Mengingat Allah dengan Do’a


Do’a itu memiliki banyak sekali Fadhilah (Keutamaan)

Doa adalah memohon atau meminta suatu yang bersifat baik kepada Allah SWT seperti meminta keselamatan hidup, rizki yang halal dan keteguhan iman.
Sebaiknya kita berdoa kepada Allah SWT setiap saat karena akan selalu didengar olehNya.


Beberapa Hadist dari sekian Hadist :
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رضي الله عنه قَالَ: قَالَ رَسُولُ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم ( يَقُولُ اَللَّهُ -تَعَالَى-: أَنَا مَعَ عَبْدِي مَا ذَكَرَنِي وَتَحَرَّكَتْ بِي شَفَتَاهُ )  أَخْرَجَهُ ابْنُ مَاجَهْ وَصَحَّحَهُ ابْنُ حِبَّانَ وَذَكَرَهُ اَلْبُخَارِيُّ تَعْلِيقًا

Dari Abu Hurairah Radliyallaahu ‘anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wa Sallam bersabda:
  • “Allah berfirman: Aku selalu bersama hamba-Ku selama ia mengingat-Ku dan kedua bibirnya bergerak menyebut-Ku.” …. Riwayat Ibnu Majah. Hadits shahih menurut Ibnu Hibban dan mu’allaq menurut Bukhari.
وَعَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رضي الله عنه قَالَ: قَالَ رَسُولُ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم ( مَا جَلَسَ قَوْمٌ مَجْلِسًا يَذْكُرُونَ اَللَّهَ إِلَّا حَفَّتْ بِهِمُ الْمَلَائِكَةُ وَغَشِيَتْهُمُ الرَّحْمَةُ وَذَكَرَهُمُ اللَّهُ فِيمَنْ عِنْدَهُ )  أَخْرَجَهُ مُسْلِم ٌ

Dari Abu Hurairah Radliyallaahu ‘anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wa Sallam bersabda:
  • “Suatu kaum tidak duduk dalam suatu tempat untuk berdzikir kepada Allah kecuali mereka dikelilingi oleh para malaikat dan diliputi rahmat dan Allah menyebut mereka termasuk orang-orang yang ada di dekat-Nya.” …. Riwayat Muslim.

Berikut beberapa diantara Keutamaan Do’a :

