampe menjuntai kelantai gitu? Kenapa pake baju gamis nya longgar bener? Itu gimana pake gamis panjang kelantai, takutnya kan kotor ? Seperti itulah kurang lebih komentarnya seingatku. Dihalaman ini aku mau jelasin memakai gamis / jilbab berukuran panjang memang sudah seharusnya karna itu sesuai clue yang sudah Alloh kasih, cek lah Al-Quran Mu di surat Al-ahzab ayat 59 …Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya keseluruh tubuh mereka…


Soal takut kotor, Subhanalloh ternyata dari zaman Rasulullah Saw sudah ada yang pernah menanyakan tentang hal yang serupa.

Ummu Salamah bertanya, “Wahai Rasulullah, apa yang harus dilakukan oleh para wanita dengan ujung pakaian mereka?” Beliau menjawab, “Kalian boleh memanjangkannya sejengkal.” Ummu Salamah bertanya lagi, “Jika begitu, maka kaki mereka akan terbuka!” Beliau menjawab, “Kalian boleh menambahkan satu hasta dan jangan lebih.” (HR. At-Tirmizi no. 1731 dan An-Nasai no. 5241)

Di Zaman shohabiyah ada wanita yg mengeluhkan kepada nabi perihal gamisnya yang panjang hingga menyentuh tanah yg kotor, shohabiyah ini bertanya tentang cara membersihkan ujung gamisnya tersebut.

Dari seorang ibu putra Ibrahim bin Abdurrahman bin ‘Auf bahwa ia prnah bertanya kepada Ummu Salamah istri Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, ‘Sesungguhnya aku adalah seorang perempuan yang biasa memanjangkan (ukuran) pakaianku dan (kadang-kadang) aku berjalan di tempat kotor?’ maka Jawab Ummu Salamah, bhw Nabi pernah bsabda, “Tanah selanjutnya menjadi pembersihnya.” (HR. Ibnu Majah, Malik, Tirmidzi)

Imam Malik berkata, “Sesungguhnya sebagian tanah membersihkan sebagian yang lain. Hal ini berlaku apabila kita menginjak tanah yang kotor, kemudian setelah itu menginjak tanah bersih dan kering, maka tanah yang bersih dan kering inilah yang akan menjadi pembersihnya. Adapun najis seperti air kencing dan semisalnya yang mengenai pakaian/ jasad maka harus dibersihkan dengan air.

Imam Syafi’i menjelaskan, bahwa ketentuan berlaku apabila najis yang diinjak adalah najis yang kering sehingga tidak ada najis yang melekat padanya. Maksudnya, najis tidak terlihat jelas secara fisik melekat pada pakaian (tanah telah menyucikannya). Apabila najis yang di injak adalah najis yang basah, maka harus tetap dibersihkan dengan air hingga bersih.
Adapun hadits Ibnu Umar di atas, maka dia menjelaskan mengenai beberapa perkara:
1. Kaki wanita adalah aurat yang wajib ditutup.
2. Larangan isbal hanya berlaku bagi lelaki dan tidak berlaku bagi wanita.
3. Panjang maksimal pakaian wanita adalah sehasta dari mata kaki, tidak boleh lebih dari itu.

Sementara hadits Abu Hurairah menjelaskan tentang syarat-syarat hijab dan hijab secara umum, yaitu:
1. Hijab tidak boleh tipis sehingga menampakkan apa yang ada di baliknya.
2. Hijab tidak boleh ketat sehingga membentuk lekukan tubuhnya.
3. Haramnya wanita berjalan dengan berlenggok, karena itu merupakan bentuk menampakkan perhiasannya.
4. Wajibnya wanita menjaga kehormatan dan rasa malu mereka.
5. Menutup sebagian tubuh dan menampakkan sebagian tubuh yang lain sama saja dengan telanjang.

