Dalam sebuah riwayat disebutkan bahwa nanti pada hari kiamat ada
suara yang menyeru: ‘Hadirkan Fir’aun kemari!’ Maka fir’aun didatangkan,
di kepalanya dipasang peci dari api neraka, dipakaikan baju gatharan
atau tir serta menunggang babi. Kemudian ada seruan lagi: ‘Mana
orang‑orang yang sombong dan takabur?’ Mereka pun didatangkan dan
berangkat ke neraka bersama Fir’aun sebagai pemimpinnya.
Kemudian ada seruan lagi: ‘Mana Qabil?’ Maka Qabil pun dihadirkan.
Kemudian dikatakan: ‘Mana orang‑orang yang dengki?’ Kemudian mereka
dikumpulkan dengan Qabil sebagai pemuka mereka menuju neraka.
Kemudian ada seruan lagi: ‘Mana Ka’ab bin Asyraf pemuka ulama
Yahudi?’ Ka’ab pun didatangkan kemudian ada seruan memanggil: ‘Maka
malaikat menggiring mereka bersama Ka’ab sebagai pemimpinnya ke neraka.
Kemudian ada seruan lagi: ‘Mana Walid bin Mughirah?’ Walid pun
didatangkan kemudian ada panggilan: ‘Mana orang‑orang yang mengejek
orang‑orang muslim yang fakir?’ Walid menjadi pemuka mereka menuju
neraka.
Kemudian ada seruan lagi: ‘Mana Ajda, orang yang celaka yang telah
melakukan liwath dari kaum Nabi Luth?’ Ajda pun didatangkan lalu ada
panggilan: ‘Mana orang‑orang yang melakukan liwath?’ Merekapun
didatangkan dan Ajda sebagai pemimpin masuk neraka.
Kemudian ada seruan lagi: ‘Mana Musailamatul Kadzdzab? Diapun
didatangkan. Dan dia memanggil orang‑orang yang mendustakan kitab suci
Al‑Qur’an. Dia adalah pemuka mereka masuk neraka.
Kemudian ada seruan lagi: ‘Mana Iblis terkutuk?
Iblis pun didatangkan dan berkata: ‘Wahai Hakim Yang Maha Adil,
datangkanlah kepadaku tentaraku. Para muadzinku, para pembacaku, mereka
yang sejalan denganku, para menteriku, para ahli fiqihku, para
penjagaku, para pedagangku, para pemukul genderangku serta para
penghalauku!’
(iblis ditanya)
Suara : Hai Iblis terkutuk dan terusir , siapakah para tentaramu itu?
Iblis : Tentaraku ialah mereka yang mempunyai sifat rakus, para
muadzinku ialah orang‑orang yang salah bacaannya, para pembacaku ialah
para penyanyi, mereka yang sejalan denganku ialah mereka yang mengiris
muka dan tangannya kemuka, diberi nila serta siapa saja yang minta
diperlakukan demikian, para ahli fiqihku ialah mereka yang mengejek
orang‑orang yang terkena musibah serta menghina orang‑orang yang makan
barang halal, para penjagaku ialah mereka yang mendatangi almari arak
dan yang tidak mau mengeluarkan zakat, para pedagangku ialah mereka yang
menjual barbathah (batang dan bunga terlarang), para pemukul
genderangku adalah orang‑orang yang menabuh rebana (alat musik), para
penghalauku ialah mereka yang menanam pohon‑pohon anggur untuk dijadikan
minuman yang memabukkan.
Kemudian keluarlah seekor ular yang panjang lehernya sejauh tujuh
puluh tahun perjalanan. Ular itu mengumpulkan mereka semua lalu
menggiring ke neraka. (Tafsirur Taisir)‑(Durratun Nasihin II. Hal 34‑41)
Di hari itu tidak berguna tuduhan dan makian, yang ada hanya ungkapan
kemarahan mereka terutama terhadap Iblis, seperti yang digambarkan
Allah dalam Al‑Qur’an:
Dalam orang‑orang kafir itu berkata (di hari kiamat): ‘Ya Tuhan kami!
Tunjukkanlah kepada kami dua golongan yang telah menyesatkan kami, dari
golongan jin dan manusia supaya kami jadikan mereka di bawah
telapak‑telapak kaki kami agar mereka menjadi orang‑orang rendah. (QS. Fushshilat, 41:29)
Demi mendengar tuduhan dan makian para ahli neraka terhadap dirinya,
lalu Iblis menyampaikan pidatonya di hadapan mereka untuk membela diri.
