Umar
bin Ubaidullah bin Ma’mar melewati seorang laki-laki hitam sedang makan
di sebuah kebun. Di depannya terdapat seekor anjing. Jika dia makan
satu suapan, dia melemparkan satu suapan pula kepada anjing tersebut.
Umar bertanya, “Apakah itu anjingmu?”
Dia menjawab, “Bukan.”
Umar bertanya, “Mengapa kamu memberinya makan seperti apa yang kamu makan?”
Dia menjawab, “Aku malu dari pemilik dua mata yang melihatku, sementara aku menguasai makanan itu dan dia tidak makan.”
Umar bertanya, “Apakah kamu orang merdeka atau hamba sahaya?”
Dia menjawab, “Hamba sahaya milik keluarga di Bani Ashim.”
Lalu Umar mendatangi mereka clan membelinya sekaligus kebunnya.
Setelah itu dia menemuinya clan berkata, “Apakah kamu mengetahui bahwa
Allah telah memerdekakanmu?”
Dia menjawab, “Segala puji bagi Allah semata dan rasa syukur bagi orang yang memerdekakanku sesudahnya.”
Umar berkata, “Kebun ini untukmu.”
Dia berkata, “Saksikanlah bahwa kebun ini adalah wakaf kepada fakir miskin Madinah.”
Umar berkata, “Celaka kamu. Kamu melakukan itu padahal kamu sendiri memerlukannya.”
Dia menjawab, “Aku malu kepada Allah. Dia telah memberiku karunia, lalu aku kikir kepadaNya.
[Fadhlul Atha' Alal Usri Hal.23-24]
Sumber: Sudah Muliakah Akhlak Anda, Pustaka Elba
Artikel: www.kisahislam.net
0 komentar:
Post a Comment
Terima Kasih Telah Berkunjung di khazanahislamku.blogspot.com
Berikan Komentar dengan Penuh ETIKA untuk kita Diskusikan bersama