HINDARILAH DIRI DARI SIKSA KUBUR
Barangsiapa yang kuburnya termasuk salah satu kebun surga, maka
sungguh indah tempat kembalinya dan dia termasuk penduduk surga dan
peraih kenikmatan yang abadi.
Barangsiapa yang kuburnya termasuk salah satu dari lubang
neraka—semoga Allah menyelamatkan kita darinya—maka sungguh telah tampak
keburukan tempat kembalinya dan dia termasuk penduduk neraka dan peraih
siksaan yang abadi.
Sesungguhnya dengan melihat kuburan akan
bertambah perasaan begitu berharganya kehidupan, karena kehidupan adalah
kesempatan yang seandainya Anda pergunakan seluruhnya dalam kebaikan,
Anda tidak akan sanggup memenuhinya, lantas bagaimana dengan orang-orang
yang menghabiskan hidupnya dalam keburukan atau dosa?
Muhammad bin Assammaak ketika melihat kubur berkata:
- “Kamu jangan tertipu kerana tenangnya dan diamnya kubur-kubur ini, maka alangkah banyaknya orang yang sudah bingung didalamnya, dan jangan tertipu kerana ratanya kubur ini, maka alangkah jauh berbeda antara yang satu pada yang lain didalamnya. Maka seharusnya orang yang berakal memperbanyak ingat pada kubur sebelum masuk kedalamnya.”
Sufyan Atstsauri berkata:
- “Siapa yang sering (banyak) memperingati kubur, maka akan mendapatkannya kebun dari kebun-kebun syurga, dan siapa yang melupakannya maka akan mendapatkannya jurang dari jurang-jurang api neraka.”
Ali bin Abi Thalib r.a. berkata dalam khutbahnya:
- “Hai hamba Allah, berhati-hatilah kamu dari maut yang tidak dapat dihindari, jika kamu berada ditempat, ia datang mengambil kamu, dan bila kamu lari pasti akan terpegang juga, maut terikat selalu diubun-ubunmu.
- Maka carilah jalan selamat, carilah jalan selamat dan segera-segera, sebab dibelakangmu ada yang mengejar kamu yaitu kubur.
- Ingatlah bahawa kubur itu adakalanya kebun dari kebun-kebun syurga atau jurang dari jurang-jurang neraka dan kubur itu tiap-tiap hari berkata-kata: Akulah rumah yang gelap, akulah tempat sendirian, akulah rumah ulat-ulat.”
INGATLAH
Ingatlah sesudah itu ada hari (saat) yang lebih mengerikan, hari :
- Dimana anak kecil segera beruban,
- Dan orang tua bagaikan orang mabuk,
- bahkan ibu yang menyusui lupa terhadap bayinya
- dan wanita yang hamil menggugurkan kandungannya
- dan kau akan melihat orang-orang bagaikan orang mabuk tetapi tidak mabuk khamar,
Ingatlah bahawa sesudah itu ada api neraka yang sangat panas dan suram dalam,
- perhiasannya besi
- dan sirnya darah bercampur nanah,
Maka kaum muslimin yang menangis. lalu ia berkata:
- “Dan disamping itu ada syurga yang luasnya selebar langit dan bumi, tersedia untuk orang-orang yang takwa. Semoga Allah s.w.t. melindungi kami dari siksa yang pedih dan menempatkan kami dalam darunna’iem (Syurga yang serba kenikmatan).
Usaid bin Abdirrahman berkata:
- Saya telah mendapat keterangan bahwa seorang mukmin jika mati dan diangkat, ia berkata: “Segerakan aku.”,
- Dan bila telah dimasukkan dalam lahad (kubur), bumi berkata kepadanya: “Aku kasih padamu ketika diatas punggungku, dan kini lebih sayang kepadamu.”
- Dan bila orang kafir mati lalu diangkat mayatnya, ia berkata: “Kembalikan aku.”
- Dan bila diletakkan didalam lahadnya, bumi berkata: “Aku sangat benci kepadamu ketika kau diatas punggungku, dan kini aku lebih benci lagi kepadamu.”
Usman bin Affan r.a. ketika berhenti diatas kubur, ia menangis, maka ditegur:
- “Engkau jika menyebut syurga dan neraka tidak menangis, tetapi kau menangis kerana kubur?“
- “Alqabru awwalu manazilil akhirah, fa in naja minhu fama ba’dahu aisaru minhu, wa in lam yanju minhu fama ba’dahu asyaddu minhu.“
- (Yang bermaksud) “Kubur itu pertama tempat yang menuju akhirat, maka bila selamat dalam kubur, maka yang dibelakangnya lebih ringan, dan jika tidak selamat dalam kubur maka yang dibelakangnya lebih berat daripadanya.”
