Rasul adalah orang yang dipilih oleh Allah diatara penduduk asli (yusuf:109), berdasarkan ketetapan Allah bagi umat atau kaumnya. Bukan kepada perorangan atau individu (al-hajj: 75).
Kami tidak mengutus sebelum kamu, melainkan orang laki-laki yang
kami berikan wahyu kepadanya diantara penduduk negeri. Maka Tidakkah
mereka bepergian di muka bumi lalu melihat bagaimana kesudahan
orang-orang sebelum mereka (yang mendustakan rasul) dan Sesungguhnya
kampung akhirat adalah lebih baik bagi orang-orang yang bertakwa. Maka
Tidakkah kamu memikirkannya? (yusuf:109)
Allah memilih utusan-utusan-(Nya) dari malaikat dan dari manusia; Sesungguhnya Allah Maha mendengar lagi Maha Melihat (al-hajj:75)
Rasul diutus kepada umatnya (yunus:10:47) untuk mengabdi kepada Allah dan menjauhi segala bentuk penyimpangan (thagut) (an-nahl:36) atau diutus untuk kaumnya (dari Nuh dan sesudahnya) (yunus:74) juga sebelum Muhammad (Ar-rum:47).
Tiap-tiap umat mempunyai rasul; Maka apabila Telah datang Rasul
mereka, diberikanlah Keputusan antara mereka dengan adil dan mereka
(sedikitpun) tidak dianiaya (Yunus:47)
Dan sungguhnya kami Telah mengutus Rasul pada tiap-tiap umat
(untuk menyerukan): “Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah Thaghut itu”,
Maka di antara umat itu ada orang-orang yang diberi petunjuk oleh Allah
dan ada pula di antaranya orang-orang yang Telah pasti kesesatan
baginya. Maka berjalanlah kamu dimuka bumi dan perhatikanlah bagaimana
kesudahan orang-orang yang mendustakan (rasul-rasul) (an-nahl:36)
Kemudian sesudah (Nuh), kami utus beberapa Rasul kepada kaum
mereka (masing-masing), Maka rasul-rasul itu datang kepada mereka dengan
membawa keterangan-keterangan yang nyata, tetapi mereka tidak hendak
beriman Karena mereka dahulu Telah (biasa) mendustakannya. Demikianlah
kami mengunci mati hati orang-orang yang pembangkang (mu’tadin) (Yunus:74)
Dan Sesungguhnya kami Telah mengutus sebelum kamu (Muhammad)
beberapa orang Rasul kepada kaumnya, mereka datang kepadanya dengan
membawa keterangan-keterangan (yang cukup), lalu kami melakukan
pembalasan terhadap orang-orang yang berdosa. dan kami selalu
berkewajiban menolong orang-orang yang beriman (ar-Rum:47).
Rasul-Rasul itu ada yang diceritakan dan disebutkan namanya dan ada yang tidak (an-nisa:164-165) yang menyampaikan ayat dari izin Allah (al-mukmin:78) untuk memutuskan perkara secara adil dan tidak merugikan (yunus:74).
Rasul Telah beriman kepada Al Quran yang diturunkan kepadanya
dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman. semuanya beriman
kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan
rasul-rasul-Nya. (mereka mengatakan): “Kami tidak membeda-bedakan antara
seseorangpun (dengan yang lain) dari rasul-rasul-Nya”, dan mereka
mengatakan: “Kami dengar dan kami taat.” (mereka berdoa): “Ampunilah
kami Ya Tuhan kami dan kepada Engkaulah tempat kembali.”(al-baqarah:285)
Katakanlah (orang-orang mukmin yang mengikuti milah Ibrahim):
“Kami beriman kepada Allah dan apa yang diturunkan kepada kami, dan apa
yang diturunkan kepada Ibrahim, Isma’il, Ishaq, Ya’qub dan anak cucunya,
dan apa yang diberikan kepada Musa dan Isa serta apa yang diberikan
kepada nabi-nabi dari Tuhannya. kami tidak membeda-bedakan seorangpun
diantara mereka dan kami Hanya kepada-Nya Muslimun (orang tunduk patuh)
“. (al-baqarah:136), (ali ‘imraan:84)
Dan (Kami Telah mengutus) rasul-rasul yang sungguh Telah kami
kisahkan tentang mereka kepadamu dahulu, dan rasul-rasul yang tidak kami
kisahkan tentang mereka kepadamu. dan Allah Telah berbicara kepada Musa
dengan langsung. (mereka kami utus) selaku rasul-rasul pembawa berita
gembira dan pemberi peringatan agar supaya tidak ada alasan bagi manusia
membantah Allah sesudah diutusnya rasul-rasul itu. dan adalah Allah
Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana (an-nisaa’:164-165)
Dan Sesungguhnya Telah kami utus beberapa orang Rasul sebelum
kamu (Muhammad), di antara mereka ada yang kami ceritakan kepadamu dan
di antara mereka ada (pula) yang tidak kami ceritakan kepadamu. tidak
