Di
Indonesia ini, dah lama kita dikenal sama negara yang memiliki
keramahan, kesopanan. Kalo kaya dulu orang bilang negara ramah tamah,
gemah ripah loh jinawi. Sekarang pun dah terkenal sama negara Islam
terbesar di dunia, yang mayoritas penduduknya agamanya Islam. Tapi apa
yang keliatan di Indonesia sekarang?
Dari golongan paling atas, para pejabat malah rebutan kekuasaan, korupsi. Golongan tengah ga jauh- jauh dari itu. Golongan bawah kena imbasnya juga. Kebanyakan yang miskin jadi nyuri, ngrampok, dsb. Golongan muda pun ga kalah memprihatinkan. Seks bebas (mulai dari SD malah ada juga), pemerkosaan, narkoba, keterlibatan kriminal (ikut sebuah geng yang sering melakukan tindak kriminal), dan masih banyak lagi. Menurut saya sih, itu kebanyakan karena masuknya pengaruh dari luar, khususnya dari barat dengan dalih “modernisasi” dan banyak orang Indo yang menyerapnya mentah- mentah.
Kaitannya dengan di atas tadi, sebenarnya harusnya kita, sebagai orang Indonesia tu harusnya banyak bersyukur, bangga jadi bangsa, rakyat Indonesia dengan keasliannya. Pakaian sopan, adat baik, ramah, lingkungan asri. Namun, banyak hal yang sudah berubah, karena modernisasi. Dan parahnya, perubahan yang diambil malah yang berdampak jelek, ga baik buat kita. Yang tadinya baik malah jadi jelek. Beberapa diantaranya:
1. Pakaian
Banyak anak muda sekarang (khususnya cewek) yang berpenampilan “terbuka”, meniru orang barat. Kita, yang tadinya tertutup, pakaian panjang, menutupi badan, eh..malah ikut- ikutan orang luar yang cenderung “telanjang”.
Liatlah misal di tivi, di pilem- pilem barat, yang cewek- ceweknya cuma pakai (maaf) tank top lah, BH aja lah, di pantai malah lebih parah, pakai bikini doank (BH ama CD doank). “aset”nya ditunjukin kemana- mana. Hal ini pun rupanya mulai diadopsi anak- anak Indonesia. Tank top mulai banyak, Hot Pants (kayaknya sekarang panjangnya ga ada 30 cm), sampe daleman apa tu namanya… oiya, legging. Legging tu perasaan dulu dipake ibu- ibu ato perempuan buat daleman pas pakai rok. Tapi sekarang apa? Dah dipake di luar, nyeplak kemana-mana. Lemaknya lah, bentuknya… weeeew… -_-
Yang pake jilbab pun banyak yang sama aja. Jilbab pakaiannya kok ketat banget? Bukannya jilbab tu sebagai penanda dia muslim? Yang sesuai syariat, jilbab sebagai pelengkap penutup aurot (rambut), setelah aurot yang lain ditutup (seluruh badan, jangan terlalu ketat dan tipis/transparan). Jilbab pun harusnya sampai menutupi dada. Secara tidak langsung mereka malah mengurangi keaslian syariat Islam, yang tertutup, melindungi aurot masing- masing. Bahkan tak jarang saya melihat pake jilbab tapi kok (maaf) pinggulnya keliatan, sampe ada juga yang belahan pant*tnya keliatan. Masya Alloh… Niat ga sih? Jilbab adalah pakaian syar’i (identitas keislaman), dan memakainya adalah ibadah bukan sekedar mode.
Dari golongan paling atas, para pejabat malah rebutan kekuasaan, korupsi. Golongan tengah ga jauh- jauh dari itu. Golongan bawah kena imbasnya juga. Kebanyakan yang miskin jadi nyuri, ngrampok, dsb. Golongan muda pun ga kalah memprihatinkan. Seks bebas (mulai dari SD malah ada juga), pemerkosaan, narkoba, keterlibatan kriminal (ikut sebuah geng yang sering melakukan tindak kriminal), dan masih banyak lagi. Menurut saya sih, itu kebanyakan karena masuknya pengaruh dari luar, khususnya dari barat dengan dalih “modernisasi” dan banyak orang Indo yang menyerapnya mentah- mentah.
Kaitannya dengan di atas tadi, sebenarnya harusnya kita, sebagai orang Indonesia tu harusnya banyak bersyukur, bangga jadi bangsa, rakyat Indonesia dengan keasliannya. Pakaian sopan, adat baik, ramah, lingkungan asri. Namun, banyak hal yang sudah berubah, karena modernisasi. Dan parahnya, perubahan yang diambil malah yang berdampak jelek, ga baik buat kita. Yang tadinya baik malah jadi jelek. Beberapa diantaranya:
1. Pakaian
Banyak anak muda sekarang (khususnya cewek) yang berpenampilan “terbuka”, meniru orang barat. Kita, yang tadinya tertutup, pakaian panjang, menutupi badan, eh..malah ikut- ikutan orang luar yang cenderung “telanjang”.
