Al-Qur’an
adalah pelita yang nyalanya tidak pernah redup, lautan yang
kedalamannya tidak dapat dicapai. Jalan yang arahnya tidak pernah
menyesatkan, pemisah antara yang hak dan bathil yang hujjahnya tidak
pernah melemah, penjelas yang fondasi-fondasinya tidak dapat
diruntuhkan, penyembuh penyakit-penyakit yang tidak dikhawatirkan akan
kembali lagi, yang pembela-pembelanya tidak akan dapat dikalahkan dan
kebenaran pengikut-pengikutnya tidak akan pernah ditelantarkan dan hanya
kepada-Nya-lah kamu dikembalikan.
Yang
menyembuhkan penyakit yang paling besar yaitu kekufuran, kemunafikan
dan kesesatan. Pemberi syafaat yang diterima syafaatnya, pembicara yang
dipercayai perkataanya. Dengannya manusia melihat, dengannya manusia
berbicara dan dengannya manusia mendengar.
Sesungguhnya
Allah yang Mahasuci menurunkan Kitab petunjuk yang menerangkan
didalamnya kebaikan dan keburukan, maka ambillah jalan kebaikan niscaya
akan mendapat petunjuk, dan berpalinglah dari jalan keburukan niscaya
akan berada di jalan yang lurus. Allah menjadikan rahmat itu umum,
sedangkan siksa itu berlaku khusus.
Barangsiapa
yang membaca Al-Qur’an kemudian dia dilemparkan ke Neraka, berarti dia
telah menjadikan Al-Qur’an sebagai olok-olok atau permainan. Perumpamaan
seorang mukmin yang membaca Al-Qur’an seperti buah jeruk, wangi baunya
dan enak rasanya. Perumpamaan seorang muslim yang tidak membaca
Al-Qur’an seperti kemangi, wangi baunya namun pahit rasanya. Perumpamaan
seorang yang bermaksiat membaca Al-Qur’an seperti buah paria, tidak ada
baunya dan pahit rasanya. (Ali bin Abi Thalib r.a)
Rasulullah Saw bersabda: Al-Qur’an adalah nur (petunjuk) yang jelas, peringatan yang bijak dan jalan yang lurus [HR. Baihaqi]
Rasulullah Saw bersabda:
Barangsiapa mengikuti Kitabullah (Al-Qur’an), niscaya Allah akan
memberinya petunjuk dari kesesatan, dan Dia akan memeliharanya
dari hisab yang buruk kelak dihari kiamat [HR. Thabrani]
Rasulullah Saw bersabda:
Banyak orang ahli fiqih tetapi tidak mengerti fiqih, barangsiapa ilmu
yang dimilikinya tidak bermanfaat untuk dirinya niscaya kebodohannya
akan membuat mudharat terhadap dirinya. Bacalah Al-Qur’an selagi ia
mencegahmu, apabila ia tidak mencegah dirimu (dari hal-hal yang
diharamkan Allah) berarti engkau tidak membacanya [HR. Thabrani]
Rasulullah Saw bersabda:
Pada akhir zaman akan muncul kaum yang muda usia dan lemah akalnya.
Mereka berkata-kata seperti mereka adalah manusia yang terbaik. Mereka
membaca Al-Qur’an tetapi tidak melewati kerongkongan mereka. Mereka
keluar dari agama sebagaimana anak panah menembus binatang buruan [HR.
Bukhari, Muslim]
Rasulullah Saw bersabda:
Al-Qur’an dapat memberi syafa'at kepada hamba yang mengerjakannya kelak
di hari kiamat. Al-Qur’an berkata `Wahai Rabb-ku, aku cegah dia dari
tidur dimalam hari, karena itu izinkanlah aku memberi syafa'at
kepadanya` [HR. Baihaqi]
Bulan
ramadhan, bulan yang didalamnya diturunkan (permulaan) Al-Qur'an
sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai
petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil) [02:Al Baqarah:185]
Jibril itu telah menurunkannya (Al-Qur'an) kedalam hatimu dengan seizin Allah [02:Al Baqarah:97]
Kitab (Al-Qur'an) ini tidak ada keraguan padanya, petunjuk bagi mereka yang bertakwa [02:Al Baqarah:2]
Hai
manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan
penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk
serta rahmat bagi orang-orang yang beriman [10:Yunus:57].
