Memahami Wahyu Allah ( Bag. 04 )

Rasul adalah orang yang dipilih oleh Allah diatara penduduk asli (yusuf:109), berdasarkan ketetapan Allah bagi umat atau kaumnya. Bukan kepada perorangan atau individu (al-hajj: 75).

Kami tidak mengutus sebelum kamu, melainkan orang laki-laki yang kami berikan wahyu kepadanya diantara penduduk negeri. Maka Tidakkah mereka bepergian di muka bumi lalu melihat bagaimana kesudahan orang-orang sebelum mereka (yang mendustakan rasul) dan Sesungguhnya kampung akhirat adalah lebih baik bagi orang-orang yang bertakwa. Maka Tidakkah kamu memikirkannya? (yusuf:109)

Allah memilih utusan-utusan-(Nya) dari malaikat dan dari manusia; Sesungguhnya Allah Maha mendengar lagi Maha Melihat (al-hajj:75)

Rasul diutus kepada umatnya (yunus:10:47) untuk mengabdi kepada Allah dan menjauhi segala bentuk penyimpangan (thagut) (an-nahl:36) atau diutus untuk kaumnya (dari Nuh dan sesudahnya) (yunus:74) juga sebelum Muhammad (Ar-rum:47). 

Tiap-tiap umat mempunyai rasul; Maka apabila Telah datang Rasul mereka, diberikanlah Keputusan antara mereka dengan adil dan mereka (sedikitpun) tidak dianiaya (Yunus:47)

Dan sungguhnya kami Telah mengutus Rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan): “Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah Thaghut itu”, Maka di antara umat itu ada orang-orang yang diberi petunjuk oleh Allah dan ada pula di antaranya orang-orang yang Telah pasti kesesatan baginya. Maka berjalanlah kamu dimuka bumi dan perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang mendustakan (rasul-rasul) (an-nahl:36)

Kemudian sesudah (Nuh), kami utus beberapa Rasul kepada kaum mereka (masing-masing), Maka rasul-rasul itu datang kepada mereka dengan membawa keterangan-keterangan yang nyata, tetapi mereka tidak hendak beriman Karena mereka dahulu Telah (biasa) mendustakannya. Demikianlah kami mengunci mati hati orang-orang yang pembangkang (mu’tadin) (Yunus:74)

Dan Sesungguhnya kami Telah mengutus sebelum kamu (Muhammad) beberapa orang Rasul kepada kaumnya, mereka datang kepadanya dengan membawa keterangan-keterangan (yang cukup), lalu kami melakukan pembalasan terhadap orang-orang yang berdosa. dan kami selalu berkewajiban menolong orang-orang yang beriman (ar-Rum:47).

Rasul-Rasul itu ada yang diceritakan dan disebutkan namanya dan ada yang tidak (an-nisa:164-165) yang menyampaikan ayat dari izin Allah (al-mukmin:78) untuk memutuskan perkara secara adil dan tidak merugikan (yunus:74).

Rasul Telah beriman kepada Al Quran yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman. semuanya beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya. (mereka mengatakan): “Kami tidak membeda-bedakan antara seseorangpun (dengan yang lain) dari rasul-rasul-Nya”, dan mereka mengatakan: “Kami dengar dan kami taat.” (mereka berdoa): “Ampunilah kami Ya Tuhan kami dan kepada Engkaulah tempat kembali.”(al-baqarah:285)

Katakanlah (orang-orang mukmin yang mengikuti milah Ibrahim): “Kami beriman kepada Allah dan apa yang diturunkan kepada kami, dan apa yang diturunkan kepada Ibrahim, Isma’il, Ishaq, Ya’qub dan anak cucunya, dan apa yang diberikan kepada Musa dan Isa serta apa yang diberikan kepada nabi-nabi dari Tuhannya. kami tidak membeda-bedakan seorangpun diantara mereka dan kami Hanya kepada-Nya Muslimun (orang tunduk patuh) “. (al-baqarah:136), (ali ‘imraan:84)

Dan (Kami Telah mengutus) rasul-rasul yang sungguh Telah kami kisahkan tentang mereka kepadamu dahulu, dan rasul-rasul yang tidak kami kisahkan tentang mereka kepadamu. dan Allah Telah berbicara kepada Musa dengan langsung. (mereka kami utus) selaku rasul-rasul pembawa berita gembira dan pemberi peringatan agar supaya tidak ada alasan bagi manusia membantah Allah sesudah diutusnya rasul-rasul itu. dan adalah Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana (an-nisaa’:164-165)