Liatlah misal di tivi, di pilem- pilem barat, yang cewek- ceweknya cuma pakai (maaf) tank top lah, BH aja lah, di pantai malah lebih parah, pakai bikini doank (BH ama CD doank). “aset”nya ditunjukin kemana- mana. Hal ini pun rupanya mulai diadopsi anak- anak Indonesia. Tank top mulai banyak, Hot Pants (kayaknya sekarang panjangnya ga ada 30 cm), sampe daleman apa tu namanya… oiya, legging. Legging tu perasaan dulu dipake ibu- ibu ato perempuan buat daleman pas pakai rok. Tapi sekarang apa? Dah dipake di luar, nyeplak kemana-mana. Lemaknya lah, bentuknya… weeeew… -_-
Yang pake jilbab pun banyak yang sama aja. Jilbab pakaiannya kok ketat banget? Bukannya jilbab tu sebagai penanda dia muslim? Yang sesuai syariat, jilbab sebagai pelengkap penutup aurot (rambut), setelah aurot yang lain ditutup (seluruh badan, jangan terlalu ketat dan tipis/transparan). Jilbab pun harusnya sampai menutupi dada. Secara tidak langsung mereka malah mengurangi keaslian syariat Islam, yang tertutup, melindungi aurot masing- masing. Bahkan tak jarang saya melihat pake jilbab tapi kok (maaf) pinggulnya keliatan, sampe ada juga yang belahan pant*tnya keliatan. Masya Alloh… Niat ga sih? Jilbab adalah pakaian syar’i (identitas keislaman), dan memakainya adalah ibadah bukan sekedar mode.
Ada juga
setelah maraknya kasus perkosaan di angkot, menghimbau agar para wanita jangan memakai rok mini, menganjurkan siapa saja yang naik
angkutan umum harus bisa jaga diri dan tidak menarik minat orang untuk
berbuat jahat. Seperti tidak mengenakan perhiasan berlebihan,
menggunakan peralatan elektronik, dan bisa perempuan berpakaian sopan. Dengan nada
bercanda, dia mengatakan rok mini gampang mengundang syahwat. "Bayangkan
saja kalau orang naik mikrolet duduknya pakai rok mini, kan agak gerah
juga. Begitu juga kalau naik motor, pakai celana pendek dan ketat. Itu
yang di belakangnya bisa goyang-goyang," urainya. Eh… lha kok malah
diprotes sama kalangan pemakai rok mini. Kata mereka kurang lebih gini:
“Jangan salahkan pakaian kami, bagaimana dengan pemerkosanya”. Sedangkan
saya menangkap intinya gini: “jangan salahkan kami yang pengen gaya,
pakai rok mini. Tapi salahin tu, para lelaki yang jelalatan, ga bisa
nahan nafsu.” Lhoh?? Bukankah mereka tahu sendiri, setiap manusia itu
diberi hawa nafsu sama Yang Maha Kuasa? Ga cewek, ga cowok. Jadi kalo
ada cowok yang ngeliat sesuatu yang “terbuka” pastilah ada “sesuatu”
yang bereaksi. Ini juga yang aneh, mereka pakai ketat, pakai yang
pendek- pendek. Giliran diliatin, ato digodain, marah. Kadang sering
liat juga cewek sibuk narik- narik bajunya ke bawah karena kadang
keliatan perutnya. Ato narik celana biar ga melorot. Salah siapa coba,
pakai pakaian kayak gitu?? Coba ketika cewek berpenampilan tertutup,
cowok hanya akan sebatas mengagumi mereka, tanpa berpikir macam- macam.
Dan hal
ini pun tampaknya dibiarkan oleh orang- orang terdekat cewek itu
sendiri, seperti orang tua, pacar, suami, maupun saudara masing- masing.
Kalo saya sih, ga rela kalo orang terdekatnya jadi “bahan tontonan”
orang lain. Buat “konsumsi pribadi” aja, ntar. Harusnya kita bangga,
pakai pakaian tertutup, ga banyak yang liat, kayak punya orang di luar
sana, kaya “diobral” aja, biar pada ngeliat.
2. Gaya hidup
Ini juga bisa jadi perhatian kita. Sikap individual sampe ga peduli orang lain, pergaulan bebas, narkoba, sampe gaya kamar mandi.
Pergaulan
bebas. Menurut cerita, di kalangan remaja Amerika sana, mereka malah
saling berkompetisi, untuk berhubungan intim dengan lawan jenis, dan
parahnya hal ini dilakukan oleh anak yang masih berusia belasan tahun.
Mereka bangga jika bisa berhubungan dengan lawan jenis. Ga gaul,
katanya, kalo ada anak yang cupu, ga mau melakukan hubungan sebelum
nikah. Lha kok kita malah banyak yang meniru mereka. Padahal itu adalah
hal yang nista, apalagi Indonesia dikenal sebagai negara berpenduduk
Islam terbesar. Negara Islami. Malu, dong…
Sampe-
sampe, gaya kamar mandi orang barat pun dengan kepraktisannya pun juga
sudah mulai diadopsi. Banyak kamar mandi hanya menyediakan tisu sebagai
pembersih. Dan parahnya, ada pula masjid yang menyediakannya. Hanya tisu
dan sedikit air. Padahal, kalo kita pikir sendiri, lebih bersih mana
coba, ngebersihin kotoran pake air, dengan mbersihin pakai tisu. Kita
bayangin aja misal kaki kita nginjek (maaf) tahi ayam. Trus antara kita
cuci bersih sama cuma dielap pakai tisu. Bersih yang mana? Ya bersih
yang pake air, yang pake tisu doank pasti masih ada baunya. Begitu juga
pas kita mbersihin anggota badan kita pas BAB ato buang air kecil.
0 komentar:
Post a Comment
Terima Kasih Telah Berkunjung di khazanahislamku.blogspot.com
Berikan Komentar dengan Penuh ETIKA untuk kita Diskusikan bersama