Pertama : Bergelimang dengan perbuatan dosa dan maksiat.
Sebab pertama dari beberapa sebab yang menjadikan seorang malas dalam beribadah adalah bergelimang dalam dosa dan maksiat
Sufyan
Ats-Tsauri pernah menuturkan, "Saya pernah tidak bisa menjalankan
shalat tahajjud selama 5 bulan. Hanya karena 1 dosa yang dulu aku
lakukan." (atau ucapan yg senada)
Nah, bagaimana dengan kita?
Seorang
muslim yang bergelimang maksiat dan terkhusus dosa kecil yang sering
diremehkan dan dilupakan kebanyakan manusia adalah salah satu sebab
lesu, malas dan meremehkan ibadah dan ketaatan. Jika seorang malas
beribadah, maka ia terancam dengan kemurkaan Alloh. Tahukah Anda, apa
kemurkaan Allah tersebut ?
Sungguh Alloh akan melenyapkan
manisnya iman, tidak mengaruniakan kepadanya kelezatan dalam ketaatan.
Inilah murka Alloh yang akan menimpanya, selanjutnya ia tidak mampu
mengerjakan ketaatan dan ibadah, padahal meraih ketaatan dan ibadah
adalah sebab meraih kebahagiaan dunia dan akhirat. Oleh sebab itu Allohu
subhanahu wata’ala berfirman
“Dan apa saja musibah yang menimpa kamu maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri.” (QS. Asy-Syura:30)
Maka
dari itu, hendaklah seorang muslim menjauhi perbuatan maksiat dan
dosa-dosa kecil yang dianggap remeh. Oleh sebab itu jauh hari Rasululloh
Shollalahu a’alaihi wassalam mengingatkan kita dengan sabdanya,
“jauhilah dosa-dosa kecil, karena jika ia bertumpuk-tumpuk pada seseorang, maka ia akan mencelakakan orang tersebut.”
Jauhilah
segala dosa kecil dan besar itulah ketaqwaan, jadilah engkau seperti
orang yang berjalan di atas jalan berduri yang selalu waspada, janganlah
engkau meremehkan dosa kecil, karena sebuah gunung itu tersusun dari
batu-batu kecil
Kedua : Tidak Faham Tentang Urgensi Ibadah
Sebab
kedua yang membuat seseorang malas mengerjakan ketaatan dan ibadah
adalah melupakan urgensi ibadah. Diantara bentuk kelalaian seseorang
adalah melupakan dirinya bahwa ia adalah mahluk yang lemah, hanya karena
kehendak dan kekuatan Alloh sajalh ia menjadi kuat dalam menjaga dan
mengerjakan ketaatan dan ibadah.
Seorang muslim harus
mengetahui dan memahami bahwa beribadah dan beramal shalih adalah sebab
dan inti mendapatkan bantuan dan pertolongan Alloh, sesungguhnya tekun
mengerjakan amal shalih adalah cara meraih pertolongan Alloh subhanahu
Wata’ala
Alloh Subhanahu Wata’ala berfirman
“dan
orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) kami, benar-benar
akan kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan kami. Dan sesungguhnya
Alloh benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik.”(QS.
Al-ankabut:69)
Ketiga : Melupakan Kematian
Diantara
sebab malas dalam beribadah adalah melupakan kematian dan
kejadian-kejadian setelahnya. Wahai saudaraku, sungguh melupakan
kematian dan kesulitan-kesulitan setelahnya adalah penyebab seseorang
malas untuk beribadah, taat dan malas beramal shaleh.
Sungguh
seorang yang melupakan kematian dapat dipastikan ia akan malas
beribadah, maka dari itu bagi setiap muslim sangat dianjurkan untuk
memperbanyak mengingat penghancur (pemutus) segala kenikmatan. Alloh
Subhanahu Wata’ala berfirman
“Tiap-tiap yang berjiwa akan
merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan
pahalamu.”(QS. Ali Imran : 185)
Ya, Kematian adalah obat
bagi orang yang panjang angan-angan, orang yang keras hatinya dan yang
banyak dosa. Oleh sebab itu Rasulullah Shollalahu ‘alaihi Wasallah
bersabda “perbanyaklah mengingat penghancur kenikmatan.”
Keempat : Tidak Tahu Besarnya Pahala Suatu Ibadah
Wahai saudaraku….
Diantara
sebab malas beribadah dan malas mengerjakan ketaatan adalah tidak tahu
besarnya pahala suatu ibadah. Sungguh tidak mengetahuinya adalah sebab
malas melakukan ibadah dan ketaatan, jika seseorang mengetahui besarnya
suatu ibadah, niscaya ia akan rajin mengerjakannya.
Maka
dari itu, aku wasiatkan kepada kalian wahai kaum muslimin… hendaklah
bersungguh-sungguh untuk memahami keutamaan ibadah dengan membaca
buku-buku yang menjelaskan akan keutamaan dan ganjaran ibadah itu.
Karena jika seseorang mengetahui keutamaan dan besarnya pahala suatu
ibadah ia akan bersungguh-sungguh mengerjakan ibadah.
