Motivasi Al-Qur’an & as-Sunnahuntitled-2
- “Dan mereka berteriak di dalam neraka itu : “Ya Tuhan
Kami, keluarkanlah Kami niscaya Kami akan mengerjakan amal yang saleh
berlainan dengan yang telah Kami kerjakan”.
- dan Apakah Kami tidak memanjangkan umurmu dalam masa yang cukup untuk berfikir bagi orang yang mau berfikir, dan (apakah tidak) datang kepada kamu pemberi peringatan? Maka rasakanlah (azab Kami) dan tidak ada bagi orang-orang yang zalim seorang penolongpun.” (QS. Al-Fathir: 37)
Rasulullah Saw bersabda:
- “Tidaklah kedua telapak kaki seorang hamba melangkah di sisi Allah pada hari kiamat hingga ia ditanya mengenai lima perkara: tentang umurnya, untuk apa dihabiskannya? Masa mudanya, digunakan untuk apa? Hartanya, dari mana ia mendapatkannya? Untuk apa ia membelanjakannya? Dan, apa yang telah ia amalkan dari apa yang dia ketahui (dari ilmunya)?” …. (HR. Tirmidzi. Hadist Sahih)
Masa Muda Dihabiskan Untuk Apa?
Coba perhatikan ayat di atas?
Ada peringatan tentang umur dari Allah Swt!!
Seakan-akan ada pertanyaan tersembunyi yang kira-kira begini artinya:
- Umurmu dipakai untuk apa..??
- bukankah banyak waktu dan kesempatan untuk digunakan taat dan ber amal Soleh???
Begitu dalam pernyataan Rasulullah Saw, ada
pernyataan masa muda. Artinya masa muda kita, masa remaja bahkan ketika
beranjak sampai dewasa, sampai tua, mau dipakai atau sudah dihabiskan
untuk apa?
Mari kita muhasabah masa muda kita, kita menengok ke belakang barang
sejenak. Dari bangun tidur, baca Koran, sarapan, ke sekolah, kuliah,
kerja, nikah, jalan-jalan kesana kemari membuang waktu, pacaran,
nonkrong di warteg, hang out di cafe, ngerumpi kesana kemari, nonton
sinetron dan lainnya. Artinya sudah berapa banyak tarikan nafas yang
sudah kita lalui. Pasti tidak akan terhitung banyaknya.
Setelah flash back ke belakang, karena kita orang beriman, orang yang
mau Soleh, mau bertakwa, pasti akan berfikir..Masa muda gue dah dipake
apa aja? Umur saya sudah dihabiskan untuk apa?
Kalau Umur Bisa Dimasukan Ke Dalam Celengan
Seandainya umur itu, seandainya desakan nafas, seandainya hirupan
nafas kita bisa dimasukan ke dalam celengan dan di buka di akhirat
nanti, pasti hisab (perhitungan) amal kita kelak tidak akan meleset.
Pastinya celengan itu akan banyak sekali dan tidak terhitung jumlahnya.
Gimana kalau celengan itu kalau dibuka ternyata kosong sama sekali,
alias tidak ada perbuatan baik, kagak ada amal solehnya, desakan nafas
yang dimasukan ke celengan itu tidak ada apa-apanya. Tidak bias
dijadikan investasi berharga di akhirat kelak? Malah ketika dibuka hanya
hirupan nafas dari ber jam-jam yang tidak berarti.
Ada yang dihabiskan hanya untuk berbuat
dosa. Setiap hirupan nafas dipakai untuk keburukan, melaknat orang,
malas belajar agama, enggan bersedekah, ghibah (menjelekan orang lain),
mencari kesalahan orang lain, jelek ke orang tua, buruk ke teman, malas
jamaah di masjid dll…Coba bayangkan seperti apa nantinya kita?
Biar Kita Masuk Liang Kubur Dengan Membawa Prestasi
Coba kalau celengan umur kita itu, celengan hirupan dan desakan nafas
kita ternyata ketika dibuka banyak sekali prestasi, banyak manfaat
untuk pribadi, untuk keluarga ataupun untuk masyarakat. Ketika dibuka
satu celengan ternyata terlihat hirupan nafas dalam beberapa menit
bahkan berjam-jam dipakai untuk berjamaah di masjid, dipakai untuk
mendatangi majelis ilmu.
Celengan ketika dibuka, ternyata dipakai
untuk pergi ke rumah yatim, ke panti jompo, meyambangi orang-orang
miskin. Celengan lain dibuka dia bekerja dan sebagian gajinya dipakai
sedekah, zakat, membantu orang tua dan lainnya.
Hidup ini hanya sekali saja ayo kita ukir prestasi di hadapan Allah.
Jadikan diri kita manfaat untuk diri kita sendiri baru untuk yang lain.
Mari kita lakukan sebelum terlambat
Ust. Ackmanz
Hanya 1 Menit Aja Kok….!!!!
Sungguh Nikmat Semua NikmatMu
- “…. laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah (zikir) , Allah telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar.” …. (QS. Al-Ahzab: 35)
- “Setiap manusia tidaklah mengerjakan satu perbuatan yang lebih bisa menyelamatkannya dari siksa Allah melebihi Zikrullah.” …. (HR. Abu Syaibah dan Thabrani dengan sanad Hasan)
- “Bagi Hati, zikir seperti layaknya air bagi ikan. Bagaimanakah keadaan ikan itu jika berpisah dengan air..?? …. (Ibnu Taimiyah)
0 komentar:
Post a Comment
Terima Kasih Telah Berkunjung di khazanahislamku.blogspot.com
Berikan Komentar dengan Penuh ETIKA untuk kita Diskusikan bersama