Jangan
sekali-kali berputus asa dari dosa, karena pintu taubat selalu terbuka
dan tidak ada pemberi syafaat yang yang lebih berhasil daripada taubat.
Pemberi syafaat bagi orang yang berdosa adalah pengakuan dosa itu
sendiri, sedangkan taubatnya adalah memohon ampunan-Nya. Sungguh
mengherankan orang yang celaka, padahal keselamatan itu ada bersamanya
(Istighfar).
Istighfar
menggugurkan dosa seperti gugurnya dedaunan. Istighfar adalah derajat
orang yang tinggi kedudukannya, dan adalah nama yang berlaku pada enam
makna yaitu, penyesalan bagi yang telah lalu bertekad untuk tidak
kembali pada perbuatan dosa, mengembalikan hak orang lain yang telah
diambilnya dengan bathil, memperhatikan setiap kewajiban yang dilalaikan
dimasa lalu, memperhatikan daging yang telah tumbuh dari hasil yang
yang haram, rasakan pada tubuh sakitnya ketaatan sebagaimana telah
merasakan manisnya kemaksiatan. (Ali bin Abi Thalib r.a)
Rasulullah Saw bersabda:
Ketika Allah SWT selesai mencipta makhluk, Allah menulis dalam
kitab-Nya, Dia menulis untuk Dzat-Nya sendiri dan kitab itu diletakkan
disisi-Nya diatas Arasy dan isi tulisan-Nya adalah: Sesungguhnya
Rahmat-Ku mengalahkan murka-Ku [HR. Bukhari]
Rasulullah Saw bersabda:
Sesungguhnya Allah lebih gembira atas taubatnya seorang hamba daripada
orang yang kehausan lalu menemukan air, dan lebih gembira dari wanita
mandul yang dapat melahirkan anak, dan lebih gembira dari orang yang
kehilangan barang lalu menemukannya. Barangsiapa bertaubat kepada Allah
dengan taubat yang murni, maka Allah melupakan dua malaikat pencatat
amalnya, semua anggota tubuhnya, dan tempat-tempat ia melakukan dosa,
sehingga semuanya tidak dapat menjadi saksi bagi kesalahan-kesalahan dan
dosa-dosa yang telah dikerjakannya [HR. Abu Abbas]
Rasulullah Saw bersabda: Allah SWT Berfirman:
Bila hamba-Ku senang bertemu Aku, maka Aku sangat senang bertemu
hamba-Ku, dan bila hamba-Ku tidak senang bertemu dengan Aku, maka
Aku-pun tidak senang bertemu dengan hamba-Ku [HR. Bukhari]
Rasulullah Saw bersabda:
Apabila kalian mampu memperbanyak istighfar, maka lakukanlah, karena
sesungguhnya tiada suatu amalanpun yang lebih berhasil disisi Allah SWT
dan lebih disukai oleh-Nya selain istighfar (memohon ampun) [HR. Al
Hakim]
Rasulullah Saw bersabda:
Sesungguhnya Allah yang Maha Gagah dan Maha Mulia, sungguh mengangkat
derajat (maqom) hamba yang saleh di Surga. Maka hamba yang saleh
bertanya: Wahai Tuhan, darimana saya memperoleh ini?. Tuhan menjawab:
Dengan istighfar anakmu untukmu [HR. Ahmad]
Rasulullah Saw bersabda:
Tidaklah seorang hamba Allah, baik pria maupun wanita yang
ber-istighfar tujuh puluh kali sehari melainkan Allah mengampuni tujuh
ratus dosa-dosanya. Dan sesungguhnya sia-sialah hamba Allah, baik pria
maupun wanita yang dalam sehari semalam berbuat dosa lebih dari tujuh
ratus kali [HR. Baihaqi]
Rasulullah Saw bersabda:
Orang yang bertaubat dari perbuatan dosa, sama dengan orang yang
tidak mempunyai dosa dan orang yang meminta ampunan dari perbuatan dosa
sedangkan ia masih tetap menjalankannya sama dengan orang yang mengejek
Rabb-nya [HR. Baihaqi].
Ibrahim berkata: tidak ada orang yang berputus asa dari rahmat Tuhannya, kecuali orang-orang yang sesat [15:Al Hijr:56]
Dan
hendaklah kamu meminta ampun kepada Tuhanmu dan bertaubat kepada-Nya.
Niscaya Dia akan memberi kenikmatan yang baik (terus menerus) kepadamu
sampai kepada waktu yang telah ditentukan dan Dia akan memberi kepada
tiap-tiap orang yang mempunyai keutamaan (balasan) keutamaannya. jika
kamu berpaling, maka sesungguhnya aku takut kamu akan ditimpa siksa hari
kiamat [11:Huud:3]
Hai
orang-orang yang beriman, hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu
menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil, dan
janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu
untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat
kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha
Mengetahui apa yang kamu kerjakan. (*)Allah telah menjanjikan kepada
orang-orang yang beriman dan beramal saleh, (bahwa) untuk mereka ampunan
dan pahala yang besar [05:Al Maaidah:8~9]
Kemudian,
sesungguhnya Tuhanmu (mengampuni) bagi orang-orang yang mengerjakan
kesalahan karena kebodohannya, kemudian mereka bertaubat sesudah itu dan
memperbaiki (dirinya); sesungguhnya Tuhanmu sesudah itu benar-benar
Maha Pengampun lagi Maha Penyayang [16:An Nahl:119]
Sesungguhnya
Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa
yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya.
Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat
dosa yang besar. [004-An Nisaa':47]
`Orang-orang
yang mengenal Allah dengan baik, sepakat bahwa ketika anda sesat maka
Allah menyerahkan segalanya kepada anda dan membiarkan apa yang terjadi
diantara anda dan jiwa anda. Tetapi ketika anda benar maka Allah akan
selalu menuntun’ (Ibnul Qayyim Al–Jauziyah).
Seorang hamba itu selalu berada diantara sesat dan benar. Bahkan dalam
satu jam seorang hamba bisa berada dalam keadaan kedua-duanya. Hamba
yang taat dan membuat-Nya ridho, maka Allah-pun berterima kasih kepada
hamba-Nya dengan dengan cara menurunkan pertolongan-Nya.
Sebaliknya,
kepada hamba yang durhaka dan menentang-Nya, maka Allah marah dan
mengabaikan dan membiarkannya. Ketika hamba mampu mencerna semua ini dan
memberikan hak Allah sesuai porsinya, maka ia akan memahami betapa ia
sangat membutuhkan pertolongan Allah dalam setiap hembusan nafasnya,
setiap detik dan setiap kerdipan mata.
Hamba
juga akan memahami bahwa keimanan dan tauhidnya ada ditangan Allah.
Seandainya Allah membiarkannya sekejap saja maka singgasana tauhidnya
akan roboh dan langit keimanannya akan runtuh menimpa bumi. Hamba juga
akan memahami bahwa Dzat yang melindungi keimanannya adalah Dzat yang
menjaga langit supaya tidak runtuh jatuh menimpa bumi, kecuali dengan
seizin-Nya.
`Mohonlah
ampun kepada Tuhanmu, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun, niscaya
Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, dan membanyakkan
harta dan anak-anakmu dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan
(pula didalamnya) untukmu sungai-sungai`(71:Nuh:10~12). `Barangsiapa
memperbanyak istighfar niscaya Allah akan memberikan jalan keluar untuk
setiap kecemasan dan akan membukakan pintu keluar dari setiap
kesempitan’(Al Hadits). Salah satu
sebab ketenangan hati dan pikiran adalah beristighfar kepada Dzat yang
memiliki keagungan. Banyak hal yang dianggap berbahaya justru
mendatangkan manfaat. Setiap qadha pada dasarnya baik, walau terkadang
dimulai dengan kemaksiatan yaitu kemaksiatan yang dibarengi dengan
taubat dan penyesalan dan kesadaran. `Allah tidak memberlakukan sebuah qadha kepada hamba-Nya kecuali itu menjadi sebuah kebaikan baginya`(Al Hadits). `Tahun-tahun
berlalu bersama kebahagiaan dan kesenangannya ; Karena telalu
singkatnya, tahun-tahun itu seperti hitungan hari ; Kemudian datang
hari-hari susah ; Seakan-akan hari-hari itu tahun-tahun yang lama karena
panjangnya ; Kemudian masa-masa itu lenyap bersama dengan manusia ;
Masa-masa itu dan manusia-manusia itu tak ubahnya mimpi` (Abu Tamam). (`Aidh Al-Qarni)
Siapapun
yang berada ditempat tidurnya, hisablah dirimu atas apa yang dilakukan
hari ini, apabila telah melakukan perbuatan baik, maka harus bersyukur
dan memuji Allah atas karunia-Nya, dan apabila telah berbuat buruk, maka
bersegeralah memohon ampunan kepada-Nya, dan jika lalai dalam ampunan,
maka dapat di ibaratkan sebagai pedagang yang membelanjakan harta tanpa
pernah menghitungnya, sehingga akan bangkrut tanpa disadarinya. (Pustaka)
Raih
dan capailah pintu taubat selama pintu itu terbuka bagimu, karena dalam
waktu dekat pintu itu akan tertutup. Raihlah kebaikan selama mampu
melakukannya dan masuklah kedalamnya dengan membawa hati yang bertaubat,
kemudian berlarilah kepintu doamu karena pintu itu ada untukmu.
Janganlah putus asa dari rahmat Allah, karena sesuatu yang sedikit namun
mencukupi, itu lebih baik daripada sesuatu yang banyak tetapi
melalaikannya. Itulah bukti bahwa kebaikan tidak akan rusak dan dosa
tidak akan dilupakan. (Pustaka)
Jangan
lalai dari memohon ampunan setiap saat kepada Allah, dimana kezaliman
yang tidak diampuni Allah adalah syirik, kezaliman yang tidak akan
dibiarkan tanpa ditanyai adalah kezaliman yang dilakukan terhadap hamba
Allah lainnya dan kezaliman yang diampuni tanpa ditanyai adalah
kezaliman atas dirinya sendiri dengan dosa-dosa kecilnya. (Pustaka)
Mohonlah
ampunan-Nya dan memohonlah dengan penuh kerendahan diri dihadapan-Nya.