Dan Sesungguhnya Telah kami utus beberapa orang Rasul sebelum kamu (Muhammad), di antara mereka ada yang kami ceritakan kepadamu dan di antara mereka ada (pula) yang tidak kami ceritakan kepadamu. tidak dapat bagi seorang Rasul membawa suatu mukjizat, melainkan dengan seizin Allah; Maka apabila Telah datang perintah Allah, diputuskan (semua perkara) dengan adil. dan ketika itu Rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil (al-mukmin:78)

Tiap-tiap umat mempunyai rasul; Maka apabila Telah datang Rasul mereka, diberikanlah Keputusan antara mereka dengan adil dan mereka (sedikitpun) tidak dianiaya (yunus:47)

Umat yang kedatangan rasul disebut “utul-kitab”. Kepada utul kitab, Allah mengambil janji, yaitu agar mereka menerangkan ayat-ayat Allah kepada manusia dan dilarang menyembunyikan petunjuk wahyu-Nya (ali-‘imraan:187). Tetapi kemudian diantara utul-kitab ada yang beriman dan ada yang kafir (al-ankabut: 47). Oleh karena itu Allah membedakan manusia didunia menjadi: kafirin dan mukminin (at-taghabun: 2)

Dan (ingatlah), ketika Allah mengambil janji dari orang-orang yang Telah diberi Kitab (utul kitab) (yaitu): “Hendaklah kamu menerangkan isi Kitab itu kepada manusia, dan jangan kamu menyembunyikannya,” lalu mereka melemparkan janji itu ke belakang punggung mereka dan mereka menukarnya dengan harga yang sedikit. Amatlah buruknya tukaran yang mereka terima (ali-imran:187).

Dan demikian (pulalah) kami turunkan kepadamu Al Kitab Maka orang-orang yang Telah kami berikan kepada mereka Al Kitab mereka beriman kepadanya (Al Quran); dan di antara mereka ini (orang-orang Mekah) ada yang beriman kepadanya. dan tiadalah yang mengingkari ayat-ayat kami selain orang-orang kafir (menutup diri) (al-ankabut:47)

Dia-lah yang menciptakan kamu Maka di antara kamu ada yang kafir dan di antaramu ada yang mukmin. dan Allah Maha melihat apa yang kamu kerjakan (at-taghabun:2)

Rasul itu diutus supaya ditaati menurut aturan Allah dengan bayan (keterangan secara jelas dan tepat (Ibrahim:4). Rasul juga ditugaskan untuk membimbing umatnya agar beribadah kepada Allah (al-anbia:25) sesuai dengan “syari’at dan manhaj” yang diajarkan Allah (al maidah:48)

Kami tidak mengutus seorang rasulpun, melainkan dengan bahasa kaumnya, supaya ia dapat memberi penjelasan dengan terang kepada mereka. Maka Allah menyesatkan siapa yang dia kehendaki, dan memberi petunjuk kepada siapa yang dia kehendaki. dan Dia-lah Tuhan yang Maha Kuasa lagi Maha Bijaksana (Ibrahim:4)

Dan kami tidak mengutus seorang rasulpun sebelum kamu melainkan kami wahyukan kepadanya: “Bahwasanya tidak ada Tuhan (yang hak) melainkan aku, Maka sembahlah olehmu sekalian akan aku”.(al-anbiya’:25)

Dan kami Telah turunkan kepadamu Al Quran dengan membawa kebenaran, membenarkan apa yang sebelumnya, yaitu kitab-kitab (yang diturunkan sebelumnya) dan batu ujian terhadap kitab-kitab yang lain itu; Maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang Allah turunkan dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka dengan meninggalkan kebenaran yang Telah datang kepadamu. untuk tiap-tiap umat diantara kamu, kami berikan sayriat dan manhaj. sekiranya Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat (saja), tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap pemberian-Nya kepadamu, Maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan. Hanya kepada Allah-lah kembali kamu semuanya, lalu diberitahukan-Nya kepadamu apa yang Telah kamu perselisihkan itu (al-maidah:48)

Dan sungguhnya kami Telah mengutus Rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan): “Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah Thaghut itu”, Maka di antara umat itu ada orang-orang yang diberi petunjuk oleh Allah dan ada pula di antaranya orang-orang yang Telah pasti kesesatan baginya. Maka berjalanlah kamu dimuka bumi dan perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang mendustakan (rasul-rasul) (an-nahl:36)

Dan kami tidak mengutus seseorang Rasul melainkan untuk ditaati dengan seizin Allah. Sesungguhnya Jikalau mereka ketika menganiaya dirinya datang kepadamu, lalu memohon ampun kepada Allah, dan rasulpun memohonkan ampun untuk mereka, tentulah mereka mendapati Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang (an-nisaa’:64).

