Memahami Wahyu Allah ( Bag. 05 )

Ummul kitab ialah kitab induk kepunyaan Allah. Dari Kitab induk itulah Allah mengambil atau mengutip ayat-ayat yang diturunkan atau diwahyukan kepada para nabi dan rasul-Nya. Wahyu yang diturunkan kepada para nabi dan rasul yang diutus sebelun nabi Muhammad SAS. Diambil dari ummul kitab. (ar-ra’ad:38-39). Al Quran sendiri berasal dari ummul kitab (Zukhruf:2-4). Yang tersimpan didalam lauh mahfudz (al burujj:19-22). Maka wahyu Al Quran sama dengan wahyu yang diturunkan kepada para nabi dan rasul-Nya yang diutus sebelum nabi Muhammad SAS (an-nisa’:163). Buktinya bahwa al Quran tersebut dalam kitab-kitab orang purbakala (asy-syuara’:196-197) demikian juga syariat yang diajarkan kepada nabi dan rasul-Nya, mengandung prinsip-prinsip yang sama: yaitu untuk menegakkan agama Allah dan melarang mereka bertafarrug (berpecah belah) dalam menegakkan agama-Nya. (As-Syura:13). Orang-orang yang memecah belah siapapun mereka maka Allah melarang para nabi dan rasul mencampuri mereka, karena urusannya terserah Allah. (al-an’am:159)

Dan Sesungguhnya kami Telah mengutus beberapa Rasul sebelum kamu dan kami memberikan kepada mereka isteri-isteri dan keturunan. dan tidak ada hak bagi seorang Rasul mendatangkan sesuatu ayat (mukjizat) melainkan dengan izin Allah. bagi tiap-tiap masa ada Kitab (yang tertentu). Allah menghapuskan apa yang dia kehendaki dan menetapkan (apa yang dia kehendaki), dan di sisi-Nya-lah terdapat Ummul-Kitab (ar-ra’ad:38-39)

Demi Kitab (Al Quran) yang menerangkan. Sesungguhnya kami menjadikan Al Quran dalam bahasa Arab supaya kamu menelaah(nya). Dan Sesungguhnya Al Quran itu dalam ummul Al Kitab di sisi kami, adalah benar-benar Tinggi (nilainya) dan amat banyak mengandung hikmah (zukhruf:2-4)

Sesungguhnya orang-orang kafir selalu mendustakan, Padahal Allah mengepung mereka dari belakang mereka. Bahkan yang didustakan mereka itu ialah Al Quran yang mulia, Yang (tersimpan) dalam Lauh Mahfuzh.(al buruuj:19-22)

Sesungguhnya kami Telah memberikan wahyu kepadamu sebagaimana kami Telah memberikan wahyu kepada Nuh dan nabi-nabi yang kemudiannya, dan kami Telah memberikan wahyu (pula) kepada Ibrahim, Isma’il, Ishak, Ya’qub dan anak cucunya, Isa, Ayyub, Yunus, Harun dan Sulaiman. dan kami berikan Zabur kepada Daud (An-nisa’:163)

Dan Sesungguhnya Al Quran itu benar-benar (tersebut) dalam kitab-kitab orang purbakala. Dan apakah tidak cukup menjadi bukti bagi mereka, bahwa para ulama Bani Israil mengetahuinya? (as-syuara’:196-197)

Dia Telah mensyari’atkan bagi kamu tentang agama apa yang Telah diwasiatkan-Nya kepada Nuh dan apa yang Telah kami wahyukan kepadamu dan apa yang Telah kami wasiatkan kepada Ibrahim, Musa dan Isa yaitu: Tegakkanlah agama dan janganlah kamu berpecah belah tentangnya. amat berat bagi orang-orang musyrik agama yang kamu seru mereka kepadanya. Allah menarik kepada agama itu orang yang dikehendaki-Nya dan memberi petunjuk kepada (agama)-Nya orang yang kembali (kepada-Nya) (As-syura:13)

