Rasulullah bersabda, “Janganlah mencabut uban. Tidaklah seorang
muslim yang beruban dalam Islam walaupun sehelai, melainkan uban
tersebut akan menjadi cahaya baginya pada hari kiamat nanti.” (HR. Abu
Daud dan An Nasa’i. Syaikh Al Albani dalam Al Jami’ Ash Shagir
mengatakan bhw hadits ini shahih)
Dan dalil2 lainnya:
Al Baihaqi membawakan sebuah pasal dengan judul “larangan mencabut
uban”. Lalu di dalamnya beliau membawakan hadits dari ‘Abdullah bin
‘Umar. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
الشيب نور المؤمن لا يشيب رجل …شيبة في الإسلام إلا كانت له بكل شيبة حسنة و رفع بها درجة
“Uban adalah cahaya bagi seorang mukmin. Tidaklah seseorang beruban
–walaupun sehelai- dalam Islam melainkan setiap ubannya akan dihitung
sebagai suatu kebaikan dan akan meninggikan derajatnya.” (HR. Al Baihaqi
dalam Syu’abul Iman. Syaikh Al Albani dalam Al Jami’ Ash Shogir
mengatakan bahwa hadits ini hasan)
Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
لا تنتفوا الشيب فإنه نور يوم القيامة ومن شاب شيبة في الإسلام كتب له بها حسنة وحط عنه بها خطيئة ورفع له بها درجة
“Janganlah mencabut uban karena uban adalah cahaya pada hari kiamat
nanti. Siapa saja yang beruban dalam Islam walaupun sehelai, maka dengan
uban itu akan dicatat baginya satu kebaikan, dengan uban itu akan
dihapuskan satu kesalahan, juga dengannya akan ditinggikan satu
derajat.” (HR. Ibnu Hibban dalam Shahihnya. Syaikh Syu’aib Al Arnauth
mengatakan bahwa sanad hadits ini hasan)
Hukuman bagi orang yang mencabut ubannya adalah kehilangan cahaya
pada hari kiamat nanti. Dari Fudholah bin ‘Ubaid, Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ شَابَ شَيْبَةً فِي سَبِيلِ اللَّهِ كَانَتْ نُورًا لَهُ يَوْمَ
الْقِيَامَةِ فَقَالَ رَجُلٌ عِنْدَ ذَلِكَ فَإِنَّ رِجَالًا يَنْتِفُونَ
الشَّيْبَ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ
شَاءَ فَلْيَنْتِفْ نُورَهُ
“Barangsiapa memiliki uban di jalan Allah walaupun hanya sehelai,
maka uban tersebut akan menjadi cahaya baginya pada hari kiamat.”
Kemudian ada seseorang yang berkata ketika disebutkan hal ini:
“Orang-orang pada mencabut ubannya.” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam lantas bersabda, “Siapa saja yang ingin, silakan dia memotong
cahaya (baginya di hari kiamat).” (HR. Al Bazzar, At Thabrani dalam Al
Kabir dan Al Awsath dari riwayat Ibnu Luhai’ah, namun perowi lainnya
tsiqoh –terpercaya-. Syaikh Al Albani dalam Shahih At Targib wa At
Tarhib mengatakan bahwa hadits ini hasan)
Tambahan: Diharamkan menyemir/mewarnai uban atau rambut dengan warna HITAM.
Rosululloh shollallohu alaihi wa sallam pada Fathu Makkah ketika
melihat Abu Quhafah, ayah Abu Bakr ash-Shiddiq rodhiyallohu anhu, telah
memutih seluruh rambutnya da…n janggutnya, bersabda :
غَيِّرُوا هَذَا بِشَيْءٍ وَاجْتَنِبُوا السَّوَادَ
“Ubahlah warna rambut ini dan jauhilah warna hitam.” (HR. Imam Muslim dalam Kitabul Libaas bab “Istihbab Khidlabisy Syaib”).
Nabi shollallohu alaihi wa sallam juga bersabda :
يَكُونُ قَوْمٌ يَخْضِبُونَ فِي آخِرِ الزَّمَانِ بِالسَّوَادِ كَحَوَاصِلِ الْحَمَامِ لَا يَرِيحُونَ رَائِحَةَ الْجَنَّة
“Akan ada suatu kaum pada akhir zaman yang menyemir rambutnya dengan
warna hitam seperti dada-dada burung merpati. Mereka tidak akan
mendapati bau surga.” (Disahihkan Syaikh al-Albani dalam Shahih Sunan
Abi Dawud no. 3548)
Beruban itu tidak harus orang tua saja, tapi anak2 muda juga bisa beruban, mungkin karena… faktor genetika, atau lainnya.
Menurut spesialis kulit dan kelamin dari Rumah Sakit Mitra Keluarga, dr
Winarto SpKK, munculnya uban pada usia muda kebanyakan disebabkan stres
berkepanjangan. “Stres bisa menyebabkan macetnya produksi pigmen pewarna
rambut yang disebut melanin. Pigmen ini dihasilkan sel tubuh yang
dikenal sebagai melanosit. Rambut menjadi putih karena melanosit tidak
lagi memproduksi melanin,”
Para ilmuwan jg mengungkapkan bahwa penyebab rambut beruban adalah
tubuh Anda yang terlalu banyak menghasilkan senyawa yang disebut
hidrogen peroksida.