dapat bagi seorang Rasul membawa suatu mukjizat, melainkan dengan seizin
Allah; Maka apabila Telah datang perintah Allah, diputuskan (semua
perkara) dengan adil. dan ketika itu Rugilah orang-orang yang berpegang
kepada yang batil (al-mukmin:78)
Tiap-tiap umat mempunyai rasul; Maka apabila Telah datang Rasul
mereka, diberikanlah Keputusan antara mereka dengan adil dan mereka
(sedikitpun) tidak dianiaya (yunus:47)
Umat yang kedatangan rasul disebut “utul-kitab”. Kepada utul kitab,
Allah mengambil janji, yaitu agar mereka menerangkan ayat-ayat Allah
kepada manusia dan dilarang menyembunyikan petunjuk wahyu-Nya (ali-‘imraan:187). Tetapi kemudian diantara utul-kitab ada yang beriman dan ada yang kafir (al-ankabut: 47). Oleh karena itu Allah membedakan manusia didunia menjadi: kafirin dan mukminin (at-taghabun: 2)
Dan (ingatlah), ketika Allah mengambil janji dari orang-orang
yang Telah diberi Kitab (utul kitab) (yaitu): “Hendaklah kamu
menerangkan isi Kitab itu kepada manusia, dan jangan kamu
menyembunyikannya,” lalu mereka melemparkan janji itu ke belakang
punggung mereka dan mereka menukarnya dengan harga yang sedikit. Amatlah
buruknya tukaran yang mereka terima (ali-imran:187).
Dan demikian (pulalah) kami turunkan kepadamu Al Kitab Maka
orang-orang yang Telah kami berikan kepada mereka Al Kitab mereka
beriman kepadanya (Al Quran); dan di antara mereka ini (orang-orang
Mekah) ada yang beriman kepadanya. dan tiadalah yang mengingkari
ayat-ayat kami selain orang-orang kafir (menutup diri) (al-ankabut:47)
Dia-lah yang menciptakan kamu Maka di antara kamu ada yang kafir
dan di antaramu ada yang mukmin. dan Allah Maha melihat apa yang kamu
kerjakan (at-taghabun:2)
Rasul itu diutus supaya ditaati menurut aturan Allah dengan bayan (keterangan secara jelas dan tepat (Ibrahim:4). Rasul juga ditugaskan untuk membimbing umatnya agar beribadah kepada Allah (al-anbia:25) sesuai dengan “syari’at dan manhaj” yang diajarkan Allah (al maidah:48)
Kami tidak mengutus seorang rasulpun, melainkan dengan bahasa
kaumnya, supaya ia dapat memberi penjelasan dengan terang kepada mereka.
Maka Allah menyesatkan siapa yang dia kehendaki, dan memberi petunjuk
kepada siapa yang dia kehendaki. dan Dia-lah Tuhan yang Maha Kuasa lagi
Maha Bijaksana (Ibrahim:4)
Dan kami tidak mengutus seorang rasulpun sebelum kamu melainkan
kami wahyukan kepadanya: “Bahwasanya tidak ada Tuhan (yang hak)
melainkan aku, Maka sembahlah olehmu sekalian akan aku”.(al-anbiya’:25)
Dan kami Telah turunkan kepadamu Al Quran dengan membawa
kebenaran, membenarkan apa yang sebelumnya, yaitu kitab-kitab (yang
diturunkan sebelumnya) dan batu ujian terhadap kitab-kitab yang lain
itu; Maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang Allah turunkan dan
janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka dengan meninggalkan
kebenaran yang Telah datang kepadamu. untuk tiap-tiap umat diantara
kamu, kami berikan sayriat dan manhaj. sekiranya Allah menghendaki,
niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat (saja), tetapi Allah hendak menguji
kamu terhadap pemberian-Nya kepadamu, Maka berlomba-lombalah berbuat
kebajikan. Hanya kepada Allah-lah kembali kamu semuanya, lalu
diberitahukan-Nya kepadamu apa yang Telah kamu perselisihkan itu (al-maidah:48)
Dan sungguhnya kami Telah mengutus Rasul pada tiap-tiap umat
(untuk menyerukan): “Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah Thaghut itu”,
Maka di antara umat itu ada orang-orang yang diberi petunjuk oleh Allah
dan ada pula di antaranya orang-orang yang Telah pasti kesesatan
baginya. Maka berjalanlah kamu dimuka bumi dan perhatikanlah bagaimana
kesudahan orang-orang yang mendustakan (rasul-rasul) (an-nahl:36)
Dan kami tidak mengutus seseorang Rasul melainkan untuk ditaati
dengan seizin Allah. Sesungguhnya Jikalau mereka ketika menganiaya
dirinya datang kepadamu, lalu memohon ampun kepada Allah, dan rasulpun
memohonkan ampun untuk mereka, tentulah mereka mendapati Allah Maha
Penerima Taubat lagi Maha Penyayang (an-nisaa’:64).