Sesungguhnya orang-orang yang memecah belah agama-Nya dan mereka menjadi bergolongan, tidak ada sedikitpun tanggung jawabmu kepada mereka. Sesungguhnya urusan mereka hanyalah terserah kepada Allah, Kemudian Allah akan memberitahukan kepada mereka apa yang Telah mereka perbuat (al-an’am:159).
  1. Pengertian alkitab mencakup kumpulan wahyu Allah yang diturunkan kepada para nabi dan Rasul-Nya untuk ditilawah oleh “utul kitab” (al baqarah:121). Didalamnya terdapat catatan-catatan yang    dilembarkan (suhuf) berupa bukti-bukti dan keterangan yang jelas dan tepat (bayan) (al bayyinah:1-4). Suhuf-suhuf ini merupakan ajaran dari Raab manusia sebagai peringatan/pemikiran (‘abasa:11-16) yang telah tersebut didalam suhuf Ibrahim dan Musa (al-a’laa:9-19) sedangkan Al Quran diturunkan didalam hati nabi dan tersebut didalam kitab-kitab orang purbakala (asy-syu’araa:192-196) tetapi orang-orang zalim menolak atas keterangan yang bukan berupa suhuf (thaha: 133-135)
Orang-orang yang Telah kami berikan Al Kitab kepadanya, mereka membacanya dengan bacaan yang sebenarnya, mereka itu beriman kepadanya. dan barangsiapa yang ingkar kepadanya, Maka mereka Itulah orang-orang yang rugi (al baqarah:121)

Orang-orang kafir yakni ahli Kitab dan orang-orang musyrik (mengatakan bahwa mereka) tidak akan meninggalkan (agamanya) sebelum datang kepada mereka bukti yang nyata,  (yaitu) seorang Rasul dari Allah yang mentilawatkan lembaran-lembaran (suhuf) yang disucikan. Di dalamnya terdapat (isi) kitab-kitab yang lurus Dan tidaklah berpecah belah orang-orang yang didatangkan Al Kitab (kepada mereka) melainkan sesudah datang kepada mereka keterangan yang jelas dan tepat (bayan) (al-bayyinah:1-4)

Sekali-kali jangan (demikian)! Sesungguhnya ajaran-ajaran Tuhan itu adalah suatu peringatan, Maka barangsiapa yang menghendaki, tentulah ia memperhatikannya, Di dalam suhuf yang dimuliakan, Yang ditinggikan lagi disucikan, Di tangan para penulis, Yang mulia lagi berbakti (‘abasa:11-16)

Oleh sebab itu berikanlah peringatan Karena peringatan itu bermanfaat, Orang yang takut (kepada Allah) akan mendapat pelajaran, Dan orang-orang yang celaka (kafir) akan menjauhinya.  (yaitu) orang yang akan memasuki api yang besar (neraka). Kemudian dia tidak akan mati di dalamnya dan tidak (pula) hidup. Sesungguhnya beruntunglah orang yang membersihkan diri (dengan beriman), Dan dia ingat nama Tuhannya, lalu dia sembahyang. Tetapi kamu (orang-orang kafir) memilih kehidupan duniawi. Sedang kehidupan akhirat adalah lebih baik dan lebih kekal. Sesungguhnya Ini benar-benar terdapat dalam kitab-kitab yang dahulu, (yaitu) suhuf Ibrahim dan Musa. (al-a’laa:9-19)

Dan Sesungguhnya Al Quran Ini benar-benar diturunkan oleh Tuhan semesta Alam, Dia dibawa turun oleh Ar-Ruh Al-Amin (Jibril), Ke dalam hatimu agar kamu menjadi salah seorang di antara orang-orang yang memberi peringatan, Dengan bahasa Arab yang jelas. Dan Sesungguhnya Al Quran itu benar-benar (tersebut) dalam kitab-kitab orang yang dahulu (asy-syu’araa:192-196)

Dan mereka berkata: “Mengapa ia tidak membawa bukti kepada kami dari Tuhannya?” dan apakah belum datang kepada mereka bukti yang nyata dari apa yang tersebut di dalam suhuf yang dahulu? Dan sekiranya kami binasakan mereka dengan suatu azab sebelum Al Quran itu (diturunkan), tentulah mereka berkata: “Ya Tuhan kami, Mengapa tidak Engkau utus seorang Rasul kepada kami, lalu kami mengikuti ayat-ayat Engkau sebelum kami menjadi hina dan rendah?” Katakanlah: “Masing-masing (kita) menanti, Maka nantikanlah oleh kamu sekalian! Maka kamu kelak akan mengetahui, siapa yang menempuh jalan yang lurus dan siapa yang Telah mendapat petunjuk”.(thaha:133-135).
  1. Adanya kitab yang berisi catatan-catatan dalam lembaran (suhuf) (at-takwir:10) dan juga kitab rekaman baik maupun jahat (al-muthaffifin:7-9, 18-20) yang dikalungkan pada tiap-tiap leher manusia sebagai penghisab (menghitung atas amal) diri sendiri (al-isra:13-14) maka hendaklah manusia menggunakannya sesuai kesanggupannya (al-mu’minuun:62). Sebab manusia tergadai oleh apapun yang dikerjakannya (al-mudatsir:38). Mereka memperoleh apa yang diusahakannya dan diberikannya balasan yang setimpal (an-najm:39-42) dari tiap-tiap dampak/bekas perbuatannya (yasin:12)
Dan apabila suhuf (amal perbuatan manusia) dibuka (at-takwir:10)

