BADAI SERING KITA JUMPAI DALAM KEHIDUPAN
Di samudra yang luas badai dahsyat menghantam sebuah perahu, terombang ambing ditengah amukan badai.
Penumpang tidak boleh beranjak dari tempatnya demi keselamatan, hampir semua penumpang berpikir bahwa kapal akan hancur.
Akhirnya seorang penumpang ditugaskan
untuk mencari informasi apakah masih ada harapan untuk selamat kepada
kapten kapal. Sambil berpegangan pada dinding dan melewati tangga, ia
berjalan menuju geladak.
“Tidak ada satu musibah yang menimpa seseorang kecuali dengan izin Allah. Dan barangsiapa yang beriman kepada Allah, niscaya Dia akan memberi petunjuk kepada hatinya. Dan Allah Maha Mengetahui Segala Sesuatu” (QS. At-Taghaabun :11)
Diruang kemudi ia melihat kapal yang sudah mendekati daratan meski harus melewati batu karang yang terjal dan tajam. Sementara kapten sedang sibuk untuk menyelamatkan kapal dan penumpangnya.
Ditengah suara deburan ombak dan deru angin, kapten kapal memandangnya tanpa mengucapkan sepatah kata lalu tersenyum.
Merasa lega dan ia kembali ke para penumpang kapal yang lainnya kemudian mengatakan,
“Tenang saja, tidak akan terjadi apapun. Saya tadi lihat kapten dan dia tersenyum.“Begitulah dalam kehidupan ketika datang badai yang menghempas.
Kita mudah menyerah dan putus asa.
Namun bila kita yakin dan mempercayaiNya, Kita akan menemukan
ketenteraman meski hidup ditengah badai, ujian dan cobaan, keimanan kita
kepada Allah lah yang membawa kita selamat dari badai kehidupan.
Jangan menyerah … Jangan menyerah … Jangan menyerah
Alloh menciptakan manusia sebagai
mahkluk sempurna dalam artian memiliki kekurangan dan memiliki
kelebihan,setiap orang memiliki banyak potensi berbeda–beda dan satu
sama lain saling ketergantungan (membutuhkan) Seperti :
- Orang kaya membutuhkan orang miskin ataupun sebaliknya,
- Dokter membutuhkan pasien ataupun sebaliknya, dsb.
Itu semua bagaikan langit dan bumi, siang
dan malam, tanpa keduanya dunia ini tidak akan sempurna,jadi kenapa
harus merasa diri rendah, merasa diri memiliki banyak kekurangan dari
orang lain.
Berhentilah merasa diri rendah,merasa
diri hina,merasa diri banyak memiliki kekurangan dibanding orang
lain.tapi syukurilah apa yang ada karena hidup adalah anugerah. Yakinlah
bahwa kemulian dalam pandangan Allah dilihat dari sisi ketaqwaannya dan ketaatannya.
Jalanilah hidup ini dengan ketegaran dan
keberanian,jangan mudah menyerah menghadapi kesulitan hidup,jangan mudah
menyerah dalam menghadapi tantangan hidup, lakukanlah sebaik mungkin
dan gunakan potensi yang di anugrahkan kepada kita.
Berbuatlah sebaik mungkin jangan menyerah
dan jangan mudah putus asa dan melakukan yang terbaik bagi hidup kita
,jangan lupa pula untuk berdo’a,seperti di perintahkan Allah dalam
Al-Qur’an bunyinya kurang lebih seperti ini
”Memintalah padaKU dalam shalat dan sabar”
yakinlah bahwa di balik kesulitan ada
mutiara kebaikan yang terpendam di dalamnya.dan yakinlah bahwa Alloh
tidak akan menguji hamba-hambanya melebihi batas kemampuannya.
Berbahagilah orang dengan memiliki sikap seperti ini,karena sesuai dengan hadis nabi saw bunyi seperti ini
”Berbahagialah orang beriman ketika dia mendapatkan nikmat dia bersyukur,dan ketika dia mendapatkan kesulitan dia bersabar“
Nikmatilah hidup ini walau kita menghadapi :
- Kesulitan dan kesusahan hidup,
- Karena kebahagian hakiki akan kita peroleh dari kesulitan dan kesusahan,
- Kalau kita menjalaninya dengan sabar dan iman.
Hadapilah kesulitan dan kesusahan dengan :
- Senyum ketegaran,
- Semangat penuh keriangan,
- Tawa penuh optimis.
Yakinilah kesulitan dan kesusahan itu
mengajarkan kita untuk menjadi orang peka dengan kesulitan orang lain
juga, mendidik kita menjadi dewasa dalam menjalani hidup, dan lebih baik
lagi menjadikan kita sabar bukti dari rasa syukur kepada Allah SWT.
Di situlah kita akan menemukan mutiara
kebahagian.jangan menyerah,jangan menyerah dan jangan menyerah,
hadapilah, tegarlah,jalanilah dengan penuh rasa syukur dan sabar.
Wasiat yang ada dihadapanmu ini disampaikan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam
tatkala menasihati Ummu Al-Ala’ Radhiyallahu anha, seraya menjelaskan
kepadanya bahwa orang mukmin itu diuji Rabb-nya agar Dia bisa menghapus
kesalahan dan dosa-dosanya.
Selagi engkau memperhatikan kandungan
Kitab Allah, tentu engkau akan mendapatkan bahwa yang bisa mengambil
manfaat dari ayat-ayat dan mengambil nasihat darinya adalah orang-orang
yang sabar, sebagaimana firman Allah.
Dan, di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah kapal-kapal di laut seperti gunung-gunung. Jikalau Dia menghendaki, Dia akan menenangkan angin, maka jadilah kapal-kapal itu terhenti di permukaan laut. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda -Nya bagi setiap orang yang bersabar dan banyak bersyukur
Engkau juga akan mendapatkan bahwa Allah memuji orang-orang yang sabar dan menyanjung mereka. Firman-Nya.
Dan, orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan, mereka itulah orang-orang yang benar , dan mereka itulah orang-orang yang bertaqwa
Engkau juga akan tahu bahwa orang yang sabar adalah orang-orang yang dicintai Allah, sebagaimana firman-Nya.
Dan, Allah mencintai orang-orang yang sabar
Engkau juga akan mendapatkan bahwa Allah
memberi balasan kepada orang-orang yang sabar dengan balasan yang lebih
baik daripada amalnya dan melipatgandakannya tanpa terhitung.
Dan, sesungguhnya Kami akan memberi balasan kepada orang-orang yang sabar dengan pahala yang lebih baik dari apa yang mereka kerjakanSesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas
7 Tips Cerdas Menghadapi Cobaan Hidup
1. Kontrol emosi Anda.
- Ketika menghadapi masalah, jangan terlalu mengikuti perasaan Anda, baik itu perasaan marah, jengkel, sedih dll. Ingat, meluapkan emosi secara tidak terkontrol, justru akan menambah masalah.
- Meluapkan emosi memang sangat manusiawi, namun jangan terlarut dalam mengikuti perasaan. Sadarilah bahwa masalah besar sedang menanti untuk diselesaikan. Jangan membuang waktu dengan menuruti perasaan.
2. Jangan menyalahkan orang lain.
- Ketika ada masalah, kita cenderung tidak mau disalahkan, dan sibuk mencari kesalahan orang lain. Seolah-olah penyebab masalah tersebut adalah orang lain. Malahan, ada orang yang menyalahkan keadaan, takdir dan menyalahkan Tuhan.
- Karena merasa tidak kuat akhirnya bunuh diri. Hal tersebut terjadi karena memandang masalah dengan pikiran sempit, seolah-olah tidak akan ada penyelesaiannya, dan itu merupakan akhir dari segalanya.
- Namun jika kita berpikir dengan bijak, maka sebenarnya masih banyak jalan keluar dari masalah tersebut. Sadarilah masalah yang menimpa kita adalah tanggung jawab kita, jadi tidak ada gunanya menyalahkan orang lain.
3. Fikirkan manfaat dari masalah yang sedang Anda hadapi.
- Ketika ada masalah, biasanya kita akan cenderung rajin beribadah. Karena kita mengharap agar Tuhan segera memberikan pertolonganNya.
- Atau misalnya ketika dililit banyak hutang, tentunya akan membuat kita giat bekerja dan berhemat.
4. Temukan solusi, jangan lari.
- Ketika masalah sudah menumpuk, kita cenderung ingin lari dari masalah tersebut. Karena menganggap bahwa sudah tidak ada lagi jalan keluar.
- Namun sebenarnya, lari dari masalah hanya akan menambah masalah. Sekali kita lari dari masalah, maka akan ada seribu masalah yang menghadang kita. Lebih baik segera memikirkan solusinya.
5. Cari dukungan dari orang sekitar Anda.
- Ketika ada masalah berat, kondisi psikis kita cenderung lemah, karena berbagai perasaan campur aduk jadi satu. Oleh karena itu carilah dukungan dan motivasi dari orang terdekat.
- Anda, baik itu keluarga, teman ataupun sahabat. Ketika kita banyak mendapat dukungan, maka kita akan lebih tegar menghadapi masalah.
6. Curhat dengan orang terpercaya.
- Ketika malasah dipendam sendiri, justru akan menjadi beban yang selalu menghantui kita. Maka sebaiknya carilah orang yang Anda percaya untuk curhat.
- Teman curhat bisa memberi nasihat, motivasi atau bahkan bantuan kepada kita. Dengan mengungkapkan segala permasalahan kepada orang lain, bisa sedikit mengurangi beban.
7. Rubah diri Anda.
- Phyllis Bottom berkata, ”Ada dua cara yang bisa dilakukan saat berhadapan dengan kesulitan. Ubah kesulitan itu atau ubah diri Anda agar bisa mengatasi kesulitan itu”. Sebuah kesulitan hidup, dapat menjadi alat yang ampuh untuk introspeksi diri.
- Misalnya bisnis Anda sedang bangkrut, maka Anda pasti akan berfikir, apakah kinerja saya kurang maksimal? Apakah saya kurang jujur? dll.
- Pertanyaan-pertanyaan semacam itu akan membuat Anda introspeksi diri dan berusaha memperbaiki kekurangan dan kelemahan diri.
0 komentar:
Post a Comment
Terima Kasih Telah Berkunjung di khazanahislamku.blogspot.com
Berikan Komentar dengan Penuh ETIKA untuk kita Diskusikan bersama