Firman Allah Swt: Dan berkatalah setan tatkala perkara (hisab) telah
diselesaikan: ‘Sesungguhnya Allah menjanjikan kepadamu janji yang benar
dan aku pun telah menjajikan kepadamu tetapi aku mengingkarinya.
Sekali‑kali tidak ada kekuasaan bagiku terhadapmu, melainkan sekedar aku
mengajakmu lalu kamu perkenankan aku; oleh sebab itu janganlah kamu
mencerca aku; akan tetapi cercalah diri kamu sendiri. Aku sekali‑kali
tidak dapat menolongmu dan kamupun sekali‑kali tidak dapat menolongmu
dan kamupun sekali‑kali tidak dapat menolong aku. Sesungguhnya aku tidak
membenarkan perbuatan kamu mempersekutukan aku (dengan Allah) sejak
dahulu.’ Sesungguhnya orang‑orang yang zalim itu mendapat siksaan yang
pedih. (QS, Ibrahim, 14:22)
Maka sebagian dari mereka berusaha untuk minta tolong kepada para
pemimpin mereka sewaktu di dunia yang telah menyesatkan dan menyebabkan
mereka dicampakkan di neraka, seperti firman Allah: Dan tatkala mereka
akan berbantahan di neraka, yaitu orang‑orang yang lemah (para pengikut
akan berkata kepada mereka yang sombong,
Pengikut : Sesungguhnya kami pengikut‑pengikut kamu, maka bisakah kamu hindarkan dari kami sebagian dari azab neraka ini?
(Mereka yang sombong itu berkata)
Pemimpin: Kita semua berada di dalamnya, sesungguhnya Allah telah
jatuhkan hukuman antara hamba‑hamba‑Nya. (QS, Al‑Mukmin, 40:47‑48)
Karena tidak tahan terhadap kepedihan siksa neraka, mereka memohon
keringanan kepada Tuhan melalui malaikat‑malaikat penjaga neraka,
seperti firman Allah: Dan orang‑orang yang di neraka berkata kepada
penjaga‑penjaga Jahannam.
Ahli Neraka : Mintakanlah kepada Tuhan kamu supaya ia meringankan dari kami sehari saja dari azab.
Malaikat : Dan bukankah telah datang kepada kamu rasul‑rasul kamu dengan membawa keterangan‑keterangan?
Ahli Neraka : Ya.
Malaikat : Kalau begitu, berdoalah kamu; dan tidak ada doa
orang‑orang yang kafir itu melainkan dalam kesesatan. (QS, Al‑Mukmin,
40:49‑50)
Mendengar jawaban dari malaikat‑malaikat penjaga neraka itu, mereka lalu berputus asa
Sehingga yang mereka idam‑idamkan hanyalah kematian, seperti firman Allah:
Dan mereka memanggil: ‘Hai Malik! hendaklah Tuhanmu hukumkan kematian
atas kami.’ Ia jawab: ‘Sesungguhnya kamu akan tetap tinggal (di dalam
neraka ini).’ (QS,Az‑Zukhruf, 43:77)
Kemudian mereka memohon langsung kepada Tuhan dengan doa yang sangat
menyayat hati, seperti yang difirmankan Allah: Dan mereka berteriak di
dalam neraka: ‘Ya Tuhan kami, keluarkanlah kami niscaya kami akan
kerjakan amal yang saleh berlainan dengan yang telah kami kerjakan.’
(QS. Fathir, 35:37)
Berkenaan dengan permohonan ahli neraka itu, Tuhan mengadakan dialog
langsung dengan mereka, seperti firman Allah dalam Al‑Qur’an,
Allah: Bukankah ayat‑ayat Ku telah dibacakan kepada kamu sekalian tetapi kamu mendustakan-nya?
Ahli Neraka: Ya Tuhan! kami telah dikuasai oleh kejahatan kami dan
kami adalah orang‑orang yang sesat. Ya Tuhan kami! keluarkanlah kami
dari neraka ini (kembalikanlah kami ke dunia). Jika kami kembali (kafir)
maka sesunguhnya kami orang‑orang yang zalim.
Allah: Tinggalah kamu di dalamnya dan janganlah kamu berkata‑kata kepada‑Ku.
Sesungguhnya ada segolongan dari hamba‑hambaKu berdoa (sewaktu di
dunia): ‘Ya Allah! Kami telah beriman, maka ampunkanlah kami, lantaran
Engkau sebaik‑baik pengasih. ‘Tetapi kamu jadikan mereka ejekan, hingga
(kesibukan kamu mengejek mereka) menyebabkan kamu lupa mengingat‑Ku, dan
kamu selalu mentertawakan mereka.
