79 Cabang Iman ( bag 01 )

MENGENAL 79 CABANG IMAN ( bag 01 )

Sampai saat ini masih banyak umat Islam yang beriman baru sampai pada tahap pengenalan. Sebatas percaya pada Rukun Iman yang enam. Hanya mengikrarkan dengan lisan dan meyakini dalam hati, tanpa disertai pengamalan.
Sampai saat ini masih banyak umat Islam yang beriman baru sampai pada tahap pengenalan. Sebatas percaya pada Rukun Iman yang enam. Hanya mengikrarkan dengan lisan dan meyakini dalam hati, tanpa disertai pengamalan.
Padahal iman yang mutlak adalah meliputi ikrar secara lisan, keyakinan dalam hati, dan pengamalan dalam kehidupan sehari-hari. Sudah barang tentu iman yang dimikian itu menuntut konsekuensi, perjuangan, dan pengorbanan.
Jelaslah bahwa tebal-tipisnya kadar iman seseorang bisa dilihat dari sepak terjangnya dalam kehidupan sehari-hari. Yakni sejauh mana orang tersebut mematuhi segenap perintah Allah SWT. dan meninggalkan segala larangan-Nya. Sepak terjang seseorang yang mencerminkan kesempurnaan imannya adalah apabila ia mampu mempraktekkan seluruh cabang iman dalam kehidupannya sehari- hari.
Berapakah jumlah cabang iman seluruhnya?
Nabi Muhammad Rosulullah saw. bersabda:
“Iman memiliki 60 atau 70 cabang lebih. Cabangnya yang paling tinggi adalah ucapan Laa ilaaha illallaah (Tiada tuhan selain Allah), sedangkan cabang yang paling rendah adalah menyingkirkan gangguan yang terdapat di jalan. Sifat malu itu juga bagian dari cabang iman”
(H.R. Bukhori dan Muslim)