Sekali-kali jangan curang, Karena Sesungguhnya Kitab orang yang durhaka tersimpan dalam sijjin. Tahukah kamu apakah sijjin itu? (ialah) Kitab rekaman (al muthaffifin:7-9) 

Sekali-kali tidak, Sesungguhnya Kitab orang-orang yang berbakti itu (tersimpan) dalam ‘Illiyyin. Tahukah kamu apakah ‘Illiyyin itu? (yaitu) Kitab rekaman (al muthaffifin:18-20)

Dan tiap-tiap manusia itu Telah kami tetapkan amal perbuatannya (sebagaimana tetapnya kalung) pada lehernya. dan kami keluarkan baginya pada hari kiamat sebuah Kitab yang dijumpainya terbuka. “Bacalah kitabmu, cukuplah dirimu sendiri pada waktu Ini sebagai penghisab terhadapmu” (al-isra’:13-14)

Kami tiada membebani seseorang melainkan menurut kesanggupannya, dan pada sisi kami ada suatu Kitab yang membicarakan kebenaran, dan mereka tidak dianiaya (al mu’minuun:62)

Tiap-tiap diri tergadai atas apa yang Telah diperbuatnya (al mudatsir:38)

Dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain apa yang Telah diusahakannya, Dan bahwasanya usaha itu kelak akan diperlihat (kepadanya). Kemudian akan diberi balasan kepadanya dengan balasan yang paling sempurna, Dan bahwasanya kepada Tuhamulah kesudahan (segala sesuatu), (an-najm:39:42)

Sesungguhnya kami menghidupkan orang-orang mati dan kami menuliskan apa yang Telah mereka kerjakan dan bekas-bekas yang mereka tinggalkan. dan segala sesuatu kami dokumentasikan dalam kitab induk yang nyata (yasiin:12).
  1. Ada juga tulisan-tulisan yang dibuat oleh tangan-tangan manusia atau hasil karangannya sendiri, tetapi dikatakan bahwa hal itu berasal dari wahyu Allah, maka mereka akan celaka (al baqarah:75-79). Mereka memutar-mutar lidahnya agar yang dibacanya seolah-olah wahyu al kitab, mereka itu berkata dusta terhadap Allah dan bagian mereka adalah siksa yang pedih (ali-imraan:77-78)
Apakah kamu masih mengharapkan mereka akan percaya kepadamu, padahal segolongan dari mereka mendengar firman Allah, lalu mereka mengubahnya setelah mereka memahaminya, sedang mereka mengetahui? Dan apabila mereka berjumpa dengan orang-orang yang beriman, mereka berkata:” kamipun Telah beriman,” tetapi apabila mereka berada sesama mereka saja, lalu mereka berkata: “Apakah kamu menceritakan kepada mereka (orang-orang mukmin) apa yang Telah diterangkan Allah kepadamu, supaya dengan demikian mereka dapat mengalahkan hujjahmu di hadapan Tuhanmu; Tidakkah kamu mengerti?”

Tidakkah mereka mengetahui bahwa Allah mengetahui segala yang mereka sembunyikan dan segala yang mereka nyatakan? Dan diantara mereka ada yang buta huruf, tidak mengetahui Al Kitab, kecuali dongengan bohong belaka dan mereka Hanya menduga-duga. Maka Kecelakaan yang besarlah bagi orang-orang yang menulis Al Kitab dengan tangan mereka sendiri, lalu dikatakannya; “Ini dari Allah”, (dengan maksud) untuk memperoleh keuntungan yang sedikit dengan perbuatan itu. Maka Kecelakaan yang besarlah bagi mereka, akibat apa yang ditulis oleh tangan mereka sendiri, dan Kecelakaan yang besarlah bagi mereka, akibat apa yang mereka kerjakan (al-baqarah:75-79)

Sesungguhnya orang-orang yang menukar janji (nya dengan) Allah dan sumpah-sumpah mereka dengan harga yang sedikit, mereka itu tidak mendapat bahagian (pahala) di akhirat, dan Allah tidak akan berkata-kata dengan mereka dan tidak akan melihat kepada mereka pada hari kiamat dan tidak (pula) akan mensucikan mereka. bagi mereka azab yang pedih. Sesungguhnya diantara mereka ada segolongan yang memutar-mutar lidahnya membaca Al kitab, supaya kamu menyangka yang dibacanya itu sebagian dari Al kitab, padahal ia bukan dari Al Kitab dan mereka mengatakan: “Ia (yang dibaca itu datang) dari sisi Allah”, padahal ia bukan dari sisi Allah. mereka Berkata dusta terhadap Allah sedang mereka Mengetahui (ali-imraan:77-78).

