
PENDETA (bertitle Doctor Teology): “Di dunia ini
tidak mungkin ada yang hapal Alkitab di luar kepala. Sejenius apa pun
orang itu, tidak mungkin dia bisa hapal Alkitab di luar kepala, sebab
Alkitab itu adalah buku yang sangat tebal, jadi sulit untuk dihapal.
Berbeda dengan Al Qur’an. Al Qur’an adalah buku yang sangat tipis,
makanya mudah dihapal.”
(Jawaban pendeta tersebut terlalu singkat, tidak rasional dan sangat merendahkan bahkan melecehkan AI Qur’an)
Dengan jawaban pak Pendeta hanya seperti itu, karena penasaran, kami
maju ke depan, merebut mikropone yang ada ditangan akhwat tersebut, dan
melanjutkan pertanyaan akhwat tadi. (maaf disini kami pakai nama
pengganti HILS)
HILS : “Maaf pak Pendeta, tadi bapak katakan bahwa
Al Qur an adalah buku yang sangat tipis, makanya gampang dihapal diluar
kepala. Tapi pak Pendeta, bahwa setipis-tipisnya Al Qur’an, ada sekitar
500 s/d 600 halaman, jadi cukup banyak juga lho!! Tapi kenyataannya di
dunia ini ada jutaan orang yang hapal Al Qur’an diluar kepala. Bahkan
anak kecil sekalipun banyak yang hapal diluar kepala, walaupun artinya
belum dipahami. Sekarang saya bertanya kepada pak Pendeta, Alkitab itu
terdiri dari 66 kitab bukan? Jika pak Pendeta hapal satu surat saja
diluar kepala (1/66 saja), semua yang hadir disini jadi saksi, saya akan
kembali masuk agama Kristen lagi! Ayo silahkan pak Pendeta!”
Mendengar tantangan saya seperti itu, situasi jadi tegang, mungkin
audiens yang muslim khawatir, jangan-jangan ada salah satu Pendeta yang
benar-benar hapal salah satu surat saja di dalam Alkitab tersebut.
Seandainya ada yang hapal, berarti saya harus tepati janjiku yaitu harus
masuk Kristen kembali. Karena para Pendetanya diam, saya lemparkan
kepada jemaat atau audiens Kristen yang dibelakang.
HILS : “Ayo kalian yang dibelakang, jika ada
diantara kalian yang hapal satu surat saja dari Alkitab ini diluar
kepala, saat ini semua jadi saksi, saya akan kembali masuk ke agama
Kristen lagi, silahkan!!”
Masih dalam situasi tegang, dan memang saya tahu persis tidak akan
mungkin ada yang hapal walaupun satu surat saja diluar kepala, tantangan
tersebut saya robah dan turunkan lagi. Saat itu ada beberapa Pendeta
yang hadir sebagai pembicara maupun sebagai moderator. Mereka itu
usianya bervariasi, ada yang sekitar 40, 50 dan 60an tahun. Pada saat
yang sangat menegangkan, saya turunkan tantangan saya ke titik yang
terendah, dimana semua audiens yang hadir, baik pihak Kristen maupun
Islam semakin tegang dan mungkin sport jantung.
HILS : “Maaf pak Pendeta, umur andakan sekitar 40,
50 tahun dan 60an tahun bukan? Jika ada diantara pak Pendeta yang hapal
SATU LEMBAR saja BOLAK BALIK ayat Alkitab ini, asalkan PAS TITIK
KOMANYA, saat ini semua jadi saksinya, aku kembali masuk agama Kristen
lagi!! Silahkan pak!”
Ketegangan yang pertama belum pulih, dengan mendengar tantangan saya
seperti itu, situasi semakin tegang, terutama dipihak teman-teman yang
beragama Islam. Mungkin mereka menganggap saya ini gila, over acting,
terlalu berani, masak menantang para Pendeta yang hampir ratarata
bertitel Doctor hanya hapalan satu lembar ayat Alkitab saja. Suasana
saat itu sangat hening, tidak ada yang angkat suara, mungkin cemas,
jangan-jangan ada yang benar-benar hapal ayat Alkitab satu lembar saja.
Karena para pendeta diam seribu bahasa, akhirnya saya lemparkan lagi
kepada jemaat atau audiens yang beragama Kristen.
HILS : “Ayo siapa diantara kalian yang hapal satu
lembar saja ayat Alkitab ini, bolak balik asal pas titik komanya, saat
ini saya kembali masuk Kristen. Ayo silahkan maju kedepan!”
Ternyata tidak ada satu pun yang maju kedepan dari sekian banyak
Pendeta maupun audiens yang beragama Kristen. Akhirnya salah seorang
Pendeta angkat bicara sebagai berikut:
PENDETA: “Pak Insan, terus terang saja, kami dari
umat Kristiani memang tidak terbiasa menghapal. Yang penting bagi kami
mengamalkannya.”