Hidrogen peroksida merupakan suatu senyawa yang dihasilkan secara alami
oleh tubuh kita. Senyawa ini berperan untuk membunuh bakteri. Namun,
ternyata senyawa ini juga dapat menganggu melanin, yaitu pigmen yang
memberikan warna bagi kulit dan rambut kita.
Untuk melawan efek dari hidrogen peroksida ini, tubuh kita juga
menghasilkan suatu enzim katalase yang dapat memecah hidrogen peroksida
menjadi air dan oksigen. Namun, seiring dengan bertambahnya umur maka
produksi enzim katalase ini akan semakin berkurang, hidrogen peroksida
akan semakin menumpuk dan mengakibatkan rambut menjadi beruban.
Bahkan termasuk dari kejadian di hari kiamat adalah, anak2 rambutnya akan menjadi beruban.
Allah berfirman, “Maka bagaimanakah kamu akan dapat memelihara dirimu
jika kamu tetap kafir kepada hari yang menjadikan anak-anak beruban.”
(QS. Al-Muzzammil [73]: 17)
Tentang cahaya yg akan menerangi seorg mukmin di hari kiamat sudah
byk di jelaskan oleh para ulama di kitab2nya, dan ini juga termasuk
kesempurnaan islam yg telah menjelaskan seluruh permasalahan umatnya.
Mungkin tidak s…emua hal ini diketahui oleh umatnya, hanya org2 yg telah
Allah berikan kepahaman agama yg mengetahui ttg kesempurnaan Islam ini.
Yang pertama, bahwa yang akan menjadi cahaya bagi seorang mukmin pada
hari kiamat tidak hanya uban saja, tapi ada juga amalan2 lainnya.
- Wudhu bisa mendatangkan cahaya.
Muslim meriwayatkan dari Abu Hurairah Rahimahullah, ia berkata : “aku
pernah mendengar kekasihku Shallallahu Alaihi Wa Sallam bersabda :
‘Kemilau cahaya seorang mukmin (kelak pada hari kiamat) sesuai dengan
batas basuhan wudhunya.”
- Shalat bisa mendatangkan cahaya .
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, “…Sholat adalah
cahaya, dan sedekah adalah bukti. Sabar adalah sinar yang terik, dan
al-Qur-an adalah hujjah yang akan membelamu atau (boleh jadi) yang akan
melawanmu.”(SHAHIH, diriwayatkan oleh Imam Muslim: 223, at-Tirmidzi:
3517, Ibnu Majah: 280, Ahmad: 22395, 22401, dan ad-Darimi: 653; dari
Sahabat Rasulullah yang mulia, Abu Malik al-Haarits bin ‘Aashim
al-Asy’ary radhiallaahu’anhu).
Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassalam bersabda:
“Hendaklah orang-orang yang berjalan di kegelapan menuju masjid
bergembira dengan (mendapatkan) cahaya yang sempurna pada hari Kiamat.”
(HR.Ibnu Majah, syaikh al Albani menilainya shahih)
Yg kedua, belum tentu org yg memiliki uban yg banyak akan mendapatkan
cahaya yg lebih banyak dari org yg beruban sedikit. Karena ini tidak
dinilai dari uban saja, tapi juga dinilai dari keutamaan yg Allah
berikan kepadanya dan ditambah amalan2 orang tsb semasa hidupnya. Bisa
jadi org2 yg memiliki uban yg banyak di dunia namun di hari kiamat nanti
dia tidak memiliki cahya sama sekali, yaitu merekalah org2 kafir dan
org munafiq. Dan bisa jadi pula org yg memiliki uban yg sedikit tapi
mereka akan memiliki cahaya yg sangat banyak di hari kiamat nanti.
Contohnya adalah Rasulullah. Tahukah antum berapa uban yg dimiliki oleh
Rasulullah?