Utul-kitab adalah istilah untuk umat atau kaum yang kedatangan rasul. Rasul datang menyampaikan petunjuk wahyu-Nya atau disebut al kitab. Kepada utul kitab Allah mengambil janji, bahwa mereka diperintah untuk menerangkan ayat-ayat Allah kepada manusia dan dilarang menyembunyikan petunjuk wahyu Allah (ali ‘imraan:187). Tetapi kemudian diantara utul-kitab ada yang beriman dan ada yang kafir. (al-ankabut:47) 

Orang-orang yang Telah kami berikan Al Kitab kepadanya, mereka membacanya dengan bacaan yang sebenarnya, mereka itu beriman kepadanya. dan barangsiapa yang ingkar kepadanya, Maka mereka Itulah orang-orang yang rugi.(al-baqarah:121).

Dan (ingatlah), ketika Allah mengambil janji dari orang-orang yang Telah diberi Kitab (yaitu): “Hendaklah kamu menerangkan isi Kitab itu kepada manusia, dan jangan kamu menyembunyikannya,” lalu mereka melemparkan janji itu ke belakang punggung mereka dan mereka menukarnya dengan harga yang sedikit. Amatlah buruknya tukaran yang mereka terima (ali ‘imraan:187)

Dan janganlah kamu berdebat denganAhli kitab, melainkan dengan cara yang paling baik, kecuali dengan orang-orang zalim di antara mereka, dan Katakanlah: “Kami Telah beriman kepada (kitab-kitab) yang diturunkan kepada kami dan yang diturunkan kepadamu; Tuhan kami dan Tuhanmu adalah satu; dan kami Hanya kepada-Nya berserah diri”. Dan demikian (pulalah) kami turunkan kepadamu Al Kitab (Al Quran). Maka orang-orang yang Telah kami berikan kepada mereka Al Kitab (sebelum al quran) mereka beriman kepadanya (Al Quran); dan di antara mereka (orang-orang Mekah) ada yang beriman kepadanya. dan tiadalah yang mengingkari ayat-ayat kami selain orang-orang kafir. Dan kamu tidak pernah mentilawah sebelumnya (Al Quran) sesuatu Kitabpun dan kamu tidak (pernah) menulis suatu Kitab dengan tangan kananmu; Andaikata (kamu pernah mentilawah dan menulis), benar-benar ragulah orang yang mengingkari(mu) (al-ankabuut:46-48)

Utul kitab ada yang beriman dan ada yang kafir maka terjadilah Utul-nasiban minal kitab adalah istilah bagi orang-orang yang menerima sebagian isi kitab dikarenakan adanya tulisan-tulisan tangan yang dilakukan orang-orang kafir terhadap ayat-ayat wahyu Allah. Orang-orang yang menerima sebagian isi alkitab tentu tidak bisa memahami secara utuh petunjuk wahyu Allah. Hal itu menjadikan akibat lahirnya faham-faham yang bersifat sectarian atau parsial (sepotong-potong) tidak keseluruhan (kaffah), meskipun demikian mereka mengatakan bahwa ajarannya itu bersumber dari petunjuk wahyu Allah. Oleh karena itu Allah mengingatkan agar manusia memahami dan mempelajari sejarah kenabian secara utuh dan benar. Sehingga hatinya menjadi mantap dan akan memperoleh pelajaran serta peringatan. Perlu diketahui bahwa seluruh nabi dan rasul merupakan satu kesatuan secara berkesinambungan dan berlanjut, sampai diutusnya nabi terakhir atau nabi akhir zaman, yaitu Muhammad SAS.

