عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ أَبِى بَكْرَةَ عَنْ أَبِيهِ أَنَّ رَجُلاً قَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ
أَيُّ النَّاسِ خَيْرٌ قَالَ « مَنْ طَالَ عُمُرُهُ وَحَسُنَ عَمَلُهُ ». قَالَ فَأَىُّ النَّاسِ شَرٌّ
قَالَ « مَنْ طَالَ عُمُرُهُ وَسَاءَ عَمَلُهُ ». قَالَ أَبُو عِيسَى
هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ صَحِيحٌ

Panjang
dan pendeknya usia bukanlah ukuran keberhasilan atau kesuksesan kita
mengarungi kehidupan yang fana. Akan tetapi amal kebaikan kitalah yang
menjadi tolak ukur atau borometer kesuksesan hidup ini. Menginginkan
hidup seribu tahun atau bahkan seratus ribu tahun itu tidak ada artinya
bila selama menjalani kehidupannya tidak beriman dan tunduk kepada
Allah, tidak menjalankan syari’atNya, dan tidak berguna bagi keluarga
dan orang yang berada di sekitarnya.
Hadits
Nabi ini sangat berharga untuk memandu kita melakukan koreksi dan
membangun tekad kembali untuk melakukan perbaikan dengan semangat
membangun amalamal unggulan dalam lembaran kehidupan kita yang fana ini.
Agar kita benar-benar menjadi hamba-hambaNya yang sholeh, seorang
muslim yang senantiasa berpegang teguh kepada Kitabullah dan sunnah
RasulNya. Menjadi mukmin sejati yang selalu komimtmen berjuang dan
berkorban untuk menegakkan kalimat Allah SWT sepanjang hidupnya dengan
tanpa rasa takut dan kuatir cercaancercaan orang-orang yang tidak suka
akan kebesaran Islam dan kejayaannya.
Fiqh Hadits
- Sukses seorang ditentukan dengan amal kebaikannya bukan panjang pendeknya umur
- Seburuk-buruk manusia adalah orang yang usianya panjang akan tetapi buruk amal perbuatannya.
- Menjauhi hal-hal yang tidak berfaedah dalam kehidupan sehari-hari.
- Menggunakan umur secara efektif untuk memnbangun kesalehan pribadi dan social
0 komentar:
Post a Comment
Terima Kasih Telah Berkunjung di khazanahislamku.blogspot.com
Berikan Komentar dengan Penuh ETIKA untuk kita Diskusikan bersama