Kisah Kehidupan Nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم dan Para Sahabat رضي الله عنهم
Setelah pembebasan kota Mekah sebuah berita sampai kepada Nabi saw.
bahwa kabilah Hawazin dan Tsaqif telah berkumpul di lembah Hunain untuk
memerangi kaum Muslimin. Nabi lalu memerintahkan pasukannya untuk
bersiap-siap menghadapi mereka pada bulan Syawal tahun 8H.
Jumlah
pasukan Muslimin sebanyak dua belas ribu orang tentara, setelah
mendapat tambahan dari penduduk Mekah yang bergabung. Selanjutnya,
pasukan itu bertolak menuju lembah Hunain. Sesampainya di sana mereka
dikejutkan oleh pasukan Hawazin dan Tsaqif yang berada di lembah-lembah
dan gunung-gunung. Hampir saja mereka dapat mengalahkan pasukan
Muslimin. Sebagian pasukan Muslimin lari karena keterkejutan itu. Hanya
sedikit, sekitar sepuluh orang saja, yang menetap bersama Nabi. Dengan
suara tinggi Nabi berseru kepada kaum Muslimin, “Aku Nabi, bukan
kebohongan, aku putra Abdul Muthallib.” Melihat keteguhan dan keberanian
Nabi, kaum Muslimin kembali menyatu di belakang Nabi.
Mereka
kemudian melancarkan serangan dahsyat dan berakhir dengan kemenangan.
Berhasil membunuh tentara musuh dalam jumlah besar, menawan sekitar enam
ribu orang, dan mendapatkan banyak harta rampasan.
Perlu kita
catat bahwa sebab kekalahan yang hampir menimpa kaum Muslimin adalah
kesilauan mereka terhadap jumlah mereka yang banyak. Mereka mengatakan,
“Pada hari ini kita tidak mungkin dikalahkan oleh pasukan yang sedikit.”
Maka Allah hendak memberikan pelajaran kepada mereka bahwa jumlah yang
banyak saja belum cukup, tetapi harus ada pertolongan Allah.
Diriwayatkan
oleh Sa'id bin Janadah ra, ia berkata, "Tatkala Rasulullah saw serta
para sahabat kembali dari peperangan Hunain, kami singgah di satu padang
tandus." Lalu Nabi saw berkata, "Kumpulkanlah oleh kalian apa saja.
Barangsiapa di antara kalian mendapatkan sesuatu, bawalah kemari.
Barangsiapa menemukan tulang atau gigi, bawalah kemari." Said
melanjutkan, "Dalam watu sekejap kami telah berhasil mengumpulkan
setumpukan besar benda-benda.
Kemudian Nabi saw bersabda,
"Tidaklah kalian lihat benda-benda ini? Begitu juga halnya dosa-dosa
yang berkumpul pada salah seorang kalian. Seperti apa yang telah kalian
kumpulkan ini. Karena itu, hendaklah orang takut kepada Allah, janganlah
ia berbuat dosa, baik dosa kecil maupun dosa besar, karena semuanya
akan dihitung!"
0 komentar:
Post a Comment
Terima Kasih Telah Berkunjung di khazanahislamku.blogspot.com
Berikan Komentar dengan Penuh ETIKA untuk kita Diskusikan bersama