Rasul Telah beriman kepada Al Quran yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman. semuanya beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya. (mereka mengatakan): “Kami tidak membeda-bedakan antara seseorangpun (dengan yang lain) dari rasul-rasul-Nya”, dan mereka mengatakan: “Kami dengar dan kami taat.” (mereka berdoa): “Ampunilah kami Ya Tuhan kami dan kepada Engkaulah tempat kembali.”(al baqarah:285)

Katakanlah (hai orang-orang mukmin): “Kami beriman kepada Allah dan apa yang diturunkan kepada kami, dan apa yang diturunkan kepada Ibrahim, Isma’il, Ishaq, Ya’qub dan anak cucunya, dan apa yang diberikan kepada Musa dan Isa serta apa yang diberikan kepada nabi-nabi dari Tuhannya. kami tidak membeda-bedakan seorangpun diantara mereka dan kami Hanya muslimun (tunduk patuh) kepada-Nya”. (al baqarah:136,  (ali-imraan:84)

Orang-orang yang beriman kepada Allah dan para rasul-rasul Nya dan tidak membeda-bedakan seorangpun di antara mereka, kelak Allah akan memberikan kepada mereka pahalanya. dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang (an-nisa’:152)

Oleh karena itu muslimin supaya menerima dan menempatkan al kitab, baik yang berasal dari wahyu Allah maupun yang dibuat atau karangan manusia sekalipun, agar dipandang sebagai satu kesatuan secara utuh (syamul), jangan sepotong-potong:

Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu ambil menjadi teman kepercayaanmu orang-orang yang, di luar kalanganmu (karena) mereka tidak henti-hentinya (menimbulkan) kemudharatan bagimu. mereka menyukai apa yang menyusahkan kamu. Telah nyata kebencian dari mulut mereka, dan apa yang disembunyikan oleh hati mereka adalah lebih besar lagi. sungguh Telah kami terangkan kepadamu ayat-ayat (Kami), jika kamu memahaminya. Beginilah kamu, kamu menyukai mereka, padahal mereka tidak menyukai kamu, dan kamu beriman kepada kitab-kitab semuanya. apabila mereka menjumpai kamu, mereka Berkata “Kami beriman”, dan apabila mereka menyendiri, mereka menggigit ujung jari lantaran marah bercampur benci terhadap kamu. Katakanlah (kepada mereka): “Matilah kamu Karena kemarahanmu itu”. Sesungguhnya Allah mengetahui segala isi hati (ali-‘imraan:118-119).

Perhatikanlah istilah “ahli kitab” didalam al Quran

- Ahli al kitab adalah orang-orang yang kufur pada ayat-ayat Allah (ali-‘imran:70)
- Ahli al kitab adalah mereka talbisul-haqqa bil bathil (mencampuradukkan yang haq dan yang bathil). (li-‘imraan:71)
- Ahli al kitab mereka menghalangi manusia berjalan pada garis hokum Allah dan berupaya agar orang beriman menyimpang dari tuntunan yang kokoh (ali-‘imraan:99)
- Ahli al kitab bertindak melampaui batas dalam agama yang mereka ada-adakan sendiri (an-nisaa’:171; almaidah:77)
- Ahli al kitab adalah orang-orang yang melanggar janji Allah dan ajaran-Nya. Maka mereka disuruh supaya kembali pada janji dan ajaran Allah yang dibawa oleh para nabi dan rasul-Nya (ali-imraan:64)
- Ahli al kitab adalah orang-orang yang menyimpang dari ajaran taurat yang diturunkan kepada nabi musa AS dan injil yang diturunkan kepada nabi Isa AS (al-maidah:65-68)
- Ahli al kitab termasuk orang-orang yang kafir (al hasyer: 2-5; al bayyinah:1-6)

Demikian juga ahli injil dalam surat al maidah:47, bukan berarti orang yang mengerti dengan benar tentang injil yang diturunkan kepada nabi Isa AS. Tetapi justru artinya orang yang menyimpang dari petunjuk inji Nabi Isa AS. (al-maidah: 46-47).

Dan kami iringkan jejak mereka (nabi nabi Bani Israil) dengan Isa putera Maryam, membenarkan Kitab yang sebelumnya, yaitu: Taurat. dan kami Telah memberikan kepadanya Kitab Injil sedang didalamnya (ada) petunjuk dan dan cahaya (yang menerangi), dan membenarkan Kitab yang sebelumnya, yaitu Kitab Taurat. dan menjadi petunjuk serta pengajaran untuk orang-orang yang bertakwa. Dan hendaklah orang-orang pengikut Injil, memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah didalamnya. barangsiapa tidak memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah, Maka mereka itu adalah orang-orang yang fasik (al-maidah:46-47)

Kemudian ummul kitab adalah berada pada lauh mahfudz (al-burujj:21-22) dan al fatihah adalah merupakan bagiannya yang diulang-ulang serta alQuran yang agung (al hijr:87). Didalamnya ada yang muhkamat (pokok pegangan) dan ada yang mutasyabihat (yang dapat menjadikan suatu faham berbeda) karena makna yang berbeda arti (ali-‘imraan:7). 