Abdul-Hamid bin Mahmud Almughuli
“Ketika aku duduk bersama Ibn Abbas r.a., tiba-tiba datang kepadanya
beberapa orang dan berkata: “Kami rombongan haji dan bersama kami ini
ada seorang yang ketika sampai didaerah Dzatishshahifah, tiba-tiba ia mati, maka kami siapkan segala keperluannya,
Dan ketika menggali kubur untuknya, tiba-tiba ada ular sebesar lahad,
maka kami tinggalkan dan menggali lain tempat juga ada ular, maka kami
biarkan dan kami menggali lain tempat juga kami dapatkan ular.
Maka kami biarkan dan kini kami bertanya kepadamu, bagaimanakah harus kami perbuat tehadap mayat itu?” Jawab Ibn Abbas r.a.:
- “Itu dari amal perbuatannya sendiri, lebih baik kamu kubur saja demi Allah andaikan kamu galikan bumi ini semua niscaya akan kamu dapat ular didalamnya.”
Maka mereka kembali dan menguburkan mayat itu didalam
salah satu kubur yang sudah digali itu dan ketika mereka kembali
kedaerahnya mereka pergi kekeluarganya untuk mengembalikan
barang-barangnya sambil bertanya kepada isterinya apakah amal perbuatan
yang dilakukan oelh suaminya?
Jawab isterinya:
- “Dia biasa menjual gandum dalam karung, lalu dia mengambil sekadar untuk makanannya sehari, dan menaruh tangkai-tangkai gandum itu kedalam karung seberat apa yang diambilnya itu.”
Abul-Laits berkata:
- “Berita ini menunjukkan bahawa kianat itu salah satu sebab siksaan kubur dan apa yang mereka lihat itu sebagai peringatan jangan sampai kianat.”
Ada keterangan bahawa bumi ini tiap hari berseru sampai lima kali dengan berkata:
- Hai anak Adam, anda berjalan diatas punggungku dan kembalimu didalam perutku.
- Hai anak Adam, anda makan berbagai macam diatas punggungku dan anda akan dimakan ulat didalam perutku.
- Hai anak Adam, anda tertawa diatas punggungku, dan akan menangis didalam perutku.
- Hai anak Adam, anda bergembira diatas punggungku dan akan berduka didalam perutku.
- Hai anak Adam, anda berbuat dosa diatas punggungku, maka akan tersiksa didalam perutku.
Amr bin Dinar berkata:
- “Ada seorang penduduk kota Madinah yang mempunyai saudara perempuan dihujung kota, maka sakitlah saudaranya itu kemudian mati, maka setelah diselesaikan persiapannya dibawa kekubur, kemudian setelah selesai menguburkan dan kembali pulang kerumah,
- Ia teringat pada kantongan yang dibawa dan tertinggal dalam kubur, maka ia minta bantuan orang untuk menggali kubur itu kembali, dan sesudah digali kubur itu maka bertemulah dia akan kantongannya itu,
- “Tolong aku ketepi sebentar sebab aku ingin mengetahui bagaimana keadaan saudaraku ini.“
- “Bagaimanakah kelakuan saudaraku dahulu itu?”
- “Mengapa kau menanyakan kelakuan saudaramu, padahal ia telah mati?“
Anaknya tetap meminta supaya diberitahu tentang amal perbuatan
saudaranya itu, lalu diberitahu bahawa saudaranya itu biasanya
mengakhirkan sembahyang dari waktunya, juga cuai dalam kesucian dan
diwaktu malam sering mengintai rumah-rumah tetangga untuk mendengar
perbualan mereka lalu disampaikan kepada orang lain sehingga mengadu
domba antara mereka, dan itulah sebabnya siksa kubur.
Kerana itu siapa yang ingin selamat dari siksaan kubur haruslah menjauhkan diri dari sifat namimah (adu
domba diantara tetangga dan orang lain) supaya selamat dari siksaan
kubur dan mudah baginya menjawab pertanyaan Malaikat Munkar Nakier.