Kelima : Berlebih-lebihan Dalam Hal Yang Mubah
Diantara
sebab malas mengerjakan ibadah dan ketaatan adalah berlebih-lebihan
dalam perkara mubah. Yaitu dalam hal makanan, minuman, pakaian, dan
kendaraan serta yang lainnya. Seluruhnya adalah penyebab malas
beribadah, karena berlebih-lebihan dalam hal tersebut dapat menyebabkan
lesu, ingin mudah istirahat dan tidur.
Berlebih-lebihan
dalam perkara mubah seperti dalam makanan dan minuman adalah penyebab
kerasnya hati. Karena hati akan bersih dan lembut jika dalam kondisi
lapar dan sedikit makan dan hati akan menjadi keras jika dalam kondisi
kenyang, hal ini adalah sunnatulloh yang tidak pernah berubah. Celakalah
orang yang keras hatinya dan tidak ingat Alloh. Bahkan seorang muslim
yang bersungguh-sungguh dalam beribadah, mengerjakan kebaikan dan
ketaatan bahkan bercapek-capek mengerjakan sholat tahajud pun tidak akan
merasakan lezat dan manisnya ibadah jika berlebihan dalam perkara mubah
tersebut.
Ibnul Qoyyim rohimahulloh berkata “Banyak
mengkonsumsi makanan adalah sebuah penyakit yang akan menimbulkan
keburukan, banyak makan dapat menjerumuskan anggota badan untuk
melakukan maksiat, dan berat untuk melakukan ketaatan. Maka cermatilah
keburukan ini.”
Wallohu ‘alam
=======================================
Tips Ustadz Tate Qomaruddin (Memahami Fadhilah Ibadah)
- Kenali dan pahami keutamaan (fadhilah) setiap ibadah. Bacalah ayat-ayat Qur’an atau hadits shahih yang menerangkan keutamaan ibadah.
- Ubah lintasan hati untuk melakukan ibadah menjadi keinginan, lalu tekad. Caranya dengan selalu mengingat bahwa hidup kita belum tentu masih panjang.
- Sering mengadakan berkumpul (majelis, halaqah) untuk saling menasehati dan mengingatkan.
- Sering-sering “menengok” bagaimana para sahabat dan tabi’in bersungguh-sungguh dalam melaksanakan ibadah (membaca sirah/perjalanan hidupnya).
- Bersikap menengah (sedang-sedang saja) dalam melaksanakan ibadah. Jangan memforsir diri secara berlebihan. Karena ibadah yang baik adalah yang dilakukan secara dawam (kontinyu) walaupun sedikit.
- Mintalah kepada orang tedekat untuk mendorong melaksanakan ibadah atau mengingatkan apabila kita lalai dalam beribadah.
- Berdo’a. Diantara do’a yang diajarkan adalah “Allahumma a’innii ‘alaa dzikrika wa syukrika wa husni ‘ibaadatika” (Ya Allah, bantulah aku untuk selalu mengingat-Mu, untuk bersyukur kepada-Mu, dan untuk melaksanakan ibadah kepada-Mu secara baik).
Tips Dr. Setiawan Budi Utomo (Buat Divesifikasi Ibadah)
- Perbesar kerinduan untuk "berkomunikasi dan bermesraan" dengan Allah SWT.
- Rasakan hati seperti kering, hampa, dan ada yang hilang bila berkurang ibadah.
- Jadikan ibadah sebagai media relaksasi jiwa, penguatan mental, dan rekreasi sukma.
- Cobalah melakukan diversivikasi dan penghayatan ibadah untuk membuang kejenuhan.
- Tingkatkan dorongan mensyukuri nikmat untuk menyingkirkan kemalasan ibadah.
- Yakinilah ibadah sebagai sumber kekuatan, media konsolidasi dan mobilisasi hidup.
- Hindarilah kemaksiatan lahir dan batin yang menghalangi kelezatan ibadah.
Tips Ustadzah Helini (Amal Sebagai Investasi Abadi)
- Memahami tujuan hidup Ibadah kepada Allah SWT adalah merupakan tujuan dari penciptaan kita. Apapun bentuk amal perbuatan kita harus dilakukan dengan kesadaran bahwa Allah SWT selalu berada bersama kita dan mengawasi gerak-gerik kita.
- Memahami nilai dunia dibandingkan akhirat Dunia bukanlah segala-galanya.
- meyakini dengan sepenuhnya konsep perhitungan (yaumul hisab) Setiap amal sekecil apapun ada nilai dan pertanggungjawabannya di hadapan Allah SWT.
- Mengakrabkan diri dengan Al-Qur'an dan As-Sunnah
- Menghindari semua bentuk kemaksiatan dan dosa-dosa kecil
- Mengingat bahwa kematian itu datang secara mendadak
- Memohon pertolongan dan bantuan pada Allah SWT
0 komentar:
Post a Comment
Terima Kasih Telah Berkunjung di khazanahislamku.blogspot.com
Berikan Komentar dengan Penuh ETIKA untuk kita Diskusikan bersama