79 cabang iman tersebut, adalah

01.  Beriman kepada Allah SWT.
02.  Beriman kepada Malaikat-malaikat-Nya.
03.  Beriman kepada Kitab-kitab-Nya
04.  Beriman kepada Rosul-rosul-Nya
05.  Beriman adanya Hari Kemudian
06.  Beriman adanya takdir yang di gariskan-Nya
07.  Beriman adanya Hari Kebangkitan.
“Wahai manusia, jika kamu meragukan (hari) kebangkitan, maka sesungguhnya Kami telah menjadikan kamu dari tanah, kemudian dari setetes mani, kemudian dari segumpal darah, kemudian dari segumpal dagingyang sempurna kejadiannya dan yang tidak sempurna, agar Kami jelaskan kepada kamu dan Kami tetapkan dalam rahim menurut kehendak Kami sampai waktu yang sudah ditentukan, kemudian Kami keluarkan kamu sebagai bayi, kemudian (dengan berangsur-angsur) kamu sampai pada usia devoasa, dan di antara kamu ada yang Kami wafatkan dan (ada pula) di antara kamu yang dikembalikan sampai umur sangat tua (pikun) sehingga dia tidak mengetahui lagi sesuatu yang telah diketahuinya.
Dan kamu lihat bumi ini leering, kemudian apabila telah Kami turunkan air (hujan) di atasnya, hiduplah bumi itu dan menjadi subur dan menumbuhkan berbagai jenis pasangan tetumbuhan yang indah.”
(QS.22 Al-Hajj :5)
08.  Beriman adanya hari dikumpulkan manusia di Padang Mahsyar setelah dibangkitkan dari kubur.
“Tidaklah mereka itu mengira,bahwa sesungguhnya mereka akan dibangkitkan, pada suatu hari yang besar, (yaitu) hari (ketika) semua orang bangkit menghadap Tuhan semesta alam.”
(QS.83 Al-Mu thoffif in :4-6)
09.  Beriman bahwa tempat kembalinya orang-orang yang beriman adalah surga, dan tempat kembalinya orang-orang kafir adalah neraka.
“Dan orang-orang yang beriman serta mengerjakan kebajikan, mereka itu penghuni surga. Mereka kekal di dalamnya.”
(QS.2 Al- Baqoroh :82)
Sungguh orang-orang yang kafir dari golongan Ahli Kitab dan orang-orang musyrik (akan masuk) ke neraka Jahannam, mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Mereka itu adalah sejahat-jahat makhluk.”
(QS.98 Al- Bayyinah :6)
10.  Beriman bahwa mencintai Allah SWT itu wajib.
“Adapun orang- orang yang beriman sangat besar cintanya kepada Allah.”
(QS.2  Al- Baqoroh :165)
11.  Beriman bahwa takut kepada Allah SWT itu wajib.
“Karena itu janganlah kamu takut kepada manusia, (tetapi) takutlah kepada-Ku.”
(QS.5 Al- Maidah :44)
12.  Beriman bahwa mengharap rahmat Allah itu wajib.
“Mereka mengharapkan rahmat-Nya, dan takut akan azab-Nya. Sungguh azab Tuhanmu itu sesuatu yang hams ditakuti.”
(QS.17 Al-Isro’ :57)
13.  Beriman bahwa kita wajib bertawakkal kepada Allah setelah berusaha.
“Karena itu, hendaklah kepada Allah saja orang-orang mukmin bertawakkal.”
(QS.3 Ah’Imron :122)
14.  Beriman bahwa mencintai Nabi Muhammad itu wajib.
“Tidaklah beriman seseorang di antara kamu, sebelum dia mencintai aku lebih dari mencintai anak-anaknya dan semua manusia.”
(HR. Bukhori dan Muslim)
15.  Beriman bahwa kita wajib mengagungkan dan menghormati Nabi Muhammad saw.
“Adapun orang-orang yang beriman kepadanya, memuliakannya, menolongnya, dan mengikuti cahaya yang terang yang diturunkan kepadanya (Al-Qur’an), mereka itulah orang- orang yang beruntung.”
(QS.7 Al-’Arof :157)
16.  Setia terhadap agama yang dianutnya.
Orang yang demikian jika disuruh memilih antara mati dan menjadi kafir, akan memilih yang pertama. Anas bin Malik ra. menceritakan, Pernah ada seorang lelaki meminta kambing kepada Nabi saw. sebanyak di antara dua lembah. Lalu Nabi memberinya. Setelah itu orang tersebut kembali kepada kaumnya, dan berkata:
“Islamlah kalian semuanya. Sungguh, Muhammad telah memberikan sesuatu yang banyak sekali kepadaku tanpa takut menjadi miskin.”
Anas berkata:
“Jika seseorang masuk Islam hanya karena menginginkan dunia, maka itu bukan Islam namanya. Islam harus lebih dicintai daripada dunia dengan segala isinya.”
(HR. Muslim)
17.  Mencari ilmu.
“Dan Allah telah menurunkan Kitab (Al-Qur’an) dan Hikmah (sunnah) kepadamu, dan telah mengajarkan kepadamu apa yang belum engkau ketahui. Sungguh karunia Allah yang dilimpahkan kepadamu amat besar.”’