Alabarra’ bin Aazib r.a. berkata: “Nabi Muhammad s.a.w bersabda:
- “Seorang mukmin jika ditanya dalam kubur, maka ia langsung membaca Asyhadu an laa ilaha illallah wa anna Muhammad abduhu warasuluhu,
maka itulah yang tersebut dalam firman Allah:
- Yutsabbitullahul ladzina aamanu bil qaulits tsabiti filhayatiddun ya wafil akhirah (Allah menetapkan orang-orang yang beriman dengan khalimah yang teguh dimana hidup didunia dan diakhirat (yakni khalimah laa ilaha illallah, Muhammad Rasullullah).
|
Dan ketetapan itu terjadi dalam tiga masa iaitu:
-
Ketika melihat Malakulmaut
-
Ketika menghadapi pertanyaan Mungkar Nakier
-
Ketika menghadapi hisab dihari kiamat
Dan ketetapan ketika melihat Malaikulmaut dalam tiga hal iaitu:
-
Terpelihara dari kekafiran, dan mendapat taufiq dan istiqamah dalam tauhid sehingga keluar rohnya dalam Islam
-
Diberi selamat oleh Malaikat bahawa ia mendapat rahmat
-
Melihat tempatnya disyurga sehingga kubur menjadi salah satu kebun syurga.
Adapun ketetapan ketika hisab juga dalam tiga perkara iaitu:
-
Allah s.wt. memberinya ilham sehingga dapat menjawab segala pertanyaan dengan benar
-
Mudah dan ringan hisabnya
-
Diampunkan segala dosanya
Ada juga yang mengatakan bahawa ketetapan itu dalam empat masa iaitu:
-
Ketika mati
-
Didalam kubur sehingga dapat menjawab pertanyaan tanpa gentar atau takut
-
Ketika hisab
-
Ketika berjalan diatas sirat sehingga berjalan bagaikan kecepatan kilat
Pendapat pertama bahawa ia tidak mungkin dalam akal
kerana menyalahi kebiasaa tabiat alam. Pendapat ini bererti menidakkan
kenabian dan mukjizat, sebab para Nabi itu semuanya dari manusia biasa
dan tabiatnya mereka sama,
Tetapi mereka telah dapat bertemu dengan Malaikat dan
menerima wahyu, bahkan laut telah terbelah untuk Nabi Musa a.s.,
demikian pula tongkatnya menjadi ular, semua kejadian itu menyalahi
tabiat alam, maka orang yang menolak semua itu bererti keluar dari
Islam.
Jika ia berkata: “Tidak ada dalil.”, maka hadis-hadis
yang diterangkan sudah cukup untuk menjadi alasan bagi orang yang akan
mahu terima.
Firman Allah s.w.t. yang berbunyi:
- “Wa man a’rodho an dzikri fa inna lahu ma’i syatan dhanka wanah syuruhu yaumal qiyaamati a’ma.
- (Yang bermaksud) “Dan siapa yang mengabaikan peringatanKu (ajaranKu) maka ia akan merasakan kehidupan yang sukar (kehidupan sukar ini ketika menghadapi pertanyaan dalam kubur“
Demikian pula ayat:
- “Yu tsabbitulladzina aamanu bil qoulaits tsabiti filhayatiddunia wafil akhirati.
- (Yang bermaksud) “Allah akan menetapkan hati orang-orang mukmin dengan khalimah yang teguh didunia dan diakhirat.“
Saudaraku jagalah dan siap-siapkan harimu, sebab ia
sebagai pokok kekayaanmu, maka mudah bagimu mendapatkan atau mencari
untung laba, sebab kini dagangan akhirat agak sepi dan tidak laku,
kerana itu rajin-rajinlah kau mengumpulkan sebanyak mungkin daripadanya.
Sebab akan tiba masa dagangan itu sangat berharga sebab
pada saat itu ia berharga, maka kau tidak akan dapat mencari atau
mencapainya.
Kami mohon semoga Allah s.w.t. memberi taufiq
untuk bersiap-siap menghadapi saat keperluan dan jangan sampai
menjadikan kami dari golongan yang menyesal sehingga ingin kembali
kedunia tetapi tidak diizinkan, juga semoga Allah s.w.t. memudahkan atas kami sakaratulmaut, dan kesukaran kubur, demikian pula pada semua kaum muslimin dan muslimat.
Aamin ya
Robbal aalamin.Engkau arhamurrahimin, wahasbunallahu wani’mal wakiel,
walahaula wala quwwata illa billahil aliyil adhiem
0 komentar:
Post a Comment
Terima Kasih Telah Berkunjung di khazanahislamku.blogspot.com
Berikan Komentar dengan Penuh ETIKA untuk kita Diskusikan bersama