Mereka
sabar menghadapi kemarahan kita, rengekan, kenakalan, bahkan mungkin
ketika kita masih kecil/balita pernah memukul mereka. Mereka tetap
mencintai kita. Jadi jika kita merasa kesal dengan mereka, apalagi jika
mereka begitu tua sehingga kelakuannya kembali seperti anak-anak,
ingatlah kesabaran mereka dulu ketika menghadapi kita. Bagi yang sudah
memiliki anak tentu paham tentang kerewelan anak-anak yang butuh
kesabaran yang sangat dari orang tua.
Adakah
kita mampu membalasnya? Bahkan seandainya orang tua kita tak berdaya
sehingga untuk buang air kita yang membersihkannya, itu tidak akan sama.
Orang tua membersihkan kita dengan penuh cinta dan harapan agar kita
selamat dan panjang umur. Sementara si anak ketika melakukan hal yang
sama mungkin akan merengut dan bertanya kapan “ujian” itu akan berakhir.
Begitulah. Seperti kata pepatah, “Kasih anak sepanjang badan, kasih ibu sepanjang jalan” Tidak bisa dibandingkan.
Oleh karena itu hendaknya kita berbakti pada orang tua kita. Minimal kita mendoakan mereka:
Apabila
anak Adam wafat putuslah amalnya kecuali tiga yaitu sodaqoh jariyah,
pengajaran dan penyebaran ilmu yang dimanfaatkannya untuk orang lain,
dan anak yang mendoakannya. (HR. Muslim)
Jika kita tidak berdoa untuk orang tua kita, maka putuslah rezeki kita:
Apabila seorang meninggalkan do’a bagi kedua orang tuanya maka akan terputus rezekinya. (HR. Ad-Dailami)
Oleh
karena itu sebagai anak yang berbakti hendaknya kita senantiasa berdoa
untuk ibu bapak kita. Di antara doa-doa untuk orang tua yang tercantum
dalam Al Qur’an adalah sebagai berikut:
“Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah:
رَبِّ ارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِي صَغِيرًا
Robbirhamhumaa kamaa robbayaanii shoghiiroo
“Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil.” [Al Israa’:24]
رَبَّنَا اغْفِرْ لِي وَلِوَالِدَيَّ وَلِلْمُؤْمِنِينَ يَوْمَ يَقُومُ الْحِسَابُ
Robbanaghfir lii wa lii waalidayya wa lilmu’miniina yawma yaquumul hisaab
“Ya Tuhan kami,
beri ampunlah aku dan kedua ibu bapaku dan sekalian orang-orang mukmin
pada hari terjadinya hisab (hari kiamat).” [Ibrahim:41]
رَبِّ اغْفِرْ لِي
وَلِوَالِدَيَّ وَلِمَنْ دَخَلَ بَيْتِيَ مُؤْمِنًا وَلِلْمُؤْمِنِينَ
وَالْمُؤْمِنَاتِ وَلا تَزِدِ الظَّالِمِينَ إِلا تَبَارًا
Robbighfir
lii wa li waalidayya wa li man dakhola baytiya mu’minan wa
lilmu’miniina wal mu’minaati wa laa tazidizh zhoolimiina illa tabaaro
“Ya
Tuhanku! Ampunilah aku, ibu bapakku, orang yang masuk ke rumahku dengan
beriman dan semua orang yang beriman laki-laki dan perempuan. Dan
janganlah Engkau tambahkan bagi orang-orang yang zalim itu selain
kebinasaan.” [Nuh:28]
Robbighfir lii wa li waalidayya warhamhumaa kamaa robbayaanii shoghiiroo
“Ya
Tuhanku! Ampunilah aku, ibu bapakku dan kasihilah mereka keduanya,
sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil.”
Mudah-mudahan kita bisa mengambil manfaat dari ilmu yang kita dapat dengan mengamalkannya setiap hari. Amiin.
0 komentar:
Post a Comment
Terima Kasih Telah Berkunjung di khazanahislamku.blogspot.com
Berikan Komentar dengan Penuh ETIKA untuk kita Diskusikan bersama