Sesungguhnya pada hari ini Aku ganjari mereka dengan sebab kesabaran
mereka, sesungguhnya merekalah orang‑orang yang dapat kemenangan. (QS,
Al‑Mukminun, 23:105‑111)
Pada hari itu tidak ada penolong‑penolong bagi orang‑orang kafir.
Nabi Ibrahim as ingin menolong ayah kandungnya, Azar, si penyembah
berhala, tetapi tidak sanggup. Bahkan doa beliau ditolak keras oleh
Allah, seperti disebutkan dalam sebuah hadits: Pada hari kiamat nanti
Nabi Ibrahim bertemu dengan ayahnya (Azar), pada waktu itu nampak wajah
Azar hitam gelap, kemudian Nabi Ibrahim berkata: ‘Bukankah aku sudah
mengingatkanmu agar kamu jangan memusuhi aku.’ Ayahnya menjawab: ‘Hari
ini aku tidak akan memusuhi engkau.’ Ibrahim berkata: ‘Ya Allah, Engkau
telah berjanji, janganlah Engkau menyusahkan kami pada hari kebangkitan
ini dan tidak ada hal yang menyusahkan kami kecuali kesusahan yang akan
diderita oleh ayahku.’ Tiba tiba Allah Swt menjawab: ‘Sesungguhnya Aku
telah mengharamkan surga bagi orang‑orang kafir.’ Kemudian Ibrahim
berkata kepada ayahnya: ‘Hai ayah, cobalah kau lihat apa yang ada di
bawahmu itu.’ Setelah Azar melihatnya, tiba‑tiba nampak olehnya seperti
ayam baru disembelih. Tidak antara lama kedua kaki Azar diserimpung
kemudian dicampakkan ke dalam neraka. (HR. Imam Bukhari)
Allah pernah menggambarkan penderitaan para ahli neraka kepada Nabi
Musa as: ‘Wahai Musa, Neraka Wail adalah untuk perusak janji dan amanat,
mereka akan disalib pada pohon Zaqqum dimana api masuk dari duburnya
dan keluar lewat mulutnya, kedua telinga serta kedua matanya. Wahai Musa
sungguh mereka akan digandengkan dengan setan‑setan dalam rantai‑rantai
dan belenggu‑belenggu yang digantungkan pada mulutnya dimana otaknya
mengalir melalui lubang hidungnya. Sekejab matapun tak akan dapat tidur,
tak akan pernah merasa enak. Orang‑orang kafir sama memohon keamanan
dengan minta mati karena dahsyatnya siksaan. Demikian juga para perusak
janji, mereka memohon selamat dengan minta mati. Tidak ketinggalan para
pezina, pemakan riba dan orang‑orang yang meninggalkan shalat. Mereka
disiksa dalam neraka berwindu‑windu. Wahai Musa, andaikan air laut
didatangkan, pohon‑pohon sebagai pena, manusia‑manusia dan jin‑jin
sebagai juru tulis, maka sungguh habislah pena‑pena dan rusaklah
manusia‑manusia dan jin‑jin serta keringlah seluruh air lautan sebelum
bilangan windu Jahannam selesai ditulis (dihitung)’
(Berita Ghaib dan Alam Akhirat, hal 178‑M. Ali Chasan Umar)
Rasulullah Saw pernah bertanya kepada Jibril as.
Nabi : Apakah yang dimaksud Al‑Huqub (sewindu) itu?
Jibril : Yaitu 4000 (empat ribu) tahun.
Nabi : Setahun berapa bulan?
Jibril : 4000 (empat ribu) bulan.
Nabi : Sebulan berapa hari?
Jibril : 4000 (empat ribu) hari.
Nabi : Sehari berapa jam?
Jibril : 70.000 (tujuh puluh ribu) jam dan setiap jam adalah satu tahun menurut dunia.
(Dari Berita Alam Ghaib dan Alam Akhirat, hal. 179‑Idem)
Diriwayatkan dari Ubaya bin Ka’ab, ia berkata: Nabi Saw bersabda:
kelak di hari kiamat peminum arak didatangkan dengan kendi dikalungkan
pada lehernya dan tambur pada kedua tapak tangannya lalu ditancapkan di
atas tonggak dari neraka. Kemudian penyeru memanggil: ‘Inilah Fulan bin
fulan dalam kedudukan seperti itu.’ Maka keluarlah arak dengan deras
dari mulutnya. Merasa sangat sakit dan bau busuk keringatnya yang amat
sangat, mereka memohon kepada Allah agar dihilangkan keringat mereka
namun tidak dikabulkan. Jika mereka minta minum, maka diberi air yang
mendidih hingga rontoklah usus‑ususnya.