Ketaatan manusia pada Rasul-Nya dijadikan sebagai parameter atau tolok ukur ketaatan manusia pada Allah. Rasulpun diperintahkan untuk melaksanakan petunjuk wahyu Allah serta mengamalkan diin (agama) Nya (al-anam:14). Dengan demikian ketaatan manusia pada Allah, memiliki pedoman dan pegangan secara realistis karena Rasul diutus bukan sebagai penjaga. (an-nisa’:80). Sehingga para mukminin tidak terjebak angan-angan kosong dan dogma (gagasan manusia yang disahkan sebagai suatu ajaran). (an-nisa’:123-126). Jadi taat kepada Allah dan Rasul-Nya jangan dipisahkan karena Rasul taat kepada Allah (an-nisa’:69).

Katakanlah: “Apakah akan Aku jadikan pelindung selain dari Allah yang menjadikan langit dan bumi, padahal dia memberi makanan dan bukan diberi makan (diberi sesaji)?” Katakanlah: “Sesungguhnya Aku diperintah supaya Aku menjadi orang yang pertama kali mengamalkan ali-islam (aslama kepada Allah), dan jangan sekali-kali termasuk golongan orang musyrik.”(al-an’am:14)
Barangsiapa yang mentaati Rasul itu, Sesungguhnya ia Telah mentaati Allah. dan barangsiapa yang berpaling (dari ketaatan itu), Maka kami tidak mengutusmu untuk menjadi pemelihara bagi mereka (an-nisa’:80)

(Pahala dari Allah) itu bukanlah menurut angan-anganmu yang kosong dan tidak (pula) menurut angan-angan ahli Kitab. barangsiapa yang mengerjakan kejahatan, niscaya akan diberi pembalasan dengan kejahatan itu dan ia tidak mendapat pelindung dan tidak (pula) penolong baginya selain dari Allah. Barangsiapa yang mengerjakan amal-amal saleh, baik laki-laki maupun wanita sedang ia orang yang beriman, Maka mereka itu masuk ke dalam surga dan mereka tidak dianiaya walau sedikitpun. Dan siapakah yang lebih baik agamanya dari pada orang yang ikhlas menyerahkan dirinya kepada Allah, sedang diapun mengerjakan kebaikan, dan ia mengikuti agama Ibrahim yang lurus? dan Allah mengambil Ibrahim menjadi kesayanganNya. Kepunyaan Allah-lah apa yang di langit dan apa yang di bumi, dan adalah (pengetahuan) Allah Maha meliputi segala sesuatu (anisa’:123:126)

Dan barangsiapa yang mentaati Allah dan Rasul(Nya), mereka itu akan bersama-sama dengan orang-orang yang dianugerahi nikmat oleh Allah, yaitu: Nabi-nabi, para shiddiiqiin, orang-orang yang mati syahid, dan orang-orang saleh. dan mereka Itulah teman yang sebaik-baiknya (an-nisa’:69).

Setelah itu, manusialah yang berbuat zalim terhadap dirinya! bukan Allah (yunus:44) ketika datang petunjuk kepada mereka (al-isra’:15) para rasul sudah mentilawatkan ayat-ayat Allah, maka akan dibinasakan karena kezaliman mereka itu didalam negerinya (al-qasas:59).

Sesungguhnya Allah tidak berbuat zalim kepada manusia sedikitpun, akan tetapi manusia Itulah yang berbuat zalim kepada diri mereka sendiri (yunus:44)

Barangsiapa yang berbuat sesuai dengan petunjuk (Allah), Maka Sesungguhnya dia berbuat itu untuk (keselamatan) dirinya sendiri; dan barangsiapa yang sesat Maka Sesungguhnya dia tersesat bagi (kerugian) dirinya sendiri. dan seorang yang berdosa tidak dapat memikul dosa orang lain, dan kami tidak akan meng’azab sebelum kami mengutus seorang rasul (al-isra’:15)

Dan tidak adalah Tuhanmu membinasakan kota-kota, sebelum dia mengutus di ibukota itu seorang Rasul yang mentilawahkan ayat-ayat kami kepada mereka; dan tidak pernah (pula) kami membinasakan kota-kota; kecuali penduduknya dalam keadaan melakukan kezaliman (Al Qasash:59).
Share on Google Plus

About Admin

Khazanahislamku.blogspot.com adalah situs yang menyebarkan pengetahuan dengan pemahaman yang benar berdasarkan Al-Qur'an dan As-Sunnah dengan pemahaman generasi terbaik dari para sahabat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam beserta pengikutnya.
    Blogger Comment

0 komentar:

Post a Comment


Terima Kasih Telah Berkunjung di khazanahislamku.blogspot.com

Berikan Komentar dengan Penuh ETIKA untuk kita Diskusikan bersama