(QS.4 An-Nisa’ :113)
18.  Menyebarkan ilmu pengetahuan.
“Tidak sepatutnya orang-orang mukmin itu pergi semuanya (ke medan perang). Mengapa sebagian dari setiap golongan di antara mereka tidak tinggal untuk memperdalam ilmu agama, dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali, agar mereka dapat menjaga dirinya.”
(QS.9 At-Taubah :122)
Maksudnya dengan ilmu yang diajarkan itu ketakwaan dan kehidupan kaum muslimin tetap terpelihara.
19.  Memuliakan Al-Qur’an.
“Dan sesungguhnya Al-Qur’an itu dalam ummul Kitab (lauh Mahfuz) di sisi Kami, benar-benar bernilai tinggi dan penuh hikmah”
(QS.43 Az-Zukhruf :4)
20.  Bersuci (wudhu, mandi atau tayammum).
Nabi Muhammad Rosulullah saw. bersabda:
“Allah tidak menerima sholat (seseorang) tanpa bersuci, dan tidak menerima sedekah dari hasil kejahatan, yakni hasil mencuri, pungli, korupsi, dan sebagainya.”
(HR. Muslim)
21.  Mendirikan sholat.
“Sungguh sholat itu adalah kewajiban yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman.”
(QS.4 An- Nisa’ :103)
22.  Mengeluarkan zakat.
“Jangan sekali-kali orang-orang yang kikir dengan yang diberikan Allah kepada mereka dari karunia-Nya menyangka, bahzoa (kikir) itu lebih baik bagi mereka. Padahal (kikir) itu buruk bagi mereka. Apa (harta) yang mereka kikirkan itu akan dikalungkan (di lehernya) pada hari kiamat.”
(QS.3 Ali Imron :180)
23.  Berpuasa Romadhon.
“Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa, sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.”
(QS.2 Al-Baqoroh :183)
24.  Ber’itikaf (berdiam diri di masjid berniat ibadah) walau sejenak.
’Aisyah ra. menuturkan,
“Rosulullah saw. biasa ber’itikaf sepiduh (malam) yang terakhir bulan Romadhon sampai beliau ivafat. Kemudian istri-istri beliau ber’itikaf juga sepeninggal beliau”
(HR. Bukhori dan Muslim)
25.   Menunaikan haji.
“Dan (di antara) kewajiban manusia terhadap Al­lah adalah melaksanalcan ibadah haji ke Baitullah, yaitu begi orang- orang yang mampu. Barang siapa mengingkari (kewajiban) haji, maka ketahuilah bahwa Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari seluruh alam.”
(QS.3 Ali Imron :97)
26.  Berjuang/berjihad di jalan Allah.
“Dan berjihadlah kamu di jalan Allah dengan jihad yang sebenar-benarnya.”
(QS.22 Al-Hajj :78)
27.  Siap berjuang di jalan Allah.
“Wahai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu, dan teguhkanlah kesabaranmu, dan tetaplah bersiap siaga (diperbatasan negerimu) dan bertakwalahkepada Allah agar kamu beruntung.”
(QS.3 Ali Imron :200)
28.  Pantang mundur menghadapi musuh dalam pertempuran.
’’Wahai orang-orang yang beriman, apabila kamu bertemu pasukan (musuh), maka berteguh hatilah, dan sebutlah (nama) Allah banyak- banyak (berdzikir dan berdoa) agar kamu beruntung.”
(QS.8 Al-Anfal :4:5)
29.  Membagi harta rampasan perang kepada yang berhak.
’’Tidak mungkin seorang nabi berkhianat (dalam urusan harta rampasan perang). Barang siapa berkhianat (korupsi), niscaya pada hari kiamat dia akan datang membawa apa yang dikhianatkannya itu”
(QS.3 Ali Imron :161)
30.  Memerdekakan budak karena Allah.
Nabi Muhammad Rosulullah saw. bersabda,
“Barangsiapa memerdekakan hamba sahaya, maka Allah akan melepaskan semua anggota badannya dari api neraka. Sama halnya dengan semua anggota badan budak itu lepas dari belenggu perbudakan hingga kemaluannya.”
(HR. Bukhori)

Dilanjutkan ke bagian ke-2

SEMOGA BERMANFA’AT – ALHAMDULILLAH

Share on Google Plus

About Admin

Khazanahislamku.blogspot.com adalah situs yang menyebarkan pengetahuan dengan pemahaman yang benar berdasarkan Al-Qur'an dan As-Sunnah dengan pemahaman generasi terbaik dari para sahabat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam beserta pengikutnya.
    Blogger Comment

0 komentar:

Post a Comment


Terima Kasih Telah Berkunjung di khazanahislamku.blogspot.com

Berikan Komentar dengan Penuh ETIKA untuk kita Diskusikan bersama