Jika mereka minta makan, maka diberi buah Zaqqum hingga meletus dan
mendidihlah apa yang ada di dalam perut‑perut dan dalam otak‑otak
mereka. Kemudian keluarlah nyala api neraka dari dalam mulutnya, maka
rontoklah semua isi perut mereka. Tiap seorang dari mereka dimasukkan
dalam satu peti yang sangat sempit dari bara api selama 1000 tahun.
Kemudian dikeluarkan dan dimasukkan dalam kurungan neraka serta
dibelenggu di dalamnya. Mereka menjerit‑jerit selam satu tahun tetapi
tidak dikasihani. Di dalam kurungan itu terdapat ular‑ular dan kala‑kala
sebesar onta. Ular‑ular itu menggerogoti telapak kakinya tapi ia tidak
dapat memukulnya. Pada kepada mereka dituangi tembaga dari api, dan besi
pada ubun‑ubunnya. Rantai melilit leher mereka dan belenggu‑belenggu
pada tangannya.
Setelah 1000 tahun mereka dikeluarkan dan langsung dilongtarkan ke
dalam (neraka) Wail selama 1000 tahun. Kemudian mereka sama memanggil:
‘Wahai Muhammad! Aduh Muhammad!’ Begitu mendengar suara ummatku.’ Allah
menjawab: ‘Itu suara peminum arak, mereka mati dalam keadaan mabuk,
dihalau ke padang Mahsyar juga dalam keadaan mabuk.’ Lalu Nabi Saw
memohonkan syafa’at: ‘Ya Allah keluarkanlah mereka dari neraka dengan
syafa’atku.’ Permohonan Rasulullah dikabulkan, maka tidak kekallah
mereka di sana.
Tentang keadaan para peminat neraka, dilukiskan dalam riwayat lain
yaitu setelah Allah memutuskan hukuman dan pengadilan‑Nya terhadap
mereka, ia memerintahkan Jibril as.
Allah: Wahai Jibril, apakah perbuatan para pendurhaka dari Ummat Muhammad?
Jibril: Engkau yang Maha mengetahui tentang keadaan mereka.
Allah: Pergilah dan saksikanlah keadaan mereka.
(Maka Jibril mendatangi Malik yang sedang di atas mimbar dari api di
tengah‑tengah Jahannam. Ketika Malik melihat Jibril, ia berdiri untuk
menghormatnya dan berkata),
Malik: Wahai Jibril, gerangan apakah yang memasukkan engkau ke tempat ini?
Jibril: Karena ingin menyaksikan orang‑orang yang berdosa dari ummat Muhammad.
Malik: Alangkah jeleknya keadaan mereka dan alangkah sempitnya tempat
mereka. Api telah membakar daging‑daging mereka tinggallah wajah‑wajah
dan hati‑hati mereka yang memancarkan cahaya iman.
Jibril: Bukakanlah hijab agar dapat aku menyaksikan mereka.
(Lalu Malik memerintahkan agar hijab diangkat. Setelah mereka melihat
Jibril as yang indah rupanya, mereka mengira ia bukan malaikat azab,
mereka bertanya),
Ahli Neraka: Siapakah hamba ini? Tak pernah ada seorang pun yang datang seindah itu.
Malik: Inilah Jibril as. Dialah yang menyampaikan wahyu kepada Muhammad.
(Setelah mereka mendengar nama Muhammad Saw mereka semua berteriak, menjerit dan menangis).
Ahli Neraka: Wahai Jibril, sampaikan salam kami kepada Muhammad dan beritahukanlah tentang kejelekan keadaan kami.
(Kemudian Jibril menghadap Allah, Allah bertanya walaupun sudah tahu)
Allah: Bagaimana kamu melihat keadaan umat Muhammad?
Jibril: Wahai Tuhanku, bukan main jeleknya keadaan mereka dan bukan main sempitnya tempat mereka.
Allah: Apakah mereka minta sesuatu kepadamu?
Jibril: Benar ya Allah, mereka memohon agar aku menyampaikan salam
mereka kepada Muhammad dan memberitahukan tentang kejelekan keadaan
mereka.
Allah: Pergilah kepadanya dan sampaikan kepadanya.
(Kemudian Jibril as menemui Nabi Saw sambil menangis, sedangkan
beliau berada dalam kemah dari intan yang putih yang memiliki 4000 pintu
di bawah pohon Thuba di surga. Setiap pintu terdiri dua surup, satu
surup dari emas dan yang satunya dari perak)
Nabi : Apakah yang kau tangisi wahai saudaraku Jibril?