Dan sesungguhnya Al-Qur’an itu benar-benar (tersebut) dalam kitab-kitab orang yang dahulu [26:Asy Syu’ara:196]
Dan
jika kamu (tetap) dalam keraguan tentang Al-Qur'an yang Kami wahyukan
kepada hamba Kami (Muhammad), buatlah satu surat (saja) yang semisal
Al-Qur'an itu dan ajaklah penolong-penolongmu selain Allah [02:Al Baqarah:23]
`Dan (Dia) telah mengajarkan kepadamu apa yang belum kamu ketahui. Dan adalah karunia Allah sangat besar atasmu`(04:An Nisaa’:113). Kebodohan merupakan tanda kematian jiwa, terbunuhnya kehidupan, dan membusuknya umur.
`Sesungguhnya Aku memperingatkan kepadamu supaya kamu jangan termasuk orang-orang yang tidak berpengetahuan`(11:Huud:46). Ilmu adalah cahaya bagi nurani, kehidupan bagi ruh dan bahan bakar bagi tabiat.
`Dan
apakah orang yang sudah mati kemudian dia Kami hidupkan dan Kami
berikan kepadanya cahaya yang terang, yang dengan cahaya itu dia dapat
berjalan di tengah-tengah masyarakat manusia, serupa dengan orang yang
keadaannya berada dalam gelap gulita yang sekali-kali tidak dapat keluar
daripadanya?`(06:Al-An’aam:122).
Kebahagiaan, kedamaian dan ketentraman hati senantiasa berawal dari
ilmu, karena ilmu sanggup menembus sesuatu yang samar, menemukan sesuatu
yang hilang, dan menyingkap sesuatu yang tersembunyi. Selain itu,
naluri dari jiwa manusia selalu ingin mengetahui hal-hal yang baru dan
ingin mengungkap sesuatu yang menarik. Kebodohan sangat membosankan dan
menyedihkan, karena ia tidak pernah memunculkan hal-hal yang baru yang
lebih menarik; Yang kemarin sama dengan hari ini dan yang esok akan
tetap sama dengan hari ini.
`Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan`(96:Al-’Alaq:1). `Barangsiapa yang Allah kehendaki kebaikan padanya, maka Allah akan pandaikan ia dalam agama`(Al Hadits).
Tenangkanlah diri anda dengan mendengarkan ayat-ayat Allah, yang akan
memunculkan ketenangan didalam jiwa, kesejukan dan kedamaian didalam
hati. Riuhnya permasalahan hidup, kegelisahan orang-orang disekitar anda
dan pengaruh yang ditimbulkan orang lain yang sangat potensial
menggoyahkan keyakinan anda, menguras kekuatan fisik anda, dan
mencabik-cabik ketenangan hati anda. Dalam situasi seperti ini,
ketenangan yang anda harapkan hanya akan anda dapatkan dalam Kitab Allah
(Al-Qur’an) dan ber-dzikir kepada-Nya.
`(Yaitu)
orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tentram dengan
mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati
menjadi tentram`(13:Ar Ra’d:28).
Al-Qur’an memiliki kekuatan untuk meluluhkan hati, kharisma dan kekuatan
yang sangat berpengaruh terhadap jiwa. Pengaruh kehidupan yang
dirasakan oleh manusia selama dua puluh empat jam adalah jalan yang
menghubungkannya dengan sikap apatis dan mendorongnya kearah kebingungan
dan frustasi. Namun jika ia kembali dan menyempatkan dirinya berdiam
dan menyimak ayat-ayat Allah, ia akan mendapatkan kesadaran, kembali
kepada jiwanya, dan keinginan yang menyala-nyala akan mereda.