Bahkan yang didustakan mereka itu ialah Al Quran yang mulia, Yang (tersimpan) dalam Lauh Mahfuzh (al-buruj:21-22)

Dan Sesungguhnya kami Telah berikan kepadamu tujuh ayat yang dibaca berulang-ulang dan Al Quran yang agung (al-hijr:87)

Dia-lah yang menurunkan Al Kitab (Al Quran) kepada kamu. di antara (isi) nya ada ayat-ayat yang muhkamaat, Itulah pokok-pokok isi Al qur’an dan yang lain (ayat-ayat) mutasyaabihaat. adapun orang-orang yang dalam hatinya condong kepada kesesatan, Maka mereka mengikuti sebahagian ayat-ayat yang mutasyaabihaat daripadanya untuk menimbulkan fitnah untuk mencari-cari ta’wilnya, padahal tidak ada yang mengetahui ta’wilnya melainkan Allah. dan orang-orang yang mendalam ilmunya berkata: “Kami beriman kepada ayat-ayat yang mutasyaabihaat, semuanya itu dari sisi Tuhan kami.” dan tidak dapat mengambil pelajaran (daripadanya) melainkan orang-orang yang berakal (ali-imraan:7)

Nasikh artinya ayat yang menghapuskan atau memansukhkan. Adapun mansukh artinya ayat yang dihapuskan berlakunya atau isi kandungannya.(ar-ra’ad:38-39) Dari pembahasan yang terdahulu itu, oleh karena itu ada ayat yang pernah diturunkan kepada nabi dan rasul yang diutus terdahulu, kemudia DIHAPUSKAN ATAU DIMANSUKHKAN dan ada ayat yang tetap berlaku pada zaman rasul yang terdahulu sampai yang kemudian. (al-baqarah:105-106). Jadi pengertian Nasikh dan mansukh, terjadi diantara wahyu yang diturunkan kepada nabi dan rasul yang diutus terdahulu dengan wahyu yang diturunkan kepada rasul yang diutus kemudian berurutan (al mu’minuun:44)

Dan Sesungguhnya kami Telah mengutus beberapa Rasul sebelum kamu dan kami memberikan kepada mereka isteri-isteri dan keturunan. dan tidak ada hak bagi seorang Rasul mendatangkan sesuatu ayat (mukjizat) melainkan dengan izin Allah. bagi tiap-tiap masa ada Kitab (yang tertentu) Allah menghapuskan apa yang dia kehendaki dan menetapkan (apa yang dia kehendaki), dan di sisi-Nya-lah terdapat Ummul-Kitab (Lauh mahfuzh) (ar-ra’ad:38-39)

Orang-orang kafir dari ahli Kitab dan orang-orang musyrik tiada menginginkan diturunkannya sesuatu kebaikan kepadamu dari Tuhanmu. dan Allah menentukan siapa yang dikehendaki-Nya (untuk diberi) rahmat-Nya (kenabian); dan Allah mempunyai karunia yang besar. Ayat mana saja yang kami nasakhkan, atau kami jadikan (manusia) lupa kepadanya, kami datangkan yang lebih baik daripadanya atau yang sebanding dengannya. Tidakkah kamu mengetahui bahwa Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu? (al baqarah:105-106)

Kemudian kami utus (kepada umat-umat itu) rasul-rasul kami berturut-turut. tiap-tiap seorang Rasul datang kepada umatnya, umat itu mendustakannya, Maka kami perikutkan sebagian mereka dengan sebagian yang lain. dan kami jadikan mereka buah tutur (manusia), Maka kebinasaanlah bagi orang-orang yang tidak beriman (al mu’minun:44)
Share on Google Plus

About Admin

Khazanahislamku.blogspot.com adalah situs yang menyebarkan pengetahuan dengan pemahaman yang benar berdasarkan Al-Qur'an dan As-Sunnah dengan pemahaman generasi terbaik dari para sahabat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam beserta pengikutnya.
    Blogger Comment

0 komentar:

Post a Comment


Terima Kasih Telah Berkunjung di khazanahislamku.blogspot.com

Berikan Komentar dengan Penuh ETIKA untuk kita Diskusikan bersama