Diriwayatkan dari Abu Sa’id al-Khudri r.a. bahwa Rasulullah bersabda,
“Siapa yang memberi makan dirinya dengan rezeki yang halal dan baik,
yang hidup mengikuti sunnah Nabi, dan dari tangannya orang lain selamat
dari penderitaan dan kekerasan, ia akan masuk surga.”
Diriwayatkan dari Anas ibn Malik bahwa Nabi berbicara padanya, ketika
ia masih kecil, “Anakku, dengarkanlah. Apabila kamu dapat melewati
siang hari hingga datang malam hari dan melewati malam hari hingga
datang siang hari berikutnya dengan hati yang bersih dari rasa kebencian
dan keinginan merugikan orang lain, berbahagialah, karena itu pulalah
yang kurasakan. Siapa saja yang ingin sepertiku, ia harus mencintaiku.
Siapa saja yang mencintaiku, ia bersamaku di dunia ini, di surga dan
kelak di akhirat.” (HR al-Tirmidzi)
Hadist ini menjadi penyejuk dan membuat tenang hati ini, ditengah
cemoohan orang-orang yang mengatakan, “Kamu itu jangan terlalu naif, di
dunia ini mencari yang haram aja sulit, ga usah sok idealis deh…”
Ada lagi yang berkata, “Kamu cocoknya di masjid aja ga usah jadi
pengusaha, terlalu ga tegaan, gimana mau dapet duit… Jadi orang mesti
gesit, rebut apa yang ingin kau miliki, dunia ini keras.”
Memang selama ini, setiap perbuatan baik, belum tentu mendapatkan
kebaikan pula. Banyak cercaan, dibohongi atau ditipu orang, tapi hatiku
selalu mengatakan, “Jangan pernah berhenti berbuat kebaikan apapun
resikonya.”
Ya Allah, tolonglah hambaMu, agar bisa selalu istiqomah untuk selalu
berada di jalan yang Engkau ridloi, begitu banyak godaaan yang ada di
dunia ini ya Allah, terkadang diriku tak mampu bertahan untuk
menghadapinya…
Ya Rasulullah, semoga aku bisa selalu bisa mengikuti segala sunnahmu, aku cinta dan rindu padamu ya Rasulullah…
Ngomong-ngomong jadi teringat pada bang Alfian, rekan sesama pejuang
di IIBF pusat… Sewaktu di sebuah acara pesta, yang dikemas dalam bentuk
standing party. Di mana tidak ada tempat duduk, dan para tamu mesti
makan dengan berdiri. Beliau bersama istri dan anak-anaknya mengambil
tempat di tepi ruangan pesta yang luas, makan sambil duduk bersila di
karpet. Subhanallah salut dengan ketetapan hatinya untuk mengikuti
sunnah Rasulullah, karena memang itu yang tepat dan benar. Apalagi
beliau memang paham akan pengobatan dan kesehatan. Jadi tahu kalau makan
dengan berdiri itu tidak baik untuk tubuh kita. Dengan makan pada
posisi duduk, maka tubuh kita akan memiliki filter alamiah yang akan
menyaring setiap racun dan bibit penyakit yang ada dalam air dan makanan
kita. Yang mengagumkan, beliau sekeluarga tidak peduli akan pembicaraan
orang lain, yang mungkin beberapa akan mencemoohnya. Berani bersikap
dan memberi contoh pada anak-anaknya yang masih kecil akan sebuah
kebenaran.
Semakin salut pada beliau, bang Alfian ini pula yang menginspirasi
saya untuk mempelajari metode pengobatan timur. Berbuat sesuatu untuk
membantu dan meringankan penderitaan orang lain.
Ya Allah semoga Engkau mempertemukanku dengan pasangan hidup. Yang
bersamanya kami bisa saling menguatkan untuk melakukan hal yang benar,
betapapun orang menganggap hal itu sebuah keanehan, betapapun orang
mencemoohnya.
Ada begitu banyak praktek perbuatan Rasulullah yang sangat sederhana,
yang harus tetap kita perhatikan dan pertahankan… Tapi kita kadang
melupakannya.
Contoh, memulai pekerjaan yang baik dengan mendahulukan tangan atau
kaki kanan, memulainya dengan bacaan basmallah, dan mengakhiri dengan
hamdalah. Trus kalau dipikir-pikir makan dengan menggunakan sendok dan
garpu, dibanding dengan menggunakan tangan, mana yang lebih bersih?
tentu saja tangan kita, dicuci dengan bersih menggunakan sabun pembersih
sebelum makan… akan lebih baik bagi setiap muslim untuk meninggalkan
perangkat yang tidak ada gunanya.
“Tanda cinta dan keterikatan hati kepada Allah SWT, adalah mengikuti Muhammad SAW, kekasihNya, baik dalam akhlak, sifat, perilaku ahwaal (suasana batin) dan tindakannya.” – Dzunnun al-Mishri
“Suatu hal batiniah yang berlawanan dengan yang lahiriah adalah dusta” – Abu Said al-Karraz
Muhammad ibn al-Fadhl berkata, “Ada 4 hal yang menyebabkan Islam kehilangan cahanya :
- Banyak muslim yang tidak menjalani hidup sesuai dengan apa yang diketahui
- Mereka hidup mengikuti apa yang tidak mereka ketahui
- Ketika tidak mengetahui dasar-dasar tindakan-tindakannya, mereka tidak berusaha mempelajarinya dari orang yang mengetahui
- Mereka saling mencegah satu sama lain untuk mengetahui, baik dengan cara menggodanya kepada sesuatu yang lain maupun dengan menakut-nakutinya.”
Pegang prinsip, yakini dan imani, semua ilmu pengetahuan harus
bertumpu dan berkaitan dengan Al Qur’an dan Sunnah Nabi. Tinggalkan
segala sesuatu yang tidak diarahkan oleh keduanya. Sebab, segala sesuatu
yang tidak diarahkan oleh keduanya merupakan bid’ah yang menyimpang…
Semoga kita selalu dalam bimbingan hidayah Allah SWT, terhindar dari
segala kesesatan yang akan menghalangi kita dalam perjalanan meraih
ridloNya…
Aamiin…
Aamiin…
0 komentar:
Post a Comment
Terima Kasih Telah Berkunjung di khazanahislamku.blogspot.com
Berikan Komentar dengan Penuh ETIKA untuk kita Diskusikan bersama