Carilah sebab musabab mengapa kita tidak sanggup melaksanakan
perintah-Nya. Mungkin saja kita tidak sanggup melaksanakan perintah itu
karena berprasangka buruk kepada-Nya atau kita terlalu bangga kepada
diri kita sendiri atau kita terlalu yakin pada daya dan upaya diri kita
sendiri, yang berarti kita telah menyekutukan-Nya dengan daya upaya diri
kita. (Pustaka)
Apakah
orang-orang yang masih muda menunggu hingga bungkuk dihari tua, dan
orang-orang yang menikmati tubuh sehatnya menunggu hingga sakit-sakitan
dan orang-orang yang masih hidup menunggu hingga saat kematian dan
apabila waktu itu tiba, para kerabat hanya dapat menolong mengubah
posisi tubuhnya dipembaringannya, dapatkah saat itu sanak saudara
menghentikan kematian?, atau dapatkah para wanita yang berkabung membawa
perbaikan?, bahkan jasad akan ditinggalkan sendiri terkurung diliang
yang terbatas pada sudut sempit dan pada waktunya seluruh kulit
dirobek-robek oleh serangga bumi, tubuh yang bugar hancur dan membusuk,
tulang-tulang telah menjadi lapuk, roh terbebani oleh beratnya dosa,
maka amal baik tidak dapat ditambah dan kejahatan tidak dapat ditebus
kembali dengan bertaubat. (Pustaka)
Bukankah
engkau tahu bahwa Allah mengetahui apa yang tersembunyi didalam dada
semua manusia dialam ini?, apakah engkau tidak malu kepada Allah?,
lisanmu ber-taubat tetapi hatimu ingkar kepada-Nya. Janganlah menipu
kemurahan hati Allah, karena siksa-Nya amat pedih. Jangan samakan ulama
yang bodoh dengan Allah, mereka hanya pandai dengan hukum Allah, tetapi
tidak mengerti akan Allah. Mereka memerintahkan manusia sementara mereka
tidak melakukannya, mereka mencegah manusia tetapi tidak mencegah
dirinya sendiri, mereka hanya menampakkan kedurhakaan dan
kesalahan-kesalahan manusia-manusia lain. (Pustaka)
Jika
penyembahanmu dilampiri dengan taubatmu, maka Allah akan mencintaimu
dan mengokohkan kecintaan-Nya dihatimu, mendekatkanmu dengan-Nya tanpa
kesulitan dan Allah menyiapkan sahabat-sahabat yang terbaik bagimu
(Shiddiqin, Syuhada dan Shalihin), sehingga engkau menjadi orang yang
diridhoi-Nya dalam segala keadaan. Kendati bumi serasa sempit bagimu,
maka Allah akan melapangkannya bagimu. Walau semua pintu terkunci
bagimu, kalau engkau bersabar dan engkau tidak marah kepada-Nya, maka
engkaulah orang yang paling beruntung disisi-Nya. (Pustaka)
Akuilah
kekurangan kita dihadapan-Nya maka Dia akan menolong kita dengan
kesempurnaan sifat-sifat-Nya. Akuilah kehinaan kita dihadapan-Nya maka
Dia akan menolong kita dengan kemuliaan-Nya. Akuilah kelalaian kita
dihadapan-Nya maka Dia akan menolong kita dengan ampunan-Nya. Akuilah
kelemahan kita dihadapan-Nya maka Dia akan menolong kita dengan daya dan
kekuatan-Nya. (Pustaka)
Engkau
tidak diciptakan hanya untuk permainan dan engkau tidak diciptakan
hanya untuk makan, minum, tidur dan memenuhi nafsu syahwat. Bangkitlah
wahai pelalai kewajiban, arahkan hati dengan melangkah kepada-Nya maka
cinta-Nya akan melangkah kearahmu, pertemuanNya denganmu sangat
menggembirakan-Nya dan kegembiraan-Nya lebih gembira dari orang yang
kehilangan sesuatu kemudian menemukannya, lebih gembira dari orang yang
kehausan yang menemukan air minum dan lebih gembira dari seorang wanita
yang mandul yang dapat melahirkan anak. (Pustaka)
Idul
fitri bukanlah bagi orang yang berpakaian baru, tetapi bagi orang yang
aman dari ancaman Allah. Idul fitri bukan bagi pemakai wangi-wangian,
tetapi bagi orang yang bertaubat dan memperbaiki diri. Idul fitri bukan
bagi orang yang datang kemudian pergi dengan pemberian, tapi bagi orang
yang meninggalkan kesalahan. (Pustaka)
Blogger Comment