Ketaatan manusia pada Rasul-Nya dijadikan sebagai parameter atau
tolok ukur ketaatan manusia pada Allah. Rasulpun diperintahkan untuk
melaksanakan petunjuk wahyu Allah serta mengamalkan diin (agama) Nya (al-anam:14).
Dengan demikian ketaatan manusia pada Allah, memiliki pedoman dan
pegangan secara realistis karena Rasul diutus bukan sebagai penjaga. (an-nisa’:80). Sehingga para mukminin tidak terjebak angan-angan kosong dan dogma (gagasan manusia yang disahkan sebagai suatu ajaran). (an-nisa’:123-126). Jadi taat kepada Allah dan Rasul-Nya jangan dipisahkan karena Rasul taat kepada Allah (an-nisa’:69).
Katakanlah: “Apakah akan Aku jadikan pelindung selain dari Allah
yang menjadikan langit dan bumi, padahal dia memberi makanan dan bukan
diberi makan (diberi sesaji)?” Katakanlah: “Sesungguhnya Aku diperintah
supaya Aku menjadi orang yang pertama kali mengamalkan ali-islam (aslama
kepada Allah), dan jangan sekali-kali termasuk golongan orang
musyrik.”(al-an’am:14)
Barangsiapa yang mentaati Rasul itu, Sesungguhnya ia Telah
mentaati Allah. dan barangsiapa yang berpaling (dari ketaatan itu), Maka
kami tidak mengutusmu untuk menjadi pemelihara bagi mereka (an-nisa’:80)
(Pahala dari Allah) itu bukanlah menurut angan-anganmu yang
kosong dan tidak (pula) menurut angan-angan ahli Kitab. barangsiapa yang
mengerjakan kejahatan, niscaya akan diberi pembalasan dengan kejahatan
itu dan ia tidak mendapat pelindung dan tidak (pula) penolong baginya
selain dari Allah. Barangsiapa yang mengerjakan amal-amal saleh, baik
laki-laki maupun wanita sedang ia orang yang beriman, Maka mereka itu
masuk ke dalam surga dan mereka tidak dianiaya walau sedikitpun. Dan
siapakah yang lebih baik agamanya dari pada orang yang ikhlas
menyerahkan dirinya kepada Allah, sedang diapun mengerjakan kebaikan,
dan ia mengikuti agama Ibrahim yang lurus? dan Allah mengambil Ibrahim
menjadi kesayanganNya. Kepunyaan Allah-lah apa yang di langit dan apa
yang di bumi, dan adalah (pengetahuan) Allah Maha meliputi segala
sesuatu (anisa’:123:126)
Dan barangsiapa yang mentaati Allah dan Rasul(Nya), mereka itu
akan bersama-sama dengan orang-orang yang dianugerahi nikmat oleh Allah,
yaitu: Nabi-nabi, para shiddiiqiin, orang-orang yang mati syahid, dan
orang-orang saleh. dan mereka Itulah teman yang sebaik-baiknya (an-nisa’:69).
Setelah itu, manusialah yang berbuat zalim terhadap dirinya! bukan Allah (yunus:44) ketika datang petunjuk kepada mereka (al-isra’:15) para rasul sudah mentilawatkan ayat-ayat Allah, maka akan dibinasakan karena kezaliman mereka itu didalam negerinya (al-qasas:59).
Sesungguhnya Allah tidak berbuat zalim kepada manusia sedikitpun,
akan tetapi manusia Itulah yang berbuat zalim kepada diri mereka
sendiri (yunus:44)
Barangsiapa yang berbuat sesuai dengan petunjuk (Allah), Maka
Sesungguhnya dia berbuat itu untuk (keselamatan) dirinya sendiri; dan
barangsiapa yang sesat Maka Sesungguhnya dia tersesat bagi (kerugian)
dirinya sendiri. dan seorang yang berdosa tidak dapat memikul dosa orang
lain, dan kami tidak akan meng’azab sebelum kami mengutus seorang rasul
(al-isra’:15)
Dan tidak adalah Tuhanmu membinasakan kota-kota, sebelum dia
mengutus di ibukota itu seorang Rasul yang mentilawahkan ayat-ayat kami
kepada mereka; dan tidak pernah (pula) kami membinasakan kota-kota;
kecuali penduduknya dalam keadaan melakukan kezaliman (Al Qasash:59).
0 komentar:
Post a Comment
Terima Kasih Telah Berkunjung di khazanahislamku.blogspot.com
Berikan Komentar dengan Penuh ETIKA untuk kita Diskusikan bersama