[referensi: Hirasah Al-Fadhilah karya Asy-Syaikh Bakr Abu Zaid]

Nabi kita Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam pun sangat menyukai pakaian gamis. Di dalam sebuah hadits di Kitab Riyadhus Shalihin yang sering dibacakan di masjid kami, disebutkan bahwa,

“Pakaian yang dicintai oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam adalah al qamish (gamis)” (HR. At-Tirmidzi)

Bahkan baju Gamis juga di pakai oleh Nabi Yusuf a.s lihat kutipan surat yusuf :

Dan jika baju gamisnya koyak di belakang, maka wanita itulah yang dusta, dan Yusuf termasuk orang-orang yang benar.”

Maka tatkala suami wanita itu melihat baju gamis Yusuf koyak di belakang berkatalah dia: “Sesungguhnya (kejadian) itu adalah di antara tipu daya kamu, sesungguhnya tipu daya kamu adalah besar.” (Yusuf: 23-28)

Hanya saja jalur panjang pakaian yang dipakai untuk perempuan dan lelaki berbeda. Jika laki-laki panjangnya tidak boleh lebih dari mata kaki tapi harus lebih pendek dari itu sedangkan perempuan sebaliknya harus lebih panjang dari mata kaki.

Kaos Kaki….

“Hai Asma, sesungguhnya jika seorang wanita sudah mencapai usia haidh (akil baligh) maka tak ada yang layak terlihat kecuali ini, sambil beliau menunjuk wajah dan telapak tangan.” (HR. Abu Daud dan Baihaqi).

Dalam hadits ini mengandung dalil, bahwa kedua kaki perempuan adalah aurat & auratnya kaki sudah dikenal dikalangan wanita di masa kenabian, maka ketika Rasulullah bersabda “Panjangkanlah satu jengkal.” Ummu Salamah berkata: “Jika demikian kaki kami akan tersingkap”, bahwa Ummu Salamah tahu bahwa kedua kaki adalah aurat yang tidak boleh terbuka & Nabi menyetujui hal ini. Oleh karena itu, Rasulullah menyuruh untuk menjulurkannya sehasta. Dalam al-Quran terdapat isyarat atas fakta ini, yaitu firman Alloh:

“Dan janganlah mereka memukulkan kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan.” (QS An-Nuur:31)

Laki-laki saleh itu tidak melihat wajah ia selalu menjaga pandangannya dan menundukkan kepalanya jika ada wanita, sehingga pandangan pertamanya pun jatuh pada kaki . Tentu ia akan memilih bidadari yang auratnya tertutup sampai ujung kaki, terbayang gak smua tubuh kalian hampir masuk surga namun ternyata apinya menyambar kaki yang auratnya masih terbuka.

Kaki juga aurat, aurat yang sering diabaikan oleh kaum wanita, tidak sempurna istilah “menutup aurat” itu jika melakukannya hanya setengah-setengah?? Lagipula bila kita shalat, kita mesti menutup kaki, karena jika terlihat, hukum shalat jadi tidak sah. Apakah kita rela dibakar api neraka hanya karena menganggap ringan akan hal ini??”

Karena Islam juga mencintai keindahan dan kerapihan jangan sampai kita menaruh kaos kaki bekas dipakai bersebaran dimana – mana ya,jangan sampai lingkungan kita kebauan. Sebegitu urgent-nya kaos kaki jangan sampai kita mengabaikan kebersihannya.

Karena Islam itu mudah, jadi jangan dipersulit
Karna Islam itu tidak sulit, jadi jangan terlalu dimudah – mudahkan

Sungguh Alloh Maha Berkehendak menentukan perbuatan apa yang menyebabkan masuk neraka, melalui firman-Nya atau pun melalui sabda Nabi-Nya. Alloh Ta’ala berfirman:

Alloh tidak ditanya oleh hamba, namun merekalah yang akan ditanyai oleh Alloh” (QS. Al Anbiya: 23)
Share on Google Plus

About Admin

Khazanahislamku.blogspot.com adalah situs yang menyebarkan pengetahuan dengan pemahaman yang benar berdasarkan Al-Qur'an dan As-Sunnah dengan pemahaman generasi terbaik dari para sahabat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam beserta pengikutnya.
    Blogger Comment

0 komentar:

Post a Comment


Terima Kasih Telah Berkunjung di khazanahislamku.blogspot.com

Berikan Komentar dengan Penuh ETIKA untuk kita Diskusikan bersama