HILS : “Alkitab ini kan bahasa Indonesia, dibaca
langsung dimengerti! Masak puluhan tahun beragama Kristen dan sudah jadi
Pendeta, selembar pun tidak terhapal? Kenapa? Jawabnya karena Alkitab
ini tidak murni wahyu Allah, makanya sulit dihapal karena tidak
mengandung mukjizat! Beda dengan Al Qur’an. Di dunia ini ada jutaan
orang hapal diluar kepala, bahkan anak kecilpun banyak yang hapal diluar
kepala seluruh isi Al Qur’an yang ratusan halaman. Padahal bahasa bukan
bahasa kita Indonesia. Tapi kenapa mudah dihapal? Karena Al Qur’an ini
benar-benar wahyu Allah, jadi mengandung mukjizat Allah, sehingga
dimudahkan untuk dihapal. Soal mengamalkannya, kami umat Islam juga
berusaha mengamalkan ajaran Al Qur’an. Saya yakin jika bapak-bapak
benarbenar mengamalkan isi kandungan Alkitab, maka jalan satu-satunya
harus masuk Islam. Bukti lain bahwa Al Qur’an adalah wahyu Allah,
seandainya dari Arab Saudi diadakan pekan Tilawatil Qur’an, kemudian
seluruh dunia mengakses siaran tersebut, kami umat islam bisa
mengikutinya, bahkan bisa menilai apakah bacaannya benar atau salah. Dan
ketika mengikuti siaran acara tersebut, tidak perlu harus mencari kitab
Al Qur’an cetakan tahun 2000 atau 2005. Sembarang Al Qur’an tahun
berapa saja diambil, pasti sama. Beda dengan Alkitab. Seandainya ada
acara pekan tilawatil Injil disiarkan langsung dari Amerika, kemudian
seluruh dunia mengaksesnya, kitab yang mana yang jadi rujukan untuk di
ikuti dan dinilai benar tidaknya? Sama-sama bahasa Inggris saja beda
versi, jadi sangat mustahil jika ada umat Kristiani bisa melakukan pekan
tilawatil Injil, karena satu sama lainnya berbeda.”
Alhamdulillah dari sanggahan kami seperti itu mendapat sambutan
hangat dan aplaus dari audiens yang beragama Islam. Oleh sebab itu kami
serius menyediakan hadiah uang tunai sebesar Rp. 10.000.000.(sepuluh
juta rupiah) bagi siapa saja umat Kristiani yang bisa hapal ayat-ayat
Alkitab walau 100 lembar saja bolak balik atas pas titik komanya. Bagi
yang ingin mencobanya, kami persilahkan hubungi kami bila ada yang bisa
menghapalnya diluar kepala, tanpa harus membuat satupun kesalahan.
(“Mustahil Kristen Bisa Menjawab”, Oleh : H. Insan LS Mokoginta)
Jumlah Penghafal Al-Qur’an di Indonesia Terbanyak di Dunia
Indonesia kali ini boleh berbangga. Pasalnya, ternyata jumlah
penghafal Alquran di Indonesia tertinggi di dunia, yakni mencapai 30
ribu orang. Arab Saudi bahkan hanya memiliki 6.000 orang penghafal
Alquran.
Namun jangan gembira dulu, jumlah tersebut masih terhitung sedikit jika
dibandingkan dengan jumlah keseluruhan penduduk Indonesia yang sekitar
234 juta orang.
”Jadi lomba Musabaqah hafalan Alquran dianggap penting agar bisa
terus menghasilkan penghafal Alquran dan hadits di kemudian hari,” ujar
Koordinator Sekretariat Musabaqah Tahunan Hafalan Alquran Sultan Bin
Abdul Aziz Tingkat Nasional, Gunaim Ikhsan, Jumat (24/9).
Acara yang berlangsung sejak Jumat (24/9) hingga Ahad (26/9) ini,
kata Gunaim, masih memperlombakan lima cabang utama. Yakni hafalan 30
juz Alquran, 20 Juz Alquran, 15 Juz Alquran, 10 Juz Alquran, serta
hafalan kumpulan hadits sejumlah 500 hadits (100 hadits lengkap dengan
sanadnya dan 400 hadits tanpa sanad). “Jumlah peserta selalu bertambah
setiap tahunnya. Tahun ini termasuk animo terbesar, terutama untuk
peserta hapalan hadits,” kata dia.
Gunaim menambahkan, demi terus meningkatkan jumlah penghafal Alquran
di Indonesia, hadiah Musabaqah pun terus ditambah. Ahad nanti, panitia
akan mengumumkan 15 pemenang dari lima kategori perlombaan tersebut.
Hadiah terbesarnya, yakni bagi pemenang pertama kategori hafalan 30 juz
Alquran berhak mendapatkan uang sebesar 16 ribu riyal atau sebesar Rp 40
juta. Jumlah tersebut terus berurutan menurun untuk juara-juara
berikutnya. Hadiah tersekecil, yakni bagi juara tiga cabang hafalan
Alquran 10 juz akan mendapatkan 5.000 riyal atau sebesar Rp 12,5 juta.
“Untuk peserta yang tidak menang juga kami berikan hadiah sebesar Rp 450
ribu per orang,” katanya.
Hadiah-hadiah tersebut tentu belum termasuk akomodasi dan penginapan
serta baju, tas, dan makan yang gratis. Hadiah-hadiah dalam jumlah yang
cukup besar tersebut, kata Gunaim, diharapkan mampu memberikan tambahan
motivasi bagi anak muda penghafal Alquran agar memiliki kualitas lebih
baik lagi.
Sumber :
0 komentar:
Post a Comment
Terima Kasih Telah Berkunjung di khazanahislamku.blogspot.com
Berikan Komentar dengan Penuh ETIKA untuk kita Diskusikan bersama