Artinya :
Dzat yang maha adil, yaitu Dia sangat adil dalam menetapkan suatu hukum-hukumNya, sehingga tidak pandang bulu terhadap siapapun yang bersalah dalam memberi hukuman.
Allah Maha Mengadili
untuk menyebarkan keadilan dan kejujuran. Semua telah diciptakan oleh
ALlah secara seimbang, ketidak seimbangan sedikit saja akan menjadi
bencana bagi manusia dan ciptaan NYA. Allah memberikan kekuatan yang
lebih pada sebagian ciptaannya dan kelemahan tertentu serta memberi
kekayaan dan kemiskinan kepada sebagian orang dan sebagian yang lainnya,
karena keadilannya.
Allah memperlakukan hamba hamba seadil adilnya tidak ada satu perbuatan yang luput dari perhatian NYA. Semua mendapat ganjaran, baik itu kekeliruan, kesalahan, kezaliman maupun kebaikan.Allah memberikan ganjaran kepada yang zalim dan memberikan ganjaran dari yang di zalimi dengan sebaik baiknya ganjaran, namun dalam melakukan hal itu ALlah memberikan ganjaran sebaik baiknya kepada keduanya, hanya Allah yang Maha Adil yang menjadikan keduanya mendapat ganjaran terbaik. Seperti cerita di bawah ini :
Suatu hari ketika bersama sahabat2 nya Rasulullah tiba tiba tersenyum, sahabtat Umar r.a. bertanya " APakah yang membuatmu tersenyum ya Rasulullah"
Rasulullah menjawab Aku melihat dua orang laki laki di antara umatku bersujud dihadirat Allah SWT, dan salah seoragn dari keduanya berkata, 'Ya Allah ambilkanlah hakkku yang telah dirampas oleh saudaraku ini" ALlah SWT berfirman " berikanlah hak saudaramu yang telah engkau rampas itu ". Orang itu menjawab, "Wahai Tuhanku, tidak ada lagi amal baikku yang masih tersisa" Kemudian ALlah betanya kepada yang dizalimi itu, " saudara mu ini amal kebaikannya telah habis". Orang yang dizalimi itu menjawab " Wahai Tuhanku, biarlah dia memikul sebagian beban dosaku!" jawabnya
Sejenak kemudian Rasulullah menangis, sahabat pun bertanya " Ya Rasulullah mengapa Engkau menangis?" Rasulullah menjawab " Sesungguhnya hari itu adalah hari yang dahsyat yaitu ketika manusia membutuhkan orang lain untuk memikulkan beban dosa mereka".
Rasulullah melanjutkan, bahwa setalah orang yang di zalimi itu menginginkan agar si perampas memikul sebagian dosa nya, Allah menyuruhnya untuk mengangkat kepala nya dan melihat surga. Orang itu berkata, '" Ya Tuhanku, aku melihat kota kota terbuat dari perak dan istana istana emas bertahtakan permata, untuk Nabi yang manakah semua itu, atau untuk walikah atau syuhada yang manakah ?" Allah SWT menjawab, " Semua itu akan menjadi milik siapa saja yang mampu membayar harganya kepada KU". Orang itupun betanya " siapakah yang mampu membayar itu ya Rabb?"
Allah berfirman, "engkau juga bisa membayar nya"
Orang itupun berkata lagi, " Bagaimana cara nya ya Rabb, saya tidak memiliki apapun, bagaimana saya dapat membayar surga MU itu"
Allah aL Muqsith berfirman, " Maaf dan ampunan mu kepada saudara mu, dengan membatalkan tuntutan dari apa yang telah diambilnya dari mu."
Orang itupun berkata " Ya Rabb, aku telah mengampuni nya, aku tidak akan lagi menuntut hakku". Maka Allah yang maha pengasih dan pemurah berfirman" Peganglah tangan saudaramu itu dan bawalah dia ke surga"
Rasulullah kemudian bersabda " Takutlah kepada Allah dan takutlah untuk saling menyakiti satu sama lain dan damaikanlah diantara kamu semua, sebab Allah Azza wa Jalla akan mendamaikan kaum beriman di hari kiamat".
Hamba yang dinaungi cahaya Al Muqsith adalah orang yang memiliki rasa keadilan yang tinggi. Dia menuntut keadilah dari dirinya sendiri dan tidak menuntuk keadilan dari orang lain tetapi mencari keadilan bagi orang lain yang telah di zalimi. Dia melindungi orang yang memang seharusnya dilindungi, menolong orang yang seharusnya di tolong, meninggikan orang yang patut di tinggikan. Rasulullah bersabda orang adil akan berdiri diatas mimbar cahaya Ilahi di surga.