Anas bin Malik meriwayatkan, “Saya hanya dapat menemukan empat belas
uban pada rambut dan jenggot Rasulullah saw.” (HR Tirmidzi,dan Ahmad)
Yg ketiga, ttg gambaran cahaya pada hari kiamat adalah seperti berikut:
- Kondisi yang sangat mengerikan ini telah dijelaskan Allah Ta’ala dalam firman-Nya:
”Yaitu pada hari ketika kamu melihat orang mukmin laki-laki dan
perempuan, sedang cah…aya mereka bersinar dihadapan dan disebelah kanan
mereka,Pada hari ini ada berita gembira untukmu yaitu surga yang
mengalir dibawahnya sungai-sungai yang kamu kekal didalamnya. Itulah
keberuntungan yang banyak(12) Pada hari ketika orang-orang munafik
laki-laki dan perempuan berkata kepada orang-orang beriman “Tunggulah
kami supaya kami dapat mengambil sebagian dari cahayamu” dikatakan
“kembalilah kamu kebelakang dan carilah sendiri cahaya”Lalu diadakan
diantara mereka dinding yang mempunyai pintu.Disebelah dalamnya ada
rahmat dan disebelah luarnya dari situ ada siksa(13) Orang-orang munafik
itu memanggil mereka seraya berkata “Bukankah kami bersama-sama dengan
kamu”Mereka menjawab”Benar, tetap kamu mencelakakan dirimu sendiri dan
menunggu (kehancuran)kami dan kamu ragu-ragu serta ditipu oleh
angan-angan kosong sehingga datanglah ketetapan Allah dan kamu telah
ditipu terhadap Allah oleh syetan yang amat penipu(14) Maka pada hari
ini tidak diterima tebusan dari kamu dan tidak pula dari orang-orang
kafir.Tempat kamu ialah neraka. Dialah tempat berlindungmu dan dia
adalah sejahat-jahat tempat kembali(15)”[Al-hadid ayat 12-15]
- Imam Ibnu Katsir menjelaskan makna ayat diatas dengan berkata (lihat ayat 12-15):
Sesuai dengan amal mereka akan melintasi jembatan .Diantara mereka
ada yang cahayanya sebesar gunung ada pula yang seperti pohon kurma dan
ada pula seperti seorang laki-laki normal yang tengah berdiri tegak Yang
paling rendah adalah orang-orang yang cahayanya terdapat pada ibu jari
mereka terkadang bercahaya terkadang padam.Riwayat ini turut pula
diriwayatakan oleh Ibnu Abi hatim dan Ibnu Jarir.Apabila menyala ia
melangkah dan apabila padam ia berhenti.Imam Abul Qasim Ath-Thabrani
telah meriwayatkan dari Ibnu Abbas ra bahwa rasulullah saw bersabda
:”Allah swt akan memanggil umat manusia diakhirat nanti dengan nama-nama
mereka sebagai tirai penghalang dari-Nya. Adapun diatas jembatan, maka
Allah ta’ala memberikan cahaya kepada setiap orang beriman dan munafik.
Bila mereka telah berada ditengah-tengnah jembatan, Allahpun akan segera
merampas cahaya orang-orang munafik laki-laki dan perempuan .Ketika itu
berkatalah orang-orang munafik”Tunggulah kami supaya kami dapat
mengambil sebagian dari cahayamu. Dan berkatalah orang-orang beriman:Ya,
Rabb kami sempurnakanlah untuk kami cahaya kami. Ketika itulah setiap
orang tidak akan mengingat orang lain.”(HR.Tabrani)Ad-Dahak mengatakan:
masing-masing dari kalian pastilah diberi cahaya pada hari kiamat, maka
apabila mereka sampai ke shirat (jembatan/titian) padamlah cahaya
orang-orang munafik, maka ketika orang mukmin melihatnya khawatirlah
mereka apabila cahaya mereka padam, sebagaimana orang munafik.Maka
mereka berdo’a wahai Rabb kami sempurnakanlah cahaya kami.
- ”………maka orang itu dan yang lainnya melewati titian tadi.Sedangkan
titian itu pipih bagaikan mata pedang, licin dan tajam. Diperintahkan
kepada mereka:”lewatlah kalian menurut cahaya masing-maing”.Diantara
mereka ada yang lewat bagaikan lesatan bintang-bintang. Diantaranya ada
yang lewat bagaikan angin. Ada juga yang lewat bagaikan kejapan mata.
Ada juga yang seperti kuda tunggangan yang kencang. Ada lagi yang
berjalan miring.Mereka semua berjalan sesuai dengan kadar amal
perbuatannya. Sampai datang orang yang cahayanya cuma diujung jempol
kakinya untuk lewat. Sekali satu tangannya dikedepankan, yang lain
terpaksa digantungkannya.Sekali kaki yang satu kedepan, yang lainnya
juga harus ditahan kuat-kuat. Pinggir-pinggir tubuhnya sempat juga
menyentuh api Jahannam.Lalu beliau melanjutkan:”maka selamatlah mereka
sampai kesebrang. Ketika sampai mereka berkata: Segala puji bagi Allah
yang telah menyelamatkan kami dan kamu dari neraka setelah terlebih
dahulu memperlihatkan dirimu kepada kami. Sungguh Allah telah
menganugerahkan kepada kami apa yang tak pernah Dia berikan kepada
siapapun”
{HR. Al-Hakim. secara mauquf pada Ibnu Mas’ud dikeluarkan oleh Al-Hakim II/376-377.Atsar tersebut shahih, disahihkan oleh Al-hakim dan
disepakati oleh Adz-Dzahabi.Untuk melihat secara lengkap takrijnya
silahkan merujuk kitab Tahzib Syarh Aqidah Thahawiyah yang telah di
syarahkan oleh Syaikh Nashiruddin Al-Bani dalam jilid II/66-67– penulis} - dan masih byk lagi dalil2 lainnya.
Wallahu a’lam
0 komentar:
Post a Comment
Terima Kasih Telah Berkunjung di khazanahislamku.blogspot.com
Berikan Komentar dengan Penuh ETIKA untuk kita Diskusikan bersama