Musim terus berganti, waktu terus berlalu, usia kian bertambah.
Banyak yang sudah kita lalui di kehidupan ini. Ada masa dimana kita
merasa senang. Tatkala Anda menemukan pekerjaan idaman Anda, mendapatkan
promosi, dan terus menapaki tangga karir yang lebih tinggi dengan
fasilitas yang lebih baik pula, Anda memiliki perasaan senang. Ini
mungkin merupakan salah satu titik puncak dalam kehidupan Anda. Dunia
seakan sangat indah masa itu.
Tak dapat dielakkan, ada pula masa dimana Anda mengalami begitu
banyak masalah. Anda merasa sangat tertekan. Proyek Anda mengalami
hambatan ini dan itu, atasan Anda terus menuntut Anda dengan kinerja
tertentu, persoalan rumah tangga, kejenuhan dan lain sebagainya. Pada
titik ini, Anda menjadi sangat bingung, konsentrasi Anda terpecah, wajah
Anda muram, dan antusiasme serta semangat Anda semakin menurun.
Musim boleh berganti, waktu boleh berlalu, tapi Anda harus terus
belajar menjadi orang yang bijak. Bila Anda sedang melalui masa-masa
yang senang, apa yang Anda lakukan? Anda tentunya bersyukur. Bila Anda
sedang melalui badai dalam hidup Anda, apa yang Anda lakukan? Biasanya,
mengeluh. Setiap manusia normal, pasti pernah mengeluh. Memang hal
tersebut bukan sesuatu yang salah, tapi mengeluh juga bukan sesuatu yang
baik dan bijak. Anda merasa kecewa, Anda merasa jenuh, bahkan Anda
marah terhadap orang lain sebagai manifestasi dari permasalahan yang
Anda hadapi. Jelas ini tidak baik bagi mental Anda. Lalu apa yang harus
Anda lakukan?
Yang harus Anda lakukan adalah BERSYUKUR.
Mari kita ubah paradigma berpikir kita. Anda harus mensyukuri segala
permasalahan yang terjadi dalam hidup Anda. Jadilah orang yang memiliki
sikap yang positif. Sebagian dari Anda (yang memiliki sikap negatif)
mungkin akan berpikir ” Ah, teori… Ngomong sih gampang… Belum tau aja.”
Kalau Anda berpikir demikian, tidak apa, Anda dapat terus melanjutkan
kehidupan dengan cara-cara lama dan paradigma Anda sendiri. It’s your
life anyway. Sebagian lagi dari Anda (yang memiliki sikap positif atau
memiliki keinginan untuk berubah) akan bertanya “Saya mau, bagaimana
caranya?”
Mulailah dengan hal-hal kecil yang dapat menjadi latihan mental bagi Anda.
- Bersyukur atas hari ini. Anda memiliki Anda masih dapat bernafas sementara banyak orang yang untuk bernafas saja masih memerlukan bantuan. (lihat di rumah sakit)
- Bersyukur atas hari ini. Anda memiliki pekerjaan sementara banyak orang terpaksa harus mengemis untuk hidup. (lihat di jalanan, anak-anak dan orangtuanya mengemis)
- Bersyukur atas hari ini. Anda dapat mengenyam pendidikan yang layak sementara banyak orang yang membacapun tidak bisa. (lihat di daerah terpencil tanpa sekolah)
- Bersyukur atas hari ini. Anda masih dapat makan enak sementara di belahan dunia yang lain banyak orang yang menjadi kurus kering dan kurag gizi (lihat berita di TV yang terjadi di Afrika)
- Bersyukur atas hari ini. Bersyukur karena Anda mengalami masalah. Bersyukur karena masalah diperkenankan terjadi dalam hidup Anda. Bersyukur karena masalah hadir membantu untuk membentuk pribadi Anda.
Ambil waktu tenang sejenak di sela-sela kesibukan Anda atau mungkin
malam hari sebelum Anda tidur. Pejamkan mata Anda agar dapat lebih
berkonsentrasi. Lakukan refleksi diri. Lihat kembali perjalan hidup
Anda. Mengapa Anda ada di sini saat ini? Berapa banyak sudah hal-hal
luar biasa, hal-hal baik dan positif yang terjadi pada hidup Anda?
Syukurilah. Lihat juga berapa banyak permasalahan yang muncul dan sudah
Anda lalui? Syukurilah. Rasakan di setiap detik kehidupan Anda.
Bersyukurlah karena badai pasti berlalu. Ingat, ada musim berikutnya
dalam hidup Anda. Ada babak baru di hadapan Anda. Siapkan diri Anda
untuk musim yang baru dengan sejuta keindahan di dalamnya.
Oleh Erwin Arianto,SE
0 komentar:
Post a Comment
Terima Kasih Telah Berkunjung di khazanahislamku.blogspot.com
Berikan Komentar dengan Penuh ETIKA untuk kita Diskusikan bersama