Ya Allah, Engkaulah yang Maha Adil dalam ketentuan2 MU dan aturan aturan MU yang sempurna. ya Rabb, pancarkanlah hidup dan hatiku dengan cahaya Al Muqsith MU agar aku dapat berlaku adil kepada tubuh dan jiwaku, diantara ruh, akal dan perasaanku dan diantara seluruh alam. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu.
Allah memperlakukan hamba hamba seadil adilnya tidak ada satu perbuatan yang luput dari perhatian NYA. Semua mendapat ganjaran, baik itu kekeliruan, kesalahan, kezaliman maupun kebaikan.Allah memberikan ganjaran kepada yang zalim dan memberikan ganjaran dari yang di zalimi dengan sebaik baiknya ganjaran, namun dalam melakukan hal itu ALlah memberikan ganjaran sebaik baiknya kepada keduanya, hanya Allah yang Maha Adil yang menjadikan keduanya mendapat ganjaran terbaik. Seperti cerita di bawah ini :
Suatu hari ketika bersama sahabat2 nya Rasulullah tiba tiba tersenyum, sahabtat Umar r.a. bertanya " APakah yang membuatmu tersenyum ya Rasulullah"
Rasulullah menjawab Aku melihat dua orang laki laki di antara umatku bersujud dihadirat Allah SWT, dan salah seoragn dari keduanya berkata, 'Ya Allah ambilkanlah hakkku yang telah dirampas oleh saudaraku ini" ALlah SWT berfirman " berikanlah hak saudaramu yang telah engkau rampas itu ". Orang itu menjawab, "Wahai Tuhanku, tidak ada lagi amal baikku yang masih tersisa" Kemudian ALlah betanya kepada yang dizalimi itu, " saudara mu ini amal kebaikannya telah habis". Orang yang dizalimi itu menjawab " Wahai Tuhanku, biarlah dia memikul sebagian beban dosaku!" jawabnya
Sejenak kemudian Rasulullah menangis, sahabat pun bertanya " Ya Rasulullah mengapa Engkau menangis?" Rasulullah menjawab " Sesungguhnya hari itu adalah hari yang dahsyat yaitu ketika manusia membutuhkan orang lain untuk memikulkan beban dosa mereka".
Rasulullah melanjutkan, bahwa setalah orang yang di zalimi itu menginginkan agar si perampas memikul sebagian dosa nya, Allah menyuruhnya untuk mengangkat kepala nya dan melihat surga. Orang itu berkata, '" Ya Tuhanku, aku melihat kota kota terbuat dari perak dan istana istana emas bertahtakan permata, untuk Nabi yang manakah semua itu, atau untuk walikah atau syuhada yang manakah ?" Allah SWT menjawab, " Semua itu akan menjadi milik siapa saja yang mampu membayar harganya kepada KU". Orang itupun betanya " siapakah yang mampu membayar itu ya Rabb?"
Allah berfirman, "engkau juga bisa membayar nya"
Orang itupun berkata lagi, " Bagaimana cara nya ya Rabb, saya tidak memiliki apapun, bagaimana saya dapat membayar surga MU itu"
Allah aL Muqsith berfirman, " Maaf dan ampunan mu kepada saudara mu, dengan membatalkan tuntutan dari apa yang telah diambilnya dari mu."
Orang itupun berkata " Ya Rabb, aku telah mengampuni nya, aku tidak akan lagi menuntut hakku". Maka Allah yang maha pengasih dan pemurah berfirman" Peganglah tangan saudaramu itu dan bawalah dia ke surga"
Rasulullah kemudian bersabda " Takutlah kepada Allah dan takutlah untuk saling menyakiti satu sama lain dan damaikanlah diantara kamu semua, sebab Allah Azza wa Jalla akan mendamaikan kaum beriman di hari kiamat".
Hamba yang dinaungi cahaya Al Muqsith adalah orang yang memiliki rasa keadilan yang tinggi. Dia menuntut keadilah dari dirinya sendiri dan tidak menuntuk keadilan dari orang lain tetapi mencari keadilan bagi orang lain yang telah di zalimi. Dia melindungi orang yang memang seharusnya dilindungi, menolong orang yang seharusnya di tolong, meninggikan orang yang patut di tinggikan. Rasulullah bersabda orang adil akan berdiri diatas mimbar cahaya Ilahi di surga.
Ya Allah, Engkaulah yang Maha Adil dalam ketentuan2 MU dan aturan aturan MU yang sempurna. ya Rabb, pancarkanlah hidup dan hatiku dengan cahaya Al Muqsith MU agar aku dapat berlaku adil kepada tubuh dan jiwaku, diantara ruh, akal dan perasaanku dan diantara seluruh alam. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu.
0 komentar:
Post a Comment
Terima Kasih Telah Berkunjung di khazanahislamku.blogspot.com
Berikan Komentar dengan Penuh ETIKA untuk kita Diskusikan bersama