Jibril : Wahai Muhammad, andaikan engkau melihat apa yang kulihat
engkau sungguh menangis karena tangisku. Aku telah mendatangi
orang‑orang yang berbuat maksiat dari ummatmu yang sedang disiksa.
Mereka menyampaikan salam kepadamu. Mereka berkata: ‘Alangkah jeleknya
keadaan kami dan alangkah sempitnya tempat kami.’ Dengarlah teriakan
mereka. Mereka mengucapkan: ‘Wahai Muhammad!’
(Begitu mendengar ucapan mereka, beliau menjawab, ‘Labbaikum
labbaikum yaa ummati = Aku datang, aku datang wahai ummatku.’ Kemudian
nabi Saw berdiri menangis datang di sisi Arsy dan para nabi berada di
belakang beliau. Beliau lalu bersujud dan memuji kepada Allah dengan
pujian yang tak seorang pun memuji seperti itu. Allah lalu berkata),
Allah: Hai Muhammad, angkatlah tanganmu dan mintalah, kamu pasti diberi dan mohonlah syafa’at, kamu pasti diberi syafa’at.
Nabi: Ya Allah, orang‑orang celaka dari ummatku telah lepas dari
sidang pengadilanMu sedangkan hukum adalah urusan‑Mu. Engkau telah
menyiksa mereka. Aku mohon agar engkau berkenan memberi syafa’at
kepadaku.
Allah: Aku telah memberikan syafa’at kepadamu untuk mereka.
(Maka Nabi Saw datang beserta para Nabi untuk mengeluarkan setiap
orang yang mengucapkan Laa Ilaaha Illallah Muhammadun Rasulullah. Malik
menghormati beliau. (Nabi Saw berkata):
Nabi: Bagaimanakah keadaan ummatku yang celaka?
Malik: Sangat jelek keadaan mereka dan sangat sempit tempat‑tempat mereka.
Nabi: Bukakanlah pintu dan angkatlah anjat‑anjatan.
(Setelah mereka melihat Nabi Saw mereka berteriak)
Ahli Neraka: Aduh Muhammad, api telah membakar kulit‑kulit dan
daging‑daging kami. Engkau telah meninggalkan dan melupakan kami di
dalam neraka.
Nabi: Sesungguhnya aku tak mengerti keadaan kalian.
Kemudian mereka dikeluarkan dari neraka, keadaan mereka rusak karena
dimakan api. Lalu nabi Saw pergi bersama mereka ke sungai di tepi pintu
surga yang disebut ‘Nahrul Hayat’. Setelah mereka mandi di situ, keadaan
mereka menjadi muda belia, semuanya sebaya. Wajah wajah mereka bersinar
seperti bulan. Kening‑kening mereka tertulis tanda pembebasan dari
Neraka. Setelah mereka memasuki surga mereka memohon agar tulisan itu
dihapuskan Allah, maka Allah menghapuskannya.
Hadits lain dari Abu Hurairah, ia berkata: bersabda Rasulullah Saw:
Bahwasanya syafa’atku di hari kiamat (dalam neraka) ialah terhadap
ummatku yang mengerjakan dosa besar. Mereka dimasukkan hanya pada pintu
pertama neraka Jahannam. Wajah mereka tidak hitam, mata mereka tidak
buta, tidak dibelenggu dengan rantai, tidak didampingkan bersama setan,
tidak dicambuk dengan maqami (cemeti dari api) serta tidak dilemparkan
ke lapisan neraka yang paling bawah. Mereka tinggal di neraka hanya
sehari saja, ada yang sebulan, dan ada yang setahun, sesudah itu mereka
dikeluarkan. Adapun mereka yang paling lama mengeram di neraka hanya
selam ia hidup di dunia semenjak ia dijadikan sampai meninggal yaitu
tujuh puluh tahun. (HR. Hakim dan Tirmidzi)
Melihat orang‑orang Islam ditanting keluar dari neraka, kemudian
memperoleh kenikmatan‑ kenikmatan yang luar biasa, maka tiada taranya
penyesalan orang‑orang kafir, seperti yang difirmankan Allah:
Orang‑orang kafir itu akan menginginkan sekiranya mereka dahulu menjadi
orang Muslim. (QS, Al ‑ Hijr, 15:2)
Wassalam
0 komentar:
Post a Comment
Terima Kasih Telah Berkunjung di khazanahislamku.blogspot.com
Berikan Komentar dengan Penuh ETIKA untuk kita Diskusikan bersama