  • Mendatangkan keridaan Allah swt.
  • Mengusir syaitan, menundukkan, dan mengenyahkannya
  • Menghilangkan kesedihan dan kemuraman hati
  • Mendatangkan kegembiraan dan ketenteraman hati
  • Menguatkan hati dan badan
  • Membuat hati dan wajah berseri
  • Melapangkan rizki
  • Menimbulkan kharisma dan percaya diri
  • Menumbuhkan rasa cinta yang merupakan ruh Islam, menjadi inti agama, poros kebahagiaan dan keselamatan. Dzikir merupakan pintu cinta, dan jalan untuk itu sangat agung dan lurus
  • Menumbuhkan perasaan bahwa dirinya diawasi Allah, sehingga mendorongnya untuk selalu berbuat kebajikan. Dia beribadah kepada Allah dan Allah melihat dirinya secara langsung.
  • Membuahkan ketundukan, yaitu berupa kepasrahan diri kepada Allah dan kembali kepada-Nya. Selagi dia lebih banyak kembali kepada Allah dengan cara menyebut asma-Nya, maka dalam keadaan seperti apa pun dia akan kembali kepada Allah dengan hatinya.
  • Membuahkan kedekatan kepada Allah. Seberapa jauh dia melakukan dzikir kepada Allah, maka sejauh itu pula kedekatannya kepada Allah, dan seberapa jauh ia lalai melakukan dzikir, maka sejauh itu jarak yang memisahkannya dengan Allah
  • Membukakan pintu yang lebar dari berbagai pintu ma’rifat [1]. Semakin banyak dia berdzikir, maka semakin lebar pintu ma’rifat yang terbuka baginya
  • Menumbuhkan rasa takut kepada Allah dan memuliakan-Nya
  • Membuatnya selalu ingat Allah, sebagaimana Allah berfirman yang artinya “Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku, niscaya Aku ingat (pula) kepadamu ..” (Al-Baqarah: 152)
  • Membuat hati menjadi hidup. Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah berkata “Dzikir bagi hati sama dengan air bagi ikan, maka bagaimana keadaan yang akan terjadi pada ikan seandainya ia berpisah dengan air?
  • Membersihkan hati dari karatnya. Segala sesuatu ada karatnya dan karat hati adalah lalai dan hawa nafsu. Sedangkan untuk membersihkan karat ini adalah dengan taubat dan istighfar
  • Menghapus kesalahan dan menghilangkannya. Dzikir merupakan kebaikan yang paling agung. Sementara kebaikan dapat menyingkirkan keburukan
  • Menghilangkan kerisauan dalam hubungan antara dirinya dengan Allah. Orang yang lalai tentu akan dihantui kerisauan antara dirinya dengan Allah, yang tidak bisa dihilangkan kecuali dengan dzikir.
  • Takbir (Allahu Akbar), tasbih (Subhanallah), tahmid (Alhamdulillah) dan tahlil (Laa ilaaha illallah) yang diucapkan hamba saat berdzikir akan mengingatkannya saat dia ditimpa kesulitan
  • Hamba yang mengenal Allah swt dengan cara berdzikir di saat lapang, menjadikan dirinya tetap mengenal-Nya saat menghadapi kesulitan, dan Dia akan mengenalnya di saat ia mengalami kesulitan
  • Berdzikir kepada Allah merupakan benteng yang kokoh dari keburukan dunia dan akhirat, serta menyelamatkan diri dari adzab Allah.
  • Menyebabkan turunnya ketenangan, datangnya rahmat dan para malaikat mengelilingi orang yang berdzikir, sebagaimana yang disabdakan oleh Nabi saw (HR. Muslim dan selainnya)
  • Dzikir menyibukkan lisan agar tidak melakukan ghibah, adu domba, dusta, kekejian dan kebathilan.
  • Majelis dzikir merupakan majelis para Malaikat, sedangkan majelis kelalaian dan permainan merupakan majelis syaitan. Hendaklah seorang hamba memilih, mana yang lebih dia sukai dan yang lebih dia prioritaskan (utamakan).
  • Malaikat akan selalu memintakan ampunan kepada Allah bagi orang-orang yang berdzikir. Dan banyak berdzikir membuat seseorang terhindar dari sifat nifaq
  • Dengan berdzikir kepada Allah, maka pelakunya akan merasa bahagia, begitu pula dengan orang yang dekat dengannya. Dialah orang yang senantiasa mendapatkan keberkahan.
  • Dzikir memberikan rasa aman dari penyesalan di hari Kiamat karena majelis yang di dalamnya tidak terdapat dzikir kepada Allah akan menjadi penyesalan pada hari Kiamat
  • Berdzikir kepada Allah sambil meneteskan air mata dikala sendiri akan menjadi perlindungan bagi pelakunya dari panasnya matahari di padang Mahsyar pada hari Kiamat karena dia dilindungi oleh ‘Arsy Allah.
  • Dzikir merupakan ibadah yang paling mudah, namun paling agung dan paling utama. Sebab, gerakan lidah merupakan gerakan anggota badan yang paling ringan dan paling mudah.
  • Dzikir senantiasa menyertai hamba sekalipun dia berada di tempat tidur, di pasar, saat sehat, saat sakit, saat mendapat kenikmatan dan kesenangan, saat menderita dan mendapat cobaan, bahkan dzikir itu menyertai hamba pada setiap saat.
  • Dzikir merupakan cahaya bagi orang yang berdzikir di dunia, cahaya baginya di kuburan, cahaya baginya di tempat kembalinya, menerangi saat berlalu di atas Ash-Shirath, dan tidak ada yang bisa menyinari kubur dan hati melainkan hanya dengan berdzikir kepada Allah.
  • Dzikir merupakan pangkal landasan jalan manusia secara umum dan kecintaan yang ditebarkan. Siapa yang dibukakan jalan baginya untuk melakukan dzikir, berarti telah dibukakan jalan menuju Allah.
  • Di dalam hati ada suatu celah yang sama sekali tidak bisa disumbat kecuali dengan dzikir. Jika dzikir merupakan semboyan hati dan ia juga mengingatkan jalan yang seharusnya ditempuh.
  • Dzikir dapat menghimpun yang bercerai berai dan menceraiberaikan yang terhimpun, mendekatkan yang jauh dan menjauhkan yang dekat.
  • Dzikir menggugah hati dari keadaan yang selalu tidur dan membangunkannya dari keadaan yang selalu mengantuk. Jika hati selalu tidur dan mengantuk, maka ia kehilangan sekian banyak keuntungan, yang berarti akan mengalami kerugian.
  • Dzikir yang intinya tauhid merupakan sebatang pohon yang membuahkan pengetahuan dan keadaan yang dapat dilalui oleh orang-orang yang menuju kepada Allah.
  • Orang yang berdzikir (mengingat Allah) senantiasa merasa dekat dengan-Nya dan Allah bersamanya.
  • Sesungguhnya di dalam hati itu ada kekerasan yang tidak bisa dicairkan kecuali dengan berdzikir kepada Allah. Maka, kekerasan hati seorang hamba harus diobati dengan berdzikir kepada-Nya.
  • Dzikir merupakan penyembuh dan obat penyakit hati. Hati yang sakit hanya bisa disembuhkan dengan berdzikir kepada Allah. Imam Makhul berkata: “Mengingat Allah itu merupakan kesembuhan dan mengingat manusia itu merupakan penyakit”
  • Dzikir mendatangkan shalawat Allah dan para Malaikat-Nya. Siapa yang mendapatkan shalawat Allah dan para malaikat, maka dia adalah orang yang sangat beruntung.
  • Dzikir kepada Allah dapat memudahkan kesulitan dan dapat meringankan beban yang berat. Kesulitan itu akan menjadi mudah, tatkala seseorang berdzikir dengan menyebut Nama-nama Allah dan sifat-sifat-Nya yang tinggi sesuai dg syariat, maka yang berat dan yang sulit akan menjadi ringan dan mudah
  • Dzikir kepada Allah menyingkirkan segala ketakutan di dalam hati sehingga mendatangkan perasaan aman bagi hati. Tidak ada yang lebih bermanfaat bagi orang yang takut kecuali dengan berdzikir kepada Allah, maka dengan dzikir akan hilang ketakutan itu.
  • Sesungguhnya dzikir kepada Allah akan memberikan kekuatan bagi orang yang berdzikir, sehingga seakan-akan dengan dzikir itu dia mampu menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan yang berat tanpa disangka-sangkanya.
  • Dzikir adalah pangkal syukur. Orang yang tidak berdzikir adalah orang yang tidak bersyukur kepada Allah. Dzikir dan syukur adalah paduan kebahagiaan dan kejayaan.
  • Termasuk dzikir kepada Allah; melaksanakan perintah-Nya, menjauhi larangan-Nya, dan melaksanakan hukum-hukum-Nya.


وَعَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم ( مَا قَعَدَ قَوْمٌ مَقْعَدًا لَمْ يَذْكُرُوا اَللَّهَ وَلَمْ يُصَلُّوا عَلَى اَلنَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم إِلَّا كَانَ عَلَيْهِمْ حَسْرَةً يَوْمَ اَلْقِيَامَةِ )  أَخْرَجَهُ اَلتِّرْمِذِيُّ وَقَالَ حَسَنٌ

Dari Abu Hurairah Radliyallaahu ‘anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wa Sallam bersabda:
  • “Tidaklah suatu kaum itu duduk di suatu tempat yang tidak digunakan untuk berdzikir kepada Allah dan membaca sholawat Nabi Shallallaahu ‘alaihi wa Sallam kecuali mereka akan ditimpa penyesalan pada hari kiamat.” …. Hadits hasan menurut riwayat Tirmidzi.

وَعَنْ سَمُرَةَ بْنِ جُنْدُبٍ رضي الله عنه قَالَ: قَالَ رَسُولُ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم ( أَحَبُّ اَلْكَلَامِ إِلَى اَللَّهِ أَرْبَعٌ لَا يَضُرُّكَ بِأَيِّهِنَّ بَدَأْتَ سُبْحَانَ اَللَّهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ وَلَا إِلَهَ إِلَّا اَللَّهُ وَاَللَّهُ أَكْبَرُ )  أَخْرَجَهُ مُسْلِمٌ

Dari Samurah Ibnu Jundab Radliyallaahu ‘anhu bahwa Rasulullah saw bersabda:
  • “Ucapan yang paling disukai Allah itu empat engkau boleh memulainya dengan kalimat mana saja yaitu (artinya = Maha suci Allah segala puji milik Allah tidak ada Tuhan selain Allah dan Allah Maha besar).”


SEMOGA BERMANFA’AT

Share on Google Plus

About Admin

Khazanahislamku.blogspot.com adalah situs yang menyebarkan pengetahuan dengan pemahaman yang benar berdasarkan Al-Qur'an dan As-Sunnah dengan pemahaman generasi terbaik dari para sahabat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam beserta pengikutnya.
    Blogger Comment

0 komentar:

Post a Comment


Terima Kasih Telah Berkunjung di khazanahislamku.blogspot.com

Berikan Komentar dengan Penuh ETIKA untuk kita Diskusikan bersama