Kapan Kita Bisa Beristirahat ?

Suatu ketika Imam Ahmad bin Hambal ditanya muridnya, “mataa yajidul abdu tha’marrahah?” “kapan seseorang bisa beristirahat?”
Ia menjawab, “Indamaa yatha’u ihda qadamaihi fil jannah” (“Jika kita telah menginjakkan kaki di Surga, maka disanalah kita akan beristirahat”). 
Artinya sebelum mati, tidak ada waktu untuk senang senang istirahat. Laa rahata li du’at illa ba’dal mamaat (tidak ada kamus berleha-leha bagi para da’i kecuali setelah mati).  
Apabila datang pendekar kemalasan kepada kita dengan berkata, “Kiranya anda mau istirahat bersama kami?” 
Maka jawablah dengan perkataan ‘Umar bin ‘abdul aziz, “Dimanakah terdapat istirahat? Sungguh ia telah tiada. Tidak ada istirahat kecuali di sisi Allah. Ketahuilah tidak ada tempat istirahat bagi seorang hamba kecuali di bawah pohon Thuba (keberuntungan) di surga tempat berbagai kenikmatan.”
Seseorang berkata kepada Hasan al-Bashri, “Apakah iblis itu tidur?”
Beliau berkata, “Kalau iblis itu tidur, niscaya kita akan bisa istirahat.”
Ibnu Jauzi berkata, “Pengikat yang paling kuat bagi setan untuk menjerat tawanannya adalah kejahilan. Setelahnya adalah hawa nafsu. Adapun ikatan yang paling lemah adalah kelalaian. Selama baju besi seseorang adalah iman, maka panah musuh yang mengenainya tidak akan membunuhnya.” (al-Muntaqa an-Nafis min Talbis Iblis, hlm. 61—62 )
Share on Google Plus

About Admin

Khazanahislamku.blogspot.com adalah situs yang menyebarkan pengetahuan dengan pemahaman yang benar berdasarkan Al-Qur'an dan As-Sunnah dengan pemahaman generasi terbaik dari para sahabat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam beserta pengikutnya.
    Blogger Comment

0 komentar:

Post a Comment


Terima Kasih Telah Berkunjung di khazanahislamku.blogspot.com

Berikan Komentar dengan Penuh ETIKA untuk kita Diskusikan bersama