`Yang
tidak datang kepadanya (Al-Qur’an) kebathilan baik dari depan maupun
dari belakangnya, yang diturunkan dari Tuhan yang Maha Bijaksana lagi
Maha Terpuji`(41:Fushshilat:42). (`Aidh Al-Qarni)
Pelajarilah
Al-Qur’an, karena ia adalah pembimbing yang paling adil, dan pahamilah
dengan sempurna, karena ia adalah bunga hati yang terbaik, carilah
kesembuhan dengan cahaya-Nya karena ia adalah obat bagi hati, bacalah
dengan lisan karena ia adalah riwayat yang paling indah. Pelajarilah
As-Sunnah karena ia merupakan bendera Islam yang tidak bisa dihalau,
yang umatnya tidak dapat dikalahkan, yang aba-abanya membangkitkan
semangat, yang mengasah pedang iman dan tidak akan tumpul, yang
menjadikan langkah-langkah keikhlasan tidak akan lelah, tidak ada
gerbang yang tidak dapat ditembusnya dan tidak ada sesuatupun yang dapat
menghalanginya hingga sampai dihadirat Tuhan-Nya. Allah merahmatinya
dengan anugrah ketentraman, maka terkuaklah tabir dan tampak olehnya apa
yang tidak pernah dilihat oleh mata, tidak pernah terdengar oleh
telinga dan tidak pernah terlintas didalam hati (Pustaka)
Allah
tidak menasehati seseorang melainkan atas garis Al-Qur’an karena
Al-Qur’an merupakan tali kuat Allah dan sarana-Nya yang berharga.
Al-Qur’an mengandung perkembangan hati dan sumber-sumber ilmu. Dan bagi
hati tidak ada keterangan lain selain Al-Qur’an, walaupun orang-orang
yang mengingatnya telah berlalu, sedangkan orang-orang yang melupakanya
atau pura-pura melupakannya telah tertinggal. Apabila melihat suatu
kebaikan, berikanlah dukungan kepadanya, apabila melihat kejahatan
hindarilah, karena itulah jalan yang lurus. (Pustaka)
Bersihkan
anggota tubuhmu dengan Sunnah Nabi Saw dan bersihkan hatimu dengan
mengamalkan ayat-ayat Al-Qur’an, kemudian jagalah hatimu sehingga
anggota tubuhmu turut terjaga, karena setiap bejana akan terbasahi oleh
air didalamnya, maka pergerakan anggota tubuhmu merupakan cermin hatimu.
Hati yang bersih akan dipenuhi oleh tauhid, tawakkal, iman dan ilmu.
Orang yang dikaruniai hati seperti ini, akan melihat makhluk dengan
pandangan lemah, hina dan miskin. Walaupun demikian ia tidak takabur
walaupun kepada seorang bocah kecil dan merasa rendah hati dihadapan
orang-orang saleh yang bertakwa, keras terhadap orang kafir, tetapi
berkasih sayang terhadap saudara-saudara seagama. (Pustaka)
Al-Qur’an
dan As-Sunnah adalah pemandu dan pemimpin bagi orang beriman. Bila
keduanya diam maka ia-pun diam, bila keduanya memerintah ia-pun
melaksanakannya. Sementara banyak orang merasa dirinya berilmu, tetapi
tidak berilmu. Menggunakan kebodohan orang-orang yang bodoh, kesesatan
orang-orang yang sesat, memasang perangkap dengan ucapan-ucapan dusta.
Mengambil Al-Qur’an dan As-Sunnah menurut pemahamannya sendiri dengan
dorongan kepentingan hawa nafsunya. Membuat orang merasa sudah lepas
dari dosa-dosa besarnya dengan mempermudah membuat kesalahan-kesalahan
yang dimaafkan. Makhluk ini disebut manusia tetapi berhati setan, yang
tidak punya pintu petunjuk untuk diikuti maupun tidak memperdulikan
pintu kesesatan yang harus di jauhi. (Pustaka)
Kembalilah
kepada Al-Qur’an, karena Al-Qur’an adalah penasehat yang tak pernah
menipu, pemberi petunjuk yang tak pernah menyesatkan dan periwayat yang
tak pernah berdusta, duduklah bersama Al-Qur’an, karena ia dapat
menyebabkan penambahan dalam petunjuk, pengurangan dalam kebutaan hati,
penyembuh dari penyakit yang paling besar yaitu kemunafikan, kedurhakaan
dan kesesatan dan Al-Qur’an adalah salah satu pemohon syafa’at yang
akan diterima. (Pustaka)
Blogger Comment