Menuju Kesempurnaan Iman

LIHATLAH  KEIMANAN KITA, BAGAIMANA ?


Islam adalah agama yang mendasari ajarannya dengan realitas, bukan agama yang didasarkan pada khayalan
dan ilusi. Ia tidak menafikan adanya perasaan saling mencintai antar manusia, sebab itu adalah fitrah manusia. Secara naluri kita mencintai istri, keluarga, harta dan tempat tinggal.

 
Akan tetapi tidak sepatutnya sesuatu yang bersifat duniawi ini lebih ia cenderungi dan cintai dibanding ALLAH dan Rasul-Nya. Jika ia lebih mencintainya, berarti tidak sempurna imannya. Ia harus berusaha menyempurnakannya.
QS.9 Taubah:24.
Katakanlah: “Jika bapa-bapa , anak-anak , saudara-saudara, isteri-isteri, kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya, dan tempat tinggal yang kamu sukai, adalah lebih kamu cintai dari Allah dan RasulNya dan dari berjihad di jalan nya, Maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan NYA”. dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang fasik.

Mencintai ALLAH dan Rasul-Nya melebihi dari segalanya adalah jalan menuju keselamatan yang hakiki. ALLAH, Dialah yang paling berhak untuk dicintai, yang lebih patut menjadi labuhan hati dibandingkan orang tua, anak, bahkan diri sendiri. Inilah maqom tertinggi berbagai tingkatan cinta bagi para pencari cinta.
Barang siapa memberi karena Allah, menolak karena Allah, mencintai karena Allah, membenci karena Allah, dan menikah karena Allah, maka sempurnalah imannya.” (Nabi Muhammad Saw., diriwayatkan oleh Abu Dawud)
MERUGILAH ORANG YANG MENCINTAI LAINNYA
LEBIH DARI CINTA PADA ALLAH & RASUL-NYA
Tidaklah sepatutnya bagi penduduk Madinah dan orang-orang Arab Badwi yang berdiam di sekitar mereka, tidak turut menyertai Rasulullah dan tidak patut bagi mereka lebih mencintai diri mereka daripada mencintai diri rasul (QS.9 Taubah:120)
Saat seorang bertanya kepada Rasulullah SAW tentang hari kiamat, beliau menjawab dengan sebuah pertanyaan, “Apa yang sudah kau persiapkan untuknya?” Orang itu menjawab, ‘Tidak ada lain kecuali bahwa saya mencintai ALLAH dan Rasul-Nya.’ Rasulullah bersabda : ‘Engkau beserta orang yang engkau cintai” (HR. Bukhari Muslim)
Allah Azza wa Jalla berfirman dalam Qur’an surat ke 49 Hujuraat: 7-8
Dan ketahuilah olehmu bahwa di kalanganmu ada Rasulullah. kalau ia menuruti kemauanmu dalam beberapa urusan benar-benarlah kamu mendapat kesusahan, tetapi Allah menjadikan kamu ‘cinta’ kepada keimanan dan menjadikan keimanan itu INDAH di dalam hatimu serta menjadikan kamu benci kepada kekafiran, kefasikan, dan kedurhakaan. mereka Itulah orang-orang yang mengikuti jalan yang lurus, (7)
Sebagai karunia dan nikmat dari Allah. dan Allah Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana. (8)
Sungguh cinta kita kepada kedua orang tua, keluarga dan dunia tidak boleh melebihi cinta kita kepada Rasul-Nya, yaitunabi Muhammad SAW. Dari Anas ra., dia berkata bahwa Nabi bersabda :
TIDAK BERIMAN salah seorang dari kalian sehingga aku lebih dicintai daripada orang tuanya, anaknya dan seluruh manusia.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Nabi itu lebih utama bagi orang-orang mukmin dari diri mereka sendiri dan isteri-isterinya adalah ibu-ibu mereka. Dan orang-orang yang mempunyai hubungan darah satu sama lain lebih berhak (waris-mewarisi) di dalam kitab Allah daripada orang-orang mukmim dan orang-orang Muhajirin, kecuali kalau kamu berbuat baik[*] kepada saudara-saudaramu. Adalah yang demikian itu telah tertulis di dalam kitab. (QS.33 Ahzab:6)
[*] Berwasiat yang tidak lebih dari sepertiga harta.
Kecintaan kita pada Rasulullah itu mengikuti kecintaan kita pada ALLAH SWT. Dan ini merupakan buah kecintaan kita kepada-Nya.
Saat Rasulullah Muhammad SAW tiba di madinah, orang-orang yahudi menghampirinya seraya pura-pura bersin di hadapan beliau, kemudian mereka berkata: “Kami mencintai Allah, tapi kami tidak akan mengikutimu.”
Allah Azza wa Jalla mendustakan kecintaan mereka, sekaligus membantah pengakuan mereka dengan firman-NYA:
Katakanlah: Jika kamu mencintai Allah, maka ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu. (QS.3 Ali Imran:31)
Jika seorang mempunyai kekasih, tentu ia akan berusaha menjadi seperti apa yang diinginkan dambaannya itu. Maka tak jarang kita melihat seorang yang tadinya brutal menjadi baik, yang tadinya nakal menjadi saleh, yang tadinya hura-hura menjadi bersahaja.
Kecintaan pada Allah ialah terbukti dari ketaatannya menjalankan perintah & menjauhi larangan tanpa paksaan, ia terbukti pula dari pengorbanannya pada Islam, baik berupa tenaga, fikiran, waktu, harta, jiwa, raga dan bahkan nyawa.
Dari kecintaan kepada allah dan Rasul maka kita dapat melakukan langkah-langkah selanjutnya untuk lebih menyempurnakan. Dibawah ini terdapat 99 langkah yang dapat dipakai sebagai acuan.

99 Langkah Menuju Kesempurnaan Iman

01.  Bersyukur apabila mendapat nikmat;
02.  Sabar apabila mendapat kesulitan;
03.  Tawakal apabila mempunyai rencana/program;
04.  Ikhlas dalam segala amal perbuatan;
05.  Jangan membiarkan hati larut dalam kesedihan;
06.  Jangan menyesal atas sesuatu kegagalan;
07.  Jangan putus asa dalam menghadapi kesulitan;
08.  Jangan usil dengan kekayaan orang;
09.  Jangan hasad dan iri atas kesuksessan orang;
10.  Jangan sombong kalau memperoleh kesuksessan;
11.  Jangan tamak kepada harta;
12.  Jangan terlalu ambitious akan sesuatu kedudukan;
13.  Jangan hancur karena kezaliman;
14.  Jangan goyah karena fitnah;
15.  Jangan berkeinginan terlalu tinggi yang melebihi kemampuan diri.
16.  Jangan campuri harta dengan harta yang haram;
17.  Jangan sakiti ayah dan ibu;
18.  Jangan usir orang yang meminta-minta;
19.  Jangan sakiti anak yatim;
20.  Jauhkan diri dari dosa-dosa yang besar;
21.  Jangan membiasakan diri melakukan dosa-dosa kecil;
22.  Banyak berkunjung ke rumah Allah (masjid);
23.  Lakukan shalat dengan ikhlas dan khusyu;
24.  Lakukan shalat fardhu di awal waktu, berjamaah di masjid;
25.  Biasakan shalat malam;
26.  Perbanyak dzikir dan do’a kepada Allah;
27.  Lakukan puasa wajib dan puasa sunat;
28.  Sayangi dan santuni fakir miskin;
29.  Jangan ada rasa takut kecuali hanya kepada Allah;
30.  Jangan marah berlebih-lebihan;
31.  Cintailah seseorang dengan tidak berlebih-lebihan;
32.  Bersatulah karena Allah dan berpisahlah karena Allah;
33.  Berlatihlah konsentrasi pikiran;
34.  Penuhi janji apabila telah diikrarkan dan mintalah maaf apabila karena sesuatu sebab tidak dapat dipenuhi;
35.  Jangan mempunyai musuh, kecuali dengan iblis/syaitan;
36.  Jangan percaya ramalan manusia;
37.  Jangan terlampau takut miskin;
38.  Hormatilah setiap orang;
39.  Jangan terlampau takut kepada manusia;
40.  Jangan sombong, takabur dan besar kepala;
41.  Berlakulah adil dalam segala urusan;
42.  Biasakan istighfar dan taubat kepada Allah;
44.  Hiasi rumah dengan bacaan Al-Quran;
45.  Perbanyak silaturrahim;
46.  Tutup aurat sesuai dengan petunjuk Islam;
47.  Bicaralah secukupnya;
48.  Beristeri/bersuami kalau sudah siap segala-galanya;
49.  Hargai waktu, disiplin waktu dan manfaatkan waktu;
50.  Biasakan hidup bersih, tertib dan teratur;
51.  Jauhkan diri dari penyakit-penyakit bathin;
52.  Sediakan waktu untuk santai dengan keluarga;
53.  Makanlah secukupnya tidak kekurangan dan tidak berlebihan;
54.  Hormatilah kepada guru dan ulama;
55.  Sering-sering bershalawat kepada nabi;
56.  Cintai keluarga Nabi saw;
57.  Jangan terlalu banyak hutang;
58.  Jangan terlampau mudah berjanji;
59.  Selalu ingat akan saat kematian dan sedar bahawa kehidupan dunia adalah kehidupan sementara;
60.  Jauhkan diri dari perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat seperti mengobrol yang tidak berguna;
61.  Bergaul lah dengan orang-orang soleh;
62.  Sering bangun di penghujung malam, berdoa dan beristighfar;
63.  Lakukan ibadah haji dan umrah apabila sudah mampu;
64.  Maafkan orang lain yang berbuat salah kepada kita;
65.  Jangan dendam dan jangan ada keinginan membalas kejahatan dengan kejahatan lagi;
66.  Jangan membenci seseorang karena pahaman dan pendiriannya;
67.  Jangan benci kepada orang yang membenci kita;
68.  Berlatih untuk berterus terang dalam menentukan sesuatu pilihan
69.  Ringankan beban orang lain dan tolonglah mereka yang mendapatkan kesulitan.
70.  Jangan melukai hati orang lain;
71.  Jangan membiasakan berkata dusta;
72.  Berlakulah adil, walaupun kita sendiri akan mendapatkan kerugian;
73.  Jagalah amanah dengan penuh tanggung jawab;
74.  Laksanakan segala tugas dengan penuh keikhlasan dan kesungguhan;
75.  Hormati orang lain yang lebih tua dari kita
76.  Jangan membuka aib orang lain;
77.  Lihatlah orang yang lebih miskin daripada kita, lihat pula orang yang lebih berprestasi dari kita;
78.  Ambilah pelajaran dari pengalaman orang-orang arif dan bijaksana;
79.  Sediakan waktu untuk merenung apa-apa yang sudah dilakukan;
80.  Jangan sedih karena miskin dan jangan sombong karena kaya;
81.  Jadilah manusia yang selalu bermanfaat untuk agama,bangsa dan negara;
82.  Kenali kekurangan diri dan kenali pula kelebihan orang lain;
83.  Jangan membuat orang lain menderita dan sengsara;
84.  Berkatalah yang baik-baik atau tidak berkata apa-apa;
85.  Hargai prestasi dan pemberian orang;
86.  Jangan habiskan waktu untuk sekedar hiburan dan kesenangan;
87.  Akrablah dengan setiap orang, walaupun yang bersangkutan tidak menyenangkan.
88.  Sediakan waktu untuk berolahraga yang sesuai dengan norma-norma agama dan kondisi diri kita;
89.  Jangan berbuat sesuatu yang menyebabkan fisikal atau mental kita menjadi terganggu;
90.  Ikutilah nasihat orang-orang yang arif dan bijaksana;
91.  Pandai-pandailah untuk melupakan kesalahan orang dan pandai-pandailah untuk melupakan jasa kita;
92.  Jangan berbuat sesuatu yang menyebabkan orang lain terganggu dan jangan berkata sesuatu yang dapat menyebabkan orang lain terhina;
93.  Jangan cepat percaya kepada berita jelek yang menyangkut teman kita sebelum dipastikan kebenarannya;
94.  Jangan menunda-nunda pelaksanaan tugas dan kewajiban;
95.  Sambutlah huluran tangan setiap orang dengan penuh keakraban dan keramahan dan tidak berlebihan;
96.  Jangan memforsir diri untuk melakukan sesuatu yang diluar kemampuan diri;
97.  Waspadalah akan setiap ujian, cobaan, godaan dan tentangan. Jangan lari dari kenyataan kehidupan;
98.  Yakinlah bahwa setiap kebajikan akan melahirkan kebaikan dan setiap kejahatan akan melahirkan merusakan;
99.  Jangan sukses di atas penderitaan orang dan jangan kaya dengan memiskinkan orang.

Sumber :  Dirangkum dari berbagai sumber


SEMOGA BERMANFA’AT  –  ALHAMDULILLAH

Share on Google Plus

About Admin

Khazanahislamku.blogspot.com adalah situs yang menyebarkan pengetahuan dengan pemahaman yang benar berdasarkan Al-Qur'an dan As-Sunnah dengan pemahaman generasi terbaik dari para sahabat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam beserta pengikutnya.
    Blogger Comment

0 komentar:

Post a Comment


Terima Kasih Telah Berkunjung di khazanahislamku.blogspot.com

Berikan Komentar dengan Penuh ETIKA